Peran Manajemen Populasi Anjing dalam Pemberantasan Rabies: Studi Kasus di Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali
Sejak tahun 2008 hingga saat ini rabies masih endemis di Bali. Manajemen Populasi Anjing adalah suatu upaya untuk menstabilkan populasi anjing yang terdiri dari enam komponen yaitu edukasi, legislasi, identifikasi dan registrasi, vaksinasi, sterilisasi, serta manajemen sampah dalam rangka pemberantasan rabies. Program ini telah dilaksanakan di Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali pada bulan Nopember 2016 yang didanai oleh Food and Agriculture Organization. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan pengetahuan, sikap dan cara pemeliharaan anjing pada masyarakat di Desa Pejeng setelah penerapan Manajemen Populasi Anjing. Penelitian observasional ini menggunakan cross sectional study melalui pengamatan dan penyebaran kuisioner langsung ke lapangan. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Probability sampling, Proportional stratified sampling. Jumlah sampel yang diambil 313 responden. Penelitian dilaksanakan pada bulan Nopember 2016 (sebelum Manajemen Populasi Anjing diterapkan) dan pada bulan September 2018 setelah Manajemen Populasi Anjing diterapkan). Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif. Hasil sebelum dan sesudah penerapan Manajemen Populasi Anjing dianalisis dengan analisis non parametrik mengunakan uji Wilcoxon. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa Penerapan Manajemen Populasi Anjing secara signifikan (P<0,05) dapat mengubah pengetahuan, sikap dan cara pemeliharaan anjing pada masyarakat di Desa Pejeng menjadi lebih baik.