scholarly journals Telecardiology Screening in Athletes: A Feasibility e-Health Study

Author(s):  
Savvato Karavasileiadou ◽  
Savvato Karavasileiadou ◽  
Dimitrios Papadopoulos ◽  
Evangelia Kouidi ◽  
Nikolaos Koutlianos ◽  
...  

The objective of this study was to enhance the accessibility of athletes to cardiovascular pre-participation screening services and to improve their well-being in a region by means of assessing the feasibility and sustainability of a telemedicine project. The project was undertaken by a non-profit institution. A feasibility analysis was performed based upon the scenario of transferring a medical team to the athlete’s location. A sample of 506 athletes preceded the analysis to gather information about the process of pre-participation screening. The cost analysis included the capital, operational, maintenance and administrative costs, while monetized benefits included transportation and opportunity cost savings. The net present value and the ratio of benefits to costs were used to measure the performance of the investment project. A Monte Carlo simulation was conducted with demand and variable cost to represent the main sources of uncertainty. The uncertainty assessment revealed that the probability of having positive or negative net assets is evenly distributed and that small changes in the variable cost lead to high changes in net assets. The analysis showed a benefit-cost ratio above unity and a positive net present value. Investing in a telemedicine intervention project of pre-participation screening to athletes is socially desirable. Financial sustainability can be improved by controlling-monitoring specific variable costs.

Author(s):  
Julita G.L. Pantow ◽  
Siti Suhaeni ◽  
Martha Wasak

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha budidaya ikan nila (oreochormis niloticus ) Pada CV. Tiga Mas Di Desa Talawaan Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara berdasarkan analisis kelayakan usaha untuk menentukan Operating Profit (OP), Net Profit (p ), Profit Rate (PR), Benefit Cost Ratio (BCR), Rentabilitas, Break Even Point (BEP), Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Sensitivitas. Hasil analisis usaha budidaya ikan nila pada CV. Tiga Mas layak untuk dijalankan karena nilai OP mencapai Rp 350.064.000 ; NP sebesar Rp.108.826.500 ; PR mencapai 25,62% ; Nilai BCR 1,26%; nilai rentabilitas 37,92%; BEP atau titik impas penjualan Rp.365.511.364 dan BEP satuan 17.405 kg, dengan tingkat pengembalian investasi selama 2 tahun 9 bulan 4 hari. Hasil analisis diperoleh NPV 579.128.084,63, IRR 27,19% dan sensitivitas penurunan harga jual 19,01%, penurunan produksi 19,01% serta kenaikan variable cost 55,85%. Berdasarkan perhitungan tersebut makas usaha budidaya ikan nila pada CV. Tiga Mas layak untuk dijalankan. Kata kunci: budidaya, finansial, dan kelayakan


2017 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
pp. 240
Author(s):  
Novdin M Sianturi

Abstrak: Pengelolaan sampah di Kota Pematangsiantar masih bertumpu pada pendekatan akhir (kumpul-angkut-buang), dengan tingkat pelayanan yang rendah, sehingga untuk meningkatkan pelayanan sampah, perlu dilakukan pemilahan di tempat penampungan sementara (TPS). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem pengelolaan sampah dengan melakukan pemilihan di TPS dapat meningkatkan pelayanan aset persampahan sampai tahun  2015 secara teknis operasional dan dari aspek keuangan. Analisa teknis operasional aset pengelolaan sampah mulai dari pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan sedangkan analisa keuangan dan analisa kelayakan menggunakan Net Present Value, Internal Rate of Return, Benefit/Cost Ratio, dan Payback Period. Dari hasil analisa tersebut diperoleh suatu sistem pengelolaan sampah dengan pemilihan di TPS berdasarkan zona pelayanan dengan skala prioritas secara bertahap daritahun 2013-2017, dapat meningkatkan cakupan pelayanan sampah eksisting rata-rata 6,69 %, cakupan pelayanan TPS eksisting rata-rata 8,29 %, dan cakupan pelayanan truk pengangkut sampah eksisting rata-rata 12,03 %. Investasinya layak, diperoleh Net Cashflow pada tahun 2020 sebesar Rp 1.720.242.284,-, NPV suku bunga 15 % bernilai positif, IRR > MARR 15 %,  B/C Ratio > 1, dan PP 4,7 tahun, lebih pendek dari periode investasi 10 tahun. Dari Metode penelitian ini maka pengumpulan data, observasi lapangan dan pengukuran contoh timbulan sampah dengan sampel 4 TPS perumahan yang terlayani pengangkutan.


