PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

117
(FIVE YEARS 53)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Buana Perjuangan Karawang

2580-9598, 2528-1038

Author(s):  
Nur Ainy Sadijah

The role of the family has the influence to overcome all obstacles both from internal and external students in realizing all the ideals and hopes. Family support can increase learning motivation, sense of security and attention of students who are still in school. The form of family expression through empathy and acceptance helps students with enthusiasm to manifest individual enthusiasm in the learning process. High learning motivation is also caused by school well-being which is used by school institutions to understand all the basic needs for students and hope that individuals feel satisfaction, well-being and comfort in school with all the processes so as to reduce low learning motivation, this makes students feel prosperous, happy, happy in studying at school. This study aims to determine the effect of family support and school well-being on learning motivation in students of SMP Negeri 1 Telukjambe Timur Karawang. The number of samples used was 205 students of SMP Negeri 1 grades 7 and 8 East Telukjambe using probability sampling method. Based on the multiple regression analysis test that there is an influence between family support and school well-being on the learning motivation of students of SMP Negeri 1 Telukjambe Timur Karawang grades 7 and 8 with a Sign value. 0.000 <0.005, which means that family support and school well-being affect students' learning motivation by 23.1%. Keywords: Learning motivation, family support, school well-being Peran keluarga memiliki pengaruh untuk mengatasi segala rintangan baik dari internal maupun ekternal siswa dalam mewujudkan semua cita-cita dan harapan. Dukungan keluarga mampu meningkatkan motivasi belajar, rasa aman dan perhatian siswa yang masih duduk dibangku sekolah. Bentuk ungkapan keluarga melalui empati dan penerimaan membantu siswa dengan semangat untuk mewujudkan semangat individu dalam proses belajarnya. Motivasi belajar yang tinggi juga di sebabkan oleh school well-being yang, dijadikan oleh institusi sekolah untuk memahami segala kebutuhan mendasar bagi siswa dan berharap individu merasakan kepuasan, kesejahteraan dan kenyamanan di sekolah dengan segala prosesnya sehingga mengurangi rendahnya motivasi belajar hal ini membuat siswa merasa sejahtera, senang, bahagia di dalam menuntut ilmu di sekolah. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan keluarga dan school well-being terhadap motivasi belajar pada siswa SMP Negeri 1 Telukjambe Timur Karawang. Jumlah sampel yang digunakan 205 siswa SMP Negeri 1 kelas 7 dan 8 Telukjambe Timur dengan menggunakan metode probability sampling. Berdasarkan uji analisis regresi berganda bahwa terdapat pengaruh antara dukungan keluarga dan school well-being terhadap motivasi belajar siswa SMP Negeri 1 Telukjambe Timur Karawang kelas 7 dan 8 dengan nilai Sign. 0,000 < 0,005 yang artinya dukungan keluarga dan school well-being mempengaruhi motivasi belajar siswa sebesar 23.1%. Kata Kunci: Motivasi belajar, dukungan keluarga, school well-being


Author(s):  
Lisa Ardaniyati ◽  
Ali Mufti Ramadhani

This study aims to determine the level of life satisfaction of adolescents in the new normal era. The sample in this study were teenagers aged 15-18 years, amounting to 80 teenagers. The method used is descriptive quantitative method. The results of this study found that adolescents have the highest level of satisfaction in family life of 79.75% (calculation of 49.5% and 30.25%) in the new normal era. After life satisfaction in the family, adolescents also feel satisfied in the surrounding environment which is 72%, then adolescent self-related satisfaction is 57.25%. The lowest satisfaction of adolescents is in school life of 26.25% (calculation of 21.0% and 5.25%), followed by friendship life which is 50.75% so it can be concluded that the highest life satisfaction of adolescents in the new normal era is in family life. This is because in the new normal era, teenagers spend a lot of time at home so that it is an opportunity to gather and share with family members and a safe place during the Covid-19 period. Keywords: Life satisfaction, teenager, new normal era. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan hidup remaja di era new normal. Sampel dalam penelitian ini ialah remaja yang berusia 15-18 tahun yang berjumlah 80 remaja. Metode yang digunakan ialah metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa remaja memiliki tingkat kepuasan paling tinggi dalam kehidupan keluarga sebesar 79.75% (kalkulasi dari 49.5% dan 30.25%) di era normal baru. Setelah kepuasan hidup dalam keluarga, remaja juga merasa puas dalam lingkungan sekitar yakni sebesar 72%, selanjutnya kepuasan terkait diri remaja sebesar 57.25%. Kepuasan terendah remaja ada pada kehidupan sekolah sebesar 26.25% (kalkulasi dari 21.0% dan 5.25%), dilanjutkan dengan kehidupan pertemanan yaitu sebesar 50.75% sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan hidup remaja di era new normal yang paling tinggi berada dalam kehidupan keluarga. Hal ini karena pada masa era new normal remaja menghabiskan banyak waktu dirumah sehingga kesempatan untuk berkumpul dan berbagai dengan anggota keluarga serta tempat yang aman selama masa Covid-19 Kata Kunci: Kepuasan hidup, remaja, era new norma.


