PROFIL LITERASI SAINS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY

Author(s):  
Ni Putu Anggi Putri Mijaya ◽  
Anak Agung Istri Agung Rai Sudiatmika ◽  
Kompyang Selamet

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan literasi sains siswa SMP setelah diterapkan model pembelajaran Levels of Inquiry. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif-deskriptif dengan rancangan one group pretest-posttest design. Populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Singaraja. Sampel penelitian menggunakan teknik cluster random sampling dan diperoleh sejumlah 31 siswa kelas VIII B3. Data penelitian adalah data peningkatan literasi sains siswa yang dikumpulkan dengan pemberian instrumen tes literasi sains sejumlah 20 butir soal tes pilihan ganda diperluas. Data peningkatan literasi sains dan peningkatan setiap aspek kompetensi literasi sains dianalisis secara kuantitatif dan dideskripsikan berdasarkan kualifikasi N-gain score ternormalisasi. Adapun data pengetahuan awal (pretest) dan literasi sains (posttest) dianalisis secara kuantitatif dan dideskripsikan berdasarkan kualifikasi penilaian acuan patokan (PAP). Kesimpulan hasil penelitian yaitu (1) peningkatan literasi sains memperoleh kualifikasi sedang (<g>=0,33), (2) ditinjau dari peningkatan setiap aspek kompetensi literasi sains yaitu aspek menjelaskan fenomena ilmiah memperoleh kualifikasi rendah (<g>=0,23), aspek mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah memperoleh kualifikasi rendah (<g>=0,17) dan aspek menginterpretasikan data dan bukti secara ilmiah memperoleh kualifikasi sedang (<g>= 0,39).

2015 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Sofia Edriati ◽  
Villia Anggraini ◽  
Mery Siska

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan matematis mahasiswa yang menggunakan model jigsaw disertai penilaian diskusi dengan tanpa penilaian diskusi dan perkuliahan konvensional. Penelitian ini menggunakan metode true eksperiment dengan randomized control-group pretest-posttest design. Populasi penelitian adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Aljabar Linier Elementer. Sampel sebanyak tiga kelas dipilih secara cluster random sampling. Data yang diperoleh dengan teknik tes (awal dan akhir), sedang analisis data dilakukan dengan menggunakan skor gain rata-rata. Sebelum data dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan, yaitu berupa uji normalitas, homogenitas, dan kesamaan kompeetnsi awal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan matematis mahasiswa yang menggunakan model jigsaw disertai penilaian diskusi dengan tanpa penilaian diskusi dan perkuliahan konvensional. Kata Kunci: penilaian diskusi, model jigsaw, kemampuan matematis THE EFFECTIVENESS OF JIGSAW MODELS WITH ASSESSMENT OF DISCUSSION TO IMPROVE MATHEMATICAL ABILITY OF STUDENT Abstract: This research aims to determine of differences in improvement of student mathematical ability who use the jigsaw model accompanied with discussion assessment to without discussion assessment and conventional learning. The research method used true approach experiment with randomized control-group pretest-posttest design. The study population were students who take courses Elementary Linear Algebra. The data obtained were analyzed by using gain score. The results showed that there are differences in improvement of student mathematical ability who use the jigsaw model with discussion assessment to without discussion assessment and conventional learning. Keywords: discussion assessment, jigsaw model, mathemathical ability


