scholarly journals PENGARUH KOMPRES JAHE MERAH TERHADAP PENURUNAN NYERI OSTEOARTRITIS PADA LANSIA

2019 ◽  
pp. 115-119
Author(s):  
Wahyuningsih Safitri ◽  
Ratih Dwi Lestari Puji Utami

Nyeri yang dialami lansia dengan osteoartritis sering kambuh dan resisten terhadap analgetik sehingga diperlukan terapi alternatif untuk mengurangi nyeri. Jahe merah adalah jahe yang sangat cocok untuk dijadikan herbal dan lebih banyak digunakan sebagai obat, karena kandungan minyak atsiri dan oleoresinnya paling tinggi dan mengandung gingerol diduga dapat memblok produksi prostaglandin sehingga dapat menurunkan nyeri. Penelitian ini berjudul pengaruh kompres jahe merah terhadap penurunan nyeri osteoartritis pada lansia. Metode penelitian adalah pre-eksperiment dengan one group pre-test dan post-test design with control group. Pengumpulan data dilakukan pada saat sebelum dan sesudah pemberian intervensi kompres jahe merah. Pengambilan sampel dengan purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Alat penelitian ini terdiri kompres jahe merah dan lembar observasi nyeri pre test dan post test. Analisa data dengan menggunakan Paired-Sample T Test karena data berdistribusi normal. Hasil menunjukkan ada pengaruh pemberian kompres jahe merah terhadap penurunan nyeri osteoartritis pada lansia dengan p value 0,006 dan rata-rata penurunan skala nyeri 3,16. Hasil uji Mann-Whitney didapatkan p value 0,000 rata-rata penurunan nyeri pada kelompok intervensi 2,26 dan kelompok kontrol 1,16, artinya ada perbedaan pemberian kompres jahe merah terhadap penurunan nyeri osteoartritis pada lansia. Kata kunci: osteoartritis, lansia, jahe merah Pain experienced by elderly people with osteoarthritis often relapse and is resistant to analgesics so alternative therapies are needed to reduce pain. Red ginger is a ginger that is very suitable to be used asan herb and is more widely used as medicine, because the content of essential oils and oleoresin is the highest and contains gingerol which is thought to block the production of prostaglandins so that it can reduce pain. This study entitled the effect of red ginger compresses on reducing osteoarthritis pain in the elderly. The research method is pre-experiment with one group pre-test and post-test design with control group. Data collection was carried out before and after the intervention of red ginger compresses. Sampling with purposive sampling is a technique of determining samples with certain considerations. This research tool consisted of red ginger compresses and pain observation sheets pre test and post test. Analyze data using Paired-Sample T Test because data is normally distributed. The results showed there was an effect of giving red ginger compresses to the reduction of osteoarthritis pain in the elderly with p value 0.006 and the average reduction in pain scale 3,16. The Mann-Whitney test results obtained p value 0,000 the average reduction in pain in the intervention group 2,26 and the control group 1,16, meaning that there is a difference in the provision of red ginger compresses to decrease osteoarthritis pain in the elderly. Keywords: osteoarthritis, elderly, red ginger

2021 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
pp. 801-808
Author(s):  
Yuliana Tampubolon