Author(s):  
Meria Susanti ◽  
Izzanil Hidayati ◽  
Nila Anggreiny ◽  
Yantri Maputra

The Covid-19 pandemic has brought a huge change to today's life. The rapid spread of the process made the government make various efforts to overcome this. One of them is by limiting activities, namely learning activities boldly (school from home). Courageous learning activities make students learn from home. However, in practice many parents and students complain that they are not interested in doing these learning activities. This study aims to determine the impact of distance learning activities (school from home) on the stress of middle and high school students in West Sumatra. The measuring instrument of this research is the Perceived Stress Scale (PSS) by Cohen. The results showed that most junior and senior high school students experienced stress in the moderate category. This is sufficient to indicate that the subject feels that his current life is stressful. Regarding the feelings of subjects with COVID-19, most of the subjects felt worried (26%), afraid (17%), and felt shocked (14%). At the beginning of the pandemic, as many as 94.7% of students felt that the covid-19 virus was dangerous and only 5.3% felt it was harmless. Keywords: Stress, Covid-19, teenager Pandemi Covid-19 memberikan perubahan besar terhadap kehidupan saat ini. Cepatnya proses penyebaran membuat pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya dengan membatasi kegiatan, yaitu kegiatan belajar secara daring (school from home). Kegiatan pembelajaran daring membuat siswa belajar dari rumah. Namun, pada prakteknya banyak orangtua dan siswa yang mengeluhkan bahwa mereka merasa tidak termotivasi dalam melakukan kegiatan pembelajaran tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kegiatan pembelajaran jarak jauh (school from home) terhadap stress siswa SMP dan SMA di Sumatera Barat. Alat ukur penelitian ini menggunakan skala Perceived Stress Scale (PSS) oleh Cohen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SMP dan SMA mengalami stress pada kategori sedang. Hal ini mengindikasikan bahwa subjek merasa kehidupannya saat ini cukup membuat stress. Terkait dengan perasaan subjek dengan covid-19, sebagian besar subjek merasa merasa cemas (26%), takut (17%), dan merasa kaget (14%). Saat awal pandemi, sebanyak 94,7% siswa merasa bahwa virus covid-19 ini berbahaya dan hanya 5,3% yang merasa tidak berbahaya.Kata Kunci: Stress, Covid-19, Remaja


