Journal of Holistics and Health Science
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

45
(FIVE YEARS 45)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Ngudi Waluyo

2686-3812

2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 265-271
Author(s):  
Silvia Putri Lestari ◽  
Ana Puji Astuti

The risk of violence is a destructive action that requires proper handling. This can happen to people with mental disabilities. People with mental disabilities can usually be seen from several characteristics, namely disturbances in the function of thought, emotion, and behavior, including: psychosocial; personality disorders; and social. The impact of improper handling is injuring oneself, others and the environment. The aim to be achieved is to describe how to manage violent behavior approaches to mental disabilities..The preparation of this scientific paper uses a case study approach using a descriptive method. Data collection is done by using 5 nursing processes which include assessment, determining nursing diagnoses, planning nursing, carrying out nursing actions and conducting nursing evaluations.Patients who have been treated for 3 days can control violent behavior by physical means: deep breathing, can control violent behavior by means of real drugs and also verbal means. Suggestions from this research is that the public can seek information, study, and support mental patient treatment therapy. ABSTRAK Risiko perilaku kekerasaan merupakan suatu tindakan yang bersifat dekstruktif yang memerlukan penanganan yang tepat. Hal ini dapat terjadi pada penyandang disabilitas mental. Orang dengan disabilitas mental biasanya dapat dilihat dari beberapa karakteristik yaitu terganggunya fungsi pikir, emosi, dan perilaku, antara lain: psikososial; gangguan kepribadian; dan sosial. Dampak penanganan yang tidak tepat adalah melukai diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk menggambarkan bagaimana pengelolaan risiko perilaku kekerasan pada disabilitas mental. Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan menggunakan 5 proses keperawatan yang meliputi pengkajian, menentukan diagnosis keperawatan, melakukan perencanaan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan dan melakukan evaluasi keperawatan. Pasien yang telah dilakukan pengelolaan selama 3 hari dapat melakukan cara kontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik: nafas dalam, dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan cara 5 benar obat dan juga dengan cara verbal. Saran dari penelitian ini adalah agar masyarakat dapat mencari informasi, mempelajari, serta mendukung terapi perawatan pasien jiwa.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 214-219
Author(s):  
Bela Putri Karisma ◽  
Ninik Christiani

Optimizing spiritual intelligence requires a long process and requires practice, the earlier the child is trained to develop spiritual intelligence, the greater the benefits include being able to recognize themselves, being able to recognize the strengths and weaknesses that exist in themselves, being sensitive to the surrounding environment, having a sense of empathy and compassion for God’s creation and will have peace of mind. The purpose of this research is to find out the effect of children’s yoga on pre-school children’s spiritual intelligence in Kebonromo village, Ngrampal sub-district, Sragen district. The design used in this research is Pre-Experimental with the One Group Pre-Post Test Design approach. The population of this study were pre-school children’s in Kebonromo village, Ngrampal sub-district, Sragen district. Sample of 10 pre-school children respondents. Spiritual intelligence questionnaire instruments and children’s yoga SOP. Data analysis used univariate and bivariate analysis. The bivariate test results show that the Zcount value of the Wilcoxon Signed Ranks Test is -2.825 with a significance value (p-value) of 0.005. The significance value of the test is less than 0.05 (0.005 < 0.05) so that the test decision is H0 rejected, which means there is a significant difference in spiritual intelligence scores between the pre test and post test. The conclusion is there is an effect of children’s yoga on pre-school children’s spiritual intelligence in Kebonromo village, Ngrampal sub-district, Sragen district. The suggestion from this research is that it is hoped that children will be able to carry out child yoga regularly to get the benefits of children’s yoga, especially to develop children’s spiritual intelligence. ABSTRAK Dalam mengoptimalkan kecerdasan spiritual diperlukan proses panjang serta memerlukan latihan, semakin dini anak dilatih untuk mengembangkan kecerdasan spiritual maka akan semakin besar manfaatnya antara lain anak mampu mengenali diri sendiri, mampu mengenali kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya, peka terhadap lingkungan sekitar, memiliki rasa empati dan belas kasih terhadap ciptaan Tuhan serta akan memiliki ketenangan dalam berpikir. Salah satu cara untuk meningkatkan kecerdasan spiritual dengan melakukan yoga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yoga anak terhadap kecerdasan spiritual anak pra sekolah di Desa Kebonromo Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pra Eksperimental dengan pendekatan One Group Pra-Post Test Design. Populasi dari penelitian ini adalah anak pra sekolah di Desa Kebonromo Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen. Sampel 10 responden anak pra sekolah. Instrumen angket kecerdasan spiritual dan SOP yoga anak. Analisis data menggunakan Analisis Univariat dan bivariat. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa nilai Zhitung uji Wilcoxon Signed Ranks Test adalah sebesar -2,825 dengan nilai signifikansi (p-value) 0,005. Nilai signifikansi uji ternyata lebih kecil dari 0,05 (0,005 < 0,05) sehingga keputusan uji adalah H0 ditolak yang bermakna terdapat perbedaan yang signifikan skor kecerdasan spiritual antara pre test dan post test. Kesimpulannya adalah ada pengaruh yoga anak terhadap kecerdasan spiritual anak pra sekolah di Desa Kebonromo Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen. Saran dari penelitian ini adalah diharapkan anak-anak mampu melaksanakan yoga anak ini secara rutin untuk mendapatkan manfaat dari yoga anak terutama untuk mengembangkan kecerdasan spiritual anak.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 246-255
Author(s):  
Sofaniah Nurrahmi ◽  
Isfaizah Isfaizah

