Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

148
(FIVE YEARS 93)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Poltekkes Kemenkes Makassar

2549-0567, 1907-8153

2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 29
Author(s):  
Zulaeha A Amdadi ◽  
Fitriati Sabur ◽  
Afriani Afriani
Keyword(s):  

Pemenuhan gizi yang optimal selama masa 1000 hari pertumbuhan, diperlukan upaya perbaikan gizi sejak ibu hamil, bayi, dan balita, sehingga melahirkan anak yang sehat. Nutrisi yang tepat selama periode 1000 hari ini dapat memberi dampak besar pada kemampuan seorang anak untuk tumbuh, belajar, dan bangkit dari kemiskinan. Dalam skala besar dan jangka panjang, hal ini juga berkontribusi pada kesehatan masyarakat, stabilitas dan kemakmuran suatu Negara. Para ilmuwan, ekonom dan pakar kesehatan sepakat bahwa perbaikan gizi selama periode 1000 hari awal kehidupan adalah salah satu investasi terbaik yang dapat kita lakukan untuk mencapai kemajuan yang abadi dalam kesehatan global dan pembangunan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya 1000 hari pertama kehidupan di wilayah kerja Puskesmas Tamalate Makassar. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pengaruh edukasi tentang pentingnya 1000 hari pertama kehidupan pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tamalate Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan quasi experimen designs dengan rancangan one group pretest-postest. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di Wilayah kerja Puskesmas Tamalate Makassar sebanyak 351 orang. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 89 orang. Analisis data hasil penelitian dengan analisis univariat,  bivariat dengan menggunakan uji McNemar. . Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan pelaksanaan edukasi pada ibu hamil terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang 1000 HPK dengan nilai p = 0,00. Disarankan kepada institusi/fasilitas kesehatan untuk lebih meningkatkan edukasi pada ibu hamil terhadap pentingnya 1000 HPK


2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 110
Author(s):  
Reni Dwi Setyaningsih ◽  
Siswanto Agus Wilopo ◽  
Ova Emilia

The issue of return of fertility after discontinuation of contraceptive use is one of the important studies related to the efficacy and safety of various contraceptive methods, both hormonal and non-hormonal. Indonesian Demographic and Health Survey Data from 2002-2003 revealed that 34 percent of women in childbearing age who discontinued using the contraceptive was due to pretension to have the next pregnancy. The mechanisms of action for a variety of contraceptives would be related to the varying duration of post-use fertility return. This study was aimed to see how long it takes for women in childbearing age to stop using the contraceptive until the next pregnancy occurs. This study was an observational study using secondary data from the Indonesian Demographic and Health Survey (SDKI) data from 2002-2003. The samples of this study were 5,223 women in childbearing age who discontinued using the contraceptive. Every interest in this study was the occurrence of pregnancy after stopping using the contraceptive. Determination of the samples was limited to ever pregnant women who stopped using hormonal contraceptive and IUD, which could be observed during the survey period.The results showed that the probability of  reaching 50 percent pregnancy required 7 and 6 months after the discontinuation of injection and implant use as well as 4 months after pill and IUD use. Keywords: Return of fertility, Contraceptive, Childbearing Age      


2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 43
Author(s):  
Sudaryanto Sudaryanto ◽  
Syahyu Ratih Fahria Madu

