Literature and Writing in Counseling dan Keterkaitannya dengan Teori Psikoanalisis

2021 ◽  
Author(s):  
Ella Oktisaputri

Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan sebuah layanan yang dapat diberikan kepada seluruh orang yang membutuhkan bantuan, di dalam memberikan bantuan tersebut konselor harus dapat menerapkan strategi maupun teknik-teknik yang relevan bagi setiap individunya, terutama dengan terapi yang kreatif dan inovatif. Teknik-teknik ekspresif di dalam konseling memiliki berbagai macam jenis, salah satunya adalah Literature and Writing in Counseling atau dapat juga disebut sebagai expressive writing atau menulis ekspresif. Ada dua jenis terapi di dalam Expressive Writing Therapy yang umumnya digunakan, yaitu Biblioterapi dan Skriptoterapi. Biblioterapi merujuk pada terapi buku bacaan seperti kitab suci, novel buku sejarah biografi, buku bantuan diri, puisi dan lain-lain. Sedangkan Skriptoterapi merujuk pada proses terapi menulis seperti menggunakan buku harian, puisi, autobiografi, jurnal dan lain-lain.Menurut teori Psikoanalisa manusia mempunyai pikiran sadar (berhubungan dengan kesadaran terhadap dunia luar), pikiran pra-sadar (yang berisi kenangan-kenangan akan pengalaman yang tersembunyi atau terlupakan yang masih dapat diingat), dan pikiran bawah sadar (berisi naluri, kekuatan yang terpendam). Melalui Expressive Writing Therapy dapat membantu konseli mengingat aspek-aspek pengalaman tersebut melalui buku bacaan dan tulisan yang berkaitan erat dengan permasalahan yang dihadapi oleh individu tersebut pada saat ini.

Psibernetika ◽  
2019 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
Author(s):  
Lulus Faqihatur Rohmah ◽  
Herlan Pratikto

<p><strong><em>ABSTRACT</em></strong><strong><em>:</em></strong><em> </em><em>This study aims to intervene in one of the schizophrenic patients who are in RSUD Dr. Radjiman Widiodiningrat Malang. Subjects experienced hebefrenic schizophrenia. The researcher gave an intervention in the form of expressive writing therapy as a medium to express feelings, heal and improve mental health. This therapy is believed to be able to reveal or describe life experiences in the past, present or future. The method used in the study is qualitative with a case study approach. The results of this study indicate that Expressive writing therapy is effectively used as a medium to express the feelings / heart content / emotions of the Subject</em>.<em></em></p><pre><strong><em>Keyword:</em></strong><em> Expressive writing therapy, Hebefrenic Schizophrenia.</em></pre><p><em> </em></p><p><strong>ABSTRAK</strong><strong>:</strong><em> </em>Penelitian ini bertujuan untuk melakukan intervensi kepada salah satu pasien skizofrenia yang berada di RSJ Dr.Radjiman Widiodiningrat Malang. Subyek mengalami gangguan skizofrenia hebefrenik. Peneliti memberikan intervensi berupa <em>expressive writing therapy </em>sebagai media untuk meningkatkan kemampuan pengungkapan diri (<em>self disclosure</em>), menyembuhkan dan peningkatan kesehatan mental. Terapi ini diyakini mampu mengungkap atau menggambarkan pengalaman hidup pada masa lalu, sekarang atau masa depan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa <em>Expressive writing therapy </em>efektif digunakan sebagai media mengungkapkan perasaan/isi hati/emosi Subyek.<em></em></p><p><strong>Kata kunci:</strong> <em>Expressive writing </em><em>T</em><em>herapy, </em>Skizofrenia Hebefrenik.</p><p> </p>


2020 ◽  
pp. 82-96
Author(s):  
Yoan R. N. Panggabean ◽  
Sutarto Wijono ◽  
Arianti Ina R. Hunga

Kekerasan dalam ranah personal merupakan salah satu bentuk kekerasan dengan jumlah kedua terbesar di Indonesia. Dari begitu banyak jenis kekerasan yang terjadi dalam ranah personal, KDP merupakan salah satu bentuk kekerasan yang perlu diperhatikan. KDP dianggap penting dikarenakan adanya indikasi kontinuitas perilaku dan tindak kekerasan dari mulai tahap pacarana sampai kepada ranah domestik atau rumah tangga. KDP memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental fisik dan perilaku korban, beberapa dampak tersebut adalah depresi, kecemasan, PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder), kelainan pola makan dan putus sekolah. Korban KDP cenderung tertutup dan tidak mampu mengungkapkan perasaan mereka dikarenakan adanya rasa malu. Untuk mengatasi trauma yang dialami oleh korban maka diperlukan penanganan yang cermat, salah satunya yaitu dengan melakukan Expressive Writing Theraphy (Terapi Menulis Ekspresif). Terapi menulis ekspresif merupakan satu metode yang digunakan untuk mengurangi trauma dengan cara mengekspresikan perasaan atau harapannya dengan cara menulis ulang peristiwa traumatis dan emosional yang telah dialaminya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji penerapan terapi menulis ekspresif terhadap korban kekerasan masa pacaran yang dilihat dari penurunan tingkat PTSD. Metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR) yang merupakan penelitian yang dilakukan secara kolaboratif oleh partisipan dalam ilmu sosial dan pendidikan untuk memperbaiki pemahaman dan pelaksanaan pekerjaannya sendiri, dan juga membawa dampak pada lingkungan di sekitarnya. Sebagai kesimpulan pada penelitian ini adalah adanya pengaruh menulis ekspresif terhadap peningkatan mood. Terbukti bahwa terapi menulis pengalaman emosional dapat memberi efek positif dalam fungsi sosial, psikologis, tingkah laku, dan fungsi biologis seseorang.