Author(s):  
Wahyu Setiawan ◽  
Atikah Nurhayati ◽  
Titin Herawati ◽  
Asep Agus Handaka

Gill net is one of the fishing gear used by Jatigede Reservoir fisherman. The purpose of this research is to analyzed the feasibility of fish catching business with gill net in Jatigede Reservoir. This research was conducted by used data collection method (observation, questioner, literature study) and method of data analysis (feasibility business analysis). The benefits of this research is expected to be informations and references for the research who will expand a fishing business with gill net at Jatigede Reservoir. The result of feasibility of fish catching business with gill net at Jatigede Reservoir is profit value Rp. 70.890.000, Break Event Point price and production (all species of fish) Rp. 4.154/kg and 2.136kg in a year, Benefit Cost Ratio 3,37, Payback Period 2 months and Net Present Value >1 Rp. 52.820.243, the fish catching business using gill net at Jatigede Reservoir is feasible to be developed.


2017 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 38
Author(s):  
Rama Dwi Aryandi ◽  
Ari Sandhyavitri ◽  
Reni Suryanita

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pelayanan simpang berdasarkan data lalu lintas simpang tersebut apakah derajat jenuhnya sudah melewati ambang batas DS = 0,75, jika nilai DS>0,75, akan dikaji penerapan beberapa alternatif penanganan untuk meningkatkan tingkat pelayanan simpang, untuk kemudian dipilih lagi alternatif terbaik untuk jangka pendek, menengah dan panjang. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode traffic counting, sedangkan untuk pengkajian alternatif penanganan simpang secara teknik menggunakan metode MKJI 1997, secara ekonomi menggunakan metode LAPI ITB, analisa nilai waktu dengan nilai waktu hasil penelitian Dirjen Bina Marga dan analisa biaya investasi dengan analisa Benefit Cost Ratio dan Net Present Value.  Dari tiga alternatif manajemen lalu lintas yang diajukan, hanya alternatif ke-3 yaitu kombinasi peniadaan hambatan samping, pelarangan belok kiri dan optimasi traffic light  yang menghasilkan nilai DS<0,75 untuk kondisi eksisting, sedangkan untuk tahun 2020 nilai DS-nya adalah 0,79 untuk Hari Selasa dan 0,83 untuk Hari Rabu. Sedangkan dengan alternatif pembangunan flyover, untuk jangka pendek atau 5 tahun nilai BCR dan NPV-nya 1,25 dan 48,9 milyar rupiah, tahun ke-10  2,29 dan 256,4 milyar rupiah, serta tahun ke-15 3,35 dan 472,19 milyar rupiah, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembangunan flyover adalah solusi penanganan terbaik untuk menignkatkan kinerja Simpang Pasar Pagi Arengka.


1970 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Fikri Fathurahman Aziz

This study aims to analyze financially (net present value, revenue cost ratio, internal rate of return, break event point, return on investment and payback period) feasibility of kampung super chicken farming Mr. Suparlan in Jojog village, district Pekalongan, East Lampung regency. The data used in the form of quantitative and qualitative data sourced from the primary data and secondary data which is then analyzed descriptively. Based on the analysis, it is known that kampung super farm is financially feasible to cultivate. This is indicated by the positive value of net present value (NPV) of Rp 186,568,517, revenue ratio (RCR) 1.59, internal rate of return (IRR) of 135.82%, return on investment (ROI) of 43%, and the value of payback period (PP) of 0.50. Keywords: financial feasibility, kampung chicken, chicken farm


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 146
Author(s):  
Nur Rahmani ◽  
Akmal Lazuardy

The fish shelter port (TPI) is a need that needs to be prepared by local village officials and the government for every coastal village in Bengkalis Regency. This research was conducted in the Berancah village of Bantan District. The analysis in this study describes the economic feasibility mathematically for the construction of a fish storage port (TPI) by calculating the cost ratio (B / C ratio) benefit analysis, payback period (PP), net present value (NPV), and internal rate of return ( IRR). The results obtained from the NPV value (3,661,267,645), BCR value (0.943), IRR value of 10.01%, and PP are in the period of 30 years. Taken as a whole by standardizing the calculations, it can be concluded that the planned construction of a fish shelter in Berancah village is considered not economically feasible, but economic analysis is not merely a benchmark for feasibility, reviewed for the future many benefits will be received by the community around the location of the development plan so that it can improve the welfare of the community in Berancah village.


2016 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
Author(s):  
Dessy Putri Andini

Kondisi perekonomian yang sangat sulit saat ini menuntut sebuah unit bisnis untuk bisa menciptakan sebuah unit bisnis yang prospektif dan menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang sebagai tempat untuk melakukan investasi. Pemikiran yang kedua adalah dengan modal yang pas – pasan, produk yang diproduksi harus dapat diterima oleh pasar sehingga memunculkan permintaan pasar dan dapat memberikan keuntungan bagi bisnis kita. Oleh karena itu, kita perlu untuk melakukan studi kelayakan sebuah unit bisnis agar mampu bersaing di dunia bisnis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha waralaba “PANGESTU” dengan menggunakan metode Payback Period, metode Benefit Cost Ratio (BCR), metode Net Present Value (NPV) yaitu metode yang menghitung selisih nilai dengan penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang dan metode Internal Rate of Return (IRR) yaitu untuk mencari tingkat bunga. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode PP diperoleh hasil, yaitu 2 tahun 2 bulan, lebih cepat dari umur ekonomis usaha selama 5 tahun. BCR memiliki nilai lebih dari 1 yang menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk diusahakan. NPV bernilai positif, yaitu Rp. 1.099.768.059. IRR bernilai 85,95% lebih besar dari tingkat bunga yang telah ditetapkan yaitu 15%. Sehingga jika usaha ini diwaralabakan pasti banyak yang akan membeli usaha ini.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 61-66
Author(s):  
Sitti Safiatus Riskijah ◽  
Susapto ◽  
Suselo Utoyo

Proyek Pembangunan Perumahan X yang dibangun diatas lahan seluas 267.303,9 m2 memerlukan perencanaan site plan yang baik dan memenuhi peraturan yang berlaku untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Investasi terhadap perumahan memerlukan biaya yang banyak dan waktu yang lama, oleh karena itu diperlukan analisis kelayakan finansial guna mengetahui apakah investasi pembangunan Perumahan X ini layak atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi site plan eksisting, merencanakan 2 alternatif site plan, mengetahui kelayakan finansial dari 3 site plan yang ditinjau, dan memilih site plan yang terbaik secara finansial.Data yang diperlukan adalah site plan kondisi existing. basic design rumah, Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Harga Satuan Dasar Kota Batu tahun 2017, biaya lahan, dan biaya perijinan. Analisis site plan eksisting berdasarkan PERMENPERA No. 11 tahun 2008, PERDA Kota Batu No. 7 tahun 2011, dan PERWALI Kota Batu No. 43 tahun 2017. Analisis kelayakan finansial menggunakan parameter Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Internal Rate of Return (IRR).Hasil penelitian menunjukkan bahwa site plan A, B, dan C sudah cukup memenuhi persyaratan yang berlaku. Kelayakan finansial dengan konsep site plan A, B, dan C sudah memenuhi kriteria kelayakan dengan parameter PP < periode investasi dengan nilai masing-masing sebesar 5,37 tahun, 5,22 tahun, dan 5,42 tahun, NPV > 0 dengan nilai masing-masing sebesar Rp 58.614.912.810, Rp 77.882.006.896, dan Rp 52.343.746.589, dan BCR > 1 dengan nilai masing-masing sebesar 1,058, 1,075, dan 1,052, sedangankan dengan parameter IRR hanya site plan B yang layak yaitu dengan nilai masing-masing sebesar 27,004%, 32,801% > MARR (30%), dan 24,322%. Ratio). Dengan demikian Site Plan B merupkan site plan yang terbaik secara finansial.


