scholarly journals Larangan pemberian dot/kempeng dan makanan/minuman selain asi dengan cakupan ASI eksklusif di kabupaten pangkep

2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 103-109
Author(s):  
Nasriani Nasriani

Pendahuluan :Sehubungan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030, menyusui merupakan salah satu langkah pertama bagi seorang manusia untuk mendapatkan kehidupan yang sehat dan sejahtera. Sayangnya, tidak semua orang mengetahui hal ini.PemerintahIndonesiatelah melakukanupaya peningkatanpemberianASI eksklusif dengan berbagaicara.Menerbitkanperaturan dan perundang- undangan mengenai pemberian ASI eksklusif pun sudah dilakukan, namun pelaksanaannya belum sesuai dengan Standar nasional Indonesia (SNI).Rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif ini dapat berdampak pada kualitas hidup generasi penerus bangsa dan juga pada perekonomian nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan larangan pemberian dot/kempeng dan larangan pemberian makanan/minuman selain ASI Dengan Cakupan ASI Eksklusif Di Kabupaten Pangkep Metode :Penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangn cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala puskesmas /penanggung jawab program dan ibu post partum yang berada di seluruh puskemas Kabupaten Pangkep yaitu sebanyak 23 puskesmas. Penarikan sampel dari populasi penelitian dilakukan dengan carapurposive sampling yaitu puskesmas yang memiliki rawat inap di kabupaten pangkep sebanyak 22 puskesmas. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melihat laporan ASI Eksklusif Dinas Kesehatan kabupaten  Pangkep, pembagian kuesioner, wawancara kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS dengan uji chi square. Teknik analisa data dengan menggunakan uji univariat, bivariat dan multivariate dengan metode forward stepwice (conditional). Hasil :menunjukkan bahwa p=1,000 (p>0,05)yang berarti H0 diterima. Dengan demikian tidak ada hubungan larangan pemberian dot/kempeng  dan larangan pemberian makanan/minuman selain ASI berhubungan dengan cakupan ASi eksklusif. Rekomendasi :Pemberian informasi serta edukasi kepada Ibu-Ibu menyusui tentang pentingnya pemberian ASI dan dampak negatif dari penggunaan dot/kempeng.

Author(s):  
Ika Nopa

Abstrak: Sustainable Development Goals (SDGs) pada tujuan nomor dua (zero hunger) menargetkan pada tahun 2030 mengakhiri segala bentuk malnutrisi. Di Indonesia sendiri masalah gizi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan status gizi merupakan salah satu indikator kesehatan. Pada anak usia sekolah diperlukan pemenuhan zat gizi tidak hanya untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak tetapi juga untuk mengoptimalkan fisik, mental dan sosialnya sehingga mampu menjadi generasi yang produktif. Ketidakseimbangan gizi dapat menurunkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang pada akhirnya akan menghambat pembangunan nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran status gizi dan distribusi karakteristik orang tua pada siswa dengan  perawakan pendek.  Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Sampel penelitian adalah siswa SD negri 065853 Medan sebanyak 77 orang .Jumlah tersebut ditentukan menggunakan rumus besar sample proporsi untuk satu sampel populasi presisi dan menggunakan teknik proportional stratified random sampling dalam pemilihan sampel. Data status gizi dan karakteristik orangtua didapatkan melalui pengukuran antropometri dan kuesioner. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara univariat.Hasil penelitian didapati status gizi terbanyak pada kategori underweight dan perawakan terbanyak pada kategori normal. Untuk distribusi pada anak perawakan pendek didapati status gizi terbanyak dalam kategori underweight. Distribusi anak perawakan pendek menurut karakteristik orang tua didapati  pendidikan ibu terbanyak pada kategori menengah, pengetahuan ibu terbanyak pada kategori baik dan pendapatan orang tua terbanyak pada kategori rendah 


2018 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 19-25
Author(s):  
Nona Rahmaida Puetri ◽  
Yasir Yasir

Hipertensi dalam kehamilan adalah peningkatan darah setelah 20 minggu kehamilan > 140 mmHg untuk sistol dan > 90 mmHg untuk diastolik tanpa protein urin dan hasil evaluasi laboratorium abnormal selama kehamilan dan kembali normal sebelum 12 minggu post partum. Penelitian dilakukan di Puskesmas Krueng Barona Jaya Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar Bulan Agustus Tahun 2017. Metode yang digunakan yaitu Deskriptif Analitik dengan desain cross sectional study Jumlah sampel yang diambil sebanyak 96 responden. Analisis yang digunakan adalah analisa bivariat dan chi-square test. Hasil uji statistik chi-square dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara umur dengan hipertensi pada wanita hamil (P-value < 0,05) dengan OR 3.722, ada hubungan antara pengetahuan dengan hipertensi pada wanita hamil (P-value < 0,05) dengan OR 4.142, ada hubungan antara sikap dengan hipertensi pada wanita hamil (P-value < 0,05) dengan OR 3.000. Diharapkan kepada Puskesmas dan petugas kesehatan dapat meningkatkan pelayanan dan penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan tekanan darah dalam masa kehamilan untuk mencegah kematian pada ibu hamil akibat hipertensi


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 124-132
Author(s):  
Strahmawati Hamzah

Latar Belakang penelitian ini dilaksanakan karena dari hasil survey awal yang dilakukan peneliti kepada 8 orang pasien post partum di ruang PNC RSUD Salewangang Maros, dimana 3 orang ibu memberikan kolostrumnya pada hari pertama setelah melahirkan dan  5 orang lainnya tidak memberikan ASI kolostrum disebabkan kurangnya informasi dari petugas kesehatan dan  adanya pemahaman ditengah-tengah masyarakat bahwa ASI kolostrum merupakan ASI yang basi dan tidak perlu untuk diberikan pada bayi baru lahir. dalam hal ini ibu yang memiliki pengetahuan yang baik tentang ASI kolostrum ia tidak akan membuang ASI yang pertama kali keluar setelah persalinan dan memberikan ASI kolostrum pada bayinya. Variable yang terlibat dalam penelitian ini adalah variabel independen yaitu pengetahuan ibu post partum dan variabel dependen yakni pemberian kolostrum. Metode penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Sampel diambil secara purposive Sampling dengan jumlah sampel ibu post partum sebanyak 30 responden. Analisis data adalah Univariat dan Bivariat yang di analisis menggunakan program SPSS 16.0 Hasil pengujian keterkaitan antar kedua variabel ini melalui uji Chi-Square, dimana diperoleh nilai signifikan p = 0,000 < α = 0,05, ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan pengetahuan ibu post partum dengan pemberian kolostrum di ruang PNC RSUD Salewangang  maros. Saran bagi para peneliti Selanjutnya agar dapat dijadikan masukan khususnya mengenai pengetahuan tentang ASI  kolostrum., agar  pengetahuan yang di miliki dapat terus bertambah.


2020 ◽  
Vol 2 (SP1) ◽  
pp. 196-202

Introduction : Sustainable development goals are big challenge to the nation and they represent a critical encounter to be achieved  with the current unsustainable condition worldwide The aim of the current study was to find out the level of knowledge regarding sustainable development goals (SDG) among medical students at a private university in Shah Alam, Malaysia. Methods: A cross-sectional study was conducted among 203 medical students at a Private University in Selangor Malaysia using convince sampling method.  Results: Only (77.8%) of the respondents heard of Sustainable development goals (SDG) and the main source of information was internet (35.5%). Two-thirds of them knew that SDG should be achieved by year 2030. Only half of the respondents knew the correct numbers of SDG which is 17 goals and (45.3%) knew that SDG consist of 169 targets. Conclusion: as a conclusion, medical students have adequate knowledge regarding sustainable development goals, but more education and promotion are needed, especially for future medical doctors as they will be the frontlines in achieving those goals.


2021 ◽  
Vol 1 (12) ◽  
Author(s):  
Rika Nur Vidalia ◽  
Muhammad Azinar

Latar Belakang : Perkawinan usia dini adalah perkawinan pada remaja di bawah usia 19 tahun yang seharusnya belum siap untuk melaksanakan pernikahan. Masalah perkawinan dini juga terjadi di Kecamatan Sukadana. Selama kurun waktu 2020, terjadi sebanyak 283 perkawinan usia dini. Perkawinan usia dini dapat menimbulkan resiko baik bagi remaja yang menikah dini, anak yang akan dilahirkan, dan memiliki risiko perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkawinan usia dini di Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur tahun 2020. Metode : jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan Cross Sectional. Sampel yang ditetapkan sebanyak 166 responden dengan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner terstruktur dan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan uji chi-square serta uji regresi logistic menggunakan SPSS versi 20.0. Hasil : variabel yang berhubungan dengan perkawinan usia dini dalam penelitian ini yaitu tingkat pendidikan (p=0,004, RP=0,796), pekerjaan orang tua (p=0,000, RP=0,237), pendapatan keluarga (p=0,001, RP=3,957), dan tingkat pengetahuan (p=0,000, RP=9,913). Sedangkan faktor yang tidak berhubungan dengan perkawinan usia dini adalah budaya (p=0,710, RP=1,373) dan peran teman sebaya (p=0,163, RP=0,604). Kesimpulan : perkawinan usia dini merupakan salah satu ancaman bagi pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Untuk mengatasi hal ini perlu adanya kejasama dari berbagai pihak untuk mengupayakan pencegahan peningkatan angka kejadian perkawinan usia dini sebagai upaya preventif untuk menurunkan gangguan dan risiko yang dapat terjadi akibat perkawinan usia dini.