Toddler development is very important to note, the first five years of life are very sensitive to the environment and lasts very short and cannot be repeated. Globally each year more than 200 million children less than 5 years of age show developmental delays and 86% occur in developing countries. In child development, the role of parents, especially mothers, is one of the supporting factors in the suitability of child development. The stimulation given by parents to children will create children who are smart, can develop and grow optimally, are independent, have normal emotions and are easy to adapt. The purpose of this study was to determine whether there is a relationship between maternal stimulation with the development of children aged 1-3 years. This research method is an analytical observational study with a cross sectional approach. Population in this study were all mothers who have toddlers aged 1-3 years as many as 130 people and the study sample was 57 people who were taken by purposive sampling technique. This research was conducted in the work area of ​​Kertaharja village midwives in December 2020. The instrument used in this study was to use a maternal stimulation questionnaire and for child development using KPSP. Data analysis includes univariate analysis and bivariate analysis with chi square test with significant level <0.05. Univariate analysis showed that most of mothers provided good stimulation (75,4%) and children had normal development (64,9%). The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between the provision of maternal stimulation on the development of children aged 1-3 years in the Kertaharja Village Midwife Work Area with a p value of 0.001; p <(0.05). Maternal stimulation is very important for optimal development of children aged 1-3 years. It is recommended that parents be more active in providing stimulation to children according to the child's age ABSTRAK Lima tahun pertama kehidupan merupaka periode emas pertumbuan balita dan 86% kejadian keterlambatan perkembangan pada anak usia kurang dari 5 tahun terjadi di negara berkembang. Peran orang tua merupakan salah satu faktor pendukung dalam perkembangan anak. Stimulasi yang diberikan orangtua pada anak akan menciptakan anak yang pintar, mandiri, emosi yang normal dan tumbuh kembang dengan optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pemberian stimulasi oleh ibu dengan perkembangan anak usia 1-3 tahun. Desain penelitian ini analitik observasional dengan pendekatan crossectional. Populasi adalah seluruh ibu yang memiliki balita usia 1-3 tahun di Desa Kertaharja sebanyak 130 orang dan sample sebanyak 57 orang diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan ialah kuesioner stimulasi ibu dan untuk perkembangan anak menggunakan KPSP. Analisis data meliputi analisa univariat dan analisis bivariat dengan uji chi square taraf signifikan <0,05. Analisis univariat sebagian besar ibu memberikan stimulasi yang baik pada anaknya (75,4%) dan anak memiliki perkembangan yang normal (64,9%). Analisis bivariat ada hubungan yang signifikan antara pemberian stimulasi oleh ibu terhadap perkembangan anak usia 1-3 tahun di Wilayah Kerja Bidan Desa Kertaharja (p= 0,001). Semakin baik pemberian stimulasi oleh ibu maka semakin bagus juga perkembangan yang dialami anak. Disarankan kepada orang tua yang masih kurang baik dalam menstimulasi anaknya untuk lebih aktif lagi dalam memberikan stimulasi kepada anak agar anak berkembang dengan optimal


