scholarly journals KEANEKARAGAMAN KEPITING BIOLA DI KAWASAN MANGROVE KABUPATEN PURWOREJO, JAWA TENGAH

2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 53-63
Author(s):  
Slamet Mardiyanto Rahayu ◽  
Wiryanto Wiryanto ◽  
Sunarto Sunarto

Mangrove merupakan ekosistem yang khas dan memiliki fungsi penting secara ekologi, sosial-ekonomi, dan pendidikan. Luas kawasan mangrove di Kabupaten Purworejo semakin berkurang akibat adanya penebangan, permukiman, tambak,dan pertanian. Berkurangnya tegakan mangrove akan mempengaruhi keberadaan berbagai fauna yang berasosiasi dengannya. Oleh karena itu dilakukan pada bulan Agustus-September 2016 untuk mengetahui keanekaragaman kepiting biola di kawasan mangrove Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Ada tiga stasiun, yaitu mangrove lebat (Desa Gedangan), mangrove sedang (Desa Jatikontal), dan mangrove jarang (Desa Ngentak). Dari penelitian didapatkan 7 jenis kepiting biola, yaitu Uca annulipes, U.crassipes, U.paradussumieri, U.rosea, U.tetragonon, U.vocans, dan U.vomeris. Indeks keanekaragaman kepiting biola di kawasan mangrove Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada stasiun 1 (1,67)dan stasiun 2 (1,90) tergolong sedang. Adapun indeks keanekaragaman kepiting biola di stasiun 3 (0,64) tergolong rendah. Kondisi lingkungan di seluruh stasiun relatif baik untuk kehidupan mangrove dan kepiting biola, yaitu suhu26-30°C, pH 6-8, oksigen terlarut 3,5-6,6 mg/L, salinitas 3-9 ppt, dan substrat lumpur berpasir. Vegetasi mangrove pada stasiun I adalah Rhizophora mucronata, Nypa fruticans, Sonneratia alba, dan Hibiscus tiliaceus. Vegetasi mangrovepada stasiun II adalah Sonneratia caseolaris, Rhizophora stylosa, N.fruticans, H.tiliaceus, dan Morinda citrifolia.Vegetasi mangrove pada stasiun III adalah S.alba, S.caseolaris, N.fruticans, dan R.mucronata. Kerapatan vegetasi mangroveberkaitan dengan kelimpahan jenis (kepadatan) kepiting biola.

2017 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 57 ◽  
Author(s):  
Slamet Mardiyanto Rahayu ◽  
Wiryanto Wiryanto ◽  
Sunarto Sunarto

dan pendidikan. Luas kawasan mangrove di Kabupaten Purworejo semakin berkurang akibat adanya penebangan, pemukiman, tambak, dan pertanian. Ada tiga stasiun, yaitu mangrove lebat (Desa Gedangan), mangrove sedang (Desa Jatikontal), dan mangrove jarang (Desa Ngentak). Ditemukan 19 jenis dari 6 famili krustasea yaitu Ocypodidae, Sesarmidae, Portunidae,Alpheidae, Palaemonidae, dan Penaeidae. Terdapat empat jenis krustasea bernilai ekonomi tinggi. Kepadatan krustasea tertinggi di stasiun I, terendah di stasiun III. Indeks keanekaragaman (H’) krustasea di seluruh stasiun termasuk kategori sedang dengan. Indeks keseragaman (E) krustasea di seluruh stasiun termasuk kategori sedang. Indeks  dominansi (C) krustasea di seluruh stasiun termasuk kategori rendah. Vegetasi mangrove pada stasiun I adalah Rhizophora mucronata, Nypa fruticans, Sonneratia alba, dan Hibiscus tiliaceus. Vegetasi mangrove pada stasiun II adalah Sonneratia caseolaris, Rhizophora stylosa, N.fruticans, H.tiliaceus, dan Morinda citrifolia.Vegetasi mangrove pada stasiun III adalah S.alba, S.caseolaris, N.fruticans, dan R.mucronata. Kondisi faktor lingkungan di seluruh stasiun relatif baik untuk kehidupan mangrove dan krustasea. Kata Kunci: krustasea, mangrove, Purworejo, keanekaragaman Kata Kunci: krustasea, mangrove, Purworejo, keanekaragaman 


2019 ◽  
Vol 14 (3) ◽  
pp. 2095
Author(s):  
Arista Suci Andini ◽  
Slamet Mardiyanto Rahayu

