scholarly journals DECREASING NAUSEA AND VOMITING DUE TO CHEMOTHERAPY INDUCTION THROUGH PEPPERMINT AROMATHERAPY

Author(s):  
Indah - Lestari

Nausea and vomiting often appear with  under various conditions, includ being a common side effect of using anti-neoplastic drugs. Chemotherapy-induced nausea and vomiting (CINV) is a major problem that can often alter the quality of life (QoL) and patient adherence to treatment if left untreated. Aromatherapy peppermint is one form of improvised non pharmacological handling of CINV. This study aims to determine the effectiveness of giving peppermint aromatherapy in reducing CINV in chemotherapy patients.This study was a quasy experiment with a Non Equivalent with Control Group design, with total sample groups of 285 respondents with consecutive technique. Parameters in this study used Rhodes Index Nausea Vomiting and Reching (RINVR). The data were analyzed using Wilcoxon sign rank test as a test of change of nausea scale of pre and post vomiting in experimental group using peppermint aromatherapy and control group. The results of the differences from both groups were tested with mann whitney-u test. Wilcoxon sign rank test analysis, showing differences in the incidence of nausea and vomiting in the control group and intervention group. The result of change of decrease in experimental group value ρ = 0,001 is more significant than control group with value ρ = 0,020. The difference is tested with mann whitney-u test with the result value ρ = 0.002. Aromatherapy works in one’s body by triggering the release of neurotransmitter like enkephalin and endorphin which have analgesic effect and increase the feeling of comfortable and relax. Through inhalation, the fragrance of aromatherapy is transmitted through two ways, first is through limbic system into hypothalamus until pituitary. Second is transmitted through olfactory cortex, into thalamus and then head to neocortex. Through these two ways aromatherapy shall be processed until it creates individual perception   Keywords       : CINV, Chemotherapy, Peppermint aromatherapy

Author(s):  
Indah - Lestari

Nausea and vomiting often appear with  under various conditions, includ being a common side effect of using anti-neoplastic drugs. Chemotherapy-induced nausea and vomiting (CINV) is a major problem that can often alter the quality of life (QoL) and patient adherence to treatment if left untreated. Aromatherapy peppermint is one form of improvised non pharmacological handling of CINV. This study aims to determine the effectiveness of giving peppermint aromatherapy in reducing CINV in chemotherapy patients.This study was a quasy experiment with a Non Equivalent with Control Group design, with total sample groups of 285 respondents with consecutive technique. Parameters in this study used Rhodes Index Nausea Vomiting and Reching (RINVR). The data were analyzed using Wilcoxon sign rank test as a test of change of nausea scale of pre and post vomiting in experimental group using peppermint aromatherapy and control group. The results of the differences from both groups were tested with mann whitney-u test. Wilcoxon sign rank test analysis, showing differences in the incidence of nausea and vomiting in the control group and intervention group. The result of change of decrease in experimental group value ρ = 0,001 is more significant than control group with value ρ = 0,020. The difference is tested with mann whitney-u test with the result value ρ = 0.002. Aromatherapy works in one’s body by triggering the release of neurotransmitter like enkephalin and endorphin which have analgesic effect and increase the feeling of comfortable and relax. Through inhalation, the fragrance of aromatherapy is transmitted through two ways, first is through limbic system into hypothalamus until pituitary. Second is transmitted through olfactory cortex, into thalamus and then head to neocortex. Through these two ways aromatherapy shall be processed until it creates individual perception   Keywords       : CINV, Chemotherapy, Peppermint aromatherapy


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 51-56
Author(s):  
Anita Rahmawati Rahmawati

Keluhan demam sering terjadi pada banyak penyakit mulai kondisi ringan hingga penyakit yang membutuhkan perawatan segera seperti Deman berdarah dengue (DBD) namun masyarakat sering kurang menyadari sehingga berakibat fatal akhirnya menyebabkan kematian.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode edukasi ceramah dan diskusi terhadap kemampuan kader kesehatan dalam deteksi dini DBD. Desain penelitian menggunakan pretest postest  without control group. Total populasi diambil menjadi sampel yaitu 30 kader kesehatan di desa suruhwadang kecamatan kademangan kabupaten Blitar. Kemampuan kader kesehatan meliputi pemahaman pengertian, mengenali tanda gejala, penyebab, penatalaksanaan, pencegahan, siklus/fase DBD dan tanda sindrom syok dengue yang diukur dengan kuesioner. Analisis data dengan Wilcoxon sign rank test. 53 % Kader kesehatan mempunyai kemampuan baik saat pretest menjadi 83% saat posttest. Analisa data menunjukkan ada perbedaan kemampuan kader kesehatan antara pretest dan postest (p=0,001). Perpaduan metode edukasi ceramah dan diskusi menjadi metode yang tepat karena peserta edukasi tidak hanya pasif mendengarkan edukator tetapi dapat menjadi lebih aktif untuk menyampaikan pendapat, membuat kesimpulan atau memecahkan masalah sesuai materi yang dipelajari. Diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan kemampuan kader kesehatan dalam deteksi dini DBD untuk mencegah akibat fatal dari penyakit ini.    