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 256-264
Author(s):  
Faradila ◽  
Risma Riendera

Exclusive breastfeeding is breast milk given to babies aged 0-6 months. This breast milk contains immune substances that can protect babies from various infections, bacteria, viruses, parasites and fungi. However, not many breastfeeding mothers provide exclusive breastfeeding. One of the factors of the mother not giving exclusive breastfeeding is because the mother works. Working mothers, especially factory workers, have limited time constraints due to work schedules, shift systems at work, rest time, and physically working mothers will be tired after work, so there is no motivation to provide lots of breast milk stock. To describe the experience of working mothers in exclusive breastfeeding at the Pringapus Public Health Center, Semarang Regency.  This study uses qualitative research methods with a phenomenological approach. The sampling technique uses purposive sampling. Mothers who are the samples in this study are mothers who work active in the factory located in the work area of the Pringapus Community Health Center Semarang district as many as 5 people. The data source used 12 informants consists of 5 main informants and 7 triangulation informants. Collection technique the data were conducted in-depth interviews. Data analysis using analysis qualitative descriptive.  All informants they have given statements. Where all have good knowledge related to exclusive breastfeeding for children. All informants have good knowledge regarding exclusive breastfeeding. Where they have been able to explain or answer questions given by researchers about knowledge of exclusive breastfeeding, experiences of mothers and experiences of expressing breast milk, efforts to increase milk production, support, obstacles and then hopes. Even though some of their answers were missing, none of their answers were wrong. It is hoped that it can provide knowledge and information to the public regarding exclusive breastfeeding (not giving babies other food or drinks, including plain water, apart from breastfeeding, except for drugs and vitamin or mineral drops, and expressing milk is also allowed) ABSTRAK ASI Eksklusif merupakan ASI yang diberikan pada bayi usia 1-6 bulan. Ibu yang bekerja di sektor pabrik memiliki perbedaan dalam melakukan manajemen laktasi dibandingkan dengan ibu yang bekerja di sektor informal. Ibu pekerja khususnya pekerja pabrik memiliki hambatan keterbatasan waktu disebabkan jadwal bekerja, sistem shift pada pekerjaan, waktu istirahat, serta secara fisik ibu bekerja akan lelah setelah bekerja. Tujuan penelitian yaitu untuk mendeskripsikan Pengalaman Ibu Pekerja Dalam Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Pringapus Kabupaten semarang.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Ibu yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang bekerja aktif di pabrik yang berada di lokasi wilayah kerja puskesmas pringapus kabupaten semarang sebanyak 5 orang. Sumber data menggunakan 12 informan terdiri dari 5 informan utama dan 7 informan triagulasi. Teknik pengumpulan data dilakukan wawancara mendalam. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil wawancara dari semua informan sudah memberikan pernyataan mempunyai pengetahuan yang sudah baik terkait dengan pemberian ASI eksklusif pada anak, namun sebagian besar informan menyatakan tetap memberikan susu formula. Pengalaman ibu dalam memompa ASI ekslusif sudah baik, namun persediaan ASI perah tidak dapat dilakukan maksimal akibat hambatan yang dihadapi yaitu ibu bekerja, ibu bekerja memiliki keterbatasan waktu yang menghambat pemberian ASI ekslusif dengan tidak dapat menyediakan ASI perah yang sedikit. Harapan ibu tetap besar untuk memberikan ASI ekslusif meski demikian ibu tetap menyediakan susu formula untuk memenuhi kekurangan ASI Perah. Upaya meningkatkan produksi ASI, dukungan, hambatan kemudian harapan. Walaupun dari jawaban mereka masih ada yang kurang namun semua jawaban mereka tidak ada yang salah. Diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat mengenai ASI eksklusif (tidak memberi bayi makanan atau minuman lain, termasuk air putih, selain menyusui, kecuali obat-obatan dan vitamin atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan).