Abstrak : Pengaruh Pemberian Daun Kelor Pada Ibu Hamil Trimester Iii Dengan Peningkatan Kadar Hb Di Wilayah Kerja Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020Berdasarkan data survey Di Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Lampung Tengah terhadap 67 ibu hamil TM III, setelah dilakukan observasi berdasarkan pemeriksaan Hb, diketahui dari 59 ibu hamil TM III, menunjukkan 27 ibu hamil (88%) mengalami anemia dan 7 ibu hamil (10,4%) tidak mengalami anemia. Setelah dilakukan wawancara terhadap 6 ibu hamil yang mengalami anemia, mereka mengatakan tidak pernah mengkonsumsi daun kelor. Hal ini menarik penulis untuk menelaah lebih lanjut bagaimana pola konsumsi daun kelor dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil.. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian daun kelor  pada ibu hamil trimester III terhadap  kadar Hb Di Wilayah Kerja Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020.Jenis penelitian kuantitatif , rancangan Quasi Experiment dengan pendekatan one group pre test and post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil TM III yang mengalami anemia ringan  dan sedang di wilayah Kerja Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Kabupaten Lampung Tengah tahun 2020  sampel dalam penelitian ini adalah kunjungan ibu hamil  TM III perbulannya mencapai  27 ibu hamil dengan anemia ringan dan sedang. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah Total Sampling.Berdasarkan analisis bivariat dengan menggunakan uji Paired Sample T-Test, diketahui nilai p-value < 0,05 yaitu 0,000 yang artinya Ada Pengaruh Pemberian Daun Kelor  Pada Ibu Hamil Trimester III Terhadap Kadar Hb Di Wilayah Kerja Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020. rata-rata kadar Hb responden sebelum diberikan daun kelor adalah 8,596 dengan nilai minimum 8.0 g/dl dan maksimum 9,6 g/dl, dari 27 Responden setelah mengkonsumsi daun kelor rata-rata kadar Hb responden sesudah diberikan daun kelor adalah 10,048 dengan nilai minimum 8,9 g/dl dan maksimum 11,4 g/dl diketahui nilai selisih kadar Hb antara sebelum dan sesudah adalah -1,4519Kata Kunci     : Kadar Hb & Daun Kelor


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 30 ◽  
Author(s):  
Livana PH ◽  
Dhita Armitasari ◽  
Yulia Susanti

ABSTRAKMasa usia prasekolah merupakan masa emas, dimana perkembangan seorang anak akan banyak mengalami perubahan yang sangat berarti. Anak usia prasekolah memiliki potensi yang besar untuk berkembang, potensi tersebut berkembang dengan melakukan kegiatan motorik halus yang dilatih atau digunakan. Besar kecilnya naluri bergerak bagi anak tidak selalu sama. Agar pertumbuhan anak usia prasekolah dapat optimal maka diberikan stimulasi untuk memberikan rangsangan terhadap seluruh aspek perkembangan anak. Tahap perkembangan motorik halus anak akan mampu dicapai secara optimal asal mendapatkan stimulasi tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh stimulasi motorik halus terhadap tahap perkembangan psikososial anak usia pra sekolah (3-6 tahun) di TK Kecamatan Kota Kendal. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen with control group pre post test design. Sampel anak usia prasekolah yang ada di TK Kecamatan Kota Kendal yaitu TK Muslimat sebanyak 33 responden dan TK Tunas Mekar 33 responden. Hasil uji statistik dengan Independent t-test didapatkan p-value pada dua kelompok sebesar 0,868 (p>0,005) dengan kelompok intervensi kategori menyimpang mengalami penurunan sebesar 48,5% dan kelompok kontrol mengalami penurunan 18,2%.Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan sesudah pemberian stimulasi motorik halus terhadap tahap perkembangan anak usia prasekolah pada kelompok intervensi dan kontrol. Saran dalam penelitian ini sebaiknya orang tua memberikan stimulasi kepada anak usia prasekolah, sehingga dengan stimulasi yang diberikan anak akan mempunyai perkembangan psikososial yang normal.ABSTRACTPreschool period is a golden period, where the development of a child will undergo many significant changes. Preschoolers have great potential for growth, the potential is developed by doing fine motor activities that are trained or used. The size of the moving instinct for the child is not always the same. In order for the growth of preschool children can be optimal then given the stimulation to provide stimulus to all aspects of child development. The stage of smooth motor development of the child will be achieved optimally provided the right stimulation.The Aim of the research is to know the influence of smooth motorik stimulation to the stage psychosocial development of preschool children age (3-6 years) in TK city district Kendal. This research design used quasy experiment with control group pre post test design. Sample of preschool children in kindergarten city districts Kendal is at kindergarten Muslimat there are 33 respondent and kindergarten Tunas Mekar there are 33 respondent. Statistical test results with Independent t-test obtained p-value in two groups of 0.868 (p> 0.005) with the category of deviant category intervention decreased by 48.5% and the control group decreased 18.2%. The results showed there was a difference after provision of fine motor stimulation to the stage of development of preschool children in the intervention and control group. Suggestions in this study parents should provide stimulation to preschoolers, so with the stimulation provided the child will have normal psychosocial development.     


