scholarly journals Pengaruh Pemberdayaan PMBA terhadap Kesadaran Kritis Keluarga Balita Stunting di Kabupaten Lombok Tengah

2021 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
pp. 625-636
Author(s):  
Hafsah Widiyanty ◽  
Saimi Saimi ◽  
Lalu Abdul Khalik

Kejadian stunting pada tahun 2018 diketahui bahwa angka stunting di dunia yaitu 21,9% atau 149 juta pada anak usia di bawah lima tahun atau balita (bayi lima tahun), di wilayah Asia Tenggara tahun 2018 balita stunting mencapai angka 25%. Angka ini menduduki peringkat ke-5 tertinggi setelah wilayah Oseania, sedangkan Balita stunting di NTB tahun 2018 terdapat 33,5%, dan kasus balita stunting di kabupaten Lombok Tengah 31,05%, dengan data tertinggi terdapat di Kecamatan Batu Kliang Utara yaitu 41,29%, urutan kedua Kecamatan Jonggat 30,16%, dan menjadi prioritas untuk intervensi anak kerdil (stunting), dan salah satunya adalah kecamatan Jonggat dengan kasus 568 balita stunting. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperiment dengan desain penelitian menggunakan Pretest-Posttest Design. Penelitian ini akan melakukan observasi dua kali yaitu sebelum (Pretest) dan sesudah (Posttest), penelitian ini dilakukan di Kecamatan Jonggat dengn jumlah sampel 85 keluarga balita stunting dengan menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil analiss menggunakan paired t test menunjukan ada perbedaan nilai mean antara tingkat pengetahuan, sikap, tindakan dan praktik PMBA setelah diberikan pintervensi, dan didapatkan nilai p value pengetahuan 0,000 <α=0,05, sikap 0,000 <α=0,05, tindakan 0,000 <α=0,05, dan praktik PMBA 0,000 <α=0,05. Ada pengaruh yang  pemberian pmeberdayaan  dalam pemberian makanan balita dan anak (PMBA) terhadap kesadaran kritis keluarga balita  stunting di Kabupaten Lombok Tengah.

2019 ◽  
Vol 11 (4) ◽  
pp. 277-284
Author(s):  
Vitrianingsih Vitrianingsih ◽  
Sitti Khadijah

Studi memperkirakan emesis gravidarum terjadi pada 50-90% kehamilan. Mual muntah pada kehamilan memberikan dampak yang signifikan bagi tubuh dimana ibu menjadi lemah, pucat dan cairan tubuh berkurang sehingga darah menjadi kental (hemokonsentrasi). Keadaan ini dapat memperlambat peredaran darah dan berakibat pada kurangnya suplay oksigen serta makanan ke jaringan sehingga dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Salah satu terapi yang aman dan dapat dilakukan untuk mengurangi keluahan mual muntah pada ibu hamil adalah pemberian aromaterapi lemon. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas aroma terapi lemon untuk menangani emesis gravidarum. Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi experiment  dengan  one group pre-post test design. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum di Kecamatan Berbah, Sleman. Jumlah sampel 20 ibu hamil trimester pertama yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengukuran mual muntah dilakukan debelum dan setelah  pemberian aromaterapi lemon menggunakan Indeks Rhodes. Analisa data menggunakan uji Paired t-test. Hasil penelitian didapatkan rata-rata skor mual muntah sebelum pemberian aromaterapi lemon berdasarkan Indeks Rhodes pada Ibu Hamil dengan emesis gravidarum yaitu 22,1 dan terjadi penurunan skor setelah pemberian aromaterapi lemon menjadi 19,8. Ada pengaruh pemberian aromaterapi lemon dengan pengurangan mual muntah pada ibu hamil (p-value = 0.017). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pemberian aromaterapi lemon efektif untuk mengurangi emesis gravidarum pada ibu hamil trimester pertama.  Kata kunci: aromaterapi lemon, emesis gravidarum THE EFFECTIVENESS OF LEMON AROMATHERAPY FOR HANDLING EMESIS GRAVIDARUM   ABSTRACT Studies estimate that nausea and vomiting (emesis gravidarum) occur in 50 – 90% of pregnancies. Nausea and vomiting of pregnancy have a significant impact on the body in which it makes a mother becomes weak, pale, and decreasing body fluid so that the blood becomes thick (hemoconcentration). This situation can slow down blood circulation and inflict the lack of oxygen and food supplies to the body tissues so that it can endanger the health of the mother and fetus. One of the therapies that is safe and can be conducted to reduce nausea and vomiting of pregnancy is by giving the lemon aromatherapy treatment. The research aims to determine the effectiveness of the aroma of lemon therapy to deal with emesis gravidarum. This study applied quasi-experimental research with one group pretest-posttest design. The population of this study was pregnant women who experienced emesis gravidarum. Furthermore, samples were 20 mothers from Berbah, Sleman taken by using a purposive sampling technique. Nausea and vomiting were assessed between before and after giving lemon aromatherapy using the Rhodes Index. The data were analyzed using the paired t-test. The mean score of nausea and vomiting before giving lemon aromatherapy on mother with emesis gravidarum based on the Rhodes Index was 22.1. However, it decreased after given lemon aromatherapy treatment to 19.8. Therefore, there was an effect on giving lemon aromatherapy treatment toward the decrease of nausea and vomiting for pregnant women (p-value = 0.017). Lemon aromatherapy is effective to reduce emesis gravidarum.  Keywords: lemon aromatherapy, emesis gravidarum


