Infark Serebri Tipe Kardioemboli pada Pasien dengan Fibrilasi Atrium
<p><strong>ABSTRACT</strong></p><p><strong>Background: </strong>Stroke is the leading cause of disability and the second most common cause of death in the world. Atrial fibrillation (AF) is the major risk factor for embolic stroke. Patients with atrial fibrillation have a 5 times much more risk of stroke to those who do not have atrial fibrillation.</p><p><strong>Case Report: </strong>A 40-year-old woman came to the Emergency Unit with chief complaints the left-sided limbs suddenly weakened while cooking. On ECG examination there is an irregular rhythm (irregular P-P), leading to an atrial fibrillation. CT scan revealed hypodense lesions on the temporal part of the left side, leading to a cerebral infarction.</p><p><strong>Discussion:</strong> AF puts patients at an increased risk for stroke because blood can ot be properly pumped, which caused stagnation and formed a blood clot. This clot can released from ventricle, then travel to the other organ via artery, including brain and block the blood flow which can result a infarct stroke.<strong> </strong></p><p><strong>Conclusion: </strong>Close supervision and routine control are needed for patients with heart rhythm disorders, especially atrial fibrillation to prevent embolic stroke.</p><p><strong>Keywords: </strong>embolic stroke, atrial fibrilation.</p><p><strong>ABSTRAK</strong></p><p><strong>Latar Belakang:</strong> Stroke adalah penyebab utama kecacatan dan penyebab kematian paling umum kedua di dunia. Fibrilasi atrium (AF) secara numerik merupakan faktor risiko paling penting untuk stroke. Sudah dipastikan bahwa pasien dengan AF memiliki risiko stroke 5 kali lipat relatif terhadap mereka yang tidak.</p><p><strong>Laporan Kasus: </strong>Seorang perempuan 40 tahun datang ke IGD dengan keluhan anggota gerak sisi kiri secara tiba-tiba melemah saat sedang memasak. Pada pemeriksaan EKG didapatkan adanya irama ireguler (P-P ireguler), mengarah ke suatu fibrilasi atrium. Pada pemeriksaan CT Scan didapatkan adanya lesi hipodense di bagian temporal sisi kiri, mengarah ke suatu infark serebri.</p><p><strong>Diskusi:</strong> AF merupakan faktor resiko tinggi untuk stroke karena darah mungkin tidak dipompa dengan baik dari jantung, yang dapat menyebabkannya mengumpul dan membentuk gumpalan di dalam ventrikel. Gumpalan ini kemudian dapat lepas dan mengalir ke otak dan memblokir aliran darah ke bagian otak yang dapat menyebabkan stroke.</p><p><strong>Kesimpulan:</strong> Pengawasan ketat dan kontrol yang rutin sangat diperlukan bagi pasien penderita gangguan irama jantung khususnya fibrilasi atrium untuk mencegah terjadinya stroke emboli.</p><p><strong>Kata Kunci</strong>: stroke emboli, fibrilasi atrium</p>