scholarly journals Efek Thoracic Manipulation Terhadap Perubahan Lingkup Gerak Sendi Cervical Pada Non-Specific Neck Pain

2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 43
Author(s):  
Sudaryanto Sudaryanto ◽  
Syahyu Ratih Fahria Madu

ABSTRAK Latar Belakang: Non-spesific neck pain merupakan nyeri leher yang tidak beradiasi ke lengan atau upper extremitas, dimana nyeri terjadi pada area leher, occipital, dan punggung bagian atas. Pada umumnya nyeri muncul pada akhir keterbatasan ekstensi, lateral fleksi, rotasi, dan fleksi. Metode: Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain randomized control group pre test – post test, bertujuan untuk mengetahui efek penambahan Thoracic Manipulation pada intervensi Ultrasound dan Muscle Energy Technique terhadap peningkatan LGS cervical pada penderita non-spesific neck pain. Sampel penelitian adalah mahasiswa jurusan fisioterapi yang mengeluh non-spesific neck pain (sesuai dengan kriteria inklusi), dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 24 orang yang dibagi secara acak ke dalam 2 kelompok. Alat ukur yang digunakan adalah inclinometer. Hasil: Berdasarkan analisis uji paired sample t pada kelompok kontrol dan perlakuan diperoleh nilai p < 0,05 untuk LGS ekstensi, lateral fleksi, dan rotasi cervical, yang berarti bahwa kelompok kontrol (Ultrasound dan Muscle Energy Technique) dan kelompok perlakuan (Ultrasound, Muscle Energy Technique dan Thoracic Manipulation) dapat memberikan peningkatan LGS cervical yang signifikan. Berdasarkan uji independen sample t, diperoleh nilai p > 0,05 untuk LGS ekstensi, lateral fleksi, dan rotasi cervical, yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara Ultrasound, Muscle Energy Technique, Thoracic Manipulation dan Ultrasound, Muscle Energy Technique terhadap peningkatan LGS cervical. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah penambahan Thoracic Manipulation pada intervensi Ultrasound dan Muscle Energy Technique tidak lebih efektif secara signifikan terhadap peningkatan LGS cervical pada penderita non-spesific neck pain. Kata Kunci : Thoracic Manipulation, LGS Cervical, Non-Spesific Neck Pain

2021 ◽  
Author(s):  
Rabia Sohail ◽  
Huma Riaz ◽  
Muhammad Akhtar ◽  
Asim Raza ◽  
Kinza Shabbir ◽  
...  

Abstract Background: Tension type headache is claimed to be one of top ten disabling conditions in the world. The purpose of the study was to determine the effects of muscle energy technique on pain, range of motion at cervical spine and disability related to tension type headache. Methods: A randomized control trial was conducted on 48 participants of both genders whose age was 18 to 40 years with complain of tension type at Rehabilitation and Injury Management Department of Medcare International Hospital Gujranwala, from July to December 2019. Participants were randomly selected and allocated into two groups (experimental and control group). The experimental group received both muscle energy technique and myofascial release technique on trapezius and sternocleidomastoid of both sides. The intervention was applied for 6 weeks (3 sessions per week). Assessments were done at baseline, 4th week and 6th week. Numeric pain rating scale (NPRS), Headache disability inventory (HDI), headache impact test (HIT) and cervical range of motion with the help of Inclinometer were tools for assessment. Data analysis was done using SPSS (version 21). Results: The mean age of experimental group was 26.5±5.42 and control group was 27.7±5.70. The experimental group was shown significant improvement in terms of pain and flexion and side flexion range of motion with p-value ≤0.05. Conclusion: It is concluded that muscle energy technique is effective treatment for tension type headache; it is associated to decreased range of motion at cervical spine and disability related to TTH. Trial registration: IRCT20190121042445N2, Registered 07-02-2021.