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 186-193
Author(s):  
Tya Lestari ◽  
Ari Andayani

Pain during labor increases maternal anxiety which can increase the risk of prolonged labor and high rates of secsio caesaria because this is the determining point of whether a mother can undergo a vaginal delivery or end with an action due to complications caused by severe pain.It is very important for the delivery helpers to meet the mother's need for their security and comfort.This study was conducted to find out the effectiveness of Counter Pressure Massage Against Decreased Labor Pain During I Active Phase at Rahayu Ungaran Clinic. This research uses preecperiment research method with the design of one group pretest posttest research. Samples were taken using accidental sampling techniques, namely as many as 20 maternity mothers. The instruments used in this study are SOP sheets (Standard Operating Procedures). The results of this study using Marginal Homogenity Test showed the value of Asymp value. Sig. (2-tailed) acquired 0.000. Based on statistical test criteria: If a Significant value > 0.05 then there is a difference or H0 is accepted. So 0.000 > 0.05 means in this case there is a difference before and when counter pressure technique or H0 is accepted. There is an effect of Counter Pressure Massage on the reduction of labor pain during the I active phase at Rahayu Ungaran Clinic. It is expected that future researchers will carry out a Counter Pressure Massage for mothers so that they can be used as a method of effective pain reduction. ABSTRAK Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang dapat menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti ketokolamin dan steroid. Nyeri dapat dikurangi dengan teknik farmakologi dan teknik nonfarmakologi. Teknik farmakologi dengan menggunakan obat analgesik, sedangkan teknik nonfarmakologik adalah pengendalian nyeri dengan menggunakan teknik counterpressure yang mengurangi sensasi nyeri dengan menghambat rasa sakit dari sumbernya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas Counter Pressure Massage Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di Klinik Rahayu Ungaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian preeksperimen dengan rancangan penelitian one group pretest posttest. Sampel diambil menggunakan teknik accidental sampling, yaitu sebanyak 20 ibu bersalin. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar SOP (Standar Operasional Prosedur). Hasil penelitian ini menggunakan uji Marginal Homogenity Test menunjukkan nilai nilai Asymp. Sig. (2-tailed) diperoleh 0.000. Berdasarkan kriteria pengujian statistik: Jika nilai Signifikan > 0.05 maka terdapat perbedaan atau H0 diterima. Jadi 0.000 > 0.05 berarti dalam hal ini  terdapat perbedaan sebelum dan saat dilakukan teknik counter pressure atau H0 diterima. Ada pengaruh Counter Pressure Massage terhadap penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif di Klinik Rahayu Ungaran. Diharapkan ibu bersalin peneliti yang akan datang untuk melakukan Counter Pressure Massage sehingga dapat dijadikan metode pengurangan rasa nyeri yang efektif.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 194-200
Author(s):  
Ginaya Dinda Putri ◽  
Luvi Dian Afriyani

Various efforts to improve the quality of puskesmas services a priority in the development of the health sector, especially MCH services. Reliability, responsiveness, assurance, empathy and physical evidence of service quality are needed to improve patient satisfaction. Research to find out the Perception of Service Quality with the Satisfaction Level of MCH Patients and is there a correlation between Perceptions of Service Quality and the Satisfaction Level of KIA Patients. Data analysis used the Chi Square Test with an error rate of <0.05 This type of research is quantitative using a cross sectional design. Data collection techniques using accidental sampling using a questionnaire instrument via Whatss App Group and Google Form. The population in this study were 50 respondents. The sample in this study were 35 respondents. The results of the Univariate Analysis of Service Quality Perception of KIA patients showed that 15 were good (42.9%) and 20 were poor (57.1%). In the Reliability Dimension 20 good (57.1 Satisfaction (p = 0.693). The satisfaction felt by patients is the difference in the quality of health services with the expectations of the patient or a group of people or local residents who have got what is expected and needed with the services provided by health workers. Midwives can improve service quality by providing services according to patient needs. ABSTRAK Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas menjadi prioritas dalam pembangunan bidang kesehatan, terutama pada pelayanan KIA. Dibutuhkan kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik dalam mutu pelayanan untuk meningkatkan kepuasan pasien KIA. Tujuan penelitian untuk mengetahui Gambaran Persepsi Mutu Pelayanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien KIA dan adakah Hubungan Antara Persepsi Mutu Pelayanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien KIA. Analisis data menggunakan Uji Chi Square dengan tingkat kesalahan <0,05. Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain Cross Sectional. Teknik Pengambilan data menggunakan Accidental Sampling dengan menggunakan instrumen kuisoner dengan Google Form. Populasi pada penelitian ini sebanyak 50 responden. Sampel pada penelitian ini sebanyak 35 responden. Hasil Analisis Univariat Persepsi Mutu Pelayanan pasien KIA menunjukkan 15 baik (42,9%) dan 20 kurang (57,1%). Dan hasil Kepuasan Pasien pada Pasien KIA menunjukan baik (57,1%) dan 15 kurang (42,9%). Hasil Analisis Bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara Persepsi Mutu Pelayanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien (p=0,693). Kepuasan yang dirasakan pasien merupakan mutu pelayanan kesehatan dengan harapan pasien atau sekelompok masyarakat atau warga setempat yang telah mendapatkan apa yang diharapkan dan dibutuhkan dengan pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Bidan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dengan memberikan layanan sesuai kebutuhan pasien.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 201-213
Author(s):  
Ni Putu Yunika Candra Riskiana ◽  
Rissa Laila Vifta

Brown algae of the genus Sargassum contain phenolic, chlorophyll and carotenoid compounds that function as the most effective antioxidants. The withdrawal of active compounds from natural ingredients is influenced by the nature of the polarity of a solvent. This study aims to examine the effect of solvent variations on antioxidant activity and secondary metabolites in the genus sargassum using the DPPH method.  : This research was conducted using a journal review method using secondary data The solvents used were ethanol and methanol (polar), ethyl acetate (semi polar) and n-hexane (non polar). Antioxidant activity Sargassum in ethyl acetate solvent, namely IC50 = 68.89 mg/L, methanol = 69.27 mg/L, ethanol = 239.51 mg/L and n-hexane = 148 ,16 mg/L. The content of secondary metabolites that have antioxidant activity is phenolic compounds of 1,348.18 mg GAE/g, chlorophyll of 2.84 mg/g and carotenoids of 2.69 mol/g. The solvent variation has an influence on the antioxidant activity. ABSTRAK Alga coklat genus Sargassum mengandung senyawa fenolik, klorofil dan karotenoid yang berfungsi sebagai antioksidan yang paling efektif. Penarikan senyawa aktif dari bahan alam dipengaruhi oleh sifat kepolaran suatu pelarut. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh variasi pelarut terhadap aktivitas antioksidan dan senyawa metabolit sekunder pada genus (Sargassum) dengan metode DPPH. Penelitian ini dilakukan dengan metode review jurnal menggunakan data sekunder. Pelarut yang digunakan yaitu etanol dan metanol (polar), etil asetat (semi polar) dan n-heksan (non polar). Aktivitas antioksidan (Sargassum) pada pelarut etil asetat yaitu IC50 = 68,89 mg/L, methanol = 69,27 mg/L, etanol = 239,51 mg/L dan n-heksan = 148,16 mg/L. Kandungan senyawa metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antioksidan adalah senyawa fenolik sebesar 1.348,18 ± 2.57 mg GAE/g, klorofil  sebesar 2,84 mg/g dan karotenoid sebesar 2,69 µmol/g. Variasi pelarut memberikan pengaruh terhadap aktivitas antioksidan.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 220-232
Author(s):  
Putri Alifia Akhmad ◽  
Moneca Diah Listiyaningsih