Introduction : Sustainable development goals are big challenge to the nation and they represent a critical encounter to be achieved with the current unsustainable condition worldwide The aim of the current study was to find out the level of knowledge regarding sustainable development goals (SDG) among medical students at a private university in Shah Alam, Malaysia. Methods: A cross-sectional study was conducted among 203 medical students at a Private University in Selangor Malaysia using convince sampling method. Results: Only (77.8%) of the respondents heard of Sustainable development goals (SDG) and the main source of information was internet (35.5%). Two-thirds of them knew that SDG should be achieved by year 2030. Only half of the respondents knew the correct numbers of SDG which is 17 goals and (45.3%) knew that SDG consist of 169 targets. Conclusion: as a conclusion, medical students have adequate knowledge regarding sustainable development goals, but more education and promotion are needed, especially for future medical doctors as they will be the frontlines in achieving those goals.


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 86-91
Author(s):  
DESSY ANGRAINI ◽  
Iza Ayu Saufani

Era SDGs (sustainable development goals) merupakan kelanjutan program MDGs (Millenium Development Goals) memiliki tujuan bersama yang universal untuk memelihara keseimbangan tiga dimensi pembangunan yang berkelanjutan, salah satu tujuannya adalah menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua orang. Pentingnya ketersediaan air bersih bagi kehidupan masyarakat dapat memberikan pengaruh penting terhadap kesehatan masyarakat,sehingga air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari kualitasnya harus memenuhi standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air. Berdasarkan informasi wali jorong palupuah mengatakan bahwa sumber air yang digunakan oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari secara fisik berwarna, terdapat endapan pada penampungan air, dan belum pernah diuji keamananya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ketersediaanair bersih di Jorong Palupuah Nagari Pasia Laweh KabupatenAgam.Penelitian ini merupakan penelitian observasional survey dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua rumah tangga yang berada di Jorong Palupuah Nagari Pasia Laweh Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Sampel penelitian berjumlah 74 KK ditentukan dengan teknik proportionate stratified random sampling dan analisis data dilakukan dengan univariate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden di jorong Palupuah Nagari Pasia Laweh Kabupaten Agam, Sumatera Barat mayoritas berusia 25-45 tahun dengan tingkat pendidikan terakhir adalah tamat SMA. Berdasarkan hasil survey rata-rata jumlah anggota keluarga di jorong Palupuah berjumlah 3 orang (32,4%), dan mayoritas responden bekerja sebagai IRT dengan tingkat penghasilan keluarga rata-rata Rp.1.500.000.Terdapat lima sumber air baku utama yang dijadikan sebagai sumber air bersih oleh masyarakat jorong dan sebagian besar sumber air yang digunakan berasal dari sumber mata air (71.8%). Selain itu, masih ada sebagian masyarakat yang mengeluhkan penyaluran air yang tidak lancar (35,1%). Serta masih ada 41.9% yang mengatakan tidak mudah mendapatkan air bersih. Kualitas air bersih yang disalurkan di Jorong Palupuah termasuk dalam kategori baik. Namun, sebagian besar masyarakat tidak menggunakan PDAM dan sumber air yang digunakan sangat tidak menunjang untuk dikonsumsi.


2017 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 129
Author(s):  
Entia Nopa ◽  
Ranissa Dwi Imansari ◽  
Irwandi Rachman