Author(s):  
Safitri M ◽  
Sulis Mariyanti

At this time there are at least 6 psychological impacts encountered, namely learning problems, especially in children and adolescents, general stress, anxiety, mood swings, anxiety disorders and somatic. These problems if not treated immediately can continue to become a more serious disorder. Thus, efforts are needed to overcome , including counseling from people who can help.The purpose of this study is to apply an art therapy model with visual media in overcoming psychological problems in the Covid-19 pandemic.This research method is a combination of qualitative and quantitative, with the results of descriptive analysis for the implementation of art therapy with visuals and a description of the results of therapy based on the level and ability to overcome problems before and after therapy.The sampling technique is non-probability sampling with purposive sampling, where the respondents are 5 residents who live in RW 06 Medang Pagedangan Tangerang.Art therapy using photocard tools from Point of You that explores awareness. Art therapy model with visual media through photocard from Point of You in coming psychological problems that have been done looks effective, looks like the counselee can determine the perceived problem solving, there is a decrease in the value of the problem and an increase in the value of problems solving abilities and the steps to be taken.Keywords: Art therapy, awareness, point of you Pada saat ini setidaknya ada 6 dampak psikologis yang ditemui yaitu masalah belajar khususnya pada klien anak dan remaja, keluhan stress umum, keluhan kecemasan, keluhan suasana hati yang berubah-ubah/mood swing, gangguan kecemasan dan keluhan somatic. Masalah-masalah ini jika tidak segera mendapat penanganan dapat berlanjut menjadi gangguan lebih serius. Dengan demikian diperlukan usaha untuk untuk menanggulangi, diantaranya adalah melakukan konseling dari orang yang bisa membantu. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengaplikasikan model terapi seni dengan media visual dalam mengatasi masalah psikologis pada pandemi Covid 19. Metode penelitian ini adalah gabungan kualitatif dan kuantitatif, dengan hasil analisa deskripstif untuk pelaksanaan terapi seni dengan visual dan gambaran hasil terapi berdasarkan tingkat dan kemampuan mengatasi masalah sebelum dan setelah terapi. Teknik sampling non-probability sampling dengan purposive sampling, dimana responden adalah 5 warga yang tinggal di RW 06 Medang Pagedangan Tangerang. Terapi seni menggunakan tools kartu bergambar dari Point of youyang mengeksplore awareness. Model terapi seni dengan media visual melalui gambar dari Point of You dalam mengatasi masalah psikologis yang telah dilakukan terlihat efektif, terlihat konseli bisa menentukan pemecahan masalah yang dirasakan, ada penurunan pada nilai masalah dan kenaikan pada nilai kemampuan pemecahan masalah serta langkah yang akan dilakukan Kata Kunci: Terapi seni, awareness, point of you


Author(s):  
Olivia Margareth Simamora ◽  
Anissa Lestari Kadiyono

The Covid-19 pandemic has weakened several industrial sectors, including the aviation industry. This uncertain situation, pressing conditions and changing work environment puts pressure on the existence of airlines and anxiety for its human resources. This research wants to describe how the job insecurity phenomenon is among airline employees. The study was conducted using a qualitative research approach using thematic analysis techniques and interviews as an assessment medium and using a purposive sampling technique. Thematic analysis is a data analysis technique used in qualitative research where the researcher collects descriptive data to answer research problems. Once the data is collected, the researcher continues to read the data with the intention of finding patterns, themes, sub-themes, and so on. The results of the research found that the Covid-19 pandemic directly contributed to changes in the organizational system which then made airlines implement rules such as changing work schedules, cutting wages, making adjustment to employee duties and functions, and laying off employees. Furthermore, this change in the organizational system has several impacts, such as a decrease in work productivity, employees doing things outside their main task, dissatisfaction at work, financial problems, and a tendency to turnover. The results of this study describe the dimensions of job insecurity, antecedent factors, and consequent factors. Keyword: Airlines, Covid-19, Job Insecurity, Thematic Analysis Pandemi Covid-19 telah melemahkan beberapa sektor industri, termasuk dalam industri penerbangan. Situasi yang tidak pasti, kondisi yang menekan dan lingkungan kerja yang berubah ini memberikan tekanan terhadap eksistensi maskapai penerbangan dan kecemasan pada para SDM-nya. Penelitian ini ingin menggambarkan bagaimana fenomena job insecurity pada karyawan maskapai penerbangan. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik analisis tematik dan wawancara sebagai media assesment serta menggunakan teknik purposive sampling. Analisis tematik adalah teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif dimana peneliti mengumpulkan data deskriptif untuk menjawab permasalahan penelitiannya. Begitu data dikumpulkan, peneliti akan terus-menerus membaca data dengan maksud menemukan pola, tema, sub tema, dan sebagainya. Hasil penelitian yang ditemukan adalah pandemi Covid-19 secara langsung menjadi faktor penyebab terjadinya perubahan sistem organisasi yang kemudian membuat maskapai penerbangan menerapkan aturan seperti perubahan jadwal kerja, pemotongan gaji, melakukan penyesuaian terhadap tugas dan fungsi karyawan, hingga melakukan PHK. Selanjutnya perubahan sistem organisasi ini menimbulkan beberapa dampak seperti penurunan produktivitas kerja, karyawan mengerjakan hal di luar tugas utama, ketidakpuasan dalam bekerja, masalah finansial, dan kecenderungan untuk turnover. Hasil penelitian ini menggambarkan dimensi job insecurity, faktor anteseden dan faktor konsekuen. Kata Kunci: Analisis Tematik, Covid-19, Job Insecurity, Maskapai Penerbangan