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Telly Katharina, Yuliana
Keyword(s):  
T Test ◽  
P Value ◽  

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI AUDIO VISUAL DENGAN HASIL PENGETAHUAN SETELAH PENYULUHAN PADA REMAJA SMA NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN 2017Telly Khatarina1, Yuliana2Akademi Kebidanan Panca Bhakti PontianakEmail korespondensi: [email protected] ini, usia remaja merupakan usia yang paling rawan mengalami masalah penyimpangan kesehatan reproduksi. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sangat diperlukan oleh remaja agar meningkatkan pengetahuan tentang masalah kesehatan reproduksi. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi adalah dengan cara penyuluhan. Penyuluhan dengan audio visual adalah salah satu media yang menyajikan informasi atau pesan melalui lihat dan dengar sehingga semakin banyak panca indera yang digunakan maka semakin jelas pengetahuan yang diperoleh. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi melalui audio visual dengan hasil pengetahuan setelah penyuluhan pada remaja SMA Negeri 2 Pontianak tahun 2017. Desain dalam penelitian ini menggunakan Eksperimen Semu (Quasi Eksperimen) dengan rancangan One Group Pretest Post Test Design terhadap 32 siswa di bulan April dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen. Hasil penelitian sebelum penyuluhan sebagian besar dari responden (65,6%) dengan jumlah 21 orang dikategorikan kurang dan sesudah penyuluhan hampir seluruh responden (84,4%) dengan jumlah 27 orang dikategorikan baik. Diketahui hasil uji Paired Sample T-Test didapatkan bahwa nilai T hitung < T tabel (-10,74 < -2,042) dan hasil uji statistik didapat nilai p value 0,0001 < alpha (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi melalui audio visual dengan hasil pengetahuan setelah penyuluhan. Kesimpulan dan saran dari penelitian ini adalah diajukan kepada siswa-siswi agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sehingga memiliki sikap dan perilaku kehidupan seksual yang sehat dan bertanggung jawab pada masa remaja.Kata Kunci: Kesehatan Reproduksi, Audio Visual, Pengetahuan, Remaja


2015 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Pandeirot M Nancye

Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain quasy eksperimen dengan rancangan pre-post test with control group desaign yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi keluarga terhadap dukungan keluarga dalam merawat klien dengan perilaku kekerasan di kota Surabaya. Populasi penelitian ini adalah keluarga klien dengan masalah perilaku kekerasan di kota Surabaya. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 48 keluarga dan untuk menentukan kelompok subyek yang menjadi responden kelompok intervensi dan kelompok kontrol digunakan Stratified purposive random sampling. Untuk menguji pengaruh terapi keluarga terhadap dukungan keluarga digunakan Paired sample  T Test dan Independent-Sample T Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga yang mendapat intervensi terapi keluarga menunjukkan peningkatan dukungan dalam merawat klien dengan masalah perilaku kekerasan. Hasil analisa beda dua mean menunjukkan perbedaan yang signifikant antara rata-rata hasil post tes dari kelompok intervensi dan kelompok kontrol yang ditunjukkan dengan           p value = 0,001 yang artinya terdapat perbedaan sangat signifikan antara terapi keluarga terhadap dikungan keluarga. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengaruh terapi keluarga sangat signifikant terhadap dukungan keluarga dalam merawat klien dengan masalah perilaku kakerasan. Hal ini dapat terjadi karena ketidak mampuan keluarga dalam menjalankan fungsi keluarga dapat menjadi faktor penyebab ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah perilaku kekerasan. Untuk itu pelayanan keperawatan perlu meninjau kembali aspek yang dapat meningkatkan kemampuan keluarga serta memfasilitasi keluarga untuk dapat menjalankan fungsinya khususnya fungsi pelayanan kesehatan dalam keluarga.