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 2113-2119
Author(s):  
Wildan Sholakhul Huda ◽  
A Abdurrachman

AbstractNeck pain or neck pain is a musculoskeletal complaint such as pain in the neck and stiffness that is often experienced by the community. Around 16.6% of the adult population in Indonesia complains of neck pain every year. To reduce pain in patients with neck pain, interventions can be given, one of which is Muscle Energy Technique (MET). This study aims to determine the description of pain reduction in patients with neck pain after accepting the Muscle Energy Technique (MET). Writing this article uses a literature review system using PICO. This article was obtained from searching the Microsoft Academic and Scilit online database with predetermined inclusion and exclusion criteria. The measuring instrument used in the literature review is the Visual Analogue Scale (VAS). The results of the literature review analysis of these 5 articles found that the results of pain reduction from the results of the pre-test were 6.13 and post-test were 2.37. So there is a decrease in pain after accepting the Muscle Energy Technique (MET). Muscle Energy Technique (MET) has an effect on reducing pain in Neck Pain cases. It is hoped that this research should be able to increase knowledge about the management of pain reduction in cases of neck pain after accepting the Muscle Energy Technique (MET).Keywords : Neck pain; muscle energy technique (MET); visual analogue scale (VAS). AbstrakNeck pain atau nyeri leher merupakan keluhan muskuloskeletal seperti terasa sakit dibagian leher dan kaku yang sering dialami oleh masyarakat. Sekitar 16,6% setiap tahunnya populasi orang dewasa di Indonesia mengeluhkan rasa nyeri pada leher. Untuk menurunkan nyeri pada penderita Neck pain dapat diberikan intervensi salah satunya adalah Muscle Energy Technique (MET). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penurunan nyeri pada penderita Neck pain setelah dilakukan Muscle Energy Technique (MET). Penulisan Artikel ini menggunakan sistem literature review dengan menggunakan PICO. Artikel ini didapatkan dari penelusuran data base online Microsoft Academic dan Scilit dengan kriteria insklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Alat ukur yang digunakan dalam literature review adalah Visual Analogue Scale (VAS). Hasil analisis literature review dari ke 5 artikel ini didapatkan bahwa hasil penurunan nyeri dari hasil pre test 6,13 dan post test 2,37. Jadi ada penurunan nyeri setelah dilakukan Muscle Energy Technique (MET). Muscle Energy Technique (MET) berpengaruh terhadap penurunan nyeri pada kasus Neck pain. Diharapkan Penelitian ini hendaknya dapat meningkatkan pengetahuan terhadap penanganan penurunan nyeri pada kasus Neck pain setelah dilakukan Muscle Energy Technique (MET).Kata Kunci: Neck pain; muscle energy technique (MET);visual analogue scale (VAS).


2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 174
Author(s):  
Sudaryanto Sudaryanto ◽  
Hermiati Hermiati

ABSTRAK Latar Belakang : Frozen shoulder atau capsulitis adhesive, adalah kondisi bahu yang ditandai dengan nyeri gerak yang hebat dan hilangnya gerakan aktif dan pasif shoulder, umumnya disebabkan oleh inflamasi dan kontraktur kapsul sendi shoulder sehingga menyebabkan keterbatasan gerak terutama eksorotasi shoulder. Metode : Penelitian ini adalah penelitian ekspirimen dengan desain randomized control group pre test-post test, bertujuan untuk mengetahui efektifitas penambahan mobilisasi scapula pada mobilisasi end-range yang dikombinasikan dengan ultrasound therapy terhadap perubahan ROM dan disabilitas shoulder pada penderita frozen shoulder, dilaksanakan di Poli Fisioterapi RS. Dr. Tadjuddin Chalid Makassar dengan sampel sebanyak 14 orang, dibagi secara acak kedalam 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan yang diberikan Ultrasound Therapy, Mobilisasi End-range dan Mobilisasi Scapula, dan kelompok kontrol diberikan Ultrasound Therapy dan Mobilisasi End-range. Hasil: Berdasarkan analisis uji paired sample t pada kelompok perlakuan dan kontrol diperolah nilai p=0,000 (ROM eksorotasi, endorotasi dan SPADI) dan p=0,002 (abduksi) untuk kelompok perlakuan, nilai p=0,000 (ROM eksorotasi dan SPADI), p=0,002 (ROM abduksi), p=0,012 (ROM endorotasi) untuk kelompok kontrol, yang berarti ada pengaruh yang signifikan pada kelompok perlakuan dan kontrol terhadap peningkatan ROM Eksorotasi, Abduksi dan Endorotasi serta perbaikan disabilitas shoulder. Hasil uji independent sampel t  diperoleh nilai p=0,782 (ROM eksorotasi), p=0,918 (ROM abduksi), p=0,049 (ROM endorotasi), p=0,061 (SPADI) yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok sampel. Kesimpulan : Kombinasi Ultrasound, Mobilisasi End-range dan Mobilisasi scapula tidak lebih efektif daripada kombinasi Ultrasound dan Mobilisasi End-range terhadap perubahan ROM (Eksorotasi, Abduksi, Endorotasi) dan disabilitas shoulder pada penderita Frozen Shulder. Kata Kunci : Mobilisasi End-range, Mobilisasi Scapula, Ultrasound Therapy, Frozen Shoulder. Range Of Motion, Disabilitas