Folic acid is important in the process of formation and maturation of erythrocytes, so that folic acid deficiency can manifest in anemia. Anemia is defined by hemoglobin levels in preconception women <12.0 g/dl, one of which is due to the lack of erythrocyte. Globally, the prevalence of anemia in women not pregnant (childbearing age) is 1.1%, and affects 19 million women not pregnant. Prevention of anemia in women of childbearing age can improve the degree of health of pregnant women, which ultimately contributes to a decrease in maternal and perinatal death. So that in preconception care is recommended anemia prevention measures in the form of nutritional interventions, one of which is recommended to prevent folic acid deficiency. The purpose of the study was to find out the influence of folic acid on hemoglobin levels of preconception women with anemia. literature review study, study 5 articles that meet inclusion and exclusion criteria. Search through Google Scholar, Garuda, and Pubmed, keywords that iron folic acid, folic acid, and anemia in preconception.  from 5 articles examined there was an influence of folic acid on hemoglobin levels in preconception women.  hemoglobin levels in preconception women are influenced by the adequacy of folic acid. So folic acid deficiency has an effect on the incidence of anemia in preconception women ABSTRAK Asam folat penting dalam proses pembentukan dan pematangan eritrosit, sehingga defisiensi asam folat bisa bermanifestasi pada anemia. Anemia didefinisikan dengan kadar hemoglobin pada wanita prakonsepsi <12,0 g/dl yang salah satunya dikarenakan kurangnya jumlah eritrosit. Secara global, prevalensi anemia pada wanita tidak hamil (usia subur) yaitu 1,1%, dan mempengaruhi 19 juta wanita tidak hamil. Pencegahan anemia pada wanita usia subur dapat meningkatkan derajat kesehatan wanita hamil, yang pada akhirnya berkontribusi pada penurunan kematian ibu dan perinatal. Sehingga dalam pelayanan kesehatan prakonsepsi (preconception care) dianjurkan tindakan pencegahan anemia berupa intervensi gizi yang salah satunya dianjurkan untuk mencegah defisiensi asam folat. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh asam folat pada kadar hemoglobin wanita prakonsepsi dengan anemia. Studi literature review, menelaah 5 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pencarian melalui Google Scholar, Garuda, dan Pubmed, kata kunci yang iron folic acid, asam folat, dan anemia in preconception. Dari 5 artikel yang ditelaah didapatkan adanya pengaruh asam folat terhadap kadar hemoglobin pada wanita prakonsepsi. Kadar hemoglobin pada wanita prakonsepsi salah satunya dipengaruhi oleh tingkat kecukupan asam folat. Sehingga defisiensi asam folat berpengaruh pada kejadian anemia pada wanita prakonsepsi.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 176-185
Author(s):  
Nindi Mubarokatun Nafisah ◽  
Eti Salafas

Anemia in adolescents can have an impact on decreased work productivity, stunted growth, the body is susceptible to infection, resulting in reduced body fitness, decreased enthusiasm for learning and achievement. The onset of anemia can be caused by wrong, irregular and unbalanced dietary intake with adequate nutritional sources what the body needs. The purpose of this study was to determine the correlation between the pattern and the incidence of anemia among female adolescents using a meta-analysis approach. This type of research is a meta-analysis research with a systematic review method, using 5 research journals as data sources that will be used in compiling the results consisting of 1 international journal, 4 national journals accredited by Sinta 4 and indexed by Garuda. The results of the study from a review of 5 articles showed that there was a relationship between diet and anemia in adolescent girls. The similarities of the five journals are in terms of type of research, research methods, data analysis, adolescent research respondents, and research instruments (in the form of a questionnaire). The results of the review through 5 related articles, most of the results showed that the diet of young women was not good and experienced anemia. The differences between each journal were the sampling technique, and the question indicators in the questionnaire were different from one journal to another. Abstrak Anemia pada remaja dapat berdampak pada menurunnya produktivitas kerja, pertumbuhan terhambat, tubuh mudah terinfeksi, mengakibatkan kebugaran tubuh berkurang, semangat belajar dan prestasi menurun.Timbulnya anemia dapat disebabkan oleh asupan pola makan yang salah, tidak teratur dan tidak seimbang dengan kecukupan sumber gizi yang dibutuhkan tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkanhubungan polamakandengan kejadian anemiapadaremajaputridengan menggunakan pendekatan meta analisis.Jenis penelitian adalah penelitian meta analisis dengan metode literature review, menggunakan 5 jurnal penelitian sebagai sumber data yang akan digunakan dalam penyusunan hasil terdiri dari 1 jurnal internasional, 4 jurnal nasional terakreditasi Sinta 4 dan terindex Garuda. Hasil penelitian dari review 5 artikel menunjukkan bahwa ada hubungan pola makan dengan kejadian anemia pada remaja putri. Persamaan dari kelima jurnal yaitu dari segi jenis penelitian, metode penelitian, analisis data, respondenpenelitianyaituremaja, dan inttrumen penelitian (berupa kuesioner). Hasil review melalui 5 artikel terkait, sebagian besar hasil penelitian menunjukkan pola makan remaja putri tidak baik dan mengalami anemia.Perbedaan dari masing-masing jurnal yaitu dari teknik pengambilan sampel, dan indikator pertanyaan dalam kuesioner antara satu jurnal dengan lainnya berbeda.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 233-245
Author(s):  
Indah Mahendra Wardani ◽  
Rissa Laila Vifta