ABSTRAK Latar Belakang: Non-spesific neck pain merupakan nyeri leher yang tidak beradiasi ke lengan atau upper extremitas, dimana nyeri terjadi pada area leher, occipital, dan punggung bagian atas. Pada umumnya nyeri muncul pada akhir keterbatasan ekstensi, lateral fleksi, rotasi, dan fleksi. Metode: Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain randomized control group pre test – post test, bertujuan untuk mengetahui efek penambahan Thoracic Manipulation pada intervensi Ultrasound dan Muscle Energy Technique terhadap peningkatan LGS cervical pada penderita non-spesific neck pain. Sampel penelitian adalah mahasiswa jurusan fisioterapi yang mengeluh non-spesific neck pain (sesuai dengan kriteria inklusi), dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 24 orang yang dibagi secara acak ke dalam 2 kelompok. Alat ukur yang digunakan adalah inclinometer. Hasil: Berdasarkan analisis uji paired sample t pada kelompok kontrol dan perlakuan diperoleh nilai p < 0,05 untuk LGS ekstensi, lateral fleksi, dan rotasi cervical, yang berarti bahwa kelompok kontrol (Ultrasound dan Muscle Energy Technique) dan kelompok perlakuan (Ultrasound, Muscle Energy Technique dan Thoracic Manipulation) dapat memberikan peningkatan LGS cervical yang signifikan. Berdasarkan uji independen sample t, diperoleh nilai p > 0,05 untuk LGS ekstensi, lateral fleksi, dan rotasi cervical, yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara Ultrasound, Muscle Energy Technique, Thoracic Manipulation dan Ultrasound, Muscle Energy Technique terhadap peningkatan LGS cervical. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah penambahan Thoracic Manipulation pada intervensi Ultrasound dan Muscle Energy Technique tidak lebih efektif secara signifikan terhadap peningkatan LGS cervical pada penderita non-spesific neck pain. Kata Kunci : Thoracic Manipulation, LGS Cervical, Non-Spesific Neck Pain


2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Rugayyah Alyidrus ◽  
A. Suparlan Isya Syamsu ◽  
Nurjannah Nurjannah

ABSTRACT Extract Ethanol of Manila Sapodilla (Acrhras zapota L.)  contain flavonoid compound with antioxidant activity. Aim of this research is to find out ethanol  extract of manila sapodilla (Acrhras zapota L.) has antioxidant activity with DPPH method (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil). Extract was made by using maceration  method by using ethanol liquid 70%. Ethanol extract of manila sapodilla (Acrhras zapota L.) was made main liquid 1000 ppm after that therewere dilution of 20, 40, 60, and 80 ppm. Positive control (Vitamin C) with concentration 2, 4, 6, and 8 ppm. Each of concentration was taken 1 ml then added 2 ml of DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil) liquid, and then it is  homogent and incubated during 30 minutes. After that, measurement of spectrophotometer UV-Vis was conducted in wave length of 517 nm. Result of data was analyzed by using absorbansi with grapic of concentration relationship with percentage of DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil) inhibition. Result of research shows that ethanol  extract of manila sapodilla (Acrhras zapota L.) was proven has the antioxidant activity very strong with IC50  8,2786 µg/mL. Keywords : Manila Sapodilla, DPPH, Antioxidant, Spectrophotometer. ABSTRAK Ekstrak etanol daun sawo manila (Acrhras zapota L.)  mengandung senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun sawo manila (Acrhras zapota L.) memiliki aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil). Ekstrak dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Ekstrak etanol daun sawo manila (Acrhras zapota L.) dibuat larutan induk 1000 ppm setelah  itu dilakukan pengenceran 20, 40, 60, dan 80 ppm. Kontrol positif (Vitamin C) dengan konsentrasi 2, 4, 6, dan 8 ppm. Dari masing-masing konsentrasi diambil 1 ml lalu di tambahkan 2 ml larutan DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil), kemudian dihomogenkan dan diinkubasi selama 30 menit. Setelah itu,dilakukan pengukuran spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 517 nm. Data hasil dianalisis pengukuran absorbansi menggunakan grafik hubungan konsentrasi dengan persen inhibisi DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sawo manila (Acrhras zapota L.) terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50  8,2786 µg/mL. Kata kunci : Sawo Manila, DPPH, Antioksidan, Spektrofotometer. 


