Internalisasi Nilai-nilai Keagamaan dalam Pembentukan Karakter Bagi Remaja
Abstract Teens have different characters from children and adults and the problems they face. With this difference, it is necessary to take steps to remain a good teenager. In general, there are ten characters that exist in adolescents that parents and teachers must know about, namely physical changes, socialization, cognitive development, personal and emotional characteristics, independence, emotionality and rebellion, extreme moodiness, self-identity, peer relationships, independence and testing limits, selfish attitude. With characters who tend much opposed by the parents and teachers, it is necessary their internalization or inculcation of religious values in adolescents. As for actions that do the elderly within the family and teachers in the school such as provide exemplary self, their sense of togetherness in the realization of the values of religious, harmonious relationship the parents (father 's mother), the intimacy of the relationship people parents with children, train bear responsibility, exercise and habitation of children since age early in the realization of the values of religious, consistency and unity of the behavior of the parents, the creation of an atmosphere of openness, and communication dialogical, and children are also able to choose companions who diligently carry out the command of religion. Abstrak Remaja memiliki karakter yang berbeda dengan anak-anak maupun orang dewasa dan problematika yang dihadapinya. Dengan adanya perbedaan itulah perlu adanya langkah-langkah yang dilakukan agar tetap menjadi remaja yang baik. Secara umum ada sepuluk karakter yang ada pada remaja yang orang tua maupun guru harus mengetahuinya, yaitu perubahan fisik, sosialisasi, perkembangan kognitif, karakteristik pribadi dan emosional, independen, emosional dan pemberontak, moodiness ekstrim, identitas diri, hubungan sebaya, kemandirian dan batas pengujian, sikap egois. Dengan karakter yang cenderung banyak berlawanan dengan orang tua maupun guru, maka perlu adanya internalisasi atau penanaman nilai-nilai keagamaan pada remaja. Adapun tindakan yang dilakukan orang tua didalam keluarga maupun guru di sekolah diantaranya memberikan keteladanan diri, adanya rasa kebersamaan dalam merealisasikan nilai-nilai keagamaan, keharmonisan hubungan orang tua (ayah-ibu), kemesraan hubungan orang tua dengan anak, melatih tanggung jawab, latihan dan pembiasaan anak-anak sejak usia dini dalam merealisasikan nilai-nilai keagamaan, konsistensi dan kesatuan perilaku orang tua, penciptaan suasana keterbukaan, dan komunikasi dialogis, dan anak juga mampu memilih sahabat yang rajin menjalankan perintah agama.