scholarly journals Pengaruh Pakan Berbeda pada Induk Terhadap Jumlah Larva Ikan Guppy (Poecilia reticulata)

2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Nelsiani To’bungan

Ikan Guppy (Poecilia reticulata) merupakan salah satu jenis ikan hias yang cukup diminati, selain karena jenisnya beragam, karena pemeliharaann dan budidayanya terbilang cukup mudah. Efektifitas pakan terhadap pertumbuhan ikan budidaya, telah banyak diteliti. Namun, informasi terkait pengaruh pemberian pakan berbeda terhadap jumlah larva masih sangat jarang. Oleh sebab itu peru dilakukan penelitian terkait pengaruh pakan alami jentik nyamuk dan pakan buatan (pelet) terhadap jumlah larva ikan Guppy. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 2 perlakuan (pakan jentik nyamuk dan pakan buatan) dengan masing-masing 3 ulangan. Prosedur penelitian meliputi tahap adaptasi, tahap pemeliharaan dan tahap pengumpulan data. Total larva ikan Guppy yang diberi pakan jentik nyamuk dari 3 ulangan adalah 115 ekor, sementara yang diberi pakan buatan (pelet) sebanyak 16 ekor. Uji hipotesis dengan One Way Anova menunjukkan pemberian pakan yang berbeda pada Induk tidak menghasilkan jumlah larva yang berbeda nyata. Data suhu yang diperoleh selama penelitian menunjukkan suhu ada pada kisaran 26-27OC, pH ada pada kisaran 6-7. Kandungan oksigen pada air yang digunakan untuk pemelihaaraan masih ada dalam rentang yang baik yaitu pada kisaran 4,66-7,61mg/L.

2003 ◽  
Vol 31 (1) ◽  
pp. 88-91 ◽  
Author(s):  
William E. Hawkins ◽  
William W. Walker ◽  
John W. Fournie ◽  
C. Steve Manning ◽  
Rena M. Krol

2018 ◽  
Vol 132 (1) ◽  
pp. 48-57 ◽  
Author(s):  
Maria Elena Miletto Petrazzini ◽  
Audrey E. Parrish ◽  
Michael J. Beran ◽  
Christian Agrillo
Keyword(s):  

2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 44-50
Author(s):  
Rinaldi Daswito ◽  
Rima Folentia ◽  
M Yusuf MF

One of the diseases that can be transmitted by flies is diarrhea. Green betel leaf contains essential oils, chavicol, arecoline, phenol, and tannins which function as plant-based insecticides. This study aimed to determine the effectiveness of green betel leaf extract (Piper betel) as a plant-based insecticide on the number of mortality of house flies (Musca domestica). The research was an experimental study used After Only Design used the One Way Anova test with a 95% confidence level. The samples used were 360 ​​house flies. Each treatment of 30 house flies with 4 repetitions and used three concentrations of green betel leaf extract (25%, 50%, 75%). The study was conducted at the Chemistry and Microbiology Laboratory of Health Polytechnic Tanjungpinang, while the location of the fly collection was at the Tokojo Garbage Collection Station in Bintan Regency. The number of mortality of house flies at a concentration of 25% was 81 heads (67.5%), 50% concentrations were 93 heads (77.5%), and at a concentration of 75% were 103 heads (85.83%). There was an effect of green betel leaf extract on the mortality of house flies (p-value 0.0001 <0.05) with the most effective concentration of 75%. Further research is needed to obtain a finished product utilizing green betel leaf extract as a vegetable insecticide, especially in controlling the fly vector. Need further research on the use of green betel leaf extract as a vegetable insecticide controlling the fly vector by taking into account the amount of spraying and the age of the fly.   Keywords: Green betel leaf extract , organic insecticide, houseflies


2018 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 112
Author(s):  
MENTARI AMENDA SAPUTRI ◽  
HERIN SETIANINGSIH

<p class="Default">Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Gaya hidup masyarakat terutama dalam mengkonsumsi diet yang tidak sehat dapat meningkatkan kadar LDL yang dapat menyebabkan  penyakit kardiovaskular. Rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>)<em> </em>yang banyak dibudidayakan di Indonesia mengandung flavonoid dan triterpenoid yang diduga dapat menurunkan kadar LDL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) <em> </em>terhadap kadar LDL pada tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang diberi diet tinggi lemak. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni laboratorik dengan rancangan penelitian <em>Post Test Control Group Design. </em>Sampel yang digunakan adalah 24 ekor tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang dibagi ke dalam tiga kelompok: kelompok yang diberi diet standar selama 28 hari (K1), kelompok yang diberi diet tinggi lemak selama 28 hari (K2), dan kelompok yang diberi diet tinggi lemak selama 28 hari dan pada hari ke-15 sampai hari ke-28 diberi ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) dengan dosis 140mg/200grBB/hari (K3). Hasil analisis statistik <em>One Way Anova </em>menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar LDL yang signifikan antara ketiga kelompok pada penelitian ini (p&lt;0,001). Kadar LDL pada K2 (=16,00±3,29) meningkat secara bermakna dibandingkan dengan K1 (=10,62±1,77). Sedangkan kadar LDL pada K3 (=6,88±2,42) menurun secara bermakna dibandingkan dengan K2. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) berpengaruh terhadap kadar LDL darah pada tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang diberi diet tinggi lemak.</p><p><strong>Kata kunci</strong> : diet tinggi lemak, LDL, <em>Kappaphycus alvarezii</em></p>


