This qualitative descriptive study aimed to analyze the implementation of Professional Capability Strengthening (PKP) courses for undergraduate student teacher of Universitas Terbuka, living in the outermost, frontier, and disadvantaged (3T) areas in Indonesia. A sample of 65 students was selected using a purposive sampling technique from four regions, namely: Lampung, Serang, Bogor, and Mataram. A total of 8 tutors and 4 program coordinators were interviewed to triangulate the data. The results indicates that in general students are successful to complete PKP courses because they were class teachers. In addition, the support of tutors, peers, school principals, and heads of regional technical implementation units (UPTD) are important factors in facilitating the completion of student teachers’ course assignments. During the learning process students reported some diffculties, such as limited reference books, and lack of skills in making reports and operating computers, which needs to be addressed by the academic administration.
Penelitian ini dimaksudkan untuk menganisis penyelenggaraan dan layanan matakuliah praktek Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) untuk mahasiswa yang berada di daerah terluar, terdepan, tertinggal (3T). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 PGSD UT di wilayah 3T di wilayah UPBJJ-UT Lampung, Serang, Bogor, dan Mataram. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposif sampling sebanyak 65 orang di empat UPBJJ-UT tersebut. Sebagai data pembanding 8 orang tutor dan 4 orang koordinator program diwawancarai secara mendalam. Hasil kajian menunjukkan bahwa pada umumnya mahasiswa tidak mengalami kesulitan untuk mengikuti matakuliah PKP karena mereka adalah guru kelas. Di samping itu, dukungan tutor, teman sejawat, kepala sekolah, kepala unit pelaksana teknis daerah (UPTD) sangat membantu mahasiswa untuk menyelesaikan tugas-tugas perkuliahannya. Namun demikian, ada beberapa kendala yang dialami mahasiswa, antara lain terbatasnya buku rujukan yang dimiliki dan kurang terampil dalam membuat laporan dan mengoperasikan komputer. Kendala ini perlu mendapat perhatian dan pemecahan oleh pengelola akademik.