Kabupaten Lombok Barat terletak di Pulau Lombok yang termasuk dalam wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang rentan terhadap adanya bencana gempa bumi yang berpotensi tsunami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang berperan dalam mitigasi bencana tsunami di Teluk Sepi, Kabupaten Lombok Barat. Penelitian dilakukan dengan metode eksplorasi terhadap vegetasi  yang berperan dalam mitigasi tsunami di Teluk Sepi, Kabupaten Lombok Barat. Terdapat 9 jenis tumbuhan yang berpotensi dalam mitigasi tsunami di Teluk Sepi, Kabupaten Lombok Barat, yaitu  Rhizopora apiculata, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Sonneratia alba, Sonneratia caseolaris, Avicenia lanata, Avicenia officinalis, Cocos nucifera, dan Hibiscus tiliaceus


1982 ◽  
Vol 30 (4) ◽  
pp. 401 ◽  
Author(s):  
JS Bunt ◽  
WT Williams ◽  
HJ Clay

It is well recognized that salinity is one of the major factors influencing the vegetation of mangrove swamps. Nonetheless, knowledge of the limits of salinity tolerance is limited to a relatively few species. Accordingly, observations were undertaken of the distributions of a number of mangrove species in a set of tidal rivers in northern Queensland. River water salinity measurements were used as the frame of reference to the observations. To the extent that generalizations are possible, tolerance of or adaptation to sea water appeared to lie in a series as follows: Rhizophora stylosa; R . apiculata; Sonneratia alba; Ceriops tagal > Aegiceras corniculatum; Bruguiera parviflora > Excoecaria agallocha; Rhizophora mucronata > Acrostichum sp.; Heritiera littoralis; Nypa fruticans > Barringtonia sp.; Bruguiera sexangula; Sonneratia caseolaris; (Hibiscus tiliaceus).


2017 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Slamet Mardiyanto Rahayu ◽  
Wiryanto Wiryanto ◽  
Sunarto Sunarto

Kabupaten Purworejo merupakan daerah yang rawan terhadap bencana tsunami. Penelitian ini bertujuan untuk menetahui keanekaragaman vegetasi sebagai s,uatu upaya mitigasi tsunami di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-September 2016 di kawasan pantai dan pesisir Desa Gedangan, Desa Jatikontal, dan Desa Ngentak. Pada kawasan pantai di Kabupaten Purworejo terdapat 16 famili dengan 18 jenis tumbuhan dengan jenis tumbuhan yang berpotensi untuk mitigasi tsunami adalah Casuarina equisetifolia, Terminalia catappa, dan Hibiscus tiliaceus. Pada kawasan pesisir di Kabupaten Purworejo terdapat vegetasi mangrove yang terdiri dari 6 famili dengan 8 jenis tumbuhan dengan jenis tumbuhan yang berpotensi dalam mitigasi tsunami adalah Rhizophora mucronata, R.stylosa, Sonneratia alba, S.caseolaris, and Nypa fruticans.Purworejo coastal area laid down in the critical area on nature disaster like tsunami. The aim of this research is determine of  biodiversity vegetation as an efforts of tsunami mitigation in Purworejo coastal area, Central Java. This research conducted at August-September 2016 in beach and coastal area of Purworejo Regency, Central Java. It was three location including Gedangan Village, Jatikontal Village, and Ngentak Village. This research obtained that beach area of Purworejo Regency consist of 16 family and 18 plant species with the potencial species for tsunami mitigation are Casuarina equisetifolia, Terminalia catappa, and Hibiscus tiliaceus. The coastal area of Purworejo Regency are habitat of mangrove vegetation consist of 6 family and 8 plant species with the potencial species for tsunami mitigation are Rhizophora mucronata, R.stylosa, Sonneratia alba, S.caseolaris, and Nypa fruticans.


2018 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 62
Author(s):  
Slamet Mardiyanto Rahayu ◽  
Syuhriatin Syuhriatin ◽  
Wiryanto Wiryanto

This research aims to know the diversity of mangrove in Gedangan Village, Purwodadi Subdistrict, Purworejo Regency, Central Java. This research conducted on June-September 2016 with purposive sampling methods with three station. Based on the results of the research are nine mangrove species found are rhizophora mucronata, sonneratia alba, nypa fruticans, hibiscus tiliaceus, ipomoea pescaprae, acanthus ilicifolius, gymnanthera paludosa, wedelia biflora, and scirpus sp. Diversity of tree mangrove are low (H’ station 2=0,95 and H’ station 3= 0,15). Diversity of sapling mangrove are low with H’ in station 1, 2, and 3 are 0,2; 0,68; dan 0,08. And the diversity of mangrove seedling and lower plants are medium with H’ in station 1, 2, and 3 are 1,17; 1,56; and 1,48. Environment condition in all station is relatively good to support the life of mangrove plant. That is temperature  28-30 0C; pH 7-8; DO 4,0-6,5 mg/l; salinity 6-9 ppt; and sandy mud substrate.