2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 159
Author(s):  
Ahmad Irsyad Aliah ◽  
Ela Afriana ◽  
Nurmala Sari

Kulit kentang (Solanum tuberosum L.) memiliki kandungan senyawa glycoalkaloid dan flavonoid yang diketahui dapat berefek sebagai antihiperglikemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol kulit kentang (Solanum tuberosum L.) sebagai antihiperglikemik terhadap mencit jantan (Mus musculus) dengan metode uji toleransi glukosa. Ekstrak diperoleh dari metode maserasi menggunakan pelarut Etanol 96 %, mencit 15 ekor dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok  kontrol negatif  diberikan Na.CMC 1%, kelompok kontrol positif diberikan Acarbosa 0,13 mg dan tiga kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak etanol kulit kentang (Solanum tuberosum L.)  dengan konsentrasi 5%, 7,5% dan 10%, pengukuran kadar glukosa darah dilakukan pada menit 30, 60, 90 dan 120 setelah diinduksi glukosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit kentang (Solanum tuberosum L.) memiliki efek terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit, kadar gula darah normal mencit yaitu 62-175 mg/dL. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa  ekstrak etanol kulit kentang  (Solanum tuberosum L.) 10 % memberikan efek penurunan kadar glukosa darah  yang lebih besar dari pada ekstrak 7,5 % dan 5 %.


2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Sariyanto Ginanjar Kartasasmita ◽  
Mayarani Mayarani ◽  
Novan Hendra Hariyanto

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai dosis radiasi dan kualitas gambar pada pemeriksaan CT Scanurologi non kontras dengan perbedaan teknik Automatic Exposure Control(AEC) dan teknik fixed mA. Desain penelitian ini adalah kuantitatif analitik. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Radiologi RS Swasta di Jakarta Utara pada bulan Agustus – Oktober 2019. Jumlah sampel dari penelitian ini adalah 40 orang dengan empat perbedaan perlakuan dan masing-masing perlakuan berjumlah 10 pasien yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar kerja untuk mencatat data selama penelitian berlangsung dan komputer AdvantageWorkstation Computed Tomography ( AWCT) untuk mengukur nilai atau kualitas citra gambar CT Scan.Pengolahan dan analisis hasil data menggunakan program komputasi. Hasil dari penelitian penggunaan teknik Automatic Exposure Control(AEC) dapat memberikan dosis radiasi yang optimal dengan kualitas gambar CT Scan yang lebih baik dibandingkan dengan teknik fixed mA. Meskipun teknik fixed mA100 dapat memberikan nilai dosis radiasi yang lebih kecil dibandingkan teknik AEC tetapi menghasilkan kualitas gambar yang kurang baik


2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 58
Author(s):  
Muhammad Sobri Maulana ◽  
Nurfadhilah Al Adabiyah

Latar Belakang: Tuberculosis merupakan penyakit infeksi oleh Mycobacterium tuberculosis. Tuberculosis merupakan  salah satu  diantara sepuluh  penyebab  utama kematian di  dunia. Penelitian terdahulu membuktikan bahwa suplementasi vitamin D dapat meningkatkan aktivitas anti-mikrobial, mempercepat konversi sputum dan kultur, mengurangi inflamasi, meningkatkan clinical outcome, serta meningkatkan mediator untuk aktivitas anti-mikrobial. Meskipun demikian, masih terdapat perbedaan pendapat akan manfaat suplementasi vitamin D pada pasien tuberculosis paru.Tujuan: Mengevaluasi bukti yang ada sampai saat ini terkait manfaat suplementasi vitamin D terutama dalam mempercepat konversi sputum. Metode: Pencarian literatur dilakukan pada tiga databases terkemuka yakni PubMed, SCOPUS, dan Cochrane dengan kata kunci berupa “Tuberculosis”, “Vitamin D”, “Suplementation”, dan “Sputum Conversion” dengan seluruh kata yang berhubungan. Dari seleksi artikel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusif didapatkan 1 systematic review oleh Jollifee D et al (2019) dan 1 clinical trial oleh Afzal A et al (2018), yang kemudian ditelaah berdasarkan aspek validity, importance, dan applicability menggunakan form telaah dari Oxford Center for Evidence Based Medicine. Hasil: Kedua artikel memenuhi kriteria validity, importance, dan applicability masing-masing. Dari segi efikasi, penelitian Jollifee D et al membuktikan bahwa pemberian suplementasi vitamin D tidak mempercepat konversi kultur sputum pada populasi umum (aHR 1.06, 95% CI 0.91-1.23; P=0.44; P for heterogeneity=0.84), namun mempercepat konversi kultur sputum pada populasi MDR-TB(aHR 13.44, 95% CI 2.96-60.90). Kedua studi membuktikan bahwa pemberian suplementasi vitamin D mampu mempercepat konversi apusan sputum namun konversi apusan sputum memiliki validitas yang lebih rendah sebagai marker prognosis untuk outcome suatu tatalaksana dibandingkan konversi kultur sputum. Kesimpulan: Pemberian suplementasi vitamin D tidak mempercepat konversi kultur sputum namun mempercepat konversi apusan sputum. Diperlukan penelitian lebih lanjut terkait manfaat suplementasi vitamin D pada percepatan konversi kultur sputum populasi MDR-TB.