2019 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
Author(s):  
Agus Muslim ◽  
Fitri Arofiati

Latar belakang : Tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang dapat menyerang siapa saja. Jika tidak ditangani secara baik dan benar akan mengakibatkan komplikasi. Salah satu tindakan terapi komplementer untuk tekanan darah tinggi adalah dengan terapi nafas dalam dan terapi spiritualitas. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh latihan terapi nafas dalam dan terapi spiritualitas terhadap tekanan darah sistole dan diastole serta denyut nadi pada pasien hipertensi. Metode : Desain menggunakan quasy experiment pre dan post test with control group design. Penelitian ini dilakukan di Desa Darungan Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, dengan sampel 36 responden. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. dan uji homogenitas dan normalitas (levene test dan kolomogorov smirnov) serta analisa bivariate menggunakan paired sample t test dan independent sample t test untuk uji beda mean dua kelompok. Hasil : Terdapat penurunan nilai rerata mean tekanan darah systole, diastole, dan denyut nadi secara signifikan pada kelompok pemberian terapi nafas dalam dan spiritual dengan p Value < 0.05, kecuali pada kelompok kontrol; bahwa perubahan systole dan dan denyut nadi tidak ada perubahan secara signifikan, sedangkan mean diastole terjadi perubahan secara signifikan. Hasil uji indpendent t-test didapatkan data bahwa perubahan penurunan mean systole, diastole dan denyut nadi antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol secara signifikan berbeda. Kesimpulan : Latihan terapi nafas dalam dan terapi spiritualitas berpengaruh secara signifikan terhadap tekanan darah sistole dan diastole serta denyut nadi pada pasien hipertensi.


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 108
Author(s):  
Marliyana Marliyana
Keyword(s):  
T Test ◽  
P Value ◽  

Nyeri adalah sensori subjektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Pasien yang mengalami nyeri, perlu dilakukan tindakan untuk mengurangi nyeri salah satunya adalah terapi murotal Qur’an. Berdasarkan data dari RS.Hi.Abdul Moeloek pada bulan Desember 2016 sampai dengan Mei 2017 menunjukkan bahwa terdapat 250 pasien atau 24,6% yang memerlukan tindakan bedah laparotomi dari 1013 pasien yang memerlukan tindakan bedah lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi murotal Qur’an terhadap penurunan skala nyeri saat perawatan luka di ruang kutilang RS. Dr.Hi.Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain quasi eksperimen menggunakan rancangan one group pretest post test design. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2017. Subyek dalam penelitian ini adalah 30 orang pasien post laparotomi di ruang kutilang RS Dr.Hi.Abdoel Moeloek. Uji hipotesis dengan uji paired sample t-test. Hasil analisa univariat diperoleh bahwa sebelum pemberian tindakan terapi murotal Qur’an rata-rata skala nyeri yaitu 9,25 dan setelah pemberian tindakan terapi murotal Qur’an terjadi penurunan skala nyeri menjadi 0.68 Hasil analisis bivariat diketahui ada pengaruh pemberian terapi murotal Qur’an terhadap skala nyeri pasien post op laparatomi saat dilakukan perawatan luka di di ruang kutilang RS Dr.Hi.Abdoel Moeloek tahun 2017 (p-value= 0,000). Bagi perawat diharapkan dapat memberikan terapi Murotal Qur’an sebagai alternatif dalam pemberian terapi non farmaklologis.


2021 ◽  
pp. 149-154
Author(s):  
Atiek Murharyati ◽  
Wahyuningsih Safitri ◽  
Erinda Nur Pratiwi ◽  
Adhi Wardhana Amrullah ◽  
Heni Nur Kusumawati ◽  
...  

