scholarly journals PENGARUH PEMBERIAN DAUN KELOR PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN PENINGKATAN KADAR HB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEDUNG SARI KECAMATAN ANAK RATU AJI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2020

2021 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
pp. 801-808
Author(s):  
Yuliana Tampubolon

Abstrak : Pengaruh Pemberian Daun Kelor Pada Ibu Hamil Trimester Iii Dengan Peningkatan Kadar Hb Di Wilayah Kerja Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020Berdasarkan data survey Di Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Lampung Tengah terhadap 67 ibu hamil TM III, setelah dilakukan observasi berdasarkan pemeriksaan Hb, diketahui dari 59 ibu hamil TM III, menunjukkan 27 ibu hamil (88%) mengalami anemia dan 7 ibu hamil (10,4%) tidak mengalami anemia. Setelah dilakukan wawancara terhadap 6 ibu hamil yang mengalami anemia, mereka mengatakan tidak pernah mengkonsumsi daun kelor. Hal ini menarik penulis untuk menelaah lebih lanjut bagaimana pola konsumsi daun kelor dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil.. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian daun kelor  pada ibu hamil trimester III terhadap  kadar Hb Di Wilayah Kerja Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020.Jenis penelitian kuantitatif , rancangan Quasi Experiment dengan pendekatan one group pre test and post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil TM III yang mengalami anemia ringan  dan sedang di wilayah Kerja Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Kabupaten Lampung Tengah tahun 2020  sampel dalam penelitian ini adalah kunjungan ibu hamil  TM III perbulannya mencapai  27 ibu hamil dengan anemia ringan dan sedang. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah Total Sampling.Berdasarkan analisis bivariat dengan menggunakan uji Paired Sample T-Test, diketahui nilai p-value < 0,05 yaitu 0,000 yang artinya Ada Pengaruh Pemberian Daun Kelor  Pada Ibu Hamil Trimester III Terhadap Kadar Hb Di Wilayah Kerja Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020. rata-rata kadar Hb responden sebelum diberikan daun kelor adalah 8,596 dengan nilai minimum 8.0 g/dl dan maksimum 9,6 g/dl, dari 27 Responden setelah mengkonsumsi daun kelor rata-rata kadar Hb responden sesudah diberikan daun kelor adalah 10,048 dengan nilai minimum 8,9 g/dl dan maksimum 11,4 g/dl diketahui nilai selisih kadar Hb antara sebelum dan sesudah adalah -1,4519Kata Kunci     : Kadar Hb & Daun Kelor

2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 105-109
Author(s):  
Nikmah Jalilah Ritonga ◽  
Hani Amaliah Majidah ◽  
Riris Sitorus ◽  
Diah Evawanna Anuhgera ◽  
Kardina Hayati ◽  
...  

Durasi lama menyusui bayi berbeda-beda sesuai dengan pola hisap bayi. Jika kegiatan menyusui berlangsung terlalu lama (lebih dari setengah jam) atau terlalu pendek (kurang dari 4 menit), hal ini menunjukkan kemungkinan adanya masalah pada perlekatan antara bayi dan puting susu ibu. Frekuensi menyusu pada bayi akan sangat mempengaruhi fisik dan emosional bayi yang mana dengan frekuensi dan durasi menyusu akan meningkatkan kondisi yang tenang kepada bayi dan berat badan bayi akan bertambah. Upaya untuk menawarkan meningkatkan kondisi yang tenang dan berat badan bayi salah satunya yaitu pijat bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap durasi menyusu pada bayi. Rancangan pada penelitian yaitu Quasi-Experiment dengan desain one grup pre dan post test design. Pengambilan sampel ini dengan teknik purposive sampling. Jumlah sampel 10 responden. Dari hasil analisis uji bivariat menggunakan uji paired simple t Test, didapatkan nilai yang signifikan yaitu (p value: 0.000), sehingga p<0.005, dapat disimpulkan terdapat pengaruh pijat bayi terhadap durasi menyusu pada bayi. Oleh karena itu, diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk mengaplikasikan pijat bayi ini sebagai metode untuk meningkatkan durasi menyusui.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Telly Katharina, Yuliana
Keyword(s):  
T Test ◽  
P Value ◽  

