scholarly journals Perbedaan Hasil Belajar Matematika Kelas 4 SD dalam Pembelajaran Menggunakan Model Discovery Learning dan Problem Based Learning

2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 62
Author(s):  
Fitria Intan Pramudi Wardani ◽  
Mawardi Mawardi ◽  
Suhandi Astuti

Abstrak: Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya perbedaan secara signifikan hasil belajar matematika kelas 4 SD dalam pembelajaran menggunakan model discovery learning dan problem based learning di Gugus Slamet Riyadi Ampel-Boyolali. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental) dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 SD Gugus Slamet Riyadi Ampel-Boyolali. Sampel penelitian yang diambil yaitu siswa kelas 4 SDN 1 Kaligentong (SD inti), siswa kelas 4 SDN 2 Urutsewu  dan siswa kelas 4 SDN 3 Urutsewu. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan soal tes. Teknik analisis data menggunakan Uji-T. Berdasarkan hasil penelitian serta analisis data, disimpulkan bahwa hasil belajar menggunakan model discovery learning lebih tinggi secara signifikan dibanding model pembelajaran problem based learning. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil uji thitung sebesar -2,282 dengan diperoleh signifikasi sebesar 0,026 lebh kecil dari α = 0,05  (0,026 < 0,05), karena nilai signifikasi (2-tailed) pada independent sample t test lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Oleh karena model discovery learning lebih efektif maka guru disarankan mengunakan model tersebut guna meningkatkan hasil belajar siswa.Abstract:  This study aims to examine the significant differences of mathematics learning result at 4th grade elementary school in Gugus Slamet Riyadi Ampel-Boyolali which used discovery learning and problem based learning method. This study is quasi experimental with Nonequivalent Control Group Design. The data collection of this study is allt 4th grade elementary school students in Gugus Slamet Riyadi Ampel-Boyolali, but the sample used is 4th grade students at SDN 2 Urutsewu and SDN 3 Urutsewu. The method of collecting data used is observation and questionnaires. The technique of analyzing data uses T-test method. Based on the result of the study, it is concluded that learning result using discovery learning method has significant result than problem based learning method. The result can be seen that the result of Thitung has 2,282 with 0,026 singnification which means it is less than α =0,05 (0,026<0,05). The value of Sig.2-tailed at independent sample t-test is less than 0,05, so that H0 is rejected and Ha is accepted. The conclusion of this study is that discovery learning more effective and teachers are suggested to use that method in teaching-learning activity so that the students’ learning result increase.

2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 72
Author(s):  
Zakiyah Tsauroh Islamiah

This research is conducted to reveal the influence of Discovery Learning method toward students’ concept understanding improvement on Introduction of Economy and Business subject in SMKN 1 Bandung. The method used in this research is quasi experimental with nonequivalent pretest-posttest control group design. The data analysis teknik with parametric statistical,  test of difference (paired samples t-test and independent samples t-test), gain score and effect size calculationused in this research is SPSS v21. The result shown that the use of Discovery Learning method is more effective toimprove the understanding of the concept than the ExpositoryLearning method does.


2016 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 38
Author(s):  
Asrani Assegaff ◽  
Uep Tatang Sontani

