Abstract The research on the infixed words in KBBI (Indonesian Great Dictionary) aims at describing the infixed words in the structure of the dictionary. This is a qualitative descriptive research. The subject of this study is the Fourth Edition of KBBI, while the object of research is the infixed entries contained in the dictionary. The data used in this study is the whole infixed words that made the entry in the dictionary. Data collection is carried out by reading and writing techniques. The data analysis steps are performed by collecting the entries, sorting the entries, classifying the entries by category or criteria according to the entry structure. The analysis is carried out after classification. The result of the research shows that in Fourth Edition of KBBI, there are twenty infixed words which are divided into four infixes -el-, -em-, -er-, and -in- and arranged as the main entry, i.e gelembung (bubbles), gelenang (grateful), geletar (tremble), geligi (teeth), gemeletuk (tingling), gemelugut (shrieking), gemeresik (rustling), gemeretak (rattling), gemerencang ( clanging), gemerincing (jingling), gemerlap (sparkling), gemetar (trembling), gemuntur (thundering), gemuruh (rumbling), gerigi (serrations), serabut (fibers), seruling (flutes), sinambung (continuous), telingkah (hoarse), and telunjuk (finger). The word gerisik in the dictionary has the same basic meaning as the rhyme form, although the word geresik as the basic form of rustle are not found, while gerincing is the basic form of rattle, although the word gerencing is not found because the clanging rhyme is given the equivalent of word gemerincing to refer to the formation used. Meanwhile, in the dictionary, the word seruling (flute) that is supposed to be a derivation form of the word suling is created to be one of the meanings of the suling entry instead. Abstrak Penelitian tentang kata-kata berinfiks pada Kamus Besar Bahasa Indonesia ini bertujuan untuk mendeskripsikan kata-kata berinfiks dalam struktur kamus tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat, sedangkan objek penelitiannya adalah lema berinfiks yang terdapat di dalam kamus tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh kata berinfiks yang dijadikan lema dalam kamus tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca dan catat. Langkah-langkah analisis data dilakukan dengan mengumpulkan lema, mengurutkan lema, mengklasifikasikan lema berdasarkan kategori atau kriteria sesuai dengan struktur lema. Penganalisisan dilakukan setelah dilakukan pengklasifikasian. Dari hasil penelitian ditunjukkan bahwa di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat terdapat dua puluh kata berinfiks yang dibedakan menjadi empat infiks -el-, -em-, -er-, dan -in- dan disusun sebagai lema utama, yaitu gelembung, gelenang, geletar, geligi, gemeletuk, gemelugut, gemeresik, gemeretak, gemerencang, gemerincing, gemerlap, gemetar, gemuntur, gemuruh, gerigi, serabut, seruling, sinambung, telingkah, dan telunjuk. Kata gerisik dalam kamus tersebut bermakna dasar yang sama dengan bentuk jadian gemeresik meskipun tidak ditemukan kata geresik sebagai bentuk dasar gemeresik, sedangkan gerincing merupakan bentuk dasar gemerencing kendatipun tidak ditemukan kata gerencing karena pada lema gemerincing diberi padanan kata gemerencing untuk mengacu bentukan yang dipakai. Sementara itu, kata seruling yang seharusnya merupakan bentuk derivasi dari kata suling dalam kamus tersebut malah dijadikan salah satu makna dari lema suling.