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI AUDIO VISUAL DENGAN HASIL PENGETAHUAN SETELAH PENYULUHAN PADA REMAJA SMA NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN 2017Telly Khatarina1, Yuliana2Akademi Kebidanan Panca Bhakti PontianakEmail korespondensi: [email protected] ini, usia remaja merupakan usia yang paling rawan mengalami masalah penyimpangan kesehatan reproduksi. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sangat diperlukan oleh remaja agar meningkatkan pengetahuan tentang masalah kesehatan reproduksi. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi adalah dengan cara penyuluhan. Penyuluhan dengan audio visual adalah salah satu media yang menyajikan informasi atau pesan melalui lihat dan dengar sehingga semakin banyak panca indera yang digunakan maka semakin jelas pengetahuan yang diperoleh. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi melalui audio visual dengan hasil pengetahuan setelah penyuluhan pada remaja SMA Negeri 2 Pontianak tahun 2017. Desain dalam penelitian ini menggunakan Eksperimen Semu (Quasi Eksperimen) dengan rancangan One Group Pretest Post Test Design terhadap 32 siswa di bulan April dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen. Hasil penelitian sebelum penyuluhan sebagian besar dari responden (65,6%) dengan jumlah 21 orang dikategorikan kurang dan sesudah penyuluhan hampir seluruh responden (84,4%) dengan jumlah 27 orang dikategorikan baik. Diketahui hasil uji Paired Sample T-Test didapatkan bahwa nilai T hitung < T tabel (-10,74 < -2,042) dan hasil uji statistik didapat nilai p value 0,0001 < alpha (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi melalui audio visual dengan hasil pengetahuan setelah penyuluhan. Kesimpulan dan saran dari penelitian ini adalah diajukan kepada siswa-siswi agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sehingga memiliki sikap dan perilaku kehidupan seksual yang sehat dan bertanggung jawab pada masa remaja.Kata Kunci: Kesehatan Reproduksi, Audio Visual, Pengetahuan, Remaja


2019 ◽  
pp. 115-119
Author(s):  
Wahyuningsih Safitri ◽  
Ratih Dwi Lestari Puji Utami

Nyeri yang dialami lansia dengan osteoartritis sering kambuh dan resisten terhadap analgetik sehingga diperlukan terapi alternatif untuk mengurangi nyeri. Jahe merah adalah jahe yang sangat cocok untuk dijadikan herbal dan lebih banyak digunakan sebagai obat, karena kandungan minyak atsiri dan oleoresinnya paling tinggi dan mengandung gingerol diduga dapat memblok produksi prostaglandin sehingga dapat menurunkan nyeri. Penelitian ini berjudul pengaruh kompres jahe merah terhadap penurunan nyeri osteoartritis pada lansia. Metode penelitian adalah pre-eksperiment dengan one group pre-test dan post-test design with control group. Pengumpulan data dilakukan pada saat sebelum dan sesudah pemberian intervensi kompres jahe merah. Pengambilan sampel dengan purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Alat penelitian ini terdiri kompres jahe merah dan lembar observasi nyeri pre test dan post test. Analisa data dengan menggunakan Paired-Sample T Test karena data berdistribusi normal. Hasil menunjukkan ada pengaruh pemberian kompres jahe merah terhadap penurunan nyeri osteoartritis pada lansia dengan p value 0,006 dan rata-rata penurunan skala nyeri 3,16. Hasil uji Mann-Whitney didapatkan p value 0,000 rata-rata penurunan nyeri pada kelompok intervensi 2,26 dan kelompok kontrol 1,16, artinya ada perbedaan pemberian kompres jahe merah terhadap penurunan nyeri osteoartritis pada lansia. Kata kunci: osteoartritis, lansia, jahe merah Pain experienced by elderly people with osteoarthritis often relapse and is resistant to analgesics so alternative therapies are needed to reduce pain. Red ginger is a ginger that is very suitable to be used asan herb and is more widely used as medicine, because the content of essential oils and oleoresin is the highest and contains gingerol which is thought to block the production of prostaglandins so that it can reduce pain. This study entitled the effect of red ginger compresses on reducing osteoarthritis pain in the elderly. The research method is pre-experiment with one group pre-test and post-test design with control group. Data collection was carried out before and after the intervention of red ginger compresses. Sampling with purposive sampling is a technique of determining samples with certain considerations. This research tool consisted of red ginger compresses and pain observation sheets pre test and post test. Analyze data using Paired-Sample T Test because data is normally distributed. The results showed there was an effect of giving red ginger compresses to the reduction of osteoarthritis pain in the elderly with p value 0.006 and the average reduction in pain scale 3,16. The Mann-Whitney test results obtained p value 0,000 the average reduction in pain in the intervention group 2,26 and the control group 1,16, meaning that there is a difference in the provision of red ginger compresses to decrease osteoarthritis pain in the elderly. Keywords: osteoarthritis, elderly, red ginger