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 115-125
Author(s):  
Maywa Widiya Pratiwi ◽  
Firman Farid Muhsoni

Kawasan hutan mangrove memiliki keanekaragaman hayati dan biota yang beragam, kawasan ini potensial dikembangkan sebagai kawasan ekowisata bahari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui indeks kesesuaian wisata, daya dukung kawasan, dan daya dukung pemanfaatan ekowisata mangrove di Desa Taddan Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang. Metode pengambilan data mangrove menggunakan transek garis dan plot (Line Transect Plot). Hasil penelitian mendapatkan jenis mangrove di lokasi penelitian adalah Rhizophora stylosa, Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Sonneratia alba, Avicennia marina, dan Aegiceras cornitulatum. Kesesuaian kawasan untuk dimanfaatkan sebagai kawasan ekowisata bahari kategori mangrove untuk semua stasiun pada kondisi sesuai bersyarat. Daya dukung kawasan menunjukkan hasil kemampuan suatu kawasan dalam menyediakan ruang bagi pemanfaatan sebanyak 199 orang per hari, sedangkan untuk per trip sebanyak 25 orang per trip. Daya dukung pemanfaatan dengan mempertimbangkan persentase kawasan untuk konservasi sebesar 10% maka diperoleh hasil sebanyak 20 orang per hari


2020 ◽  
Vol 9 (4) ◽  
pp. 416-422
Author(s):  
Raditya Rizki Ananta ◽  
Nirwani Soenardjo ◽  
Rini Pramesti

ABSTRAK: Ekosistem mangrove adalah komunitas tumbuhan tropis yang berada di daerah tepi pantai yang memiliki kemampuan adaptasi pada perairan asin di wilayah intertidal yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Struktur komunitas mangrove merupakan salah satu parameter dalam menentukan kondisi mangrove. Kawasan ekosistem mangrove yang memiliki karakteristik dinamis komposisi jenis mangrove terdapat di Segara Anakan. Akan tetapi memiliki penurunan luasan hutan mangrove. Hal ini adanya beragam faktor kondisi lingkungan di Segara Anakan, sehingga menyebabkan variabilitas mangrove wilayah Segara Anakan berbeda. Namun kondisi terkini belum banyak dilakukan dalam suatu penelitian sehingga dibutuhkan informasi ilmiah terkini untuk mengetahui komposisi jenis mangrove. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan penelitian struktur komunitas untuk mengetahui kondisi ekologi mangrove di Segara Anakan. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan kondisi struktur komunitas mangrove di muara timur Segara Anakan. Lokasi penelitian berada di muara sungai bagian Timur (Sungai Donan). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penentuan titik pengambilan data atau sampel di setiap lokasi dilakukan dengan teknik purposive sampling. Selain itu, digunakan teknik transek kuadrat 10x10 m dan Hemispherical Photography. Hasil penelitian menunjukkan kerapatan pohon sebesar 90,6 /ha. Kerapatan sapling rata-rata bernilai 1023 /ha. Kerapatan seedling bernilai 1746 /ha di Muara Timur. Tutupan kanopi komunitas mangrove memiliki persentase kurang dari 75%. Tinggi dan diameter pohon didapatkan sebesar 5,97 m dan 3,1 cm. Spesies mangrove yang ditemukan di dalam plot berjumlah 10 spesies mangrove yaitu Rhizophora apiculata, Bruguiera gymnorrhiza, Aegiceras corniculatum, Avicennia marina, Avicennia alba, Ceriops tagal, Ceriops decandra, Sonneratia caseolaris, Sonneratia alba, Scyphiphora hydrophyllacea, Xylocarpus moluccensis, Xylocarpus granatum, Talipariti tiliaceum, dan Nypa fruticans. ABSTRACT: Mangrove ecosystems are communities of tropical plants located on the coast that have the ability to adapt to salty waters in intertidal areas which are affected by tides. Mangrove community structure is one of the parameters in determining mangrove condition. Mangrove ecosystem areas that have dynamic characteristics of mangrove species composition are found in Segara Anakan. However, it has decreased the area of mangrove forests. This is because of various environmental conditions in Segara Anakan, causing variability of mangroves in the Segara Anakan area to be different. However, recent conditions have not been carried out in many studies, so the latest scientific information is needed to determine the species composition of mangroves. To overcome this, a community structure research was conducted to determine the ecological conditions of mangroves in Segara Anakan. The purpose of this study was to describe the condition of the mangrove community structure in the eastern estuary of Segara Anakan. The research location is in the mouth of the eastern river (Donan River). The method used in this research is descriptive method. Determination of data collection points or samples at each location was done by using purposive sampling technique. In addition, the 10x10 m quadratic transect technique and Hemispherical Photography were used. The results showed the tree density was 90.6 ind/ha. Saplingaveraged 1023 ind/ha. The density seedling is 1746 ind/ha in Muara Timur. The canopy cover of the mangrove community has a percentage of less than 75%. The tree height and diameter were 5.97 m and 3.1 cm respectively. There are 10 mangrove species found in the plot, namely Rhizophora apiculata, Bruguiera gymnorrhiza, Aegiceras corniculatum, Avicennia marina, Avicennia alba, Ceriops tagal, Ceriops decandra, Sonneratia caseolaris, Sonneratia alba, Scyphiphora hydrophyllacea, Xylocarpus moluccensis, Xylocarpus granatum, Talipariti tiliaceum, and Nypa fruticans.   