Author(s):  
Rizky Asta pramesti Rini

Anxiety is one of the psychological factors that influence hypertension. One of the non-pharmacological treatments that can be given to hypertensive patients is a combination of lavender aromatherapy and hand massage. This study aims to analyze the effect of a combination of lavender aromatherapy and hand massage on changes in anxiety, blood pressure and cortisol levels. Method: This study used a pretest-posttest with control group design. The research was conducted at the Sugio Health Center and Kedungpring Health Center, with a sample size of 34 respondents selected by purposive sampling technique, then divided into intervention groups (n = 17) and control groups (n = 17). Data on anxiety levels were collected through the filling of the HARS questionnaire, blood pressure was measured using a digital tensimeter and venous blood was taken for examination of cortisol levels. Data were analyzed using the Wilcoxon sign rank test and paired-sample t-test. For differences in anxiety, systolic blood pressure, diastolic blood pressure, MAP, and cortisol levels, the p-values were 0.004, 0.002, 0.004, 0.006, and 0.04 respectively. With all these variables being different between before and after giving a combination of lavender aromatherapy and hand massage. It can be concluded that the combination of lavender aromatherapy and hand massage can reduce the level of anxiety, blood pressure and cortisol levels in hypertensive patients. Keywords: lavender aromatherapy; hand massage; anxiety; blood pressure ABSTRAK Kecemasan merupakan salah satu faktor psikologis yang mempengaruhi hipertensi. Salah satu penatalaksanaan non farmakologis yang dapat diberikan pada pasien hipertensi adalah kombinasi aromaterapi lavender dan hand massage. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kombinasi aromaterapi lavender dan hand massage terhadap perubahan kecemasan, tekanan darah dan kadar kortisol. Metode: Penelitian ini menggunakan pretest-posttest with control group design. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sugio dan Puskesmas Kedungpring, dengan ukuran sampel 34 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling, selanjutnya dibagi menjadi kelompok intervensi (n=17) dan kelompok kontrol (n=17). Data tingkat kecemasan dikumpulkan melalui pengisian kuesioner HARS, tekanan darah diukur menggunakan tensimeter digital dan darah vena diambil untuk pemeriksaan kadar kortisol. Data dianalisis dengan menggunakan Wilcoxon sign rank test dan paired-sample t-test. Untuk perbedaan kecemasan, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, MAP, dan kadar kortisol didapatkan p-value masing-masing adalah 0,004, 0,002, 0,004, 0,006 dan 0,04. Dengan dengan ada perbedaan seluruh variabel tersebut antara sebelum dan sesudah pemberian kombinasi aromaterapi lavender dan hand massage. Dapat disimpulkan bahwa pemberian kombinasi aromaterapi lavender dan hand massage dapat menurunkan tingkat kecemasan, tekanan darah dan kadar kortisol pasien hipertensi. Kata kunci: aromaterapi lavender; hand massage; kecemasan; tekanan darah


2014 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 15-20
Author(s):  
Ari Damayanti Wahyuningrum