Banyak upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berfikir analitis siswa di sekolah, salah satunya dengan Model Problem Based Learning (PBL). Hal ini sejalan dengan pendapat menurut Perez dan Uline (Schechter, 2011) bahwa PBL telah banyak dipahami sebagai manfaat bagi mempersiapkan para pemimpin sekolah dengan berkontribusi terhadap kemampuan berfikir analitis dan strategis mereka. Selain itu, John Dewey (Miller, 2004) yang merupakan seorang filsuf dan pendidik, menjelaskan bahwa "masalah adalah stimulus untuk berfikir”. Kedua pendapat tersebut menguatkan bahwa PBL berkontribusi baik bagi para guru maupun siswa untuk meningkatkan kemampuan berfikir analitis dan strategi dalam pembelajaran. Kajian ini menggunakan metode kuasi eksperimen, dan bentuk kuasi eksperimen yang dipilih adalah Nonequivqlenty Control Group Design. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes, observasi, dan studi dokumentasi sedangkan teknik analisis data menggunakan uji-t untuk melihat perbedaan peningkatan kemampuan berfikir analitis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Subjek penelitian ini yaitu Kelas XI AP 4 sebagai kelas eksperimen dan Kelas XI AP 2 sebagai kelas kontrol. Hasil kajian menunjukan bahwa terjadi peningkatan kemampuan berfikir analitis yang signifikan antara kelas eksperimen yang menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan kelas kontrol yang menggunakan model Guide Discovery Learning. Namun, perolehan rata-rata skor kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Artinya, sekolah dapat menerapkan model Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan kemampuan berfikir analitis siswa.Kata Kunci: problem based learning, guide discovery learning, berfikir analitis. IMPROVED ABILITY TO ANALYTICAL THINKING WITH  A PROBLEM BASED LEARNING MODELMany efforts should be made to improve analytical thinking ability of students in the school, one of them with a Model Problem Based Learning (PBL). This is in line with the opinion by Perez and Uline (Schechter, 2011) that PBL has been widely understood as the benefits to prepare school leaders to contribute to the ability to think analytically and strategically them. In addition, John Dewey (Miller, 2004) which is a philosopher and educator, explained that "the problem is the stimulus to think." Second opinions reinforces that PBL contribute both for teachers and students to improve think analytically and strategies in learning. this study using a quasi-experimental, and form a quasi-experimental chosen is Nonequivqlenty Control Group Design. the data collection technique using tests, observation and documentation, while data analysis techniques using t-test to see differences increase the ability to think analytically between the experimental class and control class. this research subject is class XI AP 4 as an experimental class and class XI AP 2 as a control group. the results of the study showed that an increase in the ability to think analytically significant among experimental class using the model of Problem Based Learning (PBL) with grade control using a model of Discovery Learning Guide. However, the acquisition of the average score of the experimental class is higher than the control class. That is, schools can apply the model of Problem Based Learning (PBL) to improve students' ability to think analytically.Keywords: problem based learning, guide discovery learning, analytical thinking


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 254-263
Author(s):  
Lidia Susanti ◽  
Carla Imbiri

Abstract. The purpose of this study was to describe the effectiveness of learning using ARCS motivation in Christian Religious Education subjects 1st grade of the elementary school. The design used in this study was a quasi experimental design and nonequivalent control group design method with 57 research subjects in 1st grade of Charis Christian Elementary School. Learning models with ARCS motivation design as independent variables and learning outcomes as dependent variables. Through testing the difference between independent samples T-Test between the control class and the experimental class (ARCS), it was proved that there were significant differences in learning outcomes between the experimental class and the control class t (57) = 4,050; p <0.05. Based on the results of the independent sample T-Test analysis, a significant value (Sig. (2 tailed) = 0.000) was obtained between the experimental class and the control class. From the results of this study it could be concluded that the implementation of ARCS motivation design can significantly improve learning outcomes in Christian Religious Education subjects in 1st grade of the elementary school.Abstrak. Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran efektivitas pembelajaran menggunakan motivasi ARCS pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen di kelas 1 SD. Rancangan penelitian ini menggunakan quasi experimental design metode nonequivalent control group design dengan subyek penelitian 57 siswa kelas 1 SD Kristen Charis. Model pembelajaran dengan desain motivasi ARCS sebagai variabel bebas dan hasil belajar sebagai variabel terikat. Melalui uji perbedaan independent samples T-Test antara kelas kontrol dan kelas eksperimen (ARCS), terbukti ada perbedaan pada hasil belajar yang signifikan antara kelompok kelas eksperimen dan kelas kontrol t(57) = 4,050; p<0.05. Berdasarkan hasil analisa independent sample T-Test, diperoleh nilai yang signifikan (Sig.(2 tailed)=0.000) antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan desain motivasi ARCS dapat secara signifikan meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PAK di kelas 1 SD.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Nike Prasasty ◽  
Siwi Utaminingtyas

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model Discovery Learning terhadap  hasil belajar Matematika pada materi bangun datar siswa Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan Quasi Experimental Design jenis Noneequivalent Control Group Design. Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Analisis data dengan uji releted sample t-test dan uji regresi. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ada perbedaan dan pengaruh penggunaan model Discovery Learning terhadap  hasil belajar Matematika pada materi bangun datar siswa Sekolah Dasar. Hal ini ditandai dengan perhitungan rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen sebesar 74,22 lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar kelompok kontrol yaitu sebesar 26,63. Berdasarkan analisis t-test dapat diketahui bahwa nilai t 8,893 > 2,052 dan nilai Sig. 0,000 < 0,025 sedangkan pada uji regresi dapat diketahui bahwa nilai 2,060 > 2,052 dan nilai Sig. 0,953 > 0,05.