Penyakit yang dialami lansia seringkali memperberat tingkat depresi lansia. Penyakit kronis yang sering dijumpai di lansia adalah hipertensi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh senam lansia terhadap tingkat depresi lansia penderita hipertensi. Metode penelitian dengan quasy experiment dengan design penelitian one group pre and post test without control. Teknik sampling menggunakan total sampling yaitu sejumlah 24 orang lansia. Analisa data menggunakan uji paired t test. Hasil uji analisis paired sample t-test pada data pre dan post senam lansia menunjukkan nilai p value 0,000 artinya terdapat pengaruh senam lansia terhadap tingkat depresi lansia penderita hipertensi. Kesimpulannya adalah lansia penderita hipertensi membutuhkan kegiatan aktifitas fisik seperti senam lansia sehingga dapat mencegah depresi yang bisa memperberat kondisi lansia. Diseases experienced by the elderly often complicate the depression level of the elderly. A chronic disease that is often found in the elderly is hypertension. The purpose of the study was to determine the effect of elderly exercise on the level of depression in elderly patients with hypertension. The research method is a quasi-experimental research design with one group pre and post test without control. The sampling technique used a total sampling of 24 elderly people. Data analysis using paired t test. The results of the paired sample t-test analysis on the pre and post elderly exercise data showed a p value of 0.000, meaning that there was an influence of elderly exercise on the level of depression in elderly patients with hypertension. The conclusion is that elderly people with hypertension need physical activities such as elderly gymnastics so that they can prevent depression which can aggravate the condition of the elderly.


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 090-096
Author(s):  
Ani Widayati ◽  
Yeni Kartika Sari ◽  
Bisepta Prayogi

Abstract: Anxiety is a nursing problem that requires nursing intervention. The phenomenon that occurs, often found preoperative patients experience anxiety without specific intervention from nurses to re- duce anxiety, resulting in an increase in blood pressure which can lead to delayed operation plan. This study aimed to determine the effectiveness of counseling of thinking, feeling and acting (TFA) approach to blood pressure in patients with pre-cataract surgery at the Central Surgical Installation of Kanjuruhan Hospital Malang Regency The design in this study was experimental with one group pre-test and post- test design, the sample was 16 people taken by purposive sampling technique. The data analysis used a paired sample T-Test statistical test. The results showed that there was an effect of counseling of the thinking, feeling and acting (TFA) approach to the patient’s blood pressure of pre cataract surgery, with p value = 0.000 <  (0.05). The effect of counseling with the approach of thinking, feeling and acting (TFA) to the patient’s blood pressure pre cataract surgery, was due to the TFA approach counseling, the Client was able to express his feelings correctly, had more rational thoughts, and prioritized useful actions so that anxiety could be reduced or even eliminated. Decreased and even lno anxiety could keep the patient’s blood pressure stable. This research was evidence based practice, to make standard oper- ating procedures (SOP) of counseling Keywords: Counseling, blood pressure, pre cataract surgery. Abstrak:Kecemasan merupakan salah satu masalah keperawatan yang memerlukan intervensi keperawatan. Fenomena yang terjadi, sering ditemukan pasien preoperasi mengalami kecemasan tanpa intervensi spesifik dari perawat untuk mengurangi kecemasannya, sehingga berakibat pada peningkatan tekanan darah yang bias mengakibatkan ditundanya rencana operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling dengan pendekatan thinking, feeling dan acting (TFA) terhadap tekanan darah pasien pre operasi katarak di Instalasi Bedah Sentral RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang Desain dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan one group pre-test and post-test design, menggunakan teknik purposive sampling, diperoleh sampel sebanyak 16 orang. Analisais data menggunakan uji statistik paired sample T- Test. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh konseling dengan pendekatan thinking, feeling dan acting (TFA) terhadap tekanan darah pasien pre operasi katarak, dengan p value = 0, 000 <   (0,05). Adanya pengaruh konseling dengan pendekatan thinking, feeling dan acting (TFA) terhadap tekanan darah pasien pre operasi katarak, disebabkan karena Dalam konseling pendekatan TFA, Klien lebih mampu mengekspresikan perasaannya dengan benar, memiliki pemikiran yang lebih rasional, dan lebih mengutamakan tindakan yang bermanfaat sehingga kecemasan lebih dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Kecemasan yang menurun bahkan hilang dapat mempertahankan tekanan darah pasien tetap stabil. Pene- litian ini sebagai evidence based practice, untuk membuat standar prosedur operasional (SOP) konseling Kata kunci: Konseling, tekanan darah, pre operasi katarak


