scholarly journals PAPARAN INSTAGRAM DAN PERAN TEMAN SEBAYA TERHADAP POLA KONSUMSI FAST FOOD PADA REMAJA BERDASARKAN WILAYAH SEKOLAH PERKOTAAN DAN PEDESAAN

2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 38-49
Author(s):  
Noviyanti Dewi ◽  
Fitri Kurnia Rahim ◽  
Icca Stella Amalia

Pola konsumsi fast food merupakan salah satu faktor penyebab masalah obesitas pada remaja yang semakin meningkat. Pola konsumsi fast food pada remaja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengaruh media sosial dan teman sebaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paparan Instagram dan peran teman sebaya dalam pola konsumsi fast food pada remaja berdasarkan wilayah sekolah perkotaan dan pedesaan di Kabupaten Kuningan Tahun 2018.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 89 orang siswa kelas XI yang berasal dari wilayah sekolah perkotaan (SMAN 2 Kuningan) dan 88 orang siswa kelas XI dari wilayah sekolah pedesaan (SMAN 1 Kadugede), diambil dengan menggunakan metode proportionate stratified random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola konsumsi fast food pada remaja di wilayah sekolah pedesaan (23,9%) lebih tinggi dibandingkan wilayah sekolah perkotaan (23,6%). Remaja yang sering mengkonsumsi fast food karena paparan Instagram di wilayah sekolah perkotaan (85,7%) lebih tinggi dibandingan wilayah sekolah pedesaan (61,9%), sedangkan remaja yang sering mengkonsumsi fast food karena peran teman sebaya di wilayah sekolah perkotaan (52,4%) sama dengan wilayah sekolah pedesaan (52,4%). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa paparan Instagram mempunyai keterkaitan terhadap pola konsumsi fast food pada remaja, baik di wilayah sekolah perkotaan (p=0,002) maupun pedesaan (p=0,008), sedangkan peran teman sebaya tidak mempunyai keterkaitan terhadap pola konsumsi fast food pada remaja, baik di wilayah sekolah perkotaan (p=0,586) maupun pedesaan (p=0,08).Ada pengaruh signifikan paparan Instagram terhadap pola konsumsi fast food pada remaja berdasarkan wilayah sekolah perkotaan dan pedesaan di Kabupaten Kuningan. Diperlukan edukasi/penyuluhan antar teman sebaya yang berkaitan dengan penggunaan Instagram untuk hal-hal yang berdampak positif bagi kesehatan pada remaja.

2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Hermawati Hamalding ◽  
Risna Risna ◽  
Sri Rahma Susanti

Overweight berbeda dengan obesitas. Overweight diartikan suatu keadaan berat badan yang melebihi berat badan normal. Sedangkan obesitas adalah penimbunan lemak tubuh yang berlebihan sehingga berisiko terhadap kesehatan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Gaya Hidup Terhadap Overweight dan Obesitas pada Remaja Putri di SMA Negeri 11 Makassar. Jenis penelitian yang digunakan observasional dengan rancangan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 216 dengan sampel sebanyak 76 siswi umur 14-17 tahun. Pengambilan sampel secara Proportional Stratified Random Sampling. Analisis data yaitu univariat, bivariat dengan menggunakan uji chi-square, dan analisis multivariate  menggunakan uji regresi linear berganda.Hasil penelitian berdasarkan analisis bivariat menyatakan ada hubungan aktivitas fisik terhadap overweight dan obesitas dengan nilai p= 0,018, fast food p= 0,012, menonton TV p= 0,031, penggunaan gadget p= 0,031. Hasil analisis multivariat menyatakan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan adalah 23,6%.Disarankan pada siswi agar lebih mempertimbangkan menu makan yang sesuai kebutuhan energi baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.  


2020 ◽  
Vol 7 (03) ◽  
pp. 124-131
Author(s):  
Imelda Telisa ◽  
Yuli Hartati ◽  
Arif Dwisetyo Haripamilu

Jumlah remaja dengan status gizi obesitas di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Faktor penyebab terjadinya obesitas pada remaja bersifat multifaktorial. Asupan zat gizi makro berlebih, peningkatan konsumsi fast food, kurangnya aktivitas fisik, faktor genetik, faktor psikologis, jumlah uang saku, pengaruh iklan, status sosial ekonomi, tidak sarapan pagi, usia, dan jenis kelamin merupakan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan pola makan dan gaya hidup sehingga menyebabkan ketidakseimbangan energi dan berakibat pada risiko obesitas.       Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya obesitas pada remaja. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 118 siswa kelas X dan XI, yang dihitung dengan teknik proporsional stratified random sampling. Hasil uji statistik menunjukkan faktor yang secara signifikan berhubungan dan menjadi faktor risiko terjadinya obesitas pada remaja adalah asupan energi (p-value = 0.000; OR = 2.97); protein (p-value = 0.005; OR = 3.49; lemak (p-value = 0.000; OR = 6.57); karbohidrat (p-value = 0.050; OR = 2.00); konsumsi fast food (p-value = 0.000; OR = 4.41); aktivitas fisik (p-value = 0.007; OR = 3.08); uang saku (p-value = 0.032; OR = 2.38); dan keturunan (p-value = 0.001; OR = 3.98). Remaja dengan asupan zat gizi makro berlebih, konsumsi fast food yang sering, aktivitas fisik rendah, uang saku tinggi dan memiliki riwayat orang tua yang gemuk, memiliki risiko lebih terhadap terjadinya obesitas.