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Tatiana Siregar ◽  
Nelly Febriani

Latar belakang: Kondisi sasaran pencapaian Indonesia Sehat 2015 dari program MDG’s yang belum tercapai, sehingga dilanjutkan dengan program SDGs menjadikan Indonesia harus banyak berperan dalam semua kegiatan khsusnya di bidang kesehatan. Proses pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh Health education yang dilakukan petugas kesehatan kepada warga, kesehatan masyarakat. Tujuan: Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku hidup bersih sehat yang  dilaksanakan warga setelah diberikan intervesi health education.  Metode: Metode penelitian dilaksanakan secara quasi experiment pre dan post test.  Teknik mengambil sampel secara purposive Sampling pada 30 reponden kelompook intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Analisa data dilakukan secara paired t test. Hasil: Hasil di dapat ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan dan perubahan perilaku hidup bersih sehat repsonden sebelum dan sesudah diberi penyuluhan p value = 0,000. Saran: Diharapkan pemerintah setempat menggerakkan petugas kesehatan bersama-sama dengan warga melakukan perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan memfasilitasi  sarana penunjang untuk menjalankan perilaku hidup bersih sehat, dengan maksimal pada warga. Kata kunci: Health eduation,  Perilaku Hidup Bersih Sehat


2022 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 157-167
Author(s):  
Siti Rohimah ◽  
Novia Puspita Dewi

Hipertensi merupakan faktor penyebab utama kematian akibat stroke dan jantung coroner. Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen pre-test post-test control group design. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling lansia  hipertensi derajat 1 dan diperoleh 30 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tensimeter. Analisis data menggunakan  paired t-test. Hasil penelitian menunjukan adanya penurunan rata-rata tekanan darah sistolik pada responden kelompok intervensi sebesar 15 mmHg, sedangkan untuk penurunan rata-rata tekanan darah diastolic sebesar 13 mmHg. Pada kelompok kontrol terjadi penurunan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 4,3 mmHg dan penurunan rata-rata tekanan darah diastolik sebesar 4 mmHg. Hasil analisa data  menggunakan uji Independen Sample T-test didapatkan nilai signifikan p-value kelompok intervensi = 0,000 dengan ? = 0,05 .Karena p-value < 0,05 maka ada pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis Tahun 2021. Kesimpulan penelitian ini adanya pengaruh aktivitas jalan kaki selama 30 menit terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia hipertensi.


