scholarly journals HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG DETEKSI KANKER SERVIKS DENGAN SIKAP DALAM PEMERIKSAAN METODE IVA DI PUSKEMAS SUNGAI DURIAN KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2020

2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 509-515
Author(s):  
Megalina Limoy, Uswatun Hasanah

Abstrak  Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher Rahim atau serviks. Penyakit kanker serviks menempati peringkat kedua diantara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Kanker serviks disebabkan oleh Human Papilloma Virus yang biasanya menyerang wanita usia 35-55 tahun dengan tanda gejala keluar darah saat hubungan seksual dan setelah menopause. Dalam penelitian ini menggunakan metode analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 51 orang responden yaitu WUS usia 16-49 tahun yang hadir di Puskesmas Sungai Durian. Analisa data menggunakan Analisa univariat dan analisa bivariate. Hasil nilai Chi-Square sebesar 0,318 (p-value> 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan wanita usia subur tentang deteksi kanker serviks dengan sikap dalam pemeriksaan metode IVA di Puskesmas Sungai Durian Kabupaten Kubu Raya tahun 2020. Perlu adanya upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang deteksi kanker serviks melalui penyuluhan sehingga dapat mencegah terjadinya kanker dengan melakukan pemeriksaan IVA. Kata kunci: Pengetahuan, Deteksi Kanker Serviks, Pemeriksaan IVA, Puskesmas Sungai Durian

2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 256-262
Author(s):  
Sri Mulyati

Masih tingginya tingkat kejadian serviks abnormal yang menandai terjangkitnya Human PapillomaVirus, Hal ini tidak diimbangi dengan pemanfaatan vaksinasi (HPV) Human Papilloma Virus yangmerupakan pencegahan primer dari penyebaran Human Papilloma Virus tersebut. Tercatat di klinikdara jingga padatahun 2016, terdapat 226 orang dalam keadaan serviks abnormal sedangkan yangmelakukan vaksinasi sangat rendah hanya 40 orang. Begitu juga pada tahun 2017 terdapat 301 orangdalam keadaan serviks abnormal dan yang melakukan vaksinasi hanya 16 orang.Berdasarkan haltersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, status ekonomi, perankeluarga dan peran petugas kesehatan terhadap vaksinasi Human Papilloma Virus yang bertempat diKlinik Dara Jingga Kota Jambi.Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain Cross Sectional, data .diperoleh melaluipengisian kuesioner, dengan populasi berjumlah 321 orang dengan teknik pengambilan sampel yaituaccidental sampling dengan jumlah sampel 32 orang, penelitian telah dilakukan pada tanggal 22-24Agustus 2018 dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat yang dibantu oleh programkomputer. Hasil analisis univariat gambaran vaksinasi yaitu sebanyak 10 responden (31,3%) memanfaatkanvaksinasi HPV dan 22 responden (68,8%) tidak memanfaatkan vaksinasi HPV, gambaranpengetahuan sebanyak 5 responden (15,6%) memiliki pengetahuan cukup, sebanyak 15 responden(46,9%) memiliki pengetahuan baik, sebanyak 12 responden (37,5%) memiliki pengetahuan kurangbaik, gambaran status ekonomi, sebanyak 13 responden (40,6%) memiliki status ekonomi tinggi dansebanyak 19 responden (59,4%) memiliki status ekonomi rendah, gambaran peran petugaskesehatan sebanyak 13 responden (40,6%) memiliki peran petugas kesehatan yang baik dansebanyak 19 responden (59,4%) memiliki peran petugas kesehatan yang kurang baik. Gambaranperan keluarga sebanyak 11 responden (34,4%) memiliki peran keluarga yang baik dan sebanyak 21responden (65,6%) memiliki peran keluarga yang kurang baik.Hasil penelitian ini menunjukan adanyahubungan antara pengetahuan ibu dengan vaksinasi HPV (Human Papilloma Virus) dengan nilai pvalue0,035, adanya hubungan antara status ekonomi dengan vaksinasi HPV (Human Papilloma Virus denganp-value 0,002, adanya hubungan peran petugas kesehatan dengan vaksinasi HPV dengan p value 0,002,adanya hubungan peran keluarga dengan vaksinasi HPV dengan p-value 0,004.


2019 ◽  
Vol 35 (6) ◽  
Author(s):  
Misbah Ali ◽  
Mulazim Hussain Bukhari ◽  
Faiza Hassan ◽  
Maria Illyas

Objective: To study the clinocopathological factors and presence of Human Pappiloma Virus in ameloblastoma by immnohistochemistry. Methods: It was a cross sectional study on 50 surgical specimens of ameloblastoma, completed in six months. These were selected and processed for initial screening by H&E and then by immunohistochemistry (IHC) for detection of Human Papilloma Virus (HPV). The questionnaire was designed to study the clinicopathological factors associated in these patients. Sections of 4µm were cut, placed on special positive charged glass slides in the Department of Pathology, King Edward Medical University. It was then examined by the histopathologists for grading and scoring of these lesions. Chi Square test was used to assess the differences found in types of ameloblastomas. The p-value was smaller than 0.05 (p < 0.05). Results: The mean age of the patients (12-80 years old) was 38.6±15.1 years, with male-female ratio 2.84: 1. HPV was positive in 9 (18%), whereas negative in of 41 (82%) patients. Among the positive, reactive HPV with score-1 was 8 and score-2 was 1. According to histological variant, follicular was present in 78%, Plexiform pattern in 8%, Conventional and Desmoplastic variants in one patient each; and Cystic and Acanthomatous were seen in two and three patients respectively. The mandible was involved in 39 patients, maxilla and right maxilla involved in 4 patients each, right retromolar, cheek and angle of mandible was seen in one patient each. About 16% patients had anterior, 66% had posterior and 18% had both anterior and posterior regions involved. Among the HPV positive reactive statistically, no significant difference was found with smoking, Paan and exposure to pesticides, factory or mine (p-value > 0.05). Among HPV positive reactive patients, eight had ameloblastoma whereas, 1 had ameloblastomic fibroma. There was no statistical significance of type, location and region of tumor in HPV positivity. Conclusion: Mandible and posterior region was more commonly involved. Follicular pattern was most common. There was no effect of exposure to pesticides, factory or mine, smoke and human papilloma virus in the etiology of ameloblastoma because only 18% of patients showed the association of HPV16 doi: https://doi.org/10.12669/pjms.35.6.909 How to cite this:Ali M, Bukhari MH, Hassan F, Illyas M. Clinicopathological study of ameloblastoma and detection of human papilloma virus by immunohistochemistry. Pak J Med Sci. 2019;35(6):1691-1696. doi: https://doi.org/10.12669/pjms.35.6.909 This is an Open Access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution License (http://creativecommons.org/licenses/by/3.0), which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 41-48
Author(s):  
Dedy Frianto ◽  
Ahmad Dzulfikri Ashari ◽  
Surya Amal

Kanker serviks merupakan kanker yang paling sering terjadi pada wanita di dunia yang disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus) terutama tipe 16 dan 18. Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk menekan angka kejadian kanker serviks salah satunya dengan vaksinasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sosio-demografi dan pengaruh sikap umum terhadap  penerimaan orang tua pada vaksin HPV. Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif  secara analisis cross-sectional menggunakan kuisioner yang diadapatsi dari penelitian sebelumnya sudah dilakukan di Indonesia. Sampel dari penelitian ini adalah orang tua siswi kelas 5 dan  6  Sekolah Dasar yang jumlahnya dihitung menggunakan rumus slovin. Pengumpulan data berdasarkan hasil wawancara menggunakan kuisioner melibatkan 90 orang tua siswi sebagai responden dan menunjukkan hasil data sosio-demografi responden bahwa: agama responden Islam (100%), pendidikan responden sebagain besar berpendidikan rendah (SD) (54,44%), untuk pekerjaan meliputi ibu rumah tangga (59,0%), swasta (13,3%), buruh (23,3%) dan guru (4,4%). Untuk faktor sikap secara umum terhadap penerimaan vaksin HPV diperoleh hasil dengan skor kuisioner rata-rata 24,22±8,36 (menerima) dan skor rata-rata 27,66±3,50  (menolak) dari skor maksimal 30, hal ini menunjukkan bahwa dengan skor tingkat pengetahuan yang lebih tinggi (27,66±3,50) responden tetap menolak vaksin dibandingkan dengan skor yang lebih rendah (24,22±8,36 ). Berdasarkan analisis uji Regresi Logistik menunjukan bahwa ,tidak terdapat hubungan yang bermakna antara faktor sikap umum tentang vaksin HPV terhadap penerimaaan orang tua siswi p= 0,364 (p value > 0,05).