2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 167
Author(s):  
Muhammad Asri ◽  
Ummu Kalsum

ABSTRACTBuah pepino memiliki kandungan seyawa yaitu alkaloid, flavonoid, vitamin C yang dapat berkhasiat sebagai hepatoprotektor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas hepatoprotektor ekstrak etanol buah pepino (Solanum muricatum) terhadap tikus putih jantan  yang diinduksikan ccl4 dengan dosis ekstrak dibagi menjadi tiga kelompok yaitu 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB. Penelitian ini merupakan jenis eksperimental menggunakan rancangan  penelitian True Experimental design. Pengujian aktivitas hepatoprotektor dengan parameter acuan nya adalah kadar SGOT dan SGPT.  Analisis hasil pengukuran SGOT dan SGPT dihitung dengan menggunakan ANOVA satu arah.  Hasil pengukuran  kadar SGPT dan SGOT dengan dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 400 mg/kg BB terjadi penurunan yang berbeda-beda .Pada SGOT penurunan tertinggi kadar terdapat pada ekstrak etanol buah pepino 100 mg/kgBB diikuti ekstrak etanol buah pepino 200 mg/kgBB lalu kelompok ekstrak etanol buah pepino 400 mg/kgBB kemudian kelompok positif dan terakhir kelompok negative .Dan pada SGPT penurunan kadar SGPT tertinggi pada kelompok control positif diikuti kelomok ekstrak etanol  buah pepino dengan konsentrasi 100 mg/kgBB, lalu ekstrak etanol buah pepino dengan konsentrasi 200 mg/kgBB, kemudian konsentrasi 400 mg/kgBB dan terakhir kelompok control negative. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa buah pepino (Solanum muricatum) memiliki aktivitas hepatoprotektor pada konsentrasi 100 mg/kgBB pada kadar SGPT dan SGOT . Pepino fruit contains compounds such as alkaloids, flavonoids, vitamin C which can be efficacious as a hepatoprotector. This study aims to study the activity of the ethanol hepatoprotector extract of pepino fruit (Solanum muricatum) against male white rats induced by ccl4 with extract extract into three groups namely 100 mg / kg, 200 mg / kg and 400 mg / kg. This research is an experimental type using a true experimental design research design. Testing of hepatoprotector activity with reference parameters is SGOT and SGPT levels. Analysis of the results of the SGOT and SGPT measurements were calculated using one-way ANOVA. The results of the measurement of SGPT and SGOT levels with a dose of 100 mg / kgBW, 200 mg / kgBW and 400 mg / kgBW were different. 200 mg / kgBB then pepino fruit ethanol extract group 400 mg / kgBB then the positive group and finally the negative group. pepino with a concentration of 200 mg / kg, then a concentration of 400 mg / kg and finally the negative control group. Based on research that has been done, it can be concluded that the pepino fruit (Solanum muricatum) has hepatoprotector activity at a concentration of 100 mg / kgBW at SGPT and SGOT levels. Keywords : CCL4, Hepatoprotektor, Solanum muricatum.