Faktor Risiko Kejadian Penyakit Kulit Pada Pekerja Pengangkut Sampah Di Kota Jambi 1Entianopa, 2Ranissa Dwi Imansari, 3Irwandi Rachman       123Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Harapan Ibu, Jambi   Abstrak Latar Belakang: Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia yang membungkus otot-otot dan organ-organ dalam serta merupakan jalinan jaringan pembuluh darah, saraf, dan kelenjar yang tidak berujung, semuanya memiliki potensi untuk terserang penyakit yang salah satunya adalah penyakit kulit. Penyakit kulit merupakan salah satu gangguan kesehatan yang sering dialami oleh pekerja pengangkut sampah. Berdasarkan komposisi sampah yang diangkut serta waktu paparan kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara masa kerja, pemakaian Alat Pelindung Diri (APD), dan personal hygiene dengan kejadian penyakit kulit pada pekerja pengangkut sampah di Kota Jambi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional study. Sampel penelitian yaitu sebanyak 62 pekerja pengangkut sampah yang berada di Kantor Pekerjaan Umum dan Penata Ruang, yang mana seluruh populasi dijadikan sampel. Data dikumpulkan berdasarkan pemeriksaan kesehatan oleh dokter dan dengan kuesioner, kemudian dianalisa menggunakan uji statistik chi-square. Hasil: Hasil menunjukan bahwa pekerja yang mengalami penyakit kulit sebanyak 35 pekerja (56,5%). Berdasarkan hasil analisis chi-square didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan kejadian penyakit kulit pada pekerja pengangkut sampah dimana nilai (p-value= 0,006), Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) nilai (p-value= 0,008), personal hygiene nilai (p-value= 0,008). Kesimpulan: Untuk meminimalisir risiko terjadinya penyakit kulit pada pekerja pengangkut sampah disarankan perlunya disusun standar operasional prosedur yang aman, penyediaan sarana sanitasi agar dapat mengurangi resiko terkena penyakit kulit. Pentingnya pemakaian APD dan perilaku hidup bersih dan sehat selama bekerja, serta diharapkan pekerja menggunakan APD pada saat bekerja dan lebih memperhatikan personal hygiene.   Kata kunci      : Masa Kerja, APD, Personal Hygiene


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 30-35
Author(s):  
Ayatullah Harun

Tujuan dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara umur dan obesitas pada kejadian Diabetes Gestasional di Puskesmas Dahlia Makassar 2017. Penelitian ini menggunakan metode penelitianan analitik dengan melakukan pendekatan Cross Sectional Study untuk mengetahui hubungan antara umur dan obesitas pada kejadian Diabetes Gestasional di Puskesmas Dahlia Makassar 2017 dengan jumlah populasi 374 orang dengan dan jumlah sampel 374 orang dengan menggunakan teknik Total  Sampling.Dari hasil uji statistic dengan menggunakan uji Chi-Square (Pearson chi-square) diperoleh untuk variabel umur ibu nilai p = 0,162 > a = 0,05 artinya tidak ada hubungan antara umur ibu dengan kejadian Diabetes Gestasional pada ibu hamil.   Untuk variabel obesitas nilai p = 0,003 < a = 0,05 artinya ada hubungan antara obesitas dengan kejadian Diabetes Gestasional pada ibu hamil.Kesimpulan dari dua variabel yaitu umur dan obesitas, hanya variabel obesitas yang berhubungan dengan kejadian Diabetes Gestasional pada ibu hamil di Puskesmas Dahlia Makassar 2017. Saran diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan masukan atau sumber data untuk penelitian selanjutnya.


2019 ◽  
Author(s):  
Stephen Banda

BACKGROUND Occupational conditions are deadly health hazards especially where dust exposure is inevitable causing chronic disabilities, impaired respiratory function and ultimately leading to death if no intensive measures are put in place. Unhealthy practices and negative attitudes rise in the number of cases of pneumoconiosis due to poor health education and awareness strategies. Pneumoconiosis is not only a health problem but also a social and economic burden on the livelihood of people living in mining areas around the globe. OBJECTIVE to assess knowledge, attitude and practices of miners and post-occupational miners towards pneumoconiosis in Wusakile Township, Kitwe, Zambia. METHODS A cross-sectional study was employed to conduct a research in Wusakile Township and a questionnaire was customized in order to syphon data relevant to the study as well to be brief. The study was conducted among 73 participants who were randomly selected among miners and post-occupational miners and all satisfied the inclusion criteria. Both quantitative and qualitative methods were used to collect data. The data was entered and analysed using IBM SPSS software version 23. RESULTS Among 73 participants interviewed, 33.99% of participants had poor knowledge on the complications of pneumoconiosis. However, despite this poor knowledge, all participants had an idea about pneumoconiosis particularly silicosis. 13.70% of the respondents had bad practices towards pneumoconiosis while 86.30% had some good practices towards pneumoconiosis. Of the total participants, 19.18% of the participants had a negative attitude towards pneumoconiosis. Correlation between the level of education and practices of participants using Pearson Chi-Square, a p value of 0.021 (significant) was found ruling out the null hypothesis. CONCLUSIONS Information about pneumoconiosis and awareness programs towards pneumoconiosis are not widely disseminated among miners and post-occupational miners. There is still a significant number of participants who need to be educated more about pneumoconiosis and its complications so that attitude and practices are improved and also promote full community participation by involving competent health professionals to help in implementing preventive measures.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document