2017 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 98-110
Author(s):  
Shanaz Nadia Aulia Maharani ◽  
IGAA Noviekayati ◽  
Tatik Meiyuntariningsih

                                                                               Abstract                                The purpose of this study was to investigate the effectiveness of expressive writing therapy in reducing stress levels in adolescents with albinism, and to see the difference in the effects of expressive writing therapy to reduce stress in adolescence with albinism in terms of introverted personality types and. This study included experimental research with Quasi Experiment with one group pretest-posttest design. Subjects used in this study were 6 (six) adolescents with albinism, 3 (three) subjects with introverted personality type and 3 (three) subjects with extrovert personality type. The six subjects were selected for having a high stress score. The instrument used is a stress scale developed from the Lazarus theory with reliability of 0.948 and the scale of personality types developed from Eysenck theory with reliability and validity of 0.720. The results showed expressive writing therapy method is effective to reduce stress in adolescents with albinism. The results also showed no difference in stress reduction between subjects with introverted personality and subjects with extroverted personality.Keywords: Expressive Writing Therapy, Stress, Introvert, Extrovert 


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 179
Author(s):  
Susanti Niman ◽  
Monika Saptiningsih ◽  
Clara Tania

Tindakan bullying menimbulkan kecemasan dan harga diri rendah  pada korban. Remaja SMA korban bullying yang menjadi takut, dan malas pergi sekolah. Tujuan penelitian untuk diketahuinya pengaruh terapi menulis ekspresif  terhadap tingkat kecemasan. Kecemasan merupakan respons emosional ditandai dengan rasa takut, tegang dan gelisah. Menulis ekspresif adalah metode menulis untuk mengungkapkan  pengalaman emosional. Metode penelitian menggunakan kuantitatif dengan desain pre-experimental one group pretest-posttest. Instrumen menggunakan kuesioner Depression, Anxiety, Stress Scale (DASS-42) dengan mengambil subskala anxiety. Teknik sampel menggunakan total sampling sebanyak 20 korban bullying yang menderita kecemasan.  Analisa dilakukan dengan uji paired t-test. Hasil : p- value = 0,000 (< 0,05). Ada pengaruh terapi menulis ekspresif terhadap tingkat kecemasan.  Kata kunci: kecemasan, korban bullying, terapi menulis ekspresif EFFECT OF EXPRESSIVE WRITING THERAPYTOWARDS THE LEVEL OF ANXIETY ANALYSIS OF VICTIMS OF BULLYING ABSTRACTBullying causes anxiety and low self-esteem to the victim. Bullying teenagers who become scared, and are lazy to go to school. The purpose of this study was to determine the effect of expressive writing therapy on anxiety levels. Anxiety is an emotional response characterized by fear, tension and anxiety. Expressive writing is a method of writing to express emotional experiences. The research method uses quantitative with pre-experimental one group pretest-posttest design. The instrument uses the Depression, Anxiety, Stress Scale (DASS-42) questionnaire by taking the anxiety subscale. The sampling technique uses a total sampling of 20 bullying victims who suffer from anxiety. Analysis is done by paired t-test. Results: p-value = 0,000 (<0.05). There is an effect of expressive writing therapy on anxiety levels. Keywords: anxiety, victims of bullying, expressive writing therapy


2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 18-27
Author(s):  
Zahro Varisna Rohmadani

Abstract: This study aims to determine the effectiveness of treatment in the form of muscle relaxation and emosional experience expressive writing therapy to reduce anxiety on the physically disabled people. The subjects were 8 students Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa. The subjects to be addressed such as muscle relaxation and expressive writing therapy. Data analysis method used is nonparametric statistical techniques by using Wilcoxon Signed Rank Test to test for differences in anxiety scores of the subject group pretest and posttest. Wilcoxon Signed Rank Test results showed that muscle relaxation therapy and expressive writing therapy in lowering anxiety with p=0.012.Keywords: muscle relaxation, expressive writing therapy, anxiety, physically disabled people


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 48
Author(s):  
Nevy Kususma Danarti ◽  
Angga Sugiarto ◽  
Sunarko Sunarko