Author(s):  
Pradnja Paramitha Chandra Devi ◽  
Rudi Hamarno ◽  
Roni Yuliwar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat nyeri dan tekanan darahsebelum dan sesudah dilakukan DBE pada pasien yang mengalami pembedahan laparatomi di RSLavalette Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah one group pre-post test design. Subyekpenelitian adalah pasien post laparatomi yang dipilih dengan teknik purposive sampling sebanyak 20responden. Hasil uji statistik paired t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan sebelumdan sesudah deep breathing exercise (DBE) dari tingkat nyeri dengan p-value=0,000 (p<0,05). Namuntidak terdapat perbedaan signifikan pada tekanan darah sistole dengan p-value=0,725 dan tekanandarah diastole dengan p-value=0,428 (p>0,05). Saran bagi perawat agar melakukan DBE pada pasienpost laparatomi karena dapat menurunkan tingkat nyeri.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 71
Author(s):  
Sri Muharni ◽  
Utari Christya Wardhani

<div class="Section1"><p><em><em>Hypertension is one of the most common cardiovascular problem in elderly.  Prolonged high blood pressure canlead to destructionof the blood vessels throughout the body. However it can be controlled with pharmacology and non-pharmacology technique, one of the non-pharmacological therapy is ergonomic exercise. Ergonomic exercise is the gymnastic motion which is combined with breathing techniques. This study aimed was to know about the effect of ergonomic exercise to decreasing blood pressure in elderly with hypertensions in Community Health Center Sei Pancur region. The design was One Group Time Series, intervention given to one group only, without control group. Ergonomic exercise efectivity rated by comparing blood pressure pre and post exercise, during first, second, and third week. Sampling technique was used purposive sampling with 50 respondents. The respondents were given interventions four times. The data analysis used Paired T-Test and Annova Test. The results were shown that the blood pressure significantly decreased during fourth week, with p value: 0.00 for both systolic and diastolic blood pressure. As conclusions, ergonomic exercise had effect to decreasing blood pressure in elderly with hypertensions</em></em></p><p><em><br /></em></p><p><em>Hipertensi adalah salah satu masalah kardiovaskular yang sering terjadi pada lansia. Tekanan darah yang tinggi akan mengakibatkan kerusakan pembuluh darah di seluruh tubuh, kerusakan  tersebut dapat kita  kendalikan dengan terapi farmakologi maupun non farmakologi, salah satunya adalah senam ergonomik. Senam ergonomik adalah  suatu gerakan senam yang dikombinasikan dengan teknik pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam ergonomik terhadap penurunan tekanan darah  pada lansia  hipertensi di wilayah kerja Puskemas Sei Pancur. Desain dalam penelitian ini adalah One Group Time Series Design dengan mengintervensi satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Efektifitas perlakukan senam ergonomik dinilai dengan cara membandingkan tekanan darah sebelum diberikan senam ergonomik dengan hasil tekanan darah setelah senam ergonomik minggu pertama,kedua dan ketiga. Dimana Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan jumlah sampel 50 responden. Pemberian sebanyak 4  kali intervensi. Analisa data menggunakan uji Paired T-Test dan Annova Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah mulai turun signifikan pada minggu ke-4, dengan nilai p = 0,00 untuk tekanan darah sistole dan 0,00 untuk tekanan darah diastol. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah senam ergonomik berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi</em></p></div>