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 19
Author(s):  
Sartika Dewi Angriani ◽  
Jum Natosba ◽  
Bina Melvia Girsang

Kanker Serviks merupakan suatu tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim / serviks, yaitu bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina. Penyakit ini merupakan jenis kanker kedua terbanyak yang diderita wanita di seluruh dunia pada usia berisiko terkena Kanker Serviks paling tinggi pada usia 25 – 54 tahun. Penyebab utama Kanker Serviks adalah infeksi HPV (Human Papilloma Virus)atau virus papiloma manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik demografi dengan partisipasi perempuan usia berisiko dalam pemeriksaan IVA. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Analisa penelitian ini menggunakan uji statistik bivariat fisher dan Kolmogrov Smirnov. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner. Sampel penelitian sebanyak 121 responden.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel karakteristik demografi pendidikan (p value : 0,012), pekerjaan (p value : 0,027), pendapatan (p value : 0,029), pengetahuan (p value : 0,014), sikap (p value : 0,040), perilaku (p value : 0,038), dukungan keluarga (p value : 0,041), dukungan teman (p value : 0,023), dan dukungan petugas kesehatan (p value : 0,013) dengan partisipasi perempuan usia berisiko dalam pemeriksaan IVA dan tidak ada hubungan antara variabel usia (p value : 0,268), keterjangkauan sumber daya kesehatan (p value : 0,598) dengan partisipasi perempuan usia berisiko dalam pemeriksaan IVA, Berdasarkan hasil multiple regresion logistic menunjukkan bahwa variabel pendidikan dengan p value : 0,002, Exp(B) 0,340, dengan 95% CI (0,171 – 0,677) merupakan faktor determinan berhubungan dengan partisipasi perempuan usia berisiko dalam pemeriksaan IVA.Implikasi penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan meningkatkan pendidikan kesehatan mengenai deteksi dini kanker serviks melalui Pemeriksaan IVA, agar lebih aktif dalam mengikuti promosi kesehatan mengenai deteksi dini kanker serviks melalui Pemeriksaan IVA, dan diharapkan kepada petugas kesehatan dapat memprioritaskan perempuan kelompok usia berisiko dalam deteksi dini kanker serviks melalui Pemeriksaan IVA. Kata Kunci : Kanker Serviks, Perempuan Usia Berisiko, Pemeriksaan IVA


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 105-114
Author(s):  
Ainul Mardhiah ◽  
Nova Hasbani Prima Dewi ◽  
Aminy Aminy

The family planning program also aims to improve the quality of the family in order to generate a sense of security, peace and hope of a better future in realizing the prosperity of birth and inner happiness. Allegedly the factor causing EFA participation in the family planning program is characteristic. The purpose of this research is to know the relationship of attitude and characteristic of Elderly Age Couple (PUS) with participation in family planning program at UPT Puskesmas Sungai Raya Sungai Raya District, East Aceh regency 2018. The research design used was analytic survey with cross sectional design. The population of this study is all Pairs Age of Fertile located in Work Area UPT Sungai Raya Public Health Service Center in January to December 2017 which amounted to 1897 people. Sampling using Slovin formula, obtained as many as 95 samples. The study was conducted from 7-17 July 2018 using questionnaires by interview. Statistical test using chi-square test. Result of research indicate that majority of fertile couple couples (PUS) participate in family planning program as much as 67 respondents (70,5%). Statistically there is relationship of attitude and characteristic of Elderly Age Couple (EFA) with non participation in family planning program in Working Area of UPT Puskesmas Sungai Raya Sungai Raya District of East Aceh Regency 2018 with p value <0,1. It is recommended that the family planning program holders in UPT Puskesmas Sungai Raya Sungai Raya District of East Aceh District to invite cross-sectoral figures to hold meetings to create mini workshop plans at least once a month to increase the participation of the Elderly Age Couple (PUS) in family planning programs. Keyword : Family Planning Program, Attitudes, CharacteristicsABSTRAKProgram KB juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa aman, tentram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin. Diduga faktor yang menyebabkan ketidakikutsertaan PUS dalam program KB adalah karakteristik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan sikap dan karakteristik Pasangan Usia Subur (PUS) dengan keikutsertaan dalam program KB di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur tahun 2018. Desain penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan bedah lintang. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh Pasangan Usia Subur yang berada di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sungai Raya pada bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2017 yang berjumlah 1.897 orang. Pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin, didapatkan sebanyak 95 sampel. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 7-17 Juli tahun 2018 menggunakan kuesioner dengan cara wawancara. Uji statistik menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas Pasangan Usia Subur (PUS) ikut serta dalam program KB yaitu sebanyak 67 responden (70,5%). Secara statistik ada hubungan sikap dan karakteristik Pasangan Usia Subur (PUS) dengan ketidakikutsertaan dalam program KB di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur tahun 2018 dengan p value < 0,1. Sebaiknya pemegang program KB di UPT Puskesmas Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur agar mengajak tokoh lintas sektor agar mengadakan pertemuan untuk membuat rencana loka karya mini setidaknya satu bulan sekali untuk meningkatkan keikutsertaan Pasangan Usia Subur (PUS) dalam program KB.Kata Kunci : Program KB, Sikap, Karakteristik


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 19-28
Author(s):  
Rakhmie Rafie ◽  
Yusmaidi Yusmaidi ◽  
Mira Fitriyani

Berdasarkan Permenkes 585/1989 dikatakan bahwa informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut. Peran dan tanggung jawab dokter terhadap pelaksanaan tindakan medis berdasarkan imformed consent sangat penting untuk mencegah kemungkinan yang akan terjadi kepada pasien nantinya. Pemahaman terhadap informasi yang diberikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya karakteristik orang tersebut. Survey analitik dengan desain cross sectional dengan wawancara terpimpin menggunakan kuesioner terhadap 100 responden, dan diolah menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: yang berusia dewasa 84 responden (84%) dan yang berusia muda sebanyak 16 responden (16%), laki- laki 63 responden (63%) dan perempuan 37 responden (37%), yang berpendidikan rendah 41 responden (41%) dan yang berpendidikan tinggi 59 responden, yang tidak bekerja 24 responden (24%) sedangkan yang bekerja 76 responden (76%), yang mempunyai pemahaman baik 58 responden (58%) dan yang tidak baik sebanyak 42 responden (42%). Variabel yang terdapat hubungan bermakna dengan pemahaman terhadap persetujuan tindakan medis pada tindakan bedah di RSPBA pada bulan Maret 2015 adalah umur (nilai p value = 0,037) OR = 3.761 dengan nilai Confidence Interval (1.195-11.835)dan pendidikan (nilai p value = 0,00) OR = 8.551 dengan Confidence Interval (3.436-21.285). Sedangkan variabel yang tidak terdapat hubungan bermakna dengan pemahaman persetujuan tindakan medispada tindakan bedah di RSPBA pada bulan Maret 2015 adalah jenis kelamin (nilai p value = 0,987) dan pekerjaan (p value = 0,251). Terdapat hubungan bermakna antara umur dan pendidikan dengan pemahaman terhadap persetujuan tindakan medis pada tindakan bedah di RS Pertamina Bintang Aamin (RSPBA) pada bulan Maret 2015.  


2019 ◽  
Vol 7 (04) ◽  
pp. 215-224
Author(s):  
Kristin Yuliati Sayori ◽  
Astrid Novita
Keyword(s):  
P Value ◽  

Wanita hamil termasuk golongan yang rentan untuk terkena malaria karena berhubungan dengan penurunan imunitas di masa kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia kehamilan, kebiasaan keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan penggunaan kelambu dengan kejadian malaria pada ibu hamil. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain Cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester 1 dan 2 di wilayah kerja Puskesmas Masni dari bulan Juli-Desember Tahun 2017 dengan teknik pengambilan sampel secara Total Sampling yaitu sebanyak 112 orang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari tahun 2018. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yaitu kuesioner dan data status pasien sebagai alat ukur. Teknik pengolahan dan analisis data mengunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan usia kehamilan dengan kejadian malaria (p-value=0,025), ada hubungan kebiasaan keluarga dengan kejadian malaria (p-value=0,011), ada hubungan lingkungan tempat tinggal dengan kejadian malaria (p-value=0,022), dan ada hubungan penggunaan kelambu dengan kejadian malaria (p-value=0,030). Kesimpulannya ada hubungan usia kehamilan, kebiasaan keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan penggunaan kelambu dengan kejadian malaria. Saran bagi tenaga kesehatan agar dapat melakukan perbaikan prosedur distribusi kelambu berinsektisida gratis bagi masyarakat sehingga lebih tepat sasaran, dan perlu memaksimalkan sosialisasi cara penggunaan dan pemeliharaan kelambu berinsektisida.