Author(s):  
Yunda Auliana ◽  
Ni Made Pujani ◽  
Putu Prima Juniartina

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang dibelajarkan dengan model problem based learning (PBL) dan siswa yang dibelajarkan dengan model kooperatif tipe student team achievement division (STAD). Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Singaraja semester genap tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 367 siswa. Sampel penelitian dipilih dengan teknik cluster random sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini tersebar dalam 2 kelas dengan berjumlah 64 siswa, yaitu kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan model PBL dan kelas kontrol yang dibelajarkan dengan model kooperatif tipe STAD. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian keterampilan berpikir kritis. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan anakova satu jalur dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang dibelajarkan dengan model PBL dan siswa yang dibelajarkan dengan model kooperatif tipe STAD dengan angka taraf signifikan diperoleh lebih kecil dari 0,05 (sig.<0,05). Siswa yang belajar dengan model PBL secara signifikan memiliki keterampilan berpiki kritis yang lebih tinggi dibandingkan dengan model kooperatif tipe STAD (│μ1-μ2│= 16,000> LSD= 1,9994), 2) gain score ternormalisasi keterampilan berpikir kritis siswa yang belajar dengan model PBL berkualifikasi sedang (<g>= 0,41), sedangkan gain score ternormalisasi keterampilan berpikir kritis siswa yang belajar dengan model kooperatif tipe STAD berkualifikasi rendah (<g>= 0,08).


Mimbar Ilmu ◽  
2020 ◽  
Vol 25 (2) ◽  
pp. 13
Author(s):  
Ida Ayu Arieska Putri Umbara ◽  
I Wayan Sujana ◽  
I Gusti Agung Oka Negara

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Problem Based Learning  yang dibantu dengan gambar seri pada kompetensi pengetahuan IPS siswa kelas V Sekolah Dasar yang dilakukan sebagai akibat rendahnya nilai kompetensi pengetahuan IPS siswa pada pembelajaran konvensional. Penelitian dilaksanakan secara eksperimental menggunakan design eksperimen semu. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar yang terdiri dari 5 kelas secara keseluruhan berjumlah 130 siswa. Sampel yang diperoleh sejumlah 71 siswa, yang terdiri dari 36 siswa dari SD sebagai kelas perlakuan dan 35 siswa dari SD sebagai kelas pembanding.  Data Pengetahuan Ilmu Pengetahuan Sosial dikumpulkan menggunakan tes dan pilihan ganda biasa sebagai instrumen, dengan tema yang digunakan adalah tema enam yaitu panas dan perpindahannya. T-test digunakan untuk memperoleh data pengetahuan siswa dalam bidang pengetahuan sosial. Kelas perlakuan  memperoleh rerata gain score sebesar 0,2754 sedangkan kelas pembanding  sebesar 0,1416. Hasil analisis yaitu thitung = 7,93 > ttabel = 2,00, tingkat kepercayaan 5% dengan derajat kebebasan (df) = 36 + 35 - 2 = 69, Simpulan dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Media Gambar Seri Terhadap Kompetensi Pengetahuan IPS Siswa Kelas V SD. Implikasi penelitian ini yaitu dapat dipakai sebagai tambahan atau saran untuk siswa, pendidik, kepala sekolah ataupun peneliti lain yang ingin meningkatkan kompetensi pengetahuan siswa khususnya pada muatan pembelajaran IPS, pembelajaran berbasis masalah yang dibantu gambar seri bisa menjadi pegangan atau acuan pada proses aktivitas belajar.


2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Harfaina Harfaina ◽  
Suharyo Hadisaputro ◽  
Djoko Trihadi Lukmono ◽  
Mateus Sakundarno