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 31-38
Author(s):  
Faza Yasira Rusdi ◽  
Helmizar Helmizar ◽  
Hafifatul Auliya Rahmy

Latar Belakang: Angka kejadian anemia di dunia dan Indonesia meningkat setiap tahun. Asupan makan yang tidak seimbang adalah salah satu penyebab anemia. Asupan makan yang tidak seimbang dapat disebabkan oleh pengetahuan yang rendah. Melalui edukasi gizi, remaja dapat mengubah perilaku makan ke arah yang lebih baik.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh edukasi gizi melalui Instagram terhadap perilaku gizi seimbang dalam mencegah anemia pada remaja putri.Metode: Design penelitian yang digunakan adalah quasy eksperimental pre-post test with control group design. Media yang digunakan adalah Instagram sebagai media untuk kelompok intervensi dan WhatsApp sebagai media untuk kelompok kontrol. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Padang pada bulan Oktober 2019 - April 2020. Sampel penelitian terdiri dari 60 remaja putri, yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu 30 remaja putri kelompok intervensi dan 30 remaja putri kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional random sampling. Analisis data menggunakan paired sample t-test dan independent sample t-test.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang pada kelompok Instagram. Ada perbedaan pengetahuan yang signifikan antara Instagram dan kelompok kontrol. Pemberian edukasi gizi melalui Instagram berdampak pada peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang pada remaja putri untuk mencegah anemia di SMA Negeri 2 Padang.Kesimpulan: Pemberian edukasi gizi melalui Instagram mempengaruhi pengetahuan tentang gizi seimbang pada remaja putri. Ahli gizi di Kota Padang diharapkan dapat menggunakan media sosial sebagai media edukasi gizi dan pengembangan media yang efektif dan efisien.