2018 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Slamet Mardiyanto Rahayu ◽  
Syuhriatin Syuhriatin ◽  
Wiryanto Wiryanto

This research aims to know diversity of mangrove in Gedangan Village, Purwodadi Subdistrict, Purworejo Regency, Central Java. This research conducted on June-September 2016 with purposive sampling methods with three station. Based on the results of the research are nine mangrove species found are: Rhizophora mucronata, Sonneratia alba, Nypa fruticans, Hibiscus tiliaceus, Ipomoea pescaprae, Acanthus ilicifolius, Gymnanthera paludosa, Wedelia biflora, and Scirpus sp. Diversity of tree mangrove are low (H’ station 2=0,95 and H’ station 3= 0,15). Diversity of sapling mangrove are low with H’ in station 1, 2, and 3 are 0,2; 0,68; dan 0,08. And diversity of mangrove seedling and lower plants are medium with H’ in station 1, 2, and 3 are 1,17; 1,56; and 1,48. Environment condition in all station is relatively good to support live of mangrove plant.That is temperature  28-30°C, pH 7-8, DO 4,0-6,5 mg/l, salinity 6-9 ppt, and sandy mud substrat.


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 305-318
Author(s):  
Aswin ◽  
Ario Damar ◽  
Gatot Yulianto

Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir dengan tingkat produktivitas yang tinggi, sehingga keberadaannya dapat memperkaya kawasan pesisir dan menjaga keseimbangan ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perubahan luasan dan sebaran ekosistem mangrove dalam kurun waktu 20 tahun, yakni dari tahun 2000 sampai dengan 2020 dan untuk mengetahui kondisi vegetasi ekosistem mangrove di Pulau Tanakeke. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga April 2020 di Pulau Tanakeke. Penentuan lokasi penelitian menggunakan metode purposive sampling. Analisis perubahan luasan ekosistem mangrove dari tahun 2000 sampai 2020 menggunakan metode supervised classification dengan analisis maximum likelihood, sedangkan kondisi vegetasi ekosistem mangrove menggunakan metode analisis indeks nilai penting (INP) dan indeks keanekaragaman jenis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekosistem mangrove di Pulau Tanakeke dari tahun 2000 sampai 2020 mengalami degradasi seluas -337,41 ha (28,32% dari luas tahun 2000). Pada lokasi penelitian ditemukan 9 jenis mangrove, yaitu Bruguiera gymnorrhiza, Ceriops tagal, Rhizophora stylosa, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Sonneratia alba, Phemphis acidula, Lumnitzera racemosa dan Ceriops decandra. Mangrove jenis Rhizophora mucronata memiliki indeks nilai penting tertinggi yaitu sebesar 192,55%, sementara untuk keanekaragaman jenis secara umum tergolong rendah.


2014 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
Author(s):  
Agil Al Idrus, I Gde Mertha Gito Hadiprayitno, dan M. Liwa Ilhamdi

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah menganalisis kekhasan morfologi spesies mangrove diGili Sulat. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode survey melaluipengamatan langsung secara in situ terhadap morfologi populasi-populasi dalam spesiesmangrove di lapangan. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatifkemudian deskripsikan untuk menggambarkan kekhasan morfologi spesies mangrove diGili Sulat. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tujuh spesies mangrove komponenmayor yang populasinya menunjukkan morfologi yang khas di Gili Sulat, yaitu Bruguieragymnorrhiza, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Rhizophora apiculata, Ceriopstagal, Sonneratia alba, dan Avicennia marina. Kekhasan morfologi spesies mangrovetersebut mencakup karakter tinggi pohon, warna dan diameter batang, struktur akar danjumlah bunga.Kata kunci: kekhasan, mangrove, morfologiABSTRACTThe aims of this reseach is to analyze specific morphology of species mangrove inGili Sulat. Data collected in this reseach is done by survey method through in situobservation to populations morphology of mangrove species in the field. Data is analyzedby qualitative and quantitative and then describing to explain specific morphology ofmangrove species in Gili sulat. The result show that there are seven major component ofmangrove species with specific population morphology in Gili sulat, namely Bruguieragymnorrhiza, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Rhizophora apiculata, Ceriopstagal, Sonneratia alba, and Avicennia marina, respectively. The specific morphologycharacter of these mangrove species are heigh of trees, colour and diameter of stem, rootstructure and number of flower.Key Words: specific, mangrove, morphology


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document