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 86-91
Author(s):  
DESSY ANGRAINI ◽  
Iza Ayu Saufani

Era SDGs (sustainable development goals) merupakan kelanjutan program MDGs (Millenium Development Goals) memiliki tujuan bersama yang universal untuk memelihara keseimbangan tiga dimensi pembangunan yang berkelanjutan, salah satu tujuannya adalah menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua orang. Pentingnya ketersediaan air bersih bagi kehidupan masyarakat dapat memberikan pengaruh penting terhadap kesehatan masyarakat,sehingga air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari kualitasnya harus memenuhi standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air. Berdasarkan informasi wali jorong palupuah mengatakan bahwa sumber air yang digunakan oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari secara fisik berwarna, terdapat endapan pada penampungan air, dan belum pernah diuji keamananya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ketersediaanair bersih di Jorong Palupuah Nagari Pasia Laweh KabupatenAgam.Penelitian ini merupakan penelitian observasional survey dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua rumah tangga yang berada di Jorong Palupuah Nagari Pasia Laweh Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Sampel penelitian berjumlah 74 KK ditentukan dengan teknik proportionate stratified random sampling dan analisis data dilakukan dengan univariate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden di jorong Palupuah Nagari Pasia Laweh Kabupaten Agam, Sumatera Barat mayoritas berusia 25-45 tahun dengan tingkat pendidikan terakhir adalah tamat SMA. Berdasarkan hasil survey rata-rata jumlah anggota keluarga di jorong Palupuah berjumlah 3 orang (32,4%), dan mayoritas responden bekerja sebagai IRT dengan tingkat penghasilan keluarga rata-rata Rp.1.500.000.Terdapat lima sumber air baku utama yang dijadikan sebagai sumber air bersih oleh masyarakat jorong dan sebagian besar sumber air yang digunakan berasal dari sumber mata air (71.8%). Selain itu, masih ada sebagian masyarakat yang mengeluhkan penyaluran air yang tidak lancar (35,1%). Serta masih ada 41.9% yang mengatakan tidak mudah mendapatkan air bersih. Kualitas air bersih yang disalurkan di Jorong Palupuah termasuk dalam kategori baik. Namun, sebagian besar masyarakat tidak menggunakan PDAM dan sumber air yang digunakan sangat tidak menunjang untuk dikonsumsi.


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 199-202
Author(s):  
Irmawati Irmawati ◽  
Lidia Fitri ◽  
Afritayeni Afritayeni

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 mengalami peningkatan pada remaja berusia 15-19 tahun, dimana remaja laki-laki (4,5%) dan remaja perempuan (0,7%) pernah melakukan seks pranikah. Hasil penelitian Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2014, pada usia 10-19 tahun dengan populasi 43,5 juta didapatkan hasil 52% menemukan konten pornografi melalui iklan/ situs yang tidak mencurigakan dan 14% mengakses situs porno secara sukarela. Berdasarkan survei awal di SMP A Pekanbaru terhadap 10 orang pelajar didapatkan hasil 7 dari 10 mereka sudah berpacaran, sering berpegangan tangan dan berpelukan dengan lawan jenis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keterpaparan media massa dan peran orangtua terhadap perilaku seksual pada remaja di SMP A Pekanbaru tahun 2017. Jenis penelitian yaitu analitik kuantitatif, dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu stratified random sampling sebanyak 158 responden. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji chi square didapatkan hasil adanya hubungan antara keterpaparan media massa dan perilaku seksual dengan  p value 0,000 < 0,05 dan tidak adanya hubungan antara peran orangtua dan perilaku seksual dengan p value 0,759 > 0,05. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden terpapar media massa (82,3%) dan mayoritas orangtua berperan (91,1%) serta sebagian besar responden beresiko terhadap perilaku seksual (27,8%). Sebaiknya pihak sekolah bekerjasama dengan instansi kesehatan untuk memberikan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi dan bekerjasama dengan BKKBN untuk membuat suatu program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 147-153
Author(s):  
Nofri Hasrianto Nofri ◽  
Nurvi Susanti ◽  
Uswatun Khasanah ◽  
Yessi Harnani

Survey awal dan wawancara peneliti dari 20 orang siswa, anak yang menggunakan smartphone yaitu: 15 orang siswa dan 5 orang siswa tidak memilki smartphone, anak usia 3-5 tahun diberikan waktu 1 jam perhari dan 2 jam perhari untuk usia 6-18 tahun. Hal ini menyebabkan anak malas menulis dan membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku penggunaan smartphone pada siswa SDN 014 Sungai Putih Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN 014 Sungai Putih Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Sampel dalam penelitian 157 orang. Teknik pengambilan sampel Probability Sampling melalui Stratified Random Sampling. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat dengan uji chi-square, alat ukur kuesioner. Hasil analisis bivariat terdapat hubungan siginifikan antara pengetahuan, sikap, pengaruh teman sebaya dan lingkungan keluarga. Sedangkan   yang   tidak   terdapat   hubungan   signifikan   yaitu pengawasan orang tua terhadap perilaku peggunaan smartphone. Kesimpulan lingkungan keluarga sangat beperan aktif dalam pembentukan karakter anak tak terkecuali penggunaan smartphone juga ternyata secara efektif dapat mempengaruhi pergaulan sosial anak terhadap lingkungan terdekatnya.


2018 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 500
Author(s):  
Desmariyenti Desmariyenti ◽  
Nelfi Sarlis ◽  
Rima Fitriani

<p><em>Good weaning time is done at the age of the child reaches 2 years. Weaning at less</em><em> </em><em>than 2 years of age can cause problems in children such as incidence of infectious diseases, especially increased diarrhea, nutritional effects that lead to malnutrition in children and cause the relationship of children and mothers is reduced </em><em>closeness </em><em>because bounding attachment process is disrupted. This study aims to determine the relationship between knowledge  and  attitude  of  the  mother  with  the  decision  of  weaning  time  in</em><em> </em><em>Tangkerang Timur Work Area Puskesmas Tenayan Raya. This research was conducted in </em><em>Mei</em><em>-</em><em>J</em><em>uni 2017 and this research using research type is quantitative data with research design  using  cross  sectional.  Sampling  technique  using  Stratified  random  sampling, population in this study amounted to 368 people and samples 18</em><em>4</em><em> p</em><em>e</em><em>ople in East Tangkerang Village. The analysis used is univariate and bivariate. The result of this research is can be concluded that there is significant relation between knowledge with time weaning (p-value 0,000 &lt;0,05), there is significant relation between attitude with time weaning (p-value 0,000 &lt;0,05). Mothers exclusively breastfeed to their babies until 6 months of age and and continue with breastfeeding until 24 months of age.</em><em></em></p><p> </p><p>Waktu penyapihan yang baik dilakukan pada usia anak mencapai 2 tahun. Penyapihan yang dilakukan pada usia kurang dari 2 tahun dapat menyebabkan masalah pada anak seperti insiden penyakit infeksi terutama diare meningkat, pengaruh gizi yang mengakibatkan malnutrisi  pada  anak  dan  menyebabkan  hubungan  anak  dan  ibu  berkurang  keeratannya karena proses bounding attachment terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan keputusan waktu penyapihan di Keluraan Tangkerang Timur Wilayah Kerja Puskesmas Tenayan Raya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni tahum 2017 dan penelitian ini menggunakan jenis penelitian adalah data kuantitatif dengan  desain penelitian menggunakan  cross sectional. Teknik sampling menggunakan Stratified random sampling, Populasi dalam penelitian ini berjumlah 368 orang dan sampel 184 orang di Kelurahan Tangkerang Timur. Analisa yang diunakan adalah univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan waktu penyapihan (p-value 0,000&lt; 0,05), ada   hubungan   bermakna   antara   sikap   dengan   waktu   penyapihan   (p-value   0,000   &lt;0,05). Diharapkan ibu memberikan ASI eksklusif pada bayinya sampai usia 6 bulan dan dan dilanjutkan dengan MPASI sampai usia 24 bulan.</p>


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 73-81
Author(s):  
Mira Miraturrofi'ah

Latar Belakang: Pusat data dan informasi Kementrian kesehatan RI kanker payudara, terdapat 8 sampai 10 kasus kanker payudara terjadi pada remaja. Saat ini tidak ada pengetahuan yang cukup tentang penyebab kanker payudara, karena itu kesadaran deteksi dini dengan SADARI merupakan salah satu cara pengendalian kanker payudara. Hal tersebut merupakan lingkup tugas bidan, sehingga perlunya memberikan penyuluhan.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri kelas X mengenai SADARI di SMAN 1 Parongpong tahun 2019.Metode Penelitian: Menggunakan metode deskriptif dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling sampel yang didapatkan 67 remaja putri.Hasil penelitian: Tingkat pengetahuan remaja putri kelas X SMA Negeri 1 Parongpong sebagian besar kurang mengenai periksa payudara sendiri (SADARI), sebesar 55,2%. Sebagian besar sikap remaja putri kelas X SMA Negeri 1 Parongpong mendukung terhadap periksa payudara sendiri (SADARI), sebesar 68,7%.Simpulan: Diperlukan program pendidikan untuk menciptakan kesadaran mengenai perilaku skrining kanker payudara yang teratur.


2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 208-214
Author(s):  
M.Asadul Usud ◽  
Hindyah Ike S ◽  
Rahaju Ningtyas

Anak sekolah merupakan kelompok yang mudah terpengaruh oleh game online terutama anak Sekolah Menengah Pertama. Siswa SMP yang sering memainkan suatu game online, akan menyebabkan ia menjadi ketagihan. Ketagihannya memainkan game online akan berdampak baginya, terutama dari segi akademