MITIGASI TSUNAMI DI KABUPATEN PURWOREJO, JAWA TENGAH BERBASIS KEANEKARAGAMAN VEGETASI

2017 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Slamet Mardiyanto Rahayu ◽  
Wiryanto Wiryanto ◽  
Sunarto Sunarto

Kabupaten Purworejo merupakan daerah yang rawan terhadap bencana tsunami. Penelitian ini bertujuan untuk menetahui keanekaragaman vegetasi sebagai s,uatu upaya mitigasi tsunami di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-September 2016 di kawasan pantai dan pesisir Desa Gedangan, Desa Jatikontal, dan Desa Ngentak. Pada kawasan pantai di Kabupaten Purworejo terdapat 16 famili dengan 18 jenis tumbuhan dengan jenis tumbuhan yang berpotensi untuk mitigasi tsunami adalah Casuarina equisetifolia, Terminalia catappa, dan Hibiscus tiliaceus. Pada kawasan pesisir di Kabupaten Purworejo terdapat vegetasi mangrove yang terdiri dari 6 famili dengan 8 jenis tumbuhan dengan jenis tumbuhan yang berpotensi dalam mitigasi tsunami adalah Rhizophora mucronata, R.stylosa, Sonneratia alba, S.caseolaris, and Nypa fruticans.Purworejo coastal area laid down in the critical area on nature disaster like tsunami. The aim of this research is determine of  biodiversity vegetation as an efforts of tsunami mitigation in Purworejo coastal area, Central Java. This research conducted at August-September 2016 in beach and coastal area of Purworejo Regency, Central Java. It was three location including Gedangan Village, Jatikontal Village, and Ngentak Village. This research obtained that beach area of Purworejo Regency consist of 16 family and 18 plant species with the potencial species for tsunami mitigation are Casuarina equisetifolia, Terminalia catappa, and Hibiscus tiliaceus. The coastal area of Purworejo Regency are habitat of mangrove vegetation consist of 6 family and 8 plant species with the potencial species for tsunami mitigation are Rhizophora mucronata, R.stylosa, Sonneratia alba, S.caseolaris, and Nypa fruticans.

2018 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 62
Author(s):  
Slamet Mardiyanto Rahayu ◽  
Syuhriatin Syuhriatin ◽  
Wiryanto Wiryanto

This research aims to know the diversity of mangrove in Gedangan Village, Purwodadi Subdistrict, Purworejo Regency, Central Java. This research conducted on June-September 2016 with purposive sampling methods with three station. Based on the results of the research are nine mangrove species found are rhizophora mucronata, sonneratia alba, nypa fruticans, hibiscus tiliaceus, ipomoea pescaprae, acanthus ilicifolius, gymnanthera paludosa, wedelia biflora, and scirpus sp. Diversity of tree mangrove are low (H’ station 2=0,95 and H’ station 3= 0,15). Diversity of sapling mangrove are low with H’ in station 1, 2, and 3 are 0,2; 0,68; dan 0,08. And the diversity of mangrove seedling and lower plants are medium with H’ in station 1, 2, and 3 are 1,17; 1,56; and 1,48. Environment condition in all station is relatively good to support the life of mangrove plant. That is temperature  28-30 0C; pH 7-8; DO 4,0-6,5 mg/l; salinity 6-9 ppt; and sandy mud substrate.


2018 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Slamet Mardiyanto Rahayu ◽  
Syuhriatin Syuhriatin ◽  
Wiryanto Wiryanto

This research aims to know diversity of mangrove in Gedangan Village, Purwodadi Subdistrict, Purworejo Regency, Central Java. This research conducted on June-September 2016 with purposive sampling methods with three station. Based on the results of the research are nine mangrove species found are: Rhizophora mucronata, Sonneratia alba, Nypa fruticans, Hibiscus tiliaceus, Ipomoea pescaprae, Acanthus ilicifolius, Gymnanthera paludosa, Wedelia biflora, and Scirpus sp. Diversity of tree mangrove are low (H’ station 2=0,95 and H’ station 3= 0,15). Diversity of sapling mangrove are low with H’ in station 1, 2, and 3 are 0,2; 0,68; dan 0,08. And diversity of mangrove seedling and lower plants are medium with H’ in station 1, 2, and 3 are 1,17; 1,56; and 1,48. Environment condition in all station is relatively good to support live of mangrove plant.That is temperature  28-30°C, pH 7-8, DO 4,0-6,5 mg/l, salinity 6-9 ppt, and sandy mud substrat.


