scholarly journals THE RELATIONSHIP BETWEEN ELDERLY GYMNASTIC PARTICIPATION WITH BLOOD PRESSURE IN ELDERLY AT SIBANG DISTRICT BADUNG

2019 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 45
Author(s):  
M. Widnyana ◽  
Anak Agung Gede Eka Septian Utama ◽  
I Putu Yudi Pramana Putra ◽  
Anak Agung Gede Angga Puspa Negara

Usia lanjut (lansia) memiliki tekanan darah yang cenderung tinggi sehingga lebih berisiko terjadi hipertensi. Bertambahnya umur mengakibatkan peningkatan teknan darah akibat penebalan pada dinding arteri. Fisioterapis menganjurkan para lansia agar tetap aktif dan berolahraga untuk memelihara tekanan darah tetap normal. Program olahraga yang sesuai untuk lansia adalah senam lansia. Senam lansia dapat dijadikan sebagai suatu aktivitas fisik untuk memelihara tekanan darah tetap normal pada lansia. Tujuan peneltian ini adalah untuk mengetahui hubungan partisipasi senam lansia dengan tekanan darah lansia di Kecamatan Sibang, Kabupaten Badung, Bali. Jenis penelitian observasional analitis korelatif dengan metode pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2019. Pengambilan subjek dilakukan secara purposive sampling. Sampel adalah laki-laki dan perempuan, berumur 64-70 tahun, berjumlah 72 orang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 36 orang sebagai kelompok lansia yang mengikuti senam secara rutin sesuai jadwal yang sudah ditentukan, yaitu satu kali perminggu minimal dalam 6 bulan dan 36 orang sebagai kelompok lansia yang tidak mengikuti senam. Pengukuran tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer. Hasil penelitian setelah dilakukan uji spearman’s rho diperoleh nilai p=0,001 (p<0,05) yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara partisipasi senam lansia dengan tekanan darah pada lansia di Kecamatan Sibang, Badung. Uji spearman’s rho. Menunjukkan koefisien korelasi kuat dengan angka signifikasi sebesar 0,001 yang berarti hubungan antara partisipasi senam lansia dengan tekanan darah pada lansia di Kecamatan Sibang, Badung memiliki hubungan yang kuat, signifikan dan searah. Terdapat hubungan antara partisipasi senam lansia dengan tekanan darah pada Lansia di Kecamatan Sibang, Kabupaten Badung. Kata kunci: senam, lansia, tekanan darah, hipertensi

2016 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 56
Author(s):  
Nur Aini Yunike Bahari Margarini ◽  
Gita Sekar Prihanti ◽  
Dr Suharto

Kepribadian seorang mahasiswa terutama di bidang pendidikan dokter sangat berpengaruh terhadap cara menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa dengan baik. Oleh karena itu dilakukan teskepribadian.Salah satunyauntuk mengetahui kepribadiannya, berupa tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory-2 (MMPI-2). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Skala Kepribadian Minessota Multiphasic Personality Inventory Test-2 (Mmpi-2) Dengan IPK Mahasiswa Kedokteran Semester 4 Fakultas KedokteranUniversitas Muhammadiyah Malang. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 112 mahasiswa. Sumber data menggunakan data primer dan analisa data menggunakan uji spearman’s rho. Hasil uji spearman’s rho pada 10 skala kepribadian Minessota Multiphasic Personality Inventory Test-2 (MMPI-2) dengan IPK Mahasiswa Kedokteran menunjukkan seluruh nilai signifikansi lebih dari 0,05 sehingga tidak ada hubungan yang bermakna.Kata kunci : Skala MMPI-2, IPK, Mahasiswa Kedokteran


2015 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Murty Ekawaty M ◽  
Shirley E. S. Kawengian ◽  
Nova H. Kapantow

Abstract: This study aimed to determine the relationship between mothers' knowledge about nutrition and nutritional status of children aged 1-3 years in the Mopusi village, Lolayan Bolang Mongondow Induk. This was an analytical study with a cross sectional design. There were 90 samples that met the inclusion and exclusion criteria. Data were collected by using anthropometric measurements and questionnaires and then were analyzed by using Spearman's rho test. The results showed that there was 5.6% samples with nutritional status (BMI/A) very thin, 6.7% underweight, normal 68.9%, obese 18.9%. The nutritional status (H/A) of the samples was 38.9% very short, short 12.2 %, 45.6% normal, and tall 3.3%. There was no relationship of nutritional status of children (BMI/A) with mothers’ knowledge about nutrition with ƿ = 0.480 (p <α = 0.05) as well as there was no relationship of nutritional status of children (H/A) with knowledge of maternal nutrition in children aged 1-3 years with ƿ = 0.113 (p <α = 0.05). Conclusion: There was no relationship between nutritional status (BMI/A) as well as (H/A) of children aged 1-3 years with mothers’ knowledge about nutrition in Mopusi village, Lolayan Bolaang Mongondow Induk. Keywords: Nutritional Status, Mother’s Nutritional KnowledgeAbstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi anak umur 1-3 tahun di Desa Mopusi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow Induk. Rancangan penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan potong lintang. Sampel merupakan bagian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 90 orang. Data dikumpulkan melalui pengukuran antropometri dan kuesiener pengetahuan dan dianalisis dengan menggunakan uji Spearman’s rho. Hasil penelitian memperlihatkan status gizi (IMT/U) yang sangat kurus 5,6%, kurus 6,7%, normal 68,9%, dan obes 18,9%. Status gizi (TB/U) yang sangat pendek 38,9%, pendek 12,2%, normal 45,6%, dan tinggi 3,3%. Pengetahuan ibu tentang gizi dengan kategori baik sebanyak 12,2%, cukup 42,2 %, dan kurang 45,5%. Analisis statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan status gizi (IMT/U) dan pengetahuan gizi ibu dengan anak umur 1-3 tahun, nilai ƿ = 0,480 (p<α=0,05), dan tidak terdapat hubungan status gizi (TB/U) dan pengetahuan gizi ibu pada anak umur 1-3 tahun, nilai ƿ = 0,113 (p<α=0,05). Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara status gizi (IMT/U) dan (TB/U) dengan pengetahuan gizi ibu dengan anak umur 1-3 tahun di Desa Mopusi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow Induk.Kata kunci: status gizi, pengetahuan gizi ibu


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 80
Author(s):  
Mitha Wulan Nur'aini ◽  
Joni Haryanto ◽  
Elida Ulfiana

Pendahuluan: Lansia yang kehilangan pasangan rawan mengalami kesepian. Self-compassion yang merupakan suatu sikap kebaikan diri ketika terjadi masa-masa sulit merupakan salah satu faktor psikologis pada orang dengan kesepian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan self-compassion dengan kesepian pada lansia yang kehilangan pasangan.Metode: Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah responden sebanyak 110 orang lansia yang didapatkan dari Purposive Sampling. Variabel penelitian yang digunakan yaitu self-compassion dan kesepian. Data diambil melalui penyebaran instrumen berupa kuesioner yakni terjemahan kuesioner Self-compassion Scale – Short Form dan de Jong Gierveld Loneliness Scale, kemudian dilakukan analisis menggunakan uji Spearman’s Rho dengan α ≤0,05.Hasil: Ada hubungan antara self-compassion dengan kesepian pada lansia yang kehilangan pasangan dengan p=0,000 dan r=-0,750 artinya semakin tinggi self-compassion semakin rendah kesepian lansia yang kehilangan pasangan.Kesimpulan: Lansia yang kehilangan pasangan dengan self-compassion yang tinggi akan menurunkan kesepian karena adanya kestabilan emosi, kesadaran terhadap pengalaman, motivasi dan perkembangannya serta mekanisme koping yang ada.