2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 140
Author(s):  
Asrul Sani ◽  
Darwis Durahim

Latar Belakang : Herniated Nucleus Pulposus adalah kondisi penonjolan discus intervertebralis yang dapat menekan akar saraf yang keluar dari foramen intervertebralis sehingga menimbulkan nyeri radikular, dan pada akhirnya menyebabkan disabilitas lumbal. Metode Desain randomized two group pre test – post test dan menggunakan tehnik pulposive sampling bertujuan untuk mengetahui beda pengaruh pada intervensi SNAGs dan Mc kenzie dibandingkan dengan Manual Traction dan Mc.Kenzie terhadap penurunan nyeri dan disabilitas lumbal pada penderita HNP lumbal. Penelitian ini dilaksanakan di RSAD Tk. II Pelamonia Makassar dengan sampel adalah penderita HNP lumbal yang sesuai dengan kriteria inklusi. Jumlah sampel adalah 16 orang yang dibagi secara acak kedalam 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan 1 yang diberikan SNAGs dan Mc kenzie sebanyak 8 orang dan kelompok perlakuan 2 yang diberikan Manual Traction dan Mc Kenzie sebanyak 8 orang. Alat ukur yang digunakan adalah Oswetry Disability Index (ODI). Hasil :  Berdasarkan analisis uji paired sample t pada kelompok perlakuan I diperoleh nilai (p = 0.000 < 0,05) untuk nilai Oswetry Disability Index yang berarti bahwa pemberian Sustained Apophysial Glides dan  Mc Kenzie dapat menghasilkan penurunan nyeri dan disabilitas lumbal yang signifikan. Sedangkan kelompok perlakuan II juga diperoleh nilai (p = 0.000 < 0,05) untuk nilai Oswetry Disability Index yang berarti bahwa pemberian Manual Traction dan  Mc Kenzie dapat menghasilkan penurunan nyeri dan disabilitas lumbal yang signifikan. Kemudian berdasarkan uji Indepentent sample t diperoleh nilai (p = 0.000 < 0,05) untuk nilai Oswetry Disability Index yang berarti bahwa pemberian Sustained Apophysial Glides dan  Mc Kenzie lebih efektif secara signifikan dibandingkan dengan pemberian Manual Traction dan  Mc Kenzie terhadap penurunan nyeri dan disabilitas lumbal. Kesimpulan : Dapat disipulkan bahwa  pemberian pemberian SNAGs dan Mc Kenzie lebih efektif dibandingkan dengan Manual Traction dan Mc Kenzie terhadap penurunan nyeri dan disabilitas lumbal pada penderita HNP. Kata kunci : Sustained Natural Apophyseal Glides, Manual traction, Mc Kenzie, ODI, HNP Lumbal


2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 123
Author(s):  
Agustina Ningsi ◽  
Nurjaya Nurjaya ◽  
Maria Sonda
Keyword(s):  

Lamanya proses persalinan dapat dipengaruhi oleh tiga hal yaitu tenaga, jalan lahir dan janin. Sampai saat ini yang dapat dikendalikan adalah masalah tenaga atau power, yaitu ditingkatkan dengan senam hamil. Senam hamil dapat membantu persalinan sehingga ibu dapat melahirkan tanpa kesulitan, serta menjaga ibu dan bayi sehat setelah melahirkan (Ida, 2012).Penelitian ini menggunakan desain retrospektif kohort. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Samata dan Puskesmas Moncobalang Kabupaten Gowa, menggunakan rumus Lemeshow didaptkan jumlah sampel 60 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling.Hasil Uji Chi-square dan nilai Risk Ratio pada penelitian ini didapatkan hasil nilai p= 0,079 dan nilai RR= 1,143 yang artinya umur bukan merupakan faktor risiko cepatnya proses persalinan kala II pada ibu bersalin. Nilai p= 0,006 dan nilai RR= 2,918 yang artinya ibu multipara 3 kali lipat lebih cepat proses persalinan kala II-nya. Nilai p= 0,813 dan nilai RR=1,133, artinya berat badan lahir bukan merupakan faktor risiko cepatnya proses persalinan kala II pada ibu bersalin. Nilai p= 0,001 dan nilai RR= 5,000, artinya ibu yang melakukan senam hamil 5 kali lipat lebih cepat proses persalinan kala II-nya dari pada ibu yang tidak melakukan senam hamil. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa variabel senam hamil merupakan variabel yang memiliki hubungan paling dominan dengan lamanya persalinan kala II dengan nilai RR= 5,000. Kata Kunci: Umur, Paritas, Berat Badan Lahir, Senam Hamil, Kala II.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document