Filariasis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing Wuchereria Bancrofti, Brugia Malayi, dan Brugia Timori yang menyebabkan cairan limfe tidak dapat tersalurkan dengan baik sehingga menyebabkan pembengkakan pada tungkai dan lengan. Meskipun tidak ada penyebab kematian tetapi menyebabakan cacat permanen dan stigma sosial. Eliminasi Filariasis dilakukan dengan Program Pengobatan Massal ke seluruh penduduk di daerah endemis setahun sekali selama 5 tahun. Keberhasilan program ini memerlukan kepatuhan minum obat pencegahan filariasis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan minum obat sebagai upaya pencegahan filariasis. Penelitian ini Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk berusia 15-65 tahun di dua kelurahan endemis yaitu kelurahan kuripan kertoharjo dan kelurahan jenggot selama mei-juli 2018. Sampel dalam penelitian ini 80 kasus dan 80 kontrol dengan teknik cluster random sampling. Variabel yang terbukti berpengaruh yaitu persepsi kerentanan negatif (OR=4,093) 95%CI=1,356-12,350 dan self efficacy negatif (OR=30,298) 95%CI=8,986-102,156. Persepsi kerentanan negatif dan self efficacy negatif merupakan faktor perilaku yang mempengaruhi ketidakpatuhan minum obat pencegahan filariasis. Diharapkan ada penelitian lanjutan tentang ketidakpatuhan minum obat pencegahan filariasis bukan berwujud persepsi tetapi dengan pengukuran faktor lingkungan sosial secara objektif dengan melakukan intervensi berupa perubahan perilaku.   Kata kunci : Filariasis, Ketidakpatuhan, Minum Obat, Mix Method   FACTORS THAT INFLUENCE DRINKING DRUG PREVENTION NON COMPLIANCE OF FILARIASIS IN PEKALONGAN CITY   ABSTRACT Filariasis is an infectious disease caused by worms Wuchereria Bancrofti, Brugia Malayi, and Brugia Timori, adult worm lives and damage reulting in blockage of lymph channels, causing swelling of the legs and arms. Although no cause of death but causes permanent disability and social stigma. Filariasis elimination done with the Mass Treatment Program to the entire population in endemic areas a year for 5 year. Succesfully this program required a medication adherence. The purpose of this study was to determine the factors that influence drug disobedience as an effort to prevent filariasis. This study uses a mix method. The population in this study were residents aged 15-65 years in two endemic villages, namely kuripan kertoharjo and jenggot villages during May-July 2018. Samples in this study were 80 cases and 80 controls with cluster random sampling technique. Variables that proved influential were perceptions of negative vulnerability (OR = 4,093) 95% CI = 1,356-12,350 and negative self efficacy (OR = 30,298) 95% CI = 8,986-102,156. Negative vulnerability perceptions and negative self efficacy are behavioral factors that influence non-compliance with filariasis prevention drugs. It is expected that further research on non-compliance with taking drugs to prevent filariasis is not a form of perception but objective measurement of social environmental factors by intervening in the form of behavior change.   Keywords: Filariasis, Noncompliance, Medication, Mix Method


EDUKASI ◽  
2016 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
Author(s):  
Emmi Bessy

Penelitian ini adalah jenis Penelitian Tindak Kelas dengan tujuan untuk mengetahui  Peningkatan Hasil Belajar Biologi Dengan Materi Pencemaran Lingkungan Berbasis Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Besbasis Tugas Proyek Bagi Siswa Kelas X Semester  II SMA Negeri 5 Kota Ternate Maluku Utara. Sampel penelitian adalah kelas X dengan jumlah 30 siswa  yang terambil dengan teknik Cluster Random sampling. Instrumen Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Tes Uji Kompetensi,  Angket siswa, Lembar observasi, Wawancara dan Refleksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu studi yang digunakan untuk mengumpulkan data, mendeskripsikan, mengolah, menganalisa, menafsirkan dan menyimpulkan data sehingga diperoleh gambaran yang sistematis. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, tiap siklus dalam penelitian meliputi empat langkah yaitu (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) observasi (observing), (4) refleksi (reflecting). Indikator keberhasilan penelitian ini adalah selama proses pembelajaran  dan dilakukannya refleksi ternyata adanya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Dengan Materi Pencemaran Lingkungan Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Tugas Proyek Bagi Siswa Kelas X Semester  II SMA Negeri 5 Kota Ternate Maluku Utara. Hasil belajar mata pelajaran biologi dengan materi Peningkatan Hasil Belajar Biologi Dengan Materi Pencemaran Lingkungan Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Tugas Proyek Bagi Siswa Kelas X Semester  II SMA Negeri 5 Kota Ternate Maluku Utara   dapat disajikan sebagai berikut: (1) Hasil belajar pada siklus I nilai rata–rata menunjukkan. 76,8; (2) Hasil belajar pada siklus II nilai rata-rata menunjukkan.79,33; (3) Hasil pada siklus III, nilai rata-rata menunjukkan.79,6. Berdasarkan data penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menerapkan metode berbasis tugas proyek pada mata pelajaran biologi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Semester II SMA Negeri 5  Kota Ternate, tahun pelajaran 2015/2016 terbukti kebenarannya.Kata kunci: hasil belajar biologi, pencemaran lingkungan, metoda berbasis tugas  proyek 