2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 155-164
Author(s):  
James Richard Maramis ◽  
Claudia Priscilla Kandowangko

Mahasiswa perawat rentan mengalami keadaan lelah baik emosional, psikologi dan fisik yang dirasakan akibat melakukan aktivitas ataupun tuntutan praktik yang dilakukan secara berulang-ulang dan dalam waktu yang lama. Keluhan nyeri muskuloskeletal merupakan salah satu gejala yang terjadi pada gangguan musculoskeletal (MSDs). Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara burnout dan keluhan nyeri musculoskeletal pada mahasiswa profesi ners di Universitas Klabat. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif correlation dengan menggunakan pendekatan cross sectional study dan menggunakan rumus Spearman's rho, proses pengambilan sampel dalam penelitan ini adalah menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner burnout dengan kuesioner Nordic Body Map yang diberikan kepada 127 mahasiswa profesi ners di Universitas Klabat, Didapati pada umumnya sebanyak 109 mahasiswa (85,8%) memiliki tingkat burnout sedang, dan 100 mahasiswa (78,7%) merasakan keluhan musculoskeletal ringan. Daerah tubuh yang paling banyak dikeluhkan ialah di punggung dengan jumlah nilai sebanyak 273 Sedangkan hasil uji statistic antara burnout dengan keluhan nyeri musculoskeletal menunjukkan  nilai p=0,000<0,05, dengan demikian ada hubungan antara burnout dengan keluhan nyeri musculoskeletal. Nilai r=0,337 yang menunjukkan arah korelasi positif antara dua variabel atau searah. Peneliti selanjutnya dapat meneliti pengaruh rutinitas kegiatan tertentu dan postur tubuh yang dilakukan oleh perawat ketika bekerja terhadap keluhan MSD-nya, dan juga agar mencari tahu hubungannya dengan keluhan-keluhan MSD yang dirasakan responden lebih dari tujuh hari.  Kata kunci : Burnout, keluhan nyeri musculoskeletal, Nordic Body Map


2014 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Yulyius .

Abstract: Blood pressure is the pressure generated by the blood against the blood vessel. Increase in blood pressure or hypertension is also called a silent killer because it is onlysome of the symptoms. The increase number of patients with hypertension associated with factors are unhealthy diet, physical inactivity, and overweight. The incidence of hypertension in obesity will continue to increase with increasing body mass index and waist  hip ratio. This study aimed to determine a relationship between the nutritional status with blood pressure in students of medical education batch 2013 the Faculty of Medicine, University of Sam Ratulangi. The design of this study is using the analytic cross sectional. The study sample is part of the population who meets inclusion and exclusion criteria with total 100 people. Data collected through anthropometric measurementand blood pressure measurement, and data was analyzed using Spearman's rho test. Normal nutritional status ( BMI / U ) results was79%, overweight and obesity was 16% and only 5 % of respondents who have malnutrition, waist hip ratio that not risk is equal to 85%, and risk is 15%, whereas 36% of normotension and prehipetension is 64%.Conclusion: The results of this study concluded that there is a significant relationship between nutritional status ( BMI / U ) on blood pressure with a p-value is 0.000 (p < α = 0.05), and there is no relationship between nutritional status ( WHR ) on blood pressure systolic with a p-value is 0.0,509 ( p > α = 0.05). Key words: Thenutritional status, blood pressure  Abstrak: Tekanan darah merupakan tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap pembuluh darah.Peningkatan tekanan atau hipertensi merupakan pembunuh diam-diam karena hanya menimbulkan beberapa gejala.Meningkatnya jumlahpenderita hipertensiberhubungan denganperilaku diet yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan kelebihan berat badan. Angka kejadian hipertensi pada obesitasakan terus meningkat seiring dengan peningkatan indeks massa tubuh dan waist hip ratio. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan tekanan darah padamahasiswa program studi pendidikan dokter angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Rancangan penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan potong lintang. Sampel penelitian ini merupakan bagian dari populasi yang memenuhi kriteria eksklusi dan inklusi berjumlah 100 orang. Data yang dikumpulkan melalui pengukuran antropometri dan pengukuran tekanan darah, kemudian data dianalisis dengan menggunakan uji Spearman’s rho. Status gizi (IMT/U) yang normal sebesar 79%, gizi lebih dan obesitas sebesar 15% dan hanya 5% responden gizi kurang, Waist hip ratio yang tidak berisiko yaitu sebesar 85%, dan yang berisiko sebesar 15%, sedangkan normotensi sebesar 36%  dan prehipertensi sebesar 64%. Kesimpulan:Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi (IMT/U) terhadap tekanan darah dengan nilai p yaitu 0,000 (p<α=0,05), dan tidak terdapat hubungan antara status gizi (WHR) terhadap tekanan darah sistolik dengan nilai p yaitu 0,0,509 (p>α=0,05). Kata Kunci: Status Gizi, Tekanan Darah


2020 ◽  
Vol 17 (7) ◽  
pp. 3053-3057
Author(s):  
Anis Lutfiani ◽  
Ni Ketut Alit Armini ◽  
Tiyas Kusumaningrum

The achievement rates for exclusive breastfeeding are still not encouraging. One of the factors that caused it is lack of support from the mothers’ husbands or family in the process of exclusive breastfeeding. This support is very pivotal since it may motivate and give mothers the confidence to breastfeed. To find out the relationship between family support and maternal self-efficacy in exclusive breastfeeding. This study uses a cross sectional approach, which consists of the dependent variable (self-efficacy) and the independent variable (family support). The inclusion criteria are as follow: (1) breastfeeding mothers who have babies aged 1-6 months (2) mothers who live with their nuclear family in one house (3) mothers who live with their extended families in one house (4) mothers are able to read and write. The sampling technique used was non-probability purposive sampling using questionnaire as an instrument. Then the data were analyzed using the Spearman’s Rho statistical correlation test with a significance of p ≤ 0.05. The total respondents of this study were 49 people. The most obtained data is nursing mothers who experience good self-efficacy (69.4%). Statistical test results with Spearman’s rho obtained p value = 0.000 (α < 0.05) which means that there is a relationship between family support and self-efficacy, with the strength of the relationship (r = 0.854) indicating that it is very strong with the same value direction, i.e., if the family support of the mother is lower, then the self-efficacy of the mother will be low. There is a relationship between family support and self-efficacy in breastfeeding mothers. The higher family support, the higher the level of self-efficacy


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Nur Wachida Novita ◽  
Christina Yuliastuti ◽  
Siti Narsih

Number of patients with pulmonary TB increased annually in Surabaya, on of the measures to prevent TB infections is by using a mask. In TB care room a lot of visitors (family) who did not wear a mask. The purpose of this study to determine the relationship of the level of knowledge with the use of masks to visitors (family).This study used correlational analytic designwith cross sectional approach. independent variable in the study is the level of knowledge about Tuberculose anddependent variable is the use of masks. Samples were taken by using purposive sampling technique earned by 28 respondents visitors in Pulmonary Wards,Dr. Ramelan Navy Hospital, Surabaya, date 11 – 20 June 2013. Data collection was undertaken using questionnaire about Pulmonary Tuberculose and observation sheet of the use of mask. Data were analyzed with Spearman's Rho test with a significance level Corellation ρ <0.05.Results showed that the level of knowledge about Tuberculose less 14 respondents (50%) and 16 respondents (57.1%) did not wear a mask. Spearman's Rho test showed that there is a relationship between the level of knowledge about Pulmonary Tuberculosewith the use of masks in in Pulmonary Wards,Dr. Ramelan Navy Hospital, Surabaya (ρ = 0.000).