Sunlight emits electromagnetic radiation consisting of infrared, visible light, and UV radiation. High sun exposure can have an impact on skin damage. Corn silk is a waste from the cultivation of corn crops whose utilization is still very limited. Corn silk extract contains phenolic, flavonoids, and carotenoids that are efficacious as antioxidants and sunscreens. This study aims to find out the potential of antioxidants and sunscreens in corn silk extract and cream. This study by reviewing 5 articles consisting of 1 international article and 4 accredited National articles that discuss the activity of antioxidants and sunscreens both extracts and corn silk cream (Zea mays L.) published in 2011-2021. The results of the study of the five articles show that the compounds contained in corn hair extract that have antioxidant activity and sunscreen are phenolic, flavonoid, and carotenoids. Corn hair extract (Zea mays L.) has a very strong antioxidant activity category and has activity as an ultra protection category sunscreen. Corn silk cream have a very weak antioxidant activity and have maximum protection sunscreen activity. Both of corn silk extract and cream have antioxidant and sunscreen activity in the presence of secondary metabolite compounds phenolic, flavonoid, and carotene. ABSTRAK Sinar matahari memancarkan radiasi elektromagnetik yang terdiri dari inframerah, cahaya tampak, dan radiasi sinar UV. Paparan sinar matahari yang tinggi dapat berdampak pada kerusakan kulit. Rambut jagung merupakan limbah hasil budidaya tanaman jagung yang pemanfaatannya masih sangat terbatas. Rambut jagung mengandung fenolik, flavonoid, dan karotenoid yang berkhasiat sebagai antioksidan dan tabir surya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi antioksidan dan tabir surya pada ekstrak dan krim rambut jagung. Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji sebanyak 5 artikel yang terdiri dari 1 artikel Internasional dan 4 artikel Nasional terakreditasi yang membahas aktivitas antioksidan dan tabir surya baik ekstrak maupun dalam bentuk sediaan krim rambut jagung (Zea mays L.) yang dipublikasikan tahun 2011-2021. Hasil studi dari kelima artikel menunjukkan bahwa senyawa yang terkandung dalam ekstrak rambut jagung yang memiliki aktivitas antioksidan dan tabir surya adalah fenolik, flavonoid, dan karotenoid. Ekstrak rambut jagung (Zea mays L.) memiliki aktivitas antioksidan kategori sangat kuat dan memiliki aktivitas sebagai tabir surya kategori proteksi ultra. Sediaan krim rambut jagung memiliki aktivitas antioksidan kategori sangat lemah dan memiliki aktivitas tabir surya kategori proteksi maksimal. Ekstrak maupun sediaan krim rambut jagung memiliki aktivitas baik antioksidan maupun tabir surya dengan adanya kandungan senyawa metabolit sekunder fenolik, flavonoid, dan karoten.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document