2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 89
Author(s):  
Eti Sunarsih ◽  
Suci Adelina ◽  
Lili Yanti

<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran <em>problem based learning </em>terhadap hasil belajar menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Singkawang. Secara rinci tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan penggunaan model pembelajaran <em>problem based learning </em>dengan model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar menulis teks negosiasi, (2) Mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan model pembelajaran <em>problem based learning </em>terhadap hasil belajar pada keterampilan menulis teks negosiasi, dan (3) Mengetahui aktivitas belajar siswa terhadap penggunaan model pembelajaran <em>problem based learning </em>pada keterampilan menulis teks negosiasi. Penelitian ini menggunakan metode ekperimen dengan bentuk <em>Quasi experimental design</em> dengan rancangan <em>the nonequivalent posttes-only control group design</em>. Teknik pengumpul data yang digunakan ialah teknik pengukuran, teknik observasi langsung, dan teknik dokumentasi. Alat pengumpul data yakni tes, lembar pengamatan aktivitas, dan dokumen. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran <em>problem based learning</em> dengan model pembelajaran langsung berdasarkan hasil perhitungan uji <em>independent sample t-test </em>diperoleh hasil t<sub>hitung </sub>11,436 atau lebih besar dari t<sub>tabel </sub>2,045, (2) Besarnya pengaruh penggunaan model pembelajaran <em>problem based learning </em>terhadap hasil belajar menulis teks negosiasi dengan dibuktikan pada hasil uji <em>effect size </em>sebesar 0,98 atau lebih besar dari 0,8 termasuk ke dalam kategori tinggi, dan (3) Adanya ativitas belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran <em>problem based learning </em>pada keterampilan menulis teks negosiasi dengan rata-rata persentase yaitu 85% yang termasuk ke dalam kriteria baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran <em>problem based learning</em> dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada keterampilan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Singkawang.</p><p> </p>


2020 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
Author(s):  
Raka Afada Maarif ◽  
Tego Prasetyo

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas antara model pembelajaran Problem Based Learning dan Discovery Learning dengan berbantuan media gambar terhadap kreativitas pada pembelajaran tematik kelas 5 SD. Penelitian ini menggunakan eksperimen semu (quasi experiment). Dengan desain penelitian menggunakan nonequivalent control group design. Hasil yang diperoleh melalui uji prasyarat berbantuan SPSS 25 for windows yaitu data berdistribusi normal dan homogeny. Selanjutnya melakukan uji T menggunakan Independent Sample T Test diperoleh hasil dengan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka (1) terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran Problem Based Learning dan Discovery Learning berbantuan media gambar terhadap kreativitas siswa pada pembelajaran tematik siswa kelas 5 SD, (2) terjadinya perbedaan dalam kreativitas siswa yang menunjukkan bahwa lebih berpengaruh menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning sebesar 77,68%. Sedangkan model pembelajaran Discovery Learning sebesar 73,15%.


Author(s):  
Made Hena Sugiyanti . ◽  
Dr. Ketut Agustini, S.Si, M.Si. . ◽  
Gede Saindra Santyadiputra, S.T., M.Cs. .