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 108
Author(s):  
Marliyana Marliyana
Keyword(s):  
T Test ◽  
P Value ◽  

Nyeri adalah sensori subjektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Pasien yang mengalami nyeri, perlu dilakukan tindakan untuk mengurangi nyeri salah satunya adalah terapi murotal Qur’an. Berdasarkan data dari RS.Hi.Abdul Moeloek pada bulan Desember 2016 sampai dengan Mei 2017 menunjukkan bahwa terdapat 250 pasien atau 24,6% yang memerlukan tindakan bedah laparotomi dari 1013 pasien yang memerlukan tindakan bedah lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi murotal Qur’an terhadap penurunan skala nyeri saat perawatan luka di ruang kutilang RS. Dr.Hi.Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain quasi eksperimen menggunakan rancangan one group pretest post test design. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2017. Subyek dalam penelitian ini adalah 30 orang pasien post laparotomi di ruang kutilang RS Dr.Hi.Abdoel Moeloek. Uji hipotesis dengan uji paired sample t-test. Hasil analisa univariat diperoleh bahwa sebelum pemberian tindakan terapi murotal Qur’an rata-rata skala nyeri yaitu 9,25 dan setelah pemberian tindakan terapi murotal Qur’an terjadi penurunan skala nyeri menjadi 0.68 Hasil analisis bivariat diketahui ada pengaruh pemberian terapi murotal Qur’an terhadap skala nyeri pasien post op laparatomi saat dilakukan perawatan luka di di ruang kutilang RS Dr.Hi.Abdoel Moeloek tahun 2017 (p-value= 0,000). Bagi perawat diharapkan dapat memberikan terapi Murotal Qur’an sebagai alternatif dalam pemberian terapi non farmaklologis.


2020 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 195-201
Author(s):  
Adius Kusnan ◽  
Amirudin Eso ◽  
Asriati Asriati ◽  
La Ode Alifariki ◽  
Ruslan Ruslan