2012 ◽  
Vol 35 (3) ◽  
pp. 208 ◽  
Author(s):  
Lukas Yowel Sonbait ◽  
Krishna Agung Santosa ◽  
Panjono (Panjono)

<p>Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi program pengembangan sapi potong gaduhan melalui kelompok Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3), yang merupakan sebuah lembaga mandiri berbasis masyarakat di Manokwari, Papua Barat, ditinjau dari pendapatan peternak dari usaha sapi potong, penyerapan tenaga kerja dan kenaikan populasi sapi potong. Survei dilakukan terhadap seluruh peserta program gaduhan sebanyak 55 peternak yang berlangsung sejak bulan Agustus sampai Oktober 2010. Net present value (NPV), benefit cost ratio (BCR) dan internal rate return (IRR) dihitung dari kondisi sebelum dan setelah mengikuti program. Nilai NPV meningkat sebesar 64,40% dari Rp. 18.251.432,00 menjadi Rp. 28.338.774,00. Nilai BCR dan IRR berturut-turut adalah 21,35 dan 50%. Rerata pendapatan diperoleh sebesar Rp. 5.212.500,00 per tahun. Kenaikan populasi sapi potong secara alami adalah sebesar 27,05% per tahun. Program gaduhan mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebesar 12,27%. Analisis regresi menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap waktu pengembalian oleh peternak adalah angka mortalitas (P&lt;0,01), pengalaman beternak (P&lt;0,05) dan calving interval (P&lt;0,01). Kesimpulan yang diperoleh adalah program sapi potong gaduhan memberikan manfaat dalam hal peningkatan populasi, penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan terhadap peternak di Manokwari, Papua Barat.</p><p>(Kata kunci: Program gaduhan sapi potong, Evaluasi program)<br /><br /></p>


Processes ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (9) ◽  
pp. 1568
Author(s):  
Federico Galli ◽  
Jun-Jie Lai ◽  
Jacopo De Tommaso ◽  
Gianluca Pauletto ◽  
Gregory S. Patience

Methane is the second highest contributor to the greenhouse effect. Its global warming potential is 37 times that of CO2. Flaring-associated natural gas from remote oil reservoirs is currently the only economical alternative. Gas-to-liquid (GtL) technologies first convert natural gas into syngas, then it into liquids such as methanol, Fischer–Tropsch fuels or dimethyl ether. However, studies on the influence of feedstock composition are sparse, which also poses technical design challenges. Here, we examine the techno-economic analysis of a micro-refinery unit (MRU) that partially oxidizes methane-rich feedstocks and polymerizes the syngas formed via Fischer–Tropsch reaction. We consider three methane-containing waste gases: natural gas, biogas, and landfill gas. The FT fuel selling price is critical for the economy of the unit. A Monte Carlo simulation assesses the influence of the composition on the final product quantity as well as on the capital and operative expenses. The Aspen Plus simulation and Python calculate the net present value and payback time of the MRU for different price scenarios. The CO2 content in biogas and landfill gas limit the CO/H2 ratio to 1.3 and 0.9, respectively, which increases the olefins content of the final product. Compressors are the main source of capital cost while the labor cost represents 20–25% of the variable cost. An analysis of the impact of the plant dimension demonstrated that the higher number represents a favorable business model for this unit. A minimal production of 7,300,000 kg y−1 is required for MRU to have a positive net present value after 10 years when natural gas is the feedstock.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document