Author(s):  
Lania Muharsih

The progress of this online transportation company certainly depends on the quality of service provided to its customers. Companies engaged in online-based transportation service providers are required to provide good service to their customers in order to satisfy their customers. This study aims to determine the effect of service quality on customer satisfaction in using online taxibike services in Karawang. The research method used is quantitative research methods with non-experimental research design. Sampling in this study was carried out by using a quota sampling technique. The number of samples in this study were 384 respondents. The method of data collection was carried out using service quality instruments with 57 valid items and customer satisfaction instruments with 29 valid items. Based on the Cronbach Alpha formula, the reliability coefficient of the service quality instrument is 0.978 and the customer satisfaction instrument is 0.907, which means that these two scales are very reliable. The results of the data analysis show that there is a positive effect of service quality on customer satisfaction in using online taxibike services in Karawang. This means that the better the quality of service provided by online taxibike service providers in Karawang, the higher customer satisfaction. The results of the calculation of the coefficient of determination show that service quality has a positive effect on customer satisfaction by 1.7%, while the other 98.3% are influenced by other variables not examined in this study. The suggestions for further research are examining other variables that can affect customer satisfaction, such as service quality and price.Keywords: Service quality, customer satisfaction, online taxibike Kemajuan perusahaan transportasi online ini tentunya bergantung pada kualitas pelayanan yang diberikan untuk para pelanggannya. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyedia transportasi berbasis online dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggannya agar bisa memuaskan pelanggannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan dalam menggunakan layanan ojek online di Karawang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian non-eksperimental. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik pengambilan sampel kuota. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 384 responden. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen kualitas pelayanan sebanyak 57 item sahih dan instrumen kepuasan pelanggan sebanyak 29 item sahih. Berdasarkan rumus Alpha Cronbach diperoleh koefisien reliabilitas instrumen kualitas pelayanan sebesar 0,978 dan instrumen kepuasan pelanggan sebesar 0,907, yang berarti kedua skala ini sangat reliabel. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan dalam menggunakan layanan ojek online di Karawang. Artinya semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan penyedia jasa layanan ojek online di Karawang maka semakin tinggi kepuasan pelanggan. Hasil perhitungan koefisien determinasi menunjukkan bahwa kualitas pelayanan memberikan pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan sebesar 1,7%, sedangkan 98,3% lainnya dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya yaitu meneliti variabel-variabel lain yang dapat memengaruhi kepuasan pelanggan misalnya kualitas jasa dan harga.Kata Kunci: Kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan, ojek online