Author(s):  
Vina Pebriani ◽  
Dedi Sutedi ◽  
Nuria Haristiani

 AbstrakKosakata merupakan komponen terpenting dalam bahasa. model pembelajaran kooperatif tipe tea party dilakukan dengan cara siswa membentuk dua barisan dimana siswa saling berhadapan satu sama lain. Guru mengajukan sebuah pertanyaan, siswa mendiskusikan jawaban dengan siswa yang ada dihadapannya, setelah satu menit baris terluar bergerak searah jarum jam sehingga akan berhadapan dengan pasangan yang baru. Guru mengajukan peranyaan ke dua dan seterusnya. kemudian siswa mempresenasikan hasil diskusi depan kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara kemapuan mengingat kosakata bahasa Jepang siswa sebelum dan setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Tea Party. metode yang di gunakan adalah true experimental design dengan menggunakan design Randomized control group Pre-test Post-test..Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA BPI 1 Bandung tahun ajaran 2014/2015 kelas X-5 sebanyak 20 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas X-4 sebanyak 20 orang sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah adalah test dan angket. Hasil analisis data, diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,85 dan taraf signifikan 5% adalah 3,73. Karena t-hitung lebih besar dari t-tabel maka Hk diterima. Hal ini berarti bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tea party efektif digunakan dalam pembelajaran bahasa Jepang.Serta data yang diperoleh dari angket, dapat dikatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Tea Party mempunyai langkah-langkah yang efektif dan mampu membuat siswa lebih fokus dan belajar bertanggung jawab dengan tugas-tugas yang diberikan. Kata kunci : menghafal, model pembelajaran, model Tea Party.Abstractvocabulary is the most important component in language. Cooperative learning type tea party is done by students forming two rows witch every students is facing each other. Teacher asking a question. Student s discuss the answer with student in front of him,after one minute, the outer row is moving in the same direction as clockwise so that will facing with new student. Teacher asking a new question etc. after that student have to presented the result of discussion in front of class. The purpose of this research is to determinate the significant different between student ability to remember Japanese vocabulary before and after using cooperative learning type Tea Party method that used is true experimental design method with using  randomized control group Pre-test Post-test design. Sample in this research is 10th grade student SMA BPI 1 Bandung school year 2014/2015 class X.4 that consist 20 students for control class and class X.5 that consist 20 students for experiment class. Instrument that used is test and questionnaire.  Result of data analysis obtained t-count value is 2.02 with significant level 5% 3.73. because t-count is greater than t-table so Hk is accepted. That can be concluded that the ability in the end of Japanese vocabulary education is significantly better than the initial of Japanese vocabulary education.  As well as date that obtained from questionnaire, can be says that cooperative learning type Tea Party is have an effective ways and can make students more focus  in studies, and more responsible in every task that they have. Key world : memorized, learning model, Tea Party model.


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 64-68
Author(s):  
Ramandhani Agustiawan ◽  
Robby Tjandra Kartadinata ◽  
Siti Hanan Darodjah ◽  
Noviolita Dwi Kusumawati ◽  
Hindun Zuhdiana

Latar Belakang : Kelemahan anggota gerak akibat stroke terjadi pada 70% populasi. Teknik yang sering digunakan untuk meningkatkan ketangkasan tangan dengan pemanasan dan latihan peregangan. Radial Shock Wave Therapy (RSWT) merupakan teknologi baru yang menggunakan sumber balistik untuk menghasilkan gelombang tekanan yang dapat mengurangi spastisitas yang mempengaruhi ketangkasan tangan. Tujuan : Menganalisis pengaruh penambahan RSWT terhadap ketangkasan tangan pada penderita stroke kronik yang mendapatkan terapi infrared dan latihan peregangan. Metode : Simple randomized control trial pre-post test design. Tiga puluh pasien stroke kronik dirandomisasi, lima belas orang dimasukkan ke dalam kelompok yang mendapatkan penambahan RSWT, terapi infrared dan latihan peregangan dan lima belas orang masuk kelompok kontrol diberikan terapi infrared dan latihan peregangan. Ketangkasan tangan diukur dengan nilai nine hole peg test (NHPT) pada sebelum dan 6 minggu setelah perlakuan. Analisis data dengan uji Wilcoxon, nilai p<0,05 merupakan nilai signifikan. Hasil : Tiga puluh pasien menyelesaikan penelitian dan tidak ada yang mengeluhkan efek samping. Tidak terdapat perbedaan bermakna rerata delta nilai NHPT pada kedua kelompok (p=0,307), namun rerata delta penurunan pada kelompok perlakuan cenderung lebih besar dibanding kelompok kontrol. Simpulan : Penambahan RSWT tidak berpengaruh terhadap ketangkasan tangan. Kata kunci : RSWT; stroke kronik; ketangkasan tangan.   Background : Limb weakness besause of stroke was happend 70% of the population. The technique that is often used to improve hand dexterity are with thermal therapy and stretching exercises. Radial Shock Wave Therapy (RSWT) is a new technology that uses ballistic sources to produce pressure waves that can reduce spasticity that affect hand dexterity.   Purpose : Analyze the effect of adding RSWT to hand dexterity in chronic stroke sufferers who received infrared therapy and stretching exercises. Methods : simple randomized control trial pre-post test design who thirty chronic stroke patients were randomized, fifteen patients into a group that received additional RSWT, infrared therapy and stretching exercises and fifteen patients into control group. Hand dexterity is measured by the mean of the nine hole peg test before and 6 weeks after the intervention. Results : Thirty patients completed the study without any significant side effects. There was no significant difference in the mean nine-hole peg test in the two groups (p = 0.307), but the mean decrease in the treatment group greater than the control group. Conclusion : the additional RSWT was not proven to affect hand dexterity. Keywords : RSWT; chronic stroke; hand dexterity.  