Gangguan jiwa merupakan penyakit multi kausal bervariasi. Klien gangguan jiwa banyak mengalami distorsi kognitif yang akhirnya mengarah ke gangguan perilaku. Hal tersebut disebabkan oleh kesalahan logika, kekeliruan penggunaan alasan atau pandangan individu yang tidak sesuai dengan kenyataan, tidak merasa memiliki perilaku menyimpang, tidak bisa membina hubungan relasi dengan orang lain. Gangguan halusinasi mengarah pada perilaku membahayakan orang lain, klien sendiri dan lingkungan sekitar. Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu yang lain yang sebenarnya tidak terjadi. Terapi perilaku bersifat reedukasi yang memodifikasi perilaku klien dengan perilaku lain yang lebih menguntungkan didasarkan pada sistematik reinforcement positif pada target perilaku. Token-token dapat ditukar untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan dan dinikmati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis penerapan terapi perilaku: token ekonomi pada klien dengan gangguan sensori persepsi: halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre dan Post Test tanpa Control Group yang melibatkan 40 responden dengan metode pengambilan consecutive sampling. Variabel penelitian meliputi terapi perilaku: token ekonomi dan kemampuan mengendalikan halusinasi. Sedangkan alat ukur yang digunakan adalah lembar observasi dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test dengan hasil ρ=0,000 < 0,05 yang artinya ada perbedaan kategori halusinasi yang signifikan sebelum dan sesudah perlakuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pemberian perlakuan terapi perilaku: token ekonomi dengan pendekatan teori Health Belief Model dapat mengubah perilaku klien ke arah adaptif sehingga klien dapat mengontrol halusinasi. Berdasarkan hasil penelitian, disaran kepada para perawat utuk dapat mengaplikasikan terapi perilaku : token ekonomi pada kasus selain halusinasi.


2017 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 72
Author(s):  
Happy Karlina Marjo ◽  
Michiko Mamesah ◽  
Siti Nurjanah

Penelitian Quasi eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap body image siswa kelas XI di MAN 3 Jakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MAN 3 Jakarta sebanyak 9 siswa pada kelompok treatment dan 9 siswa pada kelompok kontrol. Pengambilan sampel menggunakan teknik Sampling Purposive. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen, dengan desain Quasi experimental Design dan bentuk desain nonequivalent Control Group Design. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner MBSRQ dan dianalisis menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil analisis menunjukkan nilai sig.= 0.018 pada kelompok treatment yang berarti nilai probabilitas lebih kecil dari nilai signifikansi α = 0.05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil analisis dapat diartikan bahwa layanan bimbingan kelompok berpengaruh terhadap peningkatan body image siswa kelas XI di MAN 3 Jakarta.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Alfianur Alfianur

Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menjadi ancaman di masyarakat Indonesia untuk kurun waktu yang lama. Penyakit ini menunjukan kecenderungan meningkat baik jumlah kasus maupun luas wilayah yang terjangkit. Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis Dampak/Pengaruh penyuluhan metode ceramah tanpa media leaflet terhadap perubahan perilaku siswa kelas 5 dalam pencegahan DBD di wilayah puskesmas Juata Permai Tarakan. Metode: Desain penelitian ini adalah quasi experiment: pretest posttest control group design. Besar sampel sebanyak 40 (20 kelompok perlakuan dan 20 kontrol). Pendidikan kesehatan dilaksanakan tiga kali pertemuan di sekolah dalam waktu tiga minggu. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pretest dan posttest serta mengunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil Penelitian menunjukkan ada pengaruh signifikan dalam peningkatan perilaku siswa kelas 5 sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan metode ceramah tanpa media leaflet dengan nilai p (pengetahuan =0,000, keyakinan = 0,000 sikap = 0,008) namun pada tindakan/psikomotor = 0,130 tidak ada pengaruh yang signifikan, sedang pada kelompok kontrol didapat nilai P (pengetahuan = 0,257, keyakinan = 0,317 sikap = 0,317 dan tindakan= 0,180) hasil menunjukan tidak ada pengaruh signifikan dalam peningkatan perilaku siswa kelas 5. Diskusi: Pendidikan kesehatan metode ceramah tanpa media leaflet sangat berdampak/berpengaruh dalam perubahan perilaku responden khususnya pada pengetahuan, keyakinan dan sikap dalam pencegahan DBD. Kata kunci: Metode Ceramah, Perilaku, Demam Berdarah


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Rismahara Lubis ◽  
Sonya Evita ◽  
Sonya Evita ◽  
Yusniar Siregar

Feelings of nausea and vomiting are one of the discomforts that are often found in pregnancy and which usually occur early in pregnancy. The handling of vomiting and nausea can be done through non-pharmacological therapy in the form of peppermint oil inhaled aromatherapy that is noninstructive, non-invasive, inexpensive, effective and has no side effects. This study aims to determine the effect of peppermint oil inhaled aromatherapy on decreasing the nausea and vomiting in pregnant women at the private clinic of Linda Silalahi Pancur Batu. This research is a pre-experimental study designed with one group pretest posttest designs examining 15 pregnant women as samples obtained through purposive sampling techniques. Then the data were analyzed by the Wilcoxon Sign Rank Test and based on the results of the study it was found that before the inhalation of the peppermint oil aromatherapy, majority of the pregnant women experienced moderate nausea, 12 people (80%), but after the aromatherapy majority of pregnant women did not experience nausea vomiting, 12 people (80%). It was also found that differences in the mean scores of nausea and vomiting of pregnant women before and after inhalation of peppermint oil aromatherapy were 6.13. Through the Wilcoxon Sign Rank Test obtained p value of 0.001, which means that there is an effect aromatherapy to decrease nausea and vomiting in pregnant women at private clinic of Linda Silalahi Pancur Batu. Pregnant women who experience nausea and vomiting can use peppermint oil inhaled aromatherapy to reduce the use of pharmacological therapy.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 47-51
Author(s):  
Ni Luh Putu Dewi Puspawati ◽  
Ni Kadek Ari Santi ◽  
Ni Luh Gede Intan Saraswati