Author(s):  
Wina Lova Riza ◽  
Arif Rahman Hakim ◽  
Lulu Lutfiah Damayanti

The phenomenon of dating violence is often encountered and shows a number that continues to increase every year. This can affect individual satisfaction in their romantic relationships. This study aims to examine the effect of attachment style and romantic relationship satisfaction toward dating violence behavior. The subjects in this study were students of University Buana Perjuangan Karawang 2016. This study used a quantitative approach with snowball sampling techniques. The sample used was 251 from 936 students. The data analysis technique used is multiple linear regression with an error rate of 5%. The research instrument used three Likert scale questionnaire such as the Experiences in Close Relationships-Revised (ECR-R) questionnaire, the Relationship Assessment Scale, and the Conflict Tactics Scale. The results of the research obtained a significant value of 0.053; p>0.05 indicates that there is no influence between attachment style and romantic relationship satisfaction toward dating violence behavior. Keywords: Attachment style, dating violence, romantic relationship satisfaction, student dating. Fenomena kekerasan dalam pacaran sering banyak dijumpai dan menunjukkan angka yang terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini dapat berpengaruh pada kepuasan individu dalam menjalani hubungan romantisnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh attachment style dan kepuasan hubungan romantis terhadap perilaku dating violence. Subjek pada penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Buana Perjuangan Karawang angkatan 2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengambilan snowball sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 251 dari 936 mahasiswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan taraf kesalahan 5%. Instrumen penelitian menggunakan tiga kuesioner skala likert, yaitu kuesioner Experiences in Close Relationships-Revised (ECR-R), Relationship Assessment Scale, dan Conflict Tactics Scale. Hasil penelitian diperoleh nilai signifikan 0,053; karena p > 0,05 menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara attachment style dan kepuasan hubungan romantis terhadap perilaku dating violence. Kata Kunci: Attachment style, dating violence, kepuasan hubungan romantis, mahasiswa berpacaran.


Author(s):  
Rahma Dilla Arnanda ◽  
Ahmad Gimmy Prathama

Drug abuse is increasing and spreading throughout all circles, including workers. During this time many studies related to drug abuse focused on adolescents, even though workers also have a high-risk factor. Risk factor is something that can predict an increase in the likelihood of violations or mistakes later on. One step that can be done to reduce risk factors of drug abuse is to undergo rehabilitation. Therefore, this study aimed to explore the risk factors of drug abuse on workers who are undergoing rehabilitation in the Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat. This study involved four drug user workers who are undergoing rehabilitation at BNNP Jawa Barat, which was obtained using convenience sampling technique. Data collection was carried out by structured interviews. This research used a qualitative approach with collective case studies design. The results showed that risk factors of drug abuse involved internal and external factors. Internal factors such low of self-esteem and difficulties to reject invitations from friends to use drugs. External factors consist of family factor, friends, environment, and socio-economic status. In addition to risk factors, researcher also found protective factors that are the user’s awareness about negative impact of drug abuse and motivation for having a better life. Besides family factors, especially social support that come from their wife and work environment that demand for professionals also become a protective factor for drug abuse. Keywords: Risk Factor, Protective Factor, Drug Abuse, Workers, BNNP Jawa Barat Penyalahgunaan narkoba semakin hari semakin meningkat dan menyebar di berbagai kalangan, termasuk pada kalangan pekerja. Selama ini banyak penelitian terkait penyalahgunaan narkoba yang berfokus pada remaja, padahal para pekerja juga memiliki faktor risiko yang tinggi. Faktor risiko adalah sesuatu yang dapat memprediksi peningkatan kemungkinan pelanggaran atau kesalahan di kemudian hari. Salah satu langkah yang dapat dilakukan mengurangi faktor risiko penggunaan narkoba adalah dengan menjalani rehabilitasi. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor risiko pada pekerja pengguna narkoba yang menjalani rehabilitasi di Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat. Penelitian ini melibatkan empat orang pekerja pengguna narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi di BNNP Jawa Barat, yang diperoleh dengan menggunakan teknik convenience sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui cara wawancara terstruktur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan collective case studies. Berdasarkan penelitian, diperoleh hasil bahwa faktor risiko yang berperan terhadap penggunaan narkoba berasal dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa self-esteem yang rendah dan sulitnya menolak ajakan dari teman. Adapun faktor eksternal terdiri dari faktor keluarga, teman dan lingkungan, serta keadaan sosio-ekonomi. Selain faktor risiko, peneliti juga menemukan adanya faktor protektif yang berasal dari internal pengguna berupa kesadaran akan dampak negatif dari narkoba dan keinginan akan kehidupan yang lebih baik. Selain itu faktor keluarga, terutama dukungan dari istri dan lingkungan kerja yang menuntut untuk profesional juga menjadi faktor protektif penggunaan narkoba. Kata Kunci: Faktor Risiko, Faktor Protektif, Penyalahgunaan Narkoba, Pekerja, BNNP Jawa Barat.