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hasil belajar yang lebih tinggi antara siswa yang belajar menggunakan e-modul berbasis problem based learning dan siswa yang belajar menggunakan buku sekolah elektronik pada mata pelajaran Komunikasi Data siswa kelas XI TKJ SMK Negeri 3 Singaraja (2) respon siswa kelas XI TKJ SMK Negeri 3 Singaraja setelah menggunakan e-modul berbasis problem based learning mata pelajaran Komunikasi Data Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan desain Post Test Only Control Group Design. Populasi penelitian mencakup seluruh siswa kelas XI TKJ SMK Negeri 3 Singaraja Tahun Pelajaran 2017/2018. Sampel yang digunakan yaitu kelas XI TKJ1 yang digunakan sebagai kelas eksperimen dan XI TKJ4 yang digunakan sebagai kelas kontrol, dengan jumlah 57 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode tes uraian untuk mengukur hasil belajar, dan metode angket untuk menganalisis respon siswa. Data hasil belajar kemudian dianalisis dengan melakukan uji prasyarat yang meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan uji- t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat hasil belajar yang lebih tinggi antara siswa yang belajar menggunakan e-modul berbasis problem based learning dan siswa yang belajar menggunakan media konvensional pada mata pelajaran komunikasi data siswa kelas XI TKJ SMK Negeri 3 Singaraja. Hasil analisis uji-t memperoleh thitung sebesar 5,548 dan ttabel sebesar 1,673 untuk dk sebesar 55 dengan taraf signifikan 5%. Berdasarkan kriteria pengujian diperoleh thitung > ttabel, ini berarti H0 ditolak. (2) respon siswa dari penerapan E-Modul berbasis problem based learning pada mata pelajaran Komunikasi Data adalah positif dilihat dari rata – rata skor hasil angket respon siswa yaitu 93,30. Kata Kunci : Quasi eksperimen, E-modul, Komunikasi data, Problem based learning The purposes of this research are to know : (1) which learning outcomes is higher between students learn using e-module based on Problem Based Learning and students who learn using electronic school books on Data Communication course of XI TKJ class at SMK Negeri 3 Singaraja. (2) the response of the 11th grade students of TKJ in SMK Negeri 3 Singaraja after using e-module based on poblem based learning in Data Communication course The type of this research is quasi-experimental research with research design Post Test Only Control Group Design. The population of this research includes all of 11th grade students of TKJ in SMK Negeri 3 Singaraja academic year 2017/2018. The sample that used is XI TKJ 1 as an experimental class and XI TKJ 4 as a control class with total of 57 students. The data was collected using an essay test method to measure the learning result and questionnaire method to analyzed the students responses. Data was analyzed Data was analyzed by studying the results of test preconditions including normality test, homogeneity test and t-test. The result of this research shows (1) there was higher learning result between students learn using e-module based on Problem Based Learning and students who learn using using conventional media on Data Communication course of XI TKJ class at SMK Negeri 3 Singaraja. T-test analysis results obtained tcount for 5,548 and ttable of 1,673 for dk of 55 with significant values of 5%. Based on criteria obtained tcount > ttable, this means that H0 is rejected. (2) results analysis of students responses showed a positive responses with an average responses value of 93,30. keyword : Quasi Experiment, E-Module, Data Communication , Problem Based Learning


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Sheila Amalia ◽  
Riska Imanda ◽  
Fakhrah Fakhrah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbandingan model pembelajaran Discovery Learning dan Numbered Heads Together melalui media Word Square terhadap hasil belajar kognitif peserta didik pada sub materi stoikiometri di SMA Negeri 1 Dewantara. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design berbentuk nonequivalent control group design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, sampel pada penelitian ini adalah kelas X IPA 2 sebagai kelas eksperimen yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dan kelas X IPA 1 sebagai kelas kontrol yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together. Data bersumber dari hasil observasi, wawancara, dan soal tes berbentuk pilihan berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar yang signifikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata pretes kelas eksperimen = 4,56 dan kelas kontrol = 4,41 sedangkan pada postes kelas eksperimen = 16,29 dan  kelas kontrol = 14,88. Uji hipotesis melalui Independent sample t-test pada SPSS versi PASW 18 menunjukkan sig. (2-tailed) 0,22. Sesuai dengan kaidah keputusan menggunakan uji Levene sig. < 0,05 maka H0 ditolak Ha diterima.    