Educating young people about drugs among high school studentsBackground: Adolescence is a transition between childhood and adulthood. At this stage of development, adolescents have tasks that must be completed, if adolescents are not able to carry out their roles properly they can be involved in the drugs abuse and other addictive substances.Purpose: to analyze the effect of educating young people  on improving the knowledge and attitudes about drugs among high school studentsMethod: A quasi experiment, using a pre-test and post-test design. The population was  all of student council organization such as  of (youth consultation information center, youth red cross, Scouts) and all students in grade XI (high school)  Negeri 4 Kendari. The samples was divided by 2 group: intervention groups (44 respondents) and control groups (44 respondents). Measuring instruments used were pre-test, post-test day 1, and post-test day 2 after intervention. Data analysis used paired t test and unpaired t test.Results: Shows that the briefing regarding of negative of consequence addicted to drugs  had a significant effect on students' knowledge with p-value <α (0,000) and attitude 0,000. Whereas in the control group there was no effect on knowledge (p value = 0.151) and attitudes (p value = 0.141). The results of the independent test t test obtained knowledge of 0,000 while the attitude of 0.082. This shows there is a difference between knowledge in intervention and control groups but there is no difference in attitude between intervention and control groups.Conclusion: There is effectiveness of briefing regarding of negative of consequence addicted to drugs  on knowledge among high school students in Kendari.Keywords: Educating; Young people; Drugs; High school studentsPendahuluan : Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Pada tahap perkembangan tersebut, remaja memiliki tugas yang harus diselesaikan, bila remaja tidak mampu menjalankan tugas dengan baik mereka dapat terlibat dalam dunia narkotika, psikotropika, obat-obatan terlarang dan zat adiktif lainnya.Tujuan: Menganalisis pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang bahaya Narkotika  pada remaja pada kalangan siswa SMA Negeri 4 Kendari.Metode: Penelitian quasi experiment, menggunakan rancangan pre test and post test design. Populasinya semua pengurus organisasi siswa siswi terdiri dari (pusat informasi konsultasi remaja/PIKR, palang merah remaja/PMR, Pramuka) dan siswa kelas XI SMA Negeri 4 Kendari. Sampel dibagi dalam 2 kelompok meliputi kelompok perlakuan (44 responden) dan kelompok kontrol (44 responden). Alat ukur yang digunakan kuesioner pre test, post test hari ke-1, dan post test hari ke-2 setelah penyuluhan. Analisis data menggunakan uji T berpasangan dan uji T tidak berpasangan.Hasil: Pada kelompok perlakuan (penyuluhan) menunjukkan bahwa pemberian penyuluhan tentang narkotika berpengaruh signifikan pada pengetahuan siswa yakni p value < α (0,000) dan sikap 0,000. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak ada pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan (p value = 0,151) dan sikap siswa (p value = 0,141). Hasil uji indenpenden T test diperoleh pengetahuan sebesar 0,000 sedangkan pada sikap 0,082. Hal ini menunjukkan ada perbedaan antara pengetahuan pada kelompok perlakuan dan kontrol akan tetapi tidak ada perbedaan sikap antara kelompok perlakuan dan kontrol.Simpulan: Kesimpulan bahwa ada pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang bahaya narkotika di Sekolah Menenganh Atas Negeri 4 Kendari.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 417-425
Author(s):  
Ana Mariza ◽  
Devi Kurniasari ◽  
Putri Lia Rosa

ABSTRACT: DIFFERENCES IN Hb LEVELS BEFORE AND AFTER CONSUMING Fe TABLETS AT BPM DESSY ADRIANI, S.Tr.Keb GARUNTANG BANDAR LAMPUNG  Introduction: Based on the pre-survey data that the researchers conducted at BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung on January 11, 2021, it was found that there were 10 pregnant women with Hb levels < normal, i.e. an average of 10.0 g/dl, after interviews. to 10 pregnant women, they said that 4 pregnant women often forget to take Fe tablets because they are busy working and 6 pregnant women never take Fe tablets. The purpose: of this study was to determine the difference in Hb levels before and after consuming Fe tablets at BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung in 2021.Method: This type of research is quantitative, the design used in this research is Quasi Experiment with a one group pre test and post test design approach. The population in this study were all pregnant women TM III who experienced mild anemia at BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung in a month reached 40 pregnant women and a sample of 40 pregnant women. In this study the sampling technique used is purposive samplingResult: The pairet sample T test results show a P-value of 0.000, which is <0.005, so it can be concluded that there is a difference between before and after being given Fe Tablets on Hb Levels in Pregnant Women at BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung in 2021.Conclusion: This research is expected to be additional information for health service providers, especially for MCH in determining health program policies, such as providing health socialization about the importance of consuming Fe tablets to overcome anemia, conducting counseling to pregnant women who have anemia problems and always making a schedule for checking blood levels. Hb every week Keywords: Hb Levels & Fe . Tablets  INTISARI: PERBEDAAN KADAR Hb SEBELUM DAN SESUDAH MENGKONSUMSI TABLET Fe DI BPM DESSY ADRIANI, S.Tr.Keb GARUNTANG BANDAR LAMPUNG  Latar Belakang: Berdasarkan data prasurvey yang peneliti lakukan Di BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung pada tanggal 11 Januari 2021, diketahui bahwa terdapat 10 ibu hamil dengan kadar Hb < normal yaitu rata-rata 10,0 g/dl, setelah dilakukan wawancara kepada 10 ibu hamil, mereka mengatakan bahwasanya 4 ibu hamil sering lupa mengkonsumsi tablet Fe karena sibuk bekerja dan 6 ibu hamil tidak pernah mengkonsumsi Tablet Fe.Tujuan penelitian: diketahui Perbedaan Kadar Hb Sebelum Dan Sesudah Mengkonsumsi Tablet Fe di BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung Tahun 2021.Metode Penelitian: Jenis penelitian kuantitatif, rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan pendekatan one group pre test and post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil TM III yang mengalami anemia ringan Di BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung dalam perbulannya mencapai 40 ibu hamil dan sampel berjumlah 40 ibu hamil. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling Hasil Penelitian: Hasil uji pairet sample T test menunjukkan nilai P-value 0,000 yaitu < 0,005 maka dapat di simpulkan ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberikan Tablet Fe Terhadap Kadar Hb Pada Ibu Hamil Di BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung Tahun 2021.Kesimpulan: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi bagi tempat pelayanan kesehatan khususnya pada KIA dalam menentukan kebijakan-kebijakan program kesehatan, seperti memberikan sosialisasi kesehatan tentang pentingnya konsumsi tablet Fe untuk mengatasi anemia, mengadakan konseling kepada ibu hamil yang mengalami masalah anemia dan selalu membuat jadwal pemeriksaan kadar Hb setiap minggunya. Kata Kunci: Kadar Hb & Tablet Fe


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 090-096
Author(s):  
Ani Widayati ◽  
Yeni Kartika Sari ◽  
Bisepta Prayogi

Abstract: Anxiety is a nursing problem that requires nursing intervention. The phenomenon that occurs, often found preoperative patients experience anxiety without specific intervention from nurses to re- duce anxiety, resulting in an increase in blood pressure which can lead to delayed operation plan. This study aimed to determine the effectiveness of counseling of thinking, feeling and acting (TFA) approach to blood pressure in patients with pre-cataract surgery at the Central Surgical Installation of Kanjuruhan Hospital Malang Regency The design in this study was experimental with one group pre-test and post- test design, the sample was 16 people taken by purposive sampling technique. The data analysis used a paired sample T-Test statistical test. The results showed that there was an effect of counseling of the thinking, feeling and acting (TFA) approach to the patient’s blood pressure of pre cataract surgery, with p value = 0.000 <  (0.05). The effect of counseling with the approach of thinking, feeling and acting (TFA) to the patient’s blood pressure pre cataract surgery, was due to the TFA approach counseling, the Client was able to express his feelings correctly, had more rational thoughts, and prioritized useful actions so that anxiety could be reduced or even eliminated. Decreased and even lno anxiety could keep the patient’s blood pressure stable. This research was evidence based practice, to make standard oper- ating procedures (SOP) of counseling Keywords: Counseling, blood pressure, pre cataract surgery. Abstrak:Kecemasan merupakan salah satu masalah keperawatan yang memerlukan intervensi keperawatan. Fenomena yang terjadi, sering ditemukan pasien preoperasi mengalami kecemasan tanpa intervensi spesifik dari perawat untuk mengurangi kecemasannya, sehingga berakibat pada peningkatan tekanan darah yang bias mengakibatkan ditundanya rencana operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling dengan pendekatan thinking, feeling dan acting (TFA) terhadap tekanan darah pasien pre operasi katarak di Instalasi Bedah Sentral RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang Desain dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan one group pre-test and post-test design, menggunakan teknik purposive sampling, diperoleh sampel sebanyak 16 orang. Analisais data menggunakan uji statistik paired sample T- Test. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh konseling dengan pendekatan thinking, feeling dan acting (TFA) terhadap tekanan darah pasien pre operasi katarak, dengan p value = 0, 000 <   (0,05). Adanya pengaruh konseling dengan pendekatan thinking, feeling dan acting (TFA) terhadap tekanan darah pasien pre operasi katarak, disebabkan karena Dalam konseling pendekatan TFA, Klien lebih mampu mengekspresikan perasaannya dengan benar, memiliki pemikiran yang lebih rasional, dan lebih mengutamakan tindakan yang bermanfaat sehingga kecemasan lebih dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Kecemasan yang menurun bahkan hilang dapat mempertahankan tekanan darah pasien tetap stabil. Pene- litian ini sebagai evidence based practice, untuk membuat standar prosedur operasional (SOP) konseling Kata kunci: Konseling, tekanan darah, pre operasi katarak