Author(s):  
Nabiel Pratama Heriyanto Putra ◽  
Zainal Abidin

The Covid-19 pandemic that emerged in early 2020 caused several changes in various aspects of life, one of which was work aspect. Changes to work system were made by a number of companies in order to minimize the spread of Covid-19. However, these changes were not as well made as expected, considering that several survey results showed that most employees felt more stressed than usual. This was partly due to the increased workload since the company implemented several adjustments such as work from home. Some small companies had even reduced employee income in response to the pandemic situation. This, of course, has become one concern for employees, in which there are some employees who are not ready to face this. This study aims to explore what factors that become sources of stress for employees during the Covid-19 pandemic as well as the coping performed in dealing with it. The approach used in this research was qualitative, specifically exploratory in order to obtain new findings based on the data obtained regarding pandemic situation. The data were collected by interviewing four employees and analyzed using thematic analysis technique. The result showed that the study participants felt mild to moderate stress. Most of the stress they felt resulted from their work. Furthermore, the participants performed coping to anticipate negative things they might experience during the pandemic. Keywords: Stress, coping, Covid-19 Pandemi Covid-19 yang muncul pada awal tahun 2020 menimbulkan beberapa perubahan pada berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya pekerjaan. Perubahan terhadap sistem kerja dilakukan oleh sejumlah perusahaan dalam rangka meminimalisir penyebaran Covid-19. Namun demikian, perubahan tersebut tidak semulus yang diharapkan, mengingat beberapa hasil survey yang dilakukan menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan merasa lebih stres dibandingkan biasanya. Hal ini salah satunya disebabkan oleh beban kerja yang meningkat karena perusahaan menerapkan beberapa penyesuaian seperti work from home. Beberapa perusahaan kecil bahkan melakukan pengurangan terhadap penghasilan karyawan sebagai reaksi terhadap situasi pandemi. Hal ini tentunya menjadi keresahan tersendiri bagi para karyawan, dimana tidak semua karyawan siap untuk menghadapi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi faktor apa saja yang menjadi sumber stres bagi karyawan selama pandemi Covid-19 serta coping yang dilakukan dalam menghadapi hal tersebut. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini pendekatan kualitiatif, khususnya studi eksploratif guna memperoleh temuan baru berdasarkan data yang diperoleh terkait situasi pandemi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara terhadap empat orang karyawan dan diolah dengan menggunakan teknik analisis tematik. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa partisipan penelitian merasakan stres tingkat ringan hingga moderat. Adapun stres yang mereka rasakan sebagian besar bersumber dari pekerjaannya. Lebih lanjut, partisipan melakukan coping guna mengantisipasi hal-hal negatif yang mungkin dialaminya selama pandemi.Kata Kunci: Stres, coping, Covid-19


Author(s):  
Puspa Rahayu Utami Rahman

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan penyesuaian sosial mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskripsi korelasional. Sampel penelitian adalah 100 mahasiswa FIP UPI yang diambil dengan teknik Incidental Sampling. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner kecerdasan emosional yang disusun berdasarkan alat ukur Emotional Competence Inventory dari Boyatzis & Goleman (2005) dan kuesioner penyesuaian sosial berdasarkan teori Schneider (1964). Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara kecerdasan emosional dengan penyesuaian sosial mahasiswa FIP UPI dengan diperoleh koefisien korelasi sebesar +0,614 dengan probabilitas 0,000 yang bermakna H0 ditolak dan Ha diterima. Kata kunci: kecerdasan emosional, penyesuaian social, mahasiswa The purpose of this research was to find out correlation between emotional intelligence with social adjustment. Research  sample was 100 students FIP UPI that taken by incidental sampling technique. The approach  used is a quantitative approach with correlational method. the instrument used is emotional intelligence questionnaire based on the Emotional Competence Inventory from Boyatzis & Goleman (2005) and social adjustment questionnaire based on the theory of Schneider (1964). The analytical techniques used is the Pearson Product Moment correlation. Result of the research indicates that there were significant and positive correlation between emotional intelligence with social adjustment of students FIP UPI with the correlation coeficient of variables + 0,614. Keywords: emotional intelligence, social adjustment, students


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document