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 49-55 ◽  
Author(s):  
Muhammad Nizarullah ◽  
Yusrizal Yusrizal ◽  
A. Halim

Abstrak. Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan berpikir kritis siswa dan peningkatan minat belajarnya melalui pengembangan LKS berbasis masalah pada materi fluida statis. Penelitian ini mengunakan pendekatan penelitian research and development (RD). Pengembangan dilakukan dengan mengacu pada model 4-D dengan tahapan definition, design, development, dan dissemination. Penelitian ini dilakukan dengan metode quasi experimental melalui the matching-only pretest-posttest control group design. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu kelas X-MIPA1 sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan LKS berbasis masalah dan X-MIPA2 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan pretest, posttest dan N-gain untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, lembar observasi untuk mengetahui ketrampilan berpikir kritis siswa dan angket untuk mengetahui minat siswa. Hasil uji N-gain kelas eksperimen mengalami peningkatan hasil belajar sebesar 0,7 (70%) berada dalam kategori “tinggi”, sedangkan kelas kontrol mengalami peningkatan hasil belajar sebesar 0,42 (42%) berada dalam kategori “sedang”. Hasil uji homogenitas dan normalitas menunjukkan data berdistribusi homogen dan normal, maka dilakukan uji-t (two independent sample t-test) pada taraf signifikan 0,05 dengan dengan derajat kebebasan 53, diperoleh Thitung Ttabel, jadi dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan ketrampilan berpikir kritis antara kelompok. Hal ini menunjukkan peningkatan ketrampilan berpikir kritis kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil analisis angket minat siswa menunjukkan bahwa LKS berbasis masalah yang dikembangkan dapat meningkatkan minat belajar siswa.Kata Kunci:  LKS berbasis Masalah, Berpikir kritis, Minat belajar.


2018 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
Author(s):  
I Gede Agunk Teddy Pratama ◽  
Made Budiawan ◽  
I Nyoman Sudarmada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan three corner drill terhadap kelincahan dan power otot tungkai. Jenis penelitian adalah quasi experimental dengan rancangan the non-randomized pretest-posttest control group design. Subjek penelitian yang digunakan siswa putra peserta ektrakurikuler sepak bola SMPN 2 Pekutatan. Data post-test kelincahan dan power otot tungkai pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dianalisis dengan uji-t independent pada taraf signifikansi (α) 0,05 dengan bantuan program SPSS 16.0. Berdasarkan hasil uji-t independent didapatkan hasil : (1) untuk variabel kelincahan, hasil perbandingan kelompok perlakuan dan kontrol didapatkan nilai thitung = -2,948 , dengan nilai signifikansi 0,009, (2) untuk variabel power, hasil perbandingan kelompok perlakuan dan kontrol didapatkan nilai thitung = 3,176, dengan nilai signifikansi 0,005. Nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05), dengan demikian hipotesis penelitian “pelatihan three corner drill berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan dan power otot tungkai pada siswa putra peserta ektrakurikuler sepak bola SMPN 2 Pekutatan” diterima. Dari hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa : (1) Pelatihan three corner drill berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan pada siswa putra peserta ektrakurikuler sepak bola SMP Negeri 2 Pekutatan (2) Pelatihan three corner drill berpengaruh terhadap peningkatan power otot tungkai pada siswa putra peserta ektrakurikuler sepak bola SMP Negeri 2 Pekutatan. Kata Kunci : kelincahan, daya ledak, three corner drill The purpose of this research was to find out the effect of three corner drill training toward the increased agility and power muscle of legs. The type of research was a quasi-experimental and the design of research was the non-randomized pretest-posttest control group design. The subjects were man’s student football extracurricular participants of SMPN 2 Pekutatan. Agility and muscle power of legs posttest to the treatment group and the control group were analyzed by independent t-test at significance 0,05 with SPSS 16.0. Based on independent t-test results were showed : (1) to the agility variable, the comparison of the treatment and the control group values obtained t = -2,948, with a significance value of 0,009, (2) to muscle power of legs variable, the comparison of the treatment and the control group values obtained t = 3,176, with a significance value of 0,005. Calculated significance value smaller than the value of 0,05 (Sig < 0.05), thus the research hypothesis "three corner drill training affect the increased agility and muscle power of legs in football extracurricular participants of SMPN 2 Pekutatan " was received. From the analyzed and discussion were concluded that : (1) three corner drill training effect the increased agility in football extracurricular participants of SMPN 2 Pekutatan, (2) three corner drill training effect the increased muscle power of legs in football extracurricular participants of SMPN 2 Pekutatan. keyword : Agility, power, three corner drill


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document