Strategi Mikro Kepala Sekolah Membudayakan Budaya Malu sebagai Nilai Karakter Unggul Sekolah Dasar Di Kabupaten Sintang
ABSTRAKKesadaran moral anak sangat penting dikembangkan dan dibudayakan sejak pendidikan sekolah dasar melalui strategi membudayakan budaya malu. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan praktik budaya malu di sekolah dasar SDN 23 Menyumbung kabupaten Sintang. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus (one case study research).Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Alat pengumpulan data adalah panduan wawancara, lembar observasi dan dukumen. Analisis data menggunakan pola induktif model Creswel. Subyek penelitian adalah guru dan siswa di SDN 23 Menyumbung sebanyak 25 orang. Teknik pengambilan responden secara purposive karena mempertimbangkan situasi pandemi covid 19. Hasil penelitian menunjukan bahwa pade level siswa dan guru dikembangkan 10 budaya malu yang ditanamkan dalam pembelajaran maupun melaui pembiasaan. Praktik budaya malu telah menumbuhkan dua aspek penting dalam diri siswa dan guru yakni karakter kinerja dan kinerja moral. Agar karakter kinerja dan karakter moral tumbuh dengan baik di sekolah maka diperlukan strategi micro kepala sekolah yang terarah pada penguatan identitas personal dan sosial siswa secara moral. Kata Kunci: budaya malu, kinerja moral, karakter moral ABSTRACTChildren's moral awareness is very important to be developed and cultivated since elementary school education through a strategy of cultivating a culture of shame. The purpose of this study is to describe the practice of shame culture in elementary schools of SDN 23 Menyumbung, Sintang district. This research uses a case study approach (one case study). Data collection techniques using in-depth interviews, observation and documentation study. Data analysis used the Creswell model inductive pattern. Data collection techniques using in-depth interviews, observation and document study. Data collection tools were interview guides, observation sheets and documents. The research subjects were 25 teachers and students at SDN 23 Menyumbung. The technique of taking respondents was purposive because it considered the covid pandemic situation 19. The results showed that at the level of students and teachers 10 shy cultures were instilled in learning and through habituation. The practice of shame culture has fostered two important aspects in students and teachers, namely the character of performance and moral performance. In order for the performance character and moral character to grow well in school, a micro principal strategy is needed that is aimed at strengthening the personal and social identity of students morally.Keywords: shame culture, moral performance, moral character