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Kadir Kadir ◽  
Munawir Sadzali

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) terhadap keterampilan problem posing matematis siswa. Penelitian ini dilakukan di SD Al- Zahra Indonesia, untuk tahun akademik 2014/2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan Post-test Only Control Group Design, melibatkan 60 siswa sebagai sampel. Untuk menentukan sampel digunakan teknik cluster random sampling. Pengambilan data menggunakan instrumen seperti tes esai tertulis. Keterampilan problem posing matematis siswa yang mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) lebih tinggi daripada keterampilan problem posing matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran klasik (t hitung = 2,01 table t tabel = 2,00 ). Persentase jawaban siswa dari problem posing berdasarkan gambar, tabel dan diagram yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) lebih tinggi daripada siswa yang mengajar dengan model pembelajaran klasik. Kesimpulan hasil penelitian ini bahwa pembelajaran matematika Pecahan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan problem posing matematika siswa.


2012 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Sahat Siagian ◽  
Paimin Tanjung

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah hasil belajar IPA siswa yang dibelajarkan dengan strategi discovery lebih tinggi dari hasil belajar IPA siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori, (2) apakah hasil belajar IPA siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang memiliki gaya belajar visual, (3) apakah ada interaksi anatar strategi pembelajaran dan gaya belajar dalam mempengaruhi hasil belajar IPA siswa. Populasi adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Panribuan berjumlah 213 orang. Tekhnik pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling, dengan jumlah sampel 64 orang. Metode penelitian quasi eksperimen dengan design faktorial 2 x 2. Teknik analisi data menggunakan ANAVA dua jalur pada taraf signifikan a = 0,05. Hasil: (1) hasil belajar IPA siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran discovery lebih tinggi dari hasil belajar IPA siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori dengan Fhitung = 6,36 > Ftabel = 3,98, (2) hasil belajar IPA siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik dengan Fhitung = 8,64 > Ftabel = 3,98, (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya belajar terhadap hasil belajar IPA dengan Fhitung = 29,41 > Ftabel = 3,98. Uji Scheffe menunjukkan bahwa siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran discovery memperoleh hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori. Sedangkan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik memperoleh hasil belajar IPA yang lebih tinggi jika dibelajarkan dengan strategi pembelajaran discovery dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.   Kata Kunci: strategi pembelajaran, gaya belajar, hasil belajar


2012 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 39
Author(s):  
Rappel Situmorang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Experiential Learning dan yang diajar dengan menggunakan model konvensional, serta untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Experiential Learning terhadap hasil belajar siswa.Jenis penelitian adalah quasi eksperimen dengan populasi penelitian seluruh siswa kelas VIII semester II MTs Swasta Al-Ittihadiyah Medan yang berjumlah 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling, yaitu kelas VIII-2 sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Experiential Learning dan kelas VIII-3 sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Jumlah keseluruhan sampel adalah 66 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes pilihan berganda terdiri dari 20 soal (4 option) yang sebelumnya sudah diuji cobakan dan sudah divalidkan oleh validator. Dari analisa data untuk kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Experiential Learning diperoleh nilai rata-rata pre-tes 40,60 dengan standar deviasi 8,81, pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pre-tes 42,27 dengan standar deviasi 8,49. Uji hipotesis pretes pada α = 0,05 dan dk = 64 diperoleh thitung= -0,99 dan ttabel = 1,999. Karena thitung < ttabel maka dapat dinyatakan kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. Setelah diberi perlakuan yang berbeda pada kedua kelas didapat nilai rata-rata-rata pos-tes di kelas eksperimen adalah 82,58 dengan standar deviasi 8,48. dan nilai rata-rata postes  kelas kontrol adalah 71,21 dengan standar deviasi 10,23. kedua rata-rata tersebut berdistribusi normal. Dari hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji t satu pihak pada α = 0,05 dan dk = 64 diperoleh thitung =4,91 dan ttabel 1,999 (thitung > ttabel) yang berarti Ha diterima sehingga dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh model Experiential Learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Gaya di kelas VIII  MTs Swasta Al-Ittihadiyah Medan.