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 37-51
Author(s):  
Novadhila Purwaningtyas ◽  
Masruroh

Pain is the most dominant problem in post perative section caesarea.  Classical music therapy is one of the non-pharmacological methods with relaxation techniques. In Salatiga regional hospital accident management uses pharmacological techniques, namely analgesic administration and non-pharmacological techniques used to reduce pain are deep breathing techniques and have never used music therapy to reduce treatment in post cesarean patients. To find out the effectivity of classical music therapy toward decreasing pain intensity to post sectio caesarea patient . This research used pre-experimental with a pre-test and post-test design. The sampling technique in this research used a purposive sampling with a total sample of 15 mothers post section caesarea . Test analysis used a statistical paired sample T test. The results of the study obtained an average age of 29 years of respondents with the education of most junior high schools, the average pain before intervention was 7.60 and after intervention was 5.73. There was a significant difference of pain intensity before and after being given classical music therapy (P value 0,000). Statistically the provision of classical music therapy can reduce pain intensity in post section caesarean patients (P value 0,000). ABSTRAK Nyeri merupakan masalah yang paling mendominasi pada pasca pembedahan section caesarea.Terapi musik klasik merupakan salah satu metode non farmakologi dengan teknik relaksasi. Di RSUD Salatiga penatalaksanaan nyeri menggunakan teknik farmakologi yaitu pemberian analgesik dan teknik non farmakologi yang digunakan untuk mengurangi nyeri adalah teknik nafas dalam dan belum pernah menggunakan terapi musik untuk mengurangi nyeri pada pasien post operasi Caesar. Untuk mengetahui efektifitas pemberian terapi musik klasik terhadap intensitas nyeri pada pasien post section caesarea  Penelitian ini menggunakan pre eksperimental dengan pendekatan pre test and post test design. Teknik pengambilan pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 15 ibu post section caesarea . Uji analisis menggunakan uji statistik paired sample T test. Hasil peneltian diperoleh rata-rata umur responden 29 tahun dengan pendidikan sebagian besar SMP, rata-rata nyeri sebelum diberikan intervensi sebesar 7,60 dan sesudah diberikan intervensi sebesar 5,73. Ada perbedaan signifikan intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan terapi musik klasik ( P value 0,000 ). Secara statistik pemberian terapi music klasik dapat menurunkan intensitas nyeri pada pasien post section caesarea (P value 0,000 ).