2021 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 72-81
Author(s):  
Leo Yosdimyati Romli ◽  
Yulia Fitri Wulandari

Lansia memiliki kecenderungan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung sedikit serat, sehingga kurang dalam asupan serat. Konsumsi serat yang rendah memicu munculnya gangguan konstipasi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis keterkaitan konsumsi serat dengan instensitas kejadian konstipasi pada lansia. Desain penelitian ini yaitu cross sectional dengan populasi semua lansia di Desa Ngrandulor Peterongan Jombang dan jumlah sampel sebanyak 34 responden yang diambil dengan purposive sampling. Variabel penelitian ini adalah konsumsi serat dan intensitas kejadian konstipasi. Pengumpulan data dilakukan peneliti dengan menggunakan kuesioner sebagai intrumen penelitian pada kedua variabel. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan uji Korelasi Spearman’s rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi serat pada responden sebagian besar adalah tidak mengkonsumsi dengan baik yaitu sebanyak 24 responden (70,6 %) dengan kejadian konstipasi pada responden hampir separuh dari responden mengalami konstipasi dengan intensitas tidak pernah yaitu sebanyak 15 responden (44,1 %) dan intensitas jarang yaitu sebanyak 14 responden (41,2 %). Berdasarkan analisis hasil uji statistik menunjukkan bahwa p-value (0,002) < α (0,05) maka artinya ada hubungan konsumsi serat dengan intensitas kejadian konstipasi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah konsumsi serat berhubungan dengan intensitas kejadian konstipasi pada lansia. Konsumsi nutrisi yang cukup mengandung serta merupakan kunci utama dalam melakukan pencegahan terhadap kejadian konstipasi selain aktifitas fisik yang cukup serta managemen stress pada lansia.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 5
Author(s):  
Ida Bagus Komang Ari Krisnayana ◽  
Ni Wayan Tianing ◽  
Ari Wibawa ◽  
M. Widnyana

Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah rasio standar berat terhadap tinggi badan sehingga dapat melihat apakah seseorang memiliki massa tubuh yang ideal, terlalu kurus, kelebihan berat badan, atau obesitas. Pegawai kantor merupakan pekerjaan yang memiliki prevalensi berat badan berlebih dan obesitas tertinggi dibandingkan profesi lainnya. Kelebihan berat badan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah gangguan aktivitas seksual seperti disfungsi ereksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa Indeks Massa Tubuh (IMT) berhubungan dengan disfungsi ereksi pada pegawai kantor di Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional analitik yang dilakukan pada bulan April 2019. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 58 orang laki-laki yang sudah menikah dengan usia 30-40 tahun. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Indeks Massa Tubuh yang diukur menggunakan timbangan dan microtoise stature meter, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah disfungsi ereksi yang diketahui dengan menggunakan kuisioner IIEF-5. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu uji bivariat dengan Spearman’s Rho untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan, kekuatan hubungan dan arah hubungan. Hasil penelitian menunjukkan nilai p=0,001 (p<0,05) dengan nilai r=0,520. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hubungan Indeks Massa Tubuh dengan disfungsi ereksi pada pegawai kantor di Kota Denpasar memiliki hubungan yang kuat, signifikan dan searah. Kata Kunci : Indeks Massa Tubuh, Disfungsi Ereksi, Pegawai Kantor


2019 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 17
Author(s):  
Ni Luh Ayu Srianti Dewi ◽  
Putu Ayu Sita Saraswati ◽  
Luh Putu Ratna Sundari

Keseimbangan dipengaruhi oleh faktor seperti indeks massa tubuh dan arkus kaki. Penurunan keseimbangan disebabkan oleh terjadinya penurunan kekuatan otot akibat penumpukan lemak dan perubahan letak titik tumpu tubuh akibat perubahan bentuk anatomis kaki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dan arkus kaki dengan keseimbangan tubuh pada anak –anak usia 7 – 10 tahun di SD No 1 Baha. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Jumlah sampel sebanyak 60 orang yang berusia 7 – 10 tahun. Pada hasil analisis menggunakan Spearman’s Rho diperoleh nilai signifikansi (2-tailed)  0,001 untuk IMT dan nilai signifikansi (2-tailed) 0,027 untuk arkus kaki, didapat pula nilai koefisien korelasi sebesar -0,510 untuk IMT dan 0,286 untuk arkus kaki. Berdasarkan  hasil data tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dan arkus kaki dengan keseimbangan tubuh pada anak – anak usia 7 – 10 tahun di SD No 1 Baha. Kata Kunci : Keseimbangan, Index Massa Tubuh (IMT), Arkus Kaki


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document