2017 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 57 ◽  
Author(s):  
Slamet Mardiyanto Rahayu ◽  
Wiryanto Wiryanto ◽  
Sunarto Sunarto

dan pendidikan. Luas kawasan mangrove di Kabupaten Purworejo semakin berkurang akibat adanya penebangan, pemukiman, tambak, dan pertanian. Ada tiga stasiun, yaitu mangrove lebat (Desa Gedangan), mangrove sedang (Desa Jatikontal), dan mangrove jarang (Desa Ngentak). Ditemukan 19 jenis dari 6 famili krustasea yaitu Ocypodidae, Sesarmidae, Portunidae,Alpheidae, Palaemonidae, dan Penaeidae. Terdapat empat jenis krustasea bernilai ekonomi tinggi. Kepadatan krustasea tertinggi di stasiun I, terendah di stasiun III. Indeks keanekaragaman (H’) krustasea di seluruh stasiun termasuk kategori sedang dengan. Indeks keseragaman (E) krustasea di seluruh stasiun termasuk kategori sedang. Indeks  dominansi (C) krustasea di seluruh stasiun termasuk kategori rendah. Vegetasi mangrove pada stasiun I adalah Rhizophora mucronata, Nypa fruticans, Sonneratia alba, dan Hibiscus tiliaceus. Vegetasi mangrove pada stasiun II adalah Sonneratia caseolaris, Rhizophora stylosa, N.fruticans, H.tiliaceus, dan Morinda citrifolia.Vegetasi mangrove pada stasiun III adalah S.alba, S.caseolaris, N.fruticans, dan R.mucronata. Kondisi faktor lingkungan di seluruh stasiun relatif baik untuk kehidupan mangrove dan krustasea. Kata Kunci: krustasea, mangrove, Purworejo, keanekaragaman Kata Kunci: krustasea, mangrove, Purworejo, keanekaragaman 


2017 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Ivandri Viktor Kirauhe ◽  
Ratna Siahaan ◽  
Johanis Julian Pelealu

Abstrak             Penelitian tentang keanekaragaman mangrove berdasarkan fungsi dan manfaat mangrove di Pulau Siau telah dilakukan untuk menganalisis keanekaragaman jenis vegetasi mangrove di Pantai Kapeta dan Pantai Tanaki, Kecamatan Siau Barat Selatan, Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara. Metode garis berpetak berselang digunakan untuk memperoleh kekayaan dan kelimpahan jenis vegetasi. Garis transek diletakkan secara vertikal dari laut ke daratan sebanyak 3 jalur di tiap stasiun dengan jarak antar jalur sekitar 300 m. Data dianalisis secara deskriptif. Indeks keanekaragaman jenis diketahui berdasarkan Indeks Shannon - Wienner (H’). Pantai Kapeta dan Tanaki memiliki kekayaan jenis mangrove sebanyak 10 jenis dari 9 suku dan kelimpahan jenis sebesar 657 individu. Jenis mangrove yang ditemukan di Kecamatan Siau Barat Selatan yaitu Bruguiera gymnorrhiza, Sonneratia alba, Rhizophora apiculata, Nypa fruticans, Croton oblongus, Ficus,  Heritiera littoralis, Intsia bijuga, Ixora talaudensis dan Terminalia catappa. Keanekaragaman jenis mangrove di wilayah penelitian Kecamatan Siau Barat Selatan tergolong rendah dengan indeks H’ sebesar 0,775 yang lebih rendah dari 1. Keanekaragaman mangrove di Pantai Kapeta dan Tanaki juga rendah dengan indeks berturut-turut yaitu 0,654 dan 0,880.Kata Kunci: keanekaragaman mangrove, Pantai Kapeta, Pantai Tanaki, Pulau Siau. Abstract The study on the diversity of mangrove on Siau Island based on the its functions and benefits was conducted to analyze the diversity of mangrove vegetation in Kapeta and Tanaki Beach, District of South West Siau, Sitaro Regency, North Sulawesi. The quadrate line transect method was used to obtain data of species richness and abundance. Three line transects were installed vertically from sea margin to land at each station.  Line spaces were 300 m. Data were analyzed descriptively. Biodiversity index of mangrove was based on  Shannon - Wienner index (H ').  Kapeta Beach and Tanaki Beach had species richness and abundance respectively i.e. 10 species of 9 familes and 657 individu. The mangrove  found in South West Siau District i.e. Bruguiera gymnorrhiza, Sonneratia alba, Rhizophora apiculata, Nypa fruticans, Croton oblongus, Ficus, Heritiera littoralis, Intsia bijuga, Ixora talaudensis and Terminalia catappa. Mangrove diversity in the study area was low (H ' index = 0.775). The diversity of mangrove in Kapeta Beach and Tanaki Beach were also low, i.e.  0.654 and 0.880 respectively.Keywords: mangrove diversity, Kapeta Beach, Tanaki Beach, Siau Island.


2014 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Eka Yuningsih ◽  
Herni E.I Simbala ◽  
Febby E.F Kandou ◽  
Saroyo Sumarto

AbstrakStudi keanekaragaman dan indeks nilai penting telah dilakukan pada vegetasi mangrove di kawasan Pantai Tanamon dengan menggunakan metode purposive sampling. Ukuran petak ditentukan dengan menggunakan kategori pengelompokan semai (2x2 m2), pancang (5x5 m2), tiang (10x10 m2) dan pohon (20x20 m2). Keanekaragaman vegetasi mangrove di Pantai Tanamon ditentukan dengan menggunakan rumus indeks keanekaragaman Shannon-Wienner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman vegetasi tergolong sedang dengan nilai indeks 1,412. Di kawasan Pantai Tanamon terdapat 6 jenis mangrove yaitu Avicennia marina, Sonneratia alba, Xylocarpus granatum, Rhizophora apiculata, Nypa fruticans dan Terminalia catappa. Indeks nilai penting tertinggi pada pada X. granatum untuk kategori semai (72,977 %), A. marina untuk kategori pancang (80,357 %), A. marina untuk kategori tiang (91,623 %) dan S. alba untuk kategori pohon (142,191 %).Kata kunci: mangrove, keanekaragaman, PantaiTanamonAbstractA study on the diversity and the importance value index of mangrove vegetation in the area of Tanamon Beach was conducted using purposive sampling method. Plot size was determined using classification category of seedling (2x2 m2), stake (5x5 m2), pole (10x10 m2) and tree (20x20 m2). The diversity of mangrove vegetation in the Tanamon Beach was determined using the diversity index formula of Shannon-Wienner. The results indicated that vegetation diversity was medium and the index value was 1.412. The mangrove vegetation consisted of 6 species, i.e. Avicennia marina, Sonneratia alba, Xylocarpus granatum, Rhizophora apiculata, Nypa fruticans and Terminalia catappa. The highest importance-value-index was in the X. granatum seedling (72.977 %), A. marina stake (80.357 %), A. marina pole (91.623 %) and S. alba tree (142.191 %).Keywords: mangrove, diversity, Tanamon Beach


2019 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 221-230
Author(s):  
Amir Suharto Rumalean ◽  
Frida Purwanti

ABSTRAKMangrove pada kawasan Mempawah Mangrove Park (MMP) telah memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan baik secara ekonomi maupun ekologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keunggulan vegetasi mangrove pada kawasan MMP, hal ini dilakukan karena kurangnya data informasi tentang mangrove pada kawasan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode survei dan observasi yang terdiri dari identifikasi dan pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai INP pada kawasan MMP sebesar 300% yang terdiri dari Avicennia marina 182,65%, Avicennia officinalis 34,72%, Rhizophora mucronata 54,93%, Nypa fruticans 22,85%, dan Terminalia catappa 4,85%. Tingkat kerapatan mangrove pada kawasan MMP masuk dalam kategori sedang dengan nilai 1093 pohon/ha. Indeks kesesuaian kawasan wisata pada kawasan MMP sebesar 81,82% atau masuk dalam kategori “Sesuai (S2)”, yang meliputi tutupan/ketebalan mangrove, kerapatan, obyek biota dan pasang surut. Nilai INP dan nilai tingkat kesesuaian kawasan menunjukkan bahwa struktur hutan mangrove pada kawasan MMP dalam kondisi baik dan dapat dikembangkan menjadi obyek wisata mangrove.  ABSTRACTMangroves in Mempawah Mangrove Park (MMP) area have had a positive impact on society and the environment both economically and ecologically. This study aims to determine superiority of mangrove vegetation in the MMP area, this is done because lack of data information about mangroves. This research used survey and observation methods which consist of identification and measurement. The results showed INP value is 300% consisting of Avicennia marina 182.65%, Avicennia officinalis 34.72%, Rhizophora mucronata 54.93%, Nypa fruticans 22.85%, and Terminalia catappa 4.85% . Density of mangroves in the MMP area falls into the medium category with a value of 1093 trees / ha. The index of tourist areas in the MMP region was 81.82% or included in the category of "Suitability (S2)". Which includes the cover / thickness of mangrove, density, objects of biota and tides. INP value and level of suitability indicate the structure of mangrove forest in MMP area is good condition and can be developed into a mangrove tourism object.


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 53-63
Author(s):  
Slamet Mardiyanto Rahayu ◽  
Wiryanto Wiryanto ◽  
Sunarto Sunarto

Mangrove merupakan ekosistem yang khas dan memiliki fungsi penting secara ekologi, sosial-ekonomi, dan pendidikan. Luas kawasan mangrove di Kabupaten Purworejo semakin berkurang akibat adanya penebangan, permukiman, tambak,dan pertanian. Berkurangnya tegakan mangrove akan mempengaruhi keberadaan berbagai fauna yang berasosiasi dengannya. Oleh karena itu dilakukan pada bulan Agustus-September 2016 untuk mengetahui keanekaragaman kepiting biola di kawasan mangrove Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Ada tiga stasiun, yaitu mangrove lebat (Desa Gedangan), mangrove sedang (Desa Jatikontal), dan mangrove jarang (Desa Ngentak). Dari penelitian didapatkan 7 jenis kepiting biola, yaitu Uca annulipes, U.crassipes, U.paradussumieri, U.rosea, U.tetragonon, U.vocans, dan U.vomeris. Indeks keanekaragaman kepiting biola di kawasan mangrove Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada stasiun 1 (1,67)dan stasiun 2 (1,90) tergolong sedang. Adapun indeks keanekaragaman kepiting biola di stasiun 3 (0,64) tergolong rendah. Kondisi lingkungan di seluruh stasiun relatif baik untuk kehidupan mangrove dan kepiting biola, yaitu suhu26-30°C, pH 6-8, oksigen terlarut 3,5-6,6 mg/L, salinitas 3-9 ppt, dan substrat lumpur berpasir. Vegetasi mangrove pada stasiun I adalah Rhizophora mucronata, Nypa fruticans, Sonneratia alba, dan Hibiscus tiliaceus. Vegetasi mangrovepada stasiun II adalah Sonneratia caseolaris, Rhizophora stylosa, N.fruticans, H.tiliaceus, dan Morinda citrifolia.Vegetasi mangrove pada stasiun III adalah S.alba, S.caseolaris, N.fruticans, dan R.mucronata. Kerapatan vegetasi mangroveberkaitan dengan kelimpahan jenis (kepadatan) kepiting biola.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 76-84
Author(s):  
Slamet Mardiyanto Rahayu ◽  
Sunarto

Coastal ecosystems have high plant levels, for example mangroves and seagrasses. Mangrove forest is a type of forest located in tidal areas, especially on protected beaches, lagoons, river estuaries that are inundated and free from inundation at low tide, whose plant communities tolerate salt. Gedangan Village is one of the villages in Purwodadi District, which has mangrove areas in Purworejo Regency. This study aims to determine the types of mangrove plants that are useful the Gedangan Village, Purwodadi District, Purworejo Regency, Central Java as medicinal products. The study was conducted using roaming method in the form of observations or field observations in the mangrove area of Gedangan Village, Purwodadi District, Purworejo Regency, Central Java. Based on the research, there were eight (8) types of mangrove plants that were found as medicinal plants in Gedangan Village, namely Rhizophora mucronata, Sonneratia alba, Calotropis gigantea, Nypa fruticans, Acanthus ilicifolius, Hibiscus tiliaceus, Ipomoea pescaprae, and Wedelia biflora. Traditionally, these mangrove species can be used as a medicine items for beri-beri, hepatitis, ulcers, wounds, diarrhea, fever, antibacterial, anti-inflammatory, dizziness, asthma, bronchitis, dyspepsia, leprosy, tumors, diabetes, stomach ache, toothache, thrush, tuberculosis, muscle aches, and eczema.


2011 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
Author(s):  
Mahmud Mahmud

Vegetasi mangrove merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan masyarakat Papua. Penelitian dilakukan dengan observasi lapangan dan telah pustaka. Tujuan penelitian untuk mengetahui vegetasi mangrove yang dipergunakan sebagai bahan makanan pada empat suku yang ada di Papua Hasil penelitian menunjukkan terdapat 7 jenis dari 3 suku vegetasi mangrove yang dimanfaatkan sebagai makanan. Ke-7 jenis tersebut :Bruguiera gymnorrhiza Lam, Ceriops tagal B.Rob, Nypa fruticans Wurmb, Bruquiera parviflora, Rhizopora apiculata, Sonneratia alba J.Sm, dan Sonneratia avota dari 3 suku Rhizophoraceae, Sonneratiaceae, Arecaceae. Kegunaan vegetasi mangrove sebagai bahan makanan di antaranya: sebagai makanan pokok, rujakan, pengganti pinang, pengganti kelapa, penambah rasa, dan minuman.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document