2013 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 37
Author(s):  
Jurubahasa Sinuraya ◽  
Lenni Marlina Siburian

Abstract Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi pembelajaran inkuiri yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Zat dan Wujudnya. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP I Santo Yoseph Medan. Teknik pemilihan sampel menggunakan cluster random sampling. Jumlah kelas sampel adalah dua kelas yaitu kelas VII-B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-C sebagai kelas kontrol. Jumlah anggota sampel dari masing-masing kelas adalah 40 orang, sehingga jumlah anggota sampel adalah 80 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar. Pengujian hipotesis digunakan uji-t satu sisi. Hasil pengujian hipotesis menggambarkan ada perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar kelompok siswa yang dibelajarkan dengan strategi inkuiri dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan strategi konvensional. Rata-rata hasil belajar kelompok strategi inkuiri lebih tinggi dibanding kelompok konvensional, hal ini menggambarkan bahwa strategi inkuiri memberi pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar yang lebih baik ketimbang pengaruh strategi konvesional.


1970 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Anggriyana Tri Widianti ◽  
Yanti Hermayanti ◽  
Titis Kurniawan

Restless legs syndrome (RLS) adalah gangguan sensorimotor yang banyak terjadi pada pasien hemodialisis (HD).Terapi farmakologi merupakan pilihan utama penanganan RLS yang justru berisiko menimbulkan efek samping.Optimalisasi fisik pasien HD melalui latihan kekuatan dinilai berpotensi efektif memperbaiki restless legs syndrome.Belum terdapat penelitian yang mengklarifikasi pengaruh latihan kekuatan terhadap RLS. Penelitian ini bertujuanuntuk mengidentifikasi pengaruh latihan kekuatan terhadap skala RLS pada pasien HD di Unit Hemodialisis di RSMargono Soekardjo dan RSUD Banyumas. Metode quasi eksperimen dengan pre-post test with control group designini menggunakan sampel sebanyak 32 pasien HD (15 pasien intervensi dan 17 pasien kontrol) dengan teknik clusterrandom sampling. Cluster random sampling dalam penelitian ini adalah penggunaan tempat penelitian sebagai kelas,yaitu satu rumah sakit untuk intervensi dan rumah sakit lainnya digunakan untuk kontrol. Latihan kekuatan padaekstremitas atas dan bawah diberikan 2 minggu sekali saat proses hemodialisis berlangsung selama 8 minggu. SkalaRLS diukur menggunakan IRLS Scale. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji t tidak berpasangan. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antar kelompok dari usia, ureum, adekuasi, lama HD, jeniskelamin, penyakit kormobid maupun penggunaan obat. Antar kelompok memperlihatkan terdapat perbedaan nilaiTIBC (p=0,000). Skala RLS kelompok intervensi menunjukan perbaikan dengan selisih mean -1 yang menandakanpenuruan skala, adapun pada kelompok kontrol justru terlihat peningkatan kondisi RLS dengan selisih mean 1,29.Analisis antar kelompok terlihat signifikansi berbeda (p=0,035) yang menunjukkan terdapat pengaruh latihankekuatan terhadap skala RLS. Latihan kekuatan penting sebagai bagian dalam pengelolaan pasien uremik RLS.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document