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 37-51
Author(s):  
Novadhila Purwaningtyas ◽  
Masruroh

Pain is the most dominant problem in post perative section caesarea.  Classical music therapy is one of the non-pharmacological methods with relaxation techniques. In Salatiga regional hospital accident management uses pharmacological techniques, namely analgesic administration and non-pharmacological techniques used to reduce pain are deep breathing techniques and have never used music therapy to reduce treatment in post cesarean patients. To find out the effectivity of classical music therapy toward decreasing pain intensity to post sectio caesarea patient . This research used pre-experimental with a pre-test and post-test design. The sampling technique in this research used a purposive sampling with a total sample of 15 mothers post section caesarea . Test analysis used a statistical paired sample T test. The results of the study obtained an average age of 29 years of respondents with the education of most junior high schools, the average pain before intervention was 7.60 and after intervention was 5.73. There was a significant difference of pain intensity before and after being given classical music therapy (P value 0,000). Statistically the provision of classical music therapy can reduce pain intensity in post section caesarean patients (P value 0,000). ABSTRAK Nyeri merupakan masalah yang paling mendominasi pada pasca pembedahan section caesarea.Terapi musik klasik merupakan salah satu metode non farmakologi dengan teknik relaksasi. Di RSUD Salatiga penatalaksanaan nyeri menggunakan teknik farmakologi yaitu pemberian analgesik dan teknik non farmakologi yang digunakan untuk mengurangi nyeri adalah teknik nafas dalam dan belum pernah menggunakan terapi musik untuk mengurangi nyeri pada pasien post operasi Caesar. Untuk mengetahui efektifitas pemberian terapi musik klasik terhadap intensitas nyeri pada pasien post section caesarea  Penelitian ini menggunakan pre eksperimental dengan pendekatan pre test and post test design. Teknik pengambilan pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 15 ibu post section caesarea . Uji analisis menggunakan uji statistik paired sample T test. Hasil peneltian diperoleh rata-rata umur responden 29 tahun dengan pendidikan sebagian besar SMP, rata-rata nyeri sebelum diberikan intervensi sebesar 7,60 dan sesudah diberikan intervensi sebesar 5,73. Ada perbedaan signifikan intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan terapi musik klasik ( P value 0,000 ). Secara statistik pemberian terapi music klasik dapat menurunkan intensitas nyeri pada pasien post section caesarea (P value 0,000 ).


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 20
Author(s):  
Benedikta Meriana

Jajanan memiliki risiko penyebab terjadinya keracunan pangan. Salah satu usaha untuk mengurangi paparan anak sekolah terhadap makanan jajanan yang tidak sehat dan tidak aman adalah dengan promosi keamanan pangan kepada anak sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi melalui komik sebagai media untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap dalam pemilihan jajanan sehat. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan rancangan penelitian pre-test post-test with control group design. Uji hipotesis menggunakan uji paired sample t-test dan independent sample t-test. Hasil penelitian membuktikan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap pada kelompok eksperiment. Selisih peningkatan pengetahuan pada kelompok eksperiment lebih besar yaitu sebanyak 15,89 dibandingkan dengan kelompok kontrol. Sedangkan Selisih peningkatan nilai sikap pada kelompok eksperiment lebih besar yaitu 16,63 poin. Berdasarkan analisa statistik pada pengetahuan dan sikap didapatkan p value= 0,000<0,05. Kesimpulan penelitian ini yaitu media komik terbukti dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap anak tentang pemilihan makanan jajanan sehat.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document