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
Author(s):  
Novita Sari Harahap ◽  
Deni Rahman Marpaung ◽  
Alginda Pranata Tarigan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus buah naga merah setelah melakukan latihan intensitas fisik intensitas berat terhadap jumlah leukosit. Metode penelitian ini adalah pre-experimental dengan desain pretest and posttest group design. Populasi penelitian adalah mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2018, Universitas Negeri Medan dengan purposive sampling  diperoleh sampel 10 orang. Sampel dibagi atas 2 kelompok yaitu kelompok P1; kelompok yang diberi latihan fisik intensitas berat tanpa diberi jus buah naga merah dan kelompok P2; kelompok yang diberi latihan fisik intensitas berat dan diberi jus buah naga merah. Penelitian ini dilakukan pada Januari 2020 sampai dengan Februari 2020.  Analisis data yang digunakan adalah Paired T-Test dan Independent T-Test. Hasil penelitian pada kelompok P1 dan kelompok P2 sama-sama terjadi peningkatan jumlah leukosit setelah latihan fisik intensitas berat dengan p value = 0,009 dan p value =0,021. Analisa selanjutnya bahwa terdapat penurunan jumlah leukosit pada kelompok  yang diberi jus buah naga merah setelah latihan fisik berat (P2) dibandingkan kelompok yang tidak mendapat jus buah naga merah (P1) dengan p value =0,025. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian jus buah naga merah dapat mengurangi peningkatan jumlah leukosit setelah melakukan latihan fisik intensitas berat. 


2020 ◽  
Vol 19 (01) ◽  
pp. 29-37
Author(s):  
Oci Etri Nursanty ◽  
Fitri Arofiati

ABSTRAK Rumah sakit dituntut mampu mengurangi resiko infeksi dalam pelayanan jasa kesehatan. Unsur terpenting yang terlibat salah satunya adalah perawat. Mengacu pada Sasaran Internasional Keselamatan Pasien (SIKP) 5, Salah satu caranya mengurangi resiko infeksi yaitu menerapkan Standar Operasional Prosedure dalam penatalaksanaan pasien luka pasca operasi. Rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul memiliki perawat yang telah mengikuti pelatihan perawatan luka secara internal, namun rumah sakit belum melakukan evaluasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperiment. Populasi penelitian, perawat yang bertugas di Instalansi Rawat Inap dewasa RS PKU Muhammadiyah  Bantul. Jumlah sampel 30 orang dengan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan Cheklist observasi . Alat analisis menggunakan Paired t-test dengan taraf signifikan 5%. Pelatihan perawatan luka pasca operasi efektif dalam penerapan SOP di RS PKU Muhammadiyah Bantul dengan p-value 0,002 %. Penilaian responden dalam penerapan SOP Pre-Post training dalam kategori baik. Artinya secara keseluruhan responden sudah menerapkan SOP, namun Pre training masih terdapat 8 responden dan Post training terdapat 3 responden dalam kategori cukup.


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 21-27
Author(s):  
Niken WN Palupi ◽  
Nurlia Ikaningtyas

Latar Belakang: Gelombang pemasaran pelayanan kesehatan sekarang sudah berubah dari era service excellence yang berbasis pada standar operasional prosedur atau juga standar pelayanan minimal bergeserke era care with character yang menjadikan nilai – nilai caring sebagai inti dari pelayanan kesehatan. Pembentukan perilaku caring keperawatan dimulai di pendidikan keperawatan. Pembentukan perilaku caring sangat sulit di lakukan karenal latar belakang mahasiswa yang beragam. Sehingga penulis tertarik meneliti Adakah pengaruh pembentukan perilaku caring berbasis Stimulus – Organisme – Respon terhadap perilaku caring mahasiswa keperawatan Stikes Bethesda Yakkum Yogyakarta. Methode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre experiment one group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa semester IV Stikes Bethesda Yogyakarta tahun akademik 2016/2017 berjumlah 31 mahasiswa. Pemilihan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan non probabilty sampling yaitu purposive sampling. Untuk mengetahui penngaruh antara kedua variabel (variabel dependen danindependen) dilakukan analisis bivariat. Uji statistik untuk seluruh analisis tersebut di atas dianalisis dengan tingkat kemaknaan 95% (α: 0,05). Uji yang digunakan adalah paired t-test. Hasil: hasil bahwa ada pengaruhpembentukan perilaku caring berdasarkan SOR terhadap perilaku caring mahasiswa keperawatan dengan P value: 0,00. Kesimpulan: Pembentukan perilaku caring Berdasarkan SOR mempunyai pengaruh terhadapperilaku caring mahasiswa tetapi mahasiswa juga menyadari masih ada beberapa perilaku yang perlu dikembanngkan berdasarkan 10 nilai carative oleh Jean Watson.Kata kunci : Caring - Stimulus - Organisme - Respon