2018 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Chahyani Erlita ◽  
Denny Pebrianti
Keyword(s):  
P Value ◽  

Perawatan Payudara merupakan suatu tindakan merawat payudara yang dilaksanakan baik oleh pasien maupun dibantu orang lain yang dilaksanakan mulai dari hari pertama atau kedua setelah melahirkan. Payudara bengkak biasanya terjadi pada hari-hari pertama kelahiran bayi, data yang didapatkan dari Rumah Sakit Kartika Husada pada bulan Januari hingga Maret 2017 terdapat lima kali kejadian payudara bengkak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu nifas dengan sikap dalam melakukan perawatan payudara di Rumah Sakit Kartika Husada Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional, teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner dengan jumlah sampel pada bulan April sebanyak 40 responden yaitu ibu nifas yang mendapat pelayanan di Rumah Sakit Kartika Husada. Analisis data menggunakan analisis univariat untuk menguji pengetahuan dan sikap responden dan analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara variabel. Hasil penelitian univariat dengan distribusi frekuensi menunjukkan bahwa sebagian responden (52,5%) berpengetahuan kurang, kategori sikap menunjukkan bahwa sebagian responden (52,5%) memiliki sikap tidak mendukung. Hasil analisis bivariat dengan distribusi Chi-Square diperoleh nilai  0,01 (p-value < 0,05). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa sangat sedikit dari responden (19%) yaitu 4 orang berpengetahuan kurang dengan sikap mendukung. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan antara pengetahuan ibu nifas dengan sikap dalam melakukan perawatan payudara di Rumah Sakit Kartika Husada tahun 2017. Saran kepada petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan tentang perawatan payudara dengan cara membagikan brosur, leaflet atau menempelkan gambar tentang perawatan payudara.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 34
Author(s):  
Ni Nyoman Novita ◽  
Gusman Arsyad

Implementation of IMD in hospitals has decreased from the previous year and has not reached the target set by the government. Some IMD implementation processes have not been carried out according to applicable standards. So that babies do not get an IMD in accordance with existing SOPs. The purpose of this study was to determine the determinant factors associated with the implementation of the IMD by midwives in the Midwifery and Maternity Room Emergency Room (IGD) at the Anutapura General Hospital in Palu. This research method is analytical with cross sectional approach. The population of this study was that all midwives in the obstetrics emergency room and maternity room at Anutapura Palu Hospital were 37 respondents. The sample in this study is total sampling. The analysis used was univariate, and bivariate analysis using the chi square test with a confidence level of 95% (α = 0.05). The results of statistical tests on variable knowledge of midwives with the implementation of IMD p value: 0.018 (p value <0.05). APN training with the implementation of IMD p value: 0.697 (p value> 0.05). length of work with the implementation of IMD p value: 0.029 (p value <0.05). and peer support with the implementation of IMD p value: 0.007 (p value <0.05). Conclusions there is a relationship between knowledge, length of work, peer support with the implementation of the IMD, and training factors that have nothing to do with IMD implementation. The strongest factor in the relationship is peer support. It is recommended that the Anutarapura Palu Hospital be able to motivate midwives so that they can further enhance their role in the implementation and provide support to their colleagues so that the implementation of the IMD can be carried out in accordance with applicable standards.Keywords: Knowledge, APN Training, Duration of work, Implementation of IMD


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 199-202
Author(s):  
Irmawati Irmawati ◽  
Lidia Fitri ◽  
Afritayeni Afritayeni

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 mengalami peningkatan pada remaja berusia 15-19 tahun, dimana remaja laki-laki (4,5%) dan remaja perempuan (0,7%) pernah melakukan seks pranikah. Hasil penelitian Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2014, pada usia 10-19 tahun dengan populasi 43,5 juta didapatkan hasil 52% menemukan konten pornografi melalui iklan/ situs yang tidak mencurigakan dan 14% mengakses situs porno secara sukarela. Berdasarkan survei awal di SMP A Pekanbaru terhadap 10 orang pelajar didapatkan hasil 7 dari 10 mereka sudah berpacaran, sering berpegangan tangan dan berpelukan dengan lawan jenis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keterpaparan media massa dan peran orangtua terhadap perilaku seksual pada remaja di SMP A Pekanbaru tahun 2017. Jenis penelitian yaitu analitik kuantitatif, dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu stratified random sampling sebanyak 158 responden. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji chi square didapatkan hasil adanya hubungan antara keterpaparan media massa dan perilaku seksual dengan  p value 0,000 < 0,05 dan tidak adanya hubungan antara peran orangtua dan perilaku seksual dengan p value 0,759 > 0,05. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden terpapar media massa (82,3%) dan mayoritas orangtua berperan (91,1%) serta sebagian besar responden beresiko terhadap perilaku seksual (27,8%). Sebaiknya pihak sekolah bekerjasama dengan instansi kesehatan untuk memberikan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi dan bekerjasama dengan BKKBN untuk membuat suatu program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document