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 145-154
Author(s):  
Yulia Bherlinda

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pencapaian kompetensi siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan media belajar pembangkit tegangan gelombang sinus berbasis XR2206 tahan hubung singkat dengan siswa yang mengikuti pembelajaran metode konvensional, (2) mengetahui perbedaan aspek kognitif, aspek afektif, aspek psikomotorik siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan media belajar pembangkit tegangan gelombang sinus berbasis XR2206 tahan hubung singkat dengan siswa yang mengikuti pembelajaran metode konvensional pada mata diklat Alat Ukur Listrik di SMK N 1 Pundong. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain penelitian kuasi tipe Randomized Control-Group Pretest-Posttest Design. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) metode pembelajaran dengan media belajar pembangkit tegangan gelombang sinus berbasis XR2206 tahan hubung singkat lebih efektif dengan selisih nilai pre-post test 24,03, sedangkan dengan metode konvensional memiliki selisih nilai pre-post test 16,26, (2) ada perbedaan yang signifikan dari hasil belajar antara kelas yang menggunakan media belajar pembangkit tegangan gelombang sinus berbasis XR2206 tahan hubung singkat dengan metode konvensional, dengan nilai t hitung aspek kognitif, afektif dan psikomotorik masing-masing yaitu sebesar (-2,030), (-2,431), dan (-2,352).


2015 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 308-313
Author(s):  
Alnur Aulia A ◽  
Aryu Candra Kusumastuti

Latar belakang: Daun kelor (Moringa oleifera Lam) dilaporkan memiliki sifat antiinflamasi karena mengandung vitamin, mineral, serta kuersetin. Hiperurisemia dapat memicu respon inflamasi yang salah satunya ditandai dengan meningkatnya jumlah leukosit.Tujuan:Menganalisis pengaruh pemberian seduhan daun kelor dengan dosis 3,27 g/kgBB terhadap jumlah leukosit tikus wistar jantan.Metode:Penelitian true experimental dengan pre-post test randomized control group design pada 12 tikus wistar jantan usia 8-12 minggu yang dibagi menjadi 2 kelompok secara acak masing-masing 6 ekor. Kelompok K (Kontrol) dan P (Perlakuan) diberi otak kambing 2g/ekor/hari selama 8 hari. Setelah itu kontrol diberi pakan standar dan akuades, sedangkan perlakuan diberi 3,6 ml seduhan daun kelor selama 14 hari. Pemeriksaan darah dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu sebelum dan sesudah  pemberian otak kambing dan sesudah pemberian seduhan daun kelor.Hasil: Terdapat penurunan kadar asam urat yang signifikan pada kelompok kontrol (p=0,002), namun tidak terdapat perbedaan signifikan pada kelompok perlakuan (p=0,086) setelah pemberian otak kambing. Perbedaan signifikan terjadi pada jumlah leukosit pada kelompok kontrol (p=0,005) dan perlakuan (p=0,015) setelah pemberian otak kambing. Hal ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara kadar asam urat dan jumlah leukosit (p=0,65). Terdapat perbedaan signifikan pada jumlah leukosit kelompok perlakuan (p=0,008) maupun kontrol (p=0,004) setelah pemberian seduhan daun kelor, namun penurunan rerata lebih besar pada kelompok perlakuan.Kesimpulan:Pemberian seduhan daun kelor dengan dosis 3,27 g/kgBB selama 14 hari dapat menurunkan jumlah leukosit tikus secara signifikan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document