2021 ◽  
Author(s):  
Andi Asrifan ◽  
Adi Wijayanto

Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi bahwa penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat memberikan stimulasi perkembangan anak usia dini. Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat menstimulasi perkembangan anak usia dini di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Media audio visual memberikan suara dan gambar yang bergerak sehingga dapat menarik minat anak dalam pembelajaran dan mempengaruhi kecerdasan bahasa anak. Sedangkan pembelajaran dengan menggunakan APE akan mempermudah dan memberikan kesempatan pada anak untuk berimajinasi, berfikir kreatif, menciptakan sesuatu yang baru dan menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah.Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pendekatan quasi experimental dan desain penelitian non equivalent control group design. Populasi anak usia dini kelompok B di RA Al Khodijah Purworejo Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2019/2020 yang terdiri dari kelompok B1 sejumlah 30 anak dan kelompok B2 sejumlah 30 anak. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sejumlah 30 anak. Variabel independen media audio visual dan alat peraga edukatif, variabel dependen pengembangan bahasa anak. Data diambil dengan lembar observasi pengembangan bahasa anak, kemudian dianalisis dengan uji paired sample t test dan independent sample t test.Hasil dari penelitian didapatkan: 1) Ada pengaruh media pembelajaran audio visual terhadap hasil pengembangan bahasa anak kelas B di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari uji paired t test pengembangan bahasa anak antara sebelum dan sesudah pembelajaran media audio visual didapatkan p value 0,000 &lt; 0,05. 2) Ada pengaruh alat peraga edukatif terhadap hasil pengembangan bahasa anak kelas B di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari uji paired t test pengembangan bahasa anak antara sebelum dan sesudah pembelajaran dengan alat peraga edukatif didapatkan p value 0,000 &lt; 0,05. 3) Ada perbedaan pengaruh media pembelajaran audio visual dan alat peraga edukatif terhadap hasil pengembangan bahasa anak kelas B di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari uji independen t test pengaruh media pembelajaran audio visual dan alat peraga edukatif terhadap hasil pengembangan bahasa anak didapatkan p value 0,004 &lt; 0,05.


2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 113
Author(s):  
Yuyun Sarinengsih ◽  
Inggrid Dirgahayu

Latar Belakang: Terapi komplementer salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan berat badan pada bayi berat lahir rendah sehingga pertumbuhan dan perkembangan dapat di optimalkan dan meminimalisasi komplikasi dari BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah). Tujuan penelitian mengetahui perbedaan rerata peningkatan berat badan pada bayi berat lahir rendah sebelum dan setelah dilakukan PMK dan nesting disertai terapi musik klasik.Metode: penelitian menggunakan desain penelitian quasi eksperimental dengan rancangan two groups pretest post test design. Sample 36 BBLR dengan pengambilan data menggunakan metode Purposive Sampling yang terbagi satu kelompok dilakukan PMK disertai terapi music klasik dan nesting disertai terapi music. Analisa data menggunakan uji T paired T test dan ujin independent T Test.Hasil: rerata BBLR sebelum dilakukan PMK disertai terapi musik klasik 2085gram dan sesudah dilakukan PMK disertai terapi music klasik 2108gram, rerata BBLR sebelum nesting disertai terapi music klasik 2039 dan sesudah dilakukan nesting disertai terapi music klasik 2725, efektifitas antara PMK dan nesting disertai terapy music didapatkan nilai p-value ≥ 0,05 artinya tidak terdapat perbedaan bermakna.Kesimpulan: terdapat perbedaan rerata berat badan pada BBLR sebelum dan sesudah dilakukan PMK dan nesting disertai terapi music, tapi ketika kedua intervensi ini di bandingkan maka tidak ada perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil tersebut kedua intervensi dapat diterapkan di ruangan perinatology untuk membantu meningkatkan berat badan pada BBLR.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document