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 20
Author(s):  
Benedikta Meriana

Jajanan memiliki risiko penyebab terjadinya keracunan pangan. Salah satu usaha untuk mengurangi paparan anak sekolah terhadap makanan jajanan yang tidak sehat dan tidak aman adalah dengan promosi keamanan pangan kepada anak sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi melalui komik sebagai media untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap dalam pemilihan jajanan sehat. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan rancangan penelitian pre-test post-test with control group design. Uji hipotesis menggunakan uji paired sample t-test dan independent sample t-test. Hasil penelitian membuktikan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap pada kelompok eksperiment. Selisih peningkatan pengetahuan pada kelompok eksperiment lebih besar yaitu sebanyak 15,89 dibandingkan dengan kelompok kontrol. Sedangkan Selisih peningkatan nilai sikap pada kelompok eksperiment lebih besar yaitu 16,63 poin. Berdasarkan analisa statistik pada pengetahuan dan sikap didapatkan p value= 0,000<0,05. Kesimpulan penelitian ini yaitu media komik terbukti dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap anak tentang pemilihan makanan jajanan sehat.


Author(s):  
Elmukhsinur Elmukhsinur ◽  
Yulianto Yulianto

Sedentary lifestyle is one of the ten causes of death and disability in the world. More than two million deaths each year are caused by lack of movement or physical activity. The majority of teenagers are lazy to move and exercise. Aerobic exercise like aerobics is needed to achieve fitness. One way to assess fitness by measuring VO2 Max. This study aimed to look at the effect of aerobics on VO2 Max Level II students of the Poltekkes Kemenkes Riau Department of Nursing Education Study Program Outside the Main Campus. This research was an experimental research with one group pre-test-post test design approach. The samples size was 31 people, consisting of 22 women and 9 men. VO2 Max was tested using the Bleep test. Measurement of VO2 Max is done twice, namely before doing aerobic exercises and after doing aerobic exercises for 6 weeks with a frequency of 3 times a week, each aerobic exercise duration of 45 minutes. Data were analyzed by paired sample t-test. The results showed the average VO2 Max value of female students before and after doing aerobic exercise increased from 21.84 ml / kg / minute to 25.26 ml / kg / minute, with a p value of 0.000. In male students there was also an increase in the average VO2 Max before and after aerobic exercise from 29.08 ml / kg / min to 34.07 ml / kg / min with a p value of 0.002. Based on the results of the study concluded, aerobic exercise affects the increase in VO2 Max Polytechnic students of the Ministry of Health Riau Study Program Outside the Main Campus. Keywords: aerobics; exercise; VO2 Max; level II student ABSTRAK Gaya hidup sedentary merupakan satu dari sepuluh penyebab kematian dan kecacatan di dunia. Lebih dari dua juta kematian setiap tahun disebabkan oleh kurangnya bergerak atau aktivitas fisik. Mayoritas remaja malas untuk bergerak dan berolahraga. Olahraga aerobik seperti senam aerobik diperlukan diperlukan untuk mencapai kebugaran. Salah satu cara menilai kebugaran dengan mengukur VO2 Max. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh senam aerobik terhadap VO2 Max mahasiswa Tingkat II Poltekkes Kemenkes Riau Prodi DIII Keperawatan Di Luar Kampus Utama. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan One group pre test-post test design. Jumlah sampel sebanyak 31 orang, yang terdiri dari 22 perempuan dan 9 laki-laki. VO2 Max di test dengan menggunakan Bleep test. Pengukuran VO2 Max di lakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum melakukan senam aerobik dan sesudah melakukan senam aerobik selama 6 minggu dengan frekuensi 3 kali seminggu, tiap senam aerobik berdurasi 45 menit. Data dianalisis dengan uji paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai VO2 Max pada mahasiswa perempuan sebelum dan sesudah melakukan senam aerobik meningkat dari 21,84 ml/kg/menit menjadi 25,26 ml/kg/menit, dengan nilai p 0,000. Pada mahasiswa laki-laki juga terdapat peningkatan rata-rata VO2 Max sebelum dan sesudah senam aerobik dari 29,08 ml/kg/menit menjadi 34,07 ml/kg/menit dengan nilai p 0,002 (<0,05). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan, senam aerobik berpengaruh terhadap peningkatan VO2 Max mahasiswa Poltekkes Kemenkes Riau Program Studi di Luar Kampus Utama. Kata kunci: senam aerobik; olahraga; VO2 Max; mahasiswa tingkat II


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document