ABSTRAKMerokok, melawan orang tua, membolos sekolah, keluyuran, berkelahi, tawuran, mencuri, memalak, berjudi, memperkosa, merampok bahkan sampai membunuh merupakan bentuk dari kenakalan remaja. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam menghadapi kenakalan anak dapat dilakukan melalui kegiatan prefentif dan persuasif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh expressive writing therapy terhadap penurunan depresi, cemas, dan stres pada remaja di panti rehabilitasi sosial PSMP Antasena Magelang. Desain penelitian menggunakan true experimentpre-test post-test withcontrol group design dengan sampel berjumlah 25 orang untuk kelompok perlakuan dan 25 orang untuk kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel secara random sampling. Instrumen untuk menilai skor depresi, cemas, dan stres menggunakan kuesioner DASS 42. Skor depresi, cemas, dan stres sebelum dan sesudah diberikan expressive writing therapydilakukan dengan uji statistik Paired t test dan Wilcoxon. Terdapat pengaruh expressive writing therapy terhadap penurunan depresi dengan nilai p=0,001, terdapat pengaruh expressive writing therapy terhadap penurunan cemas dengan nilai p=0,001, terdapat pengaruh expressive writing therapy juga terhadap penurunan stres dengan nilai p=0,001. Hasil penelitian menyarankan agar expressive writing therapy dijadikan sebagai intervensi dalam penanganan depresi, cemas, dan stress pada remaja yang sedang menjalani proses rehabilitasi sosial. Expressive writing therapy dapat digunakan untuk menurunkan depresi, cemas, dan stres pada remaja yang sedang menjalani proses rehabilitasi sosial. Kata Kunci : expressive writing therapy, depresi, cemas, stres, remaja THE EFFECT OF EXPRESSIVE WRITING THERAPY TO DECREASE DEPRESSION, ANXIETY, AND STRESS IN ADOLESCENTS ABSTRACTSmoking, fighting parents, skipping school, hanging out, fighting, fighting, stealing, memalak, gambling, raping, robbing and even killing are forms of juvenile delinquency. Efforts made by the government in dealing with child mischief can be done through prefentive and persuasive activities. This study aimed todetermine the effect of expressive writing therapy to decrease depression, anxiety, and stress in adolescents in a social rehabilitation center PSMP Antasena Magelang. The study design using a true experimentpre-test post-test withcontrol group design with a sample of 25 people for the treatment group and 25 for the control group. The sampling technique is a random sampling. Instruments to assess scores of depression, anxiety, and stress questionnaire 42. Score DASS depression, anxiety, and stress before and after this given therapy expressive writing are done by statistical test Paired t-test and Wilcoxon. There is the influence of expressive writing therapy to decrease depression with p = 0.001, then there is the influence of expressive writing therapy to decrease anxiety with p = 0.001, there is the influence of expressive writing therapy is also to decrease the stress with a value of p = 0.001. The results suggest that expressive writing therapy used as an intervention in the treatment of depression, anxiety, and stress in adolescents who are undergoing the process of social rehabilitation. Expressive writing therapy can be used to reduce depression, anxiety and stress in adolescents who are undergoing the process of social rehabilitation. Keywords: Expressive writing therapy, depression, anxiety, stress, teenagers.


2020 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 76-83
Author(s):  
Risna Amalia ◽  
Tatik Meiyuntariningsih

Skizofrenia hebefrenik menekan fungsi normal seperti apatis dan aktivitas sosial yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas intervensi expressive writing therapy untuk meningkatkan kemampuan pengungkapan emosi kepada klien skizofrenia hebefrenik. Subjek berjenis kelamin laki-laki yang berusia 45 tahun dan mengalami skizofrenia hebrefenik selama satu tahun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa expressive writing therapy efektif digunakan sebagai media mengungkapkan perasaan atau emosi subjek, serta pelepasan emosi negatif yang dimiliki. Rencana tindak lanjut setelah intervensi tetap diberikan, subjek diarahkan agar mampu menyalurkan emosinya dan mengungkapkan perasaannya. Selain itu keluarga diharapkan untuk terus memberikan dukungan sosial yang dibutuhkan oleh subjek dengan terus memotivasinya.


Author(s):  
Eko Kuntarto

This study aimed to apply diary writing as a therapy for low-assertive students. This study employed the Core Conflictual Relationship Theme (CCRT) method developed by Lester Luborsky. The data were collected using diary as an elicitation medium and analyzed using the Garnefski Emotion-Cognitive Regulation Questionnaire (CER). The results showed that(1) student low assertiveness could be improved through expressive writing therapy using a diary as the medium; (2) diary as a therapeutic medium was effective in improving student low assertiveness because diary writing tasks can be distinguished based on CCRT and CER; (3) there was a difference between male and female assertiveness patterns; (4) subjects in the category were easier to change towards normal assertiveness with diary writing therapy compared to subjects in the LSE category. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document