Aging process in the elderly will cause health problems such as immobilization, incontinence, depression, malnutrition, decreased immune system, and sleep quality disorders. The puspose of this study was to determine the effect of foot massage with lavender essential oil on the sleep quality of the elderly. This research design used a pre-experimental with one group pre-test post-test design without a control group. The number of samples used was 20 respondents selected by purposive sampling and data collection using the pitsburgh sleep quality index questionnaire with the test result analyzed with Wilcoxon Sign Rank Test. The result showed that in pretest all respondents experienced poor sleep quality, and posttest data obtained that 13 respondents (65%) experienced good sleep quality. The results of data analysis using the Wilcoxon Sign rank test showed that the p-value = 0,000 <a (0,05) which means that there is an effect of foot massage with lavender essential oil on the sleep quality of the elderly in Banjar Gelumpang Sukawati village. Emphasis on certain points and the aroma of lavender will make the elderly feel relaxed so that the quality of sleep improved. It is suggests that the elderly and families to perform foot massage.


2019 ◽  
Author(s):  
intan lestari

Penyakit TB merupakan masalah kesehatan masarakat di seluruh dunia dan menjadi penyebab kematian ketiga terbesar setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan, serta merupakan nomor satu terbesar dalam kelompok penyakit infeksi. Penelitian ini berupaya meningkatkan self care behavior penderita TB paru melaui penerapan asuhan keperawatan keluarga. Metode : Menggunakan desain randomized control group pretest posttest design, penelitan ini melibatkan dua kelompok subjek yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang dilakukan randomisasi. Populasi penelitan adalah keluarga dengan penderita TB paru yang terdaftar dan sedang menjalani program pengobatan TB di kota Bima, responden sejumlah 40 orang yang dibagi kedalam kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Pengambilan sampel menggunakan tehnik cluster random sampling. Analisis data menggunakan uji statistik wilcoxon sign rank test untuk menguji perbedaan pre-post dalam satu kelompok dan mann-whitney test untuk menguji perbedaan antar kelompok dengan signifikansi α ≤ 0,05. Hasil: hasilyang di d dari sutau penelitian negatif kup pada suatu maslah kelompok karena pemeriksaan ini menyangapatn dan p=0,225). Simpulan : Penerapan asuhan keperawatan keluarga efektif dalam meningkatkan self care behavior penderita TB paru melalui peningkatkan kesadaran penderita akan kebutuhan perawatan diri (self care demand) serta peningkatan kemampuan penderita TB paru dalam perawatan diri (self care agency)


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 74
Author(s):  
Melissa Catalina Trisnadi ◽  
Budi Andayani

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas program pengasuhan positif dengan co-parenting untuk menurunkan penerapan pengasuhan disfungsional. Penelitian ini dilakukan melalui eksperimen kuasi dengan desain untreated control group design with dependent pretest and posttest samples dan analisisnya menggunakan Mann Whitney U Test dan Wilcoxon Sign Rank Test. Partisipan berjumlah 10 pasang orang tua dan terbagi dalam kelompok kontrol dan eksperimen. Penerapan pengasuhan disfungsional diukur melalui skala pengasuhan disfungsional yang disusun oleh Subekti. Hasil penelitian membuktikan “Program Pengasuhan Positif Dengan Co-parenting” efektif untuk menurunkan penerapan pengasuhan disfungsional (posttest-pretest z = -2,958, p = 0,003 (p < 0,05)). Hasil analisis kualitatif juga menunjukkan adanya perubahan dalam praktik co-parenting meliputi, terbentuknya kesepakatan dalam membuat aturan untuk anak, ayah lebih peka terhadap kebutuhan pasangan, dan adanya keterbukaan mengungkapkan harapan serta dukungan yang dibutuhkan pasangan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document