2018 ◽  
Author(s):  
Asharaf Abdul Salam

<p>This paper undertakes a detailed analysis of 2010 Census Population and Household Tables (Final), to assess governorate wise variations in home ownership, type of living accommodations and housing infrastructure - material used for construction, electricity, water and sewage facilities.</p> <p>The data published by the Ministry of Economics and Planning in its “Population and Housing, 2010 Census” analyzed in detail using SPSS20, applying statistical methods such as, cross tabulations and chi-square; mean and standard deviation; and One-Way ANOVA. Governorates classified into small, medium and large, according to the number of Saudi persons, have been analyzed across 13 regions quantifying homeownership status. Further governorates are classified according to the percentage of owning homes in order to analyze the type of living accommodations, built up material of housing, source of electricity, water and sewage facilities. </p> <br>


2018 ◽  
Author(s):  
Asharaf Abdul Salam

<p>This paper undertakes a detailed analysis of 2010 Census Population and Household Tables (Final), to assess governorate wise variations in home ownership, type of living accommodations and housing infrastructure - material used for construction, electricity, water and sewage facilities.</p> <p>The data published by the Ministry of Economics and Planning in its “Population and Housing, 2010 Census” analyzed in detail using SPSS20, applying statistical methods such as, cross tabulations and chi-square; mean and standard deviation; and One-Way ANOVA. Governorates classified into small, medium and large, according to the number of Saudi persons, have been analyzed across 13 regions quantifying homeownership status. Further governorates are classified according to the percentage of owning homes in order to analyze the type of living accommodations, built up material of housing, source of electricity, water and sewage facilities. </p> <br>


Author(s):  
Hanny Tioho ◽  
Maykel A.J Karauwan

The minimum size of coral transplants, Acropora formosa, was assessed to support their survival and growth. For this, 150 coral fragments of different sizes (5, 10, 15 cm) were transplanted close to the donor colony. Their survivorship and growth were observed for 12 months. At the end of the observation time, 90% of 15 cm-transplanted coral fragments survived, while the others (10cm and 5 cm) did 86% and 82% respectively. The average growth rate of 5 cm-coral fragments was 0.860 cm/month, while 10 and 15 cm-fragments were 0.984 cm/month and 1.108 cm/month respectively. One-way ANOVA showed that there was significant difference (p<0.05) among the three (5, 10, 15 cm) transplant initial sizes in which the longest fragment size tended to survive longer than the smaller one.  However, the smaller transplants grew better than the bigger one, 10.318 cm/year (206%) for 5 cm-transplant, 11.803 cm/year (118%) for 10 cm-transplant, and 13.299 cm/year (89%) for 15 cm-transplant, respectively. Ukuran minimal fragmen karang Acropora formosa yang ditransplantasi diduga untuk mendukung ketahanan hidup dan pertumbuhannya. Untuk itu, 150 fragmen karang ditransplantasi ke lokasi yang berdekatan dengan koloni induknya.  Ketahanan hidup dan pertumbuhan semua fragmen karang yang ditransplantasi diamati selama 12 bulan.  Pada akhir pengamatan, 90% dari fragmen karang berukuran 15 cm yang ditransplantasi dapat bertahan hidup, sedangkan yang lainnya (ukuran 10 cm dan 5 cm) masing-masing sebesar 86% dan 82%.  Rata-rata laju pertumbuhan fragmen karang dengan ukuran awal 5 cm adalah 0,860 cm/bulan, sedangkan ukuran fragmen 10 dan 15 cm masing-masing adalah 0,984 cm/bulan and 1,108 cm/bulan. ANOVA satu arah menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (p<0.05) antara ketiga ukuran fragmen yang berbeda, di mana ukuran fragmen karang yang lebih panjang cenderung mempunyai ketahanan hidup yang lebih baik. Namun demikian, ukuran transplant yang lebih kecil memiliki pertumbuhan lebih baik dibandingkan dengan ukuran yang lebih besar, yakni10,318 cm/tahun (206%) untuk transplant berukuran 5 cm, 11,803 cm/tahun (118%) untuk 10 cm, dan 13,299 cm/tahun (89%) untuk ukuran 15 cm.


Author(s):  
Laila Uthomah
Keyword(s):  

Abstrak Manusia secara hakiki merupakan makhluk sosial yang tidak mungkin dapat bertahan hidup seorang diri dan membutuhkan pergaulan dengan orang – orang lain. Sehingga manusia perlu mengembangkan sikap kooperatif serta berperilaku menolong terhadap sesamanya atau di dalam istilah psikologi disebut perilaku prososial. Perilaku menolong menunjukkan bahwa orang cenderung memiliki karakteristik menolong sesuai dengan peran gendernya. Hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini yaitu, “Ada perbedaan kecenderungan perilaku prososial ditinjau dari peran gender pada penumpang kereta api di Stasiun Cikini”. Jumlah sampel yang diambil 120 orang dan teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling. Metode pengambilan data menggunakan skala kecenderungan perilaku prososial, dan peran gender yang mengacu pada penilaian skala Likert. Setelah dilakukan analisis data hipotesis menggunakan One Way Anova diperoleh nilai F sebesar 3,893 dengan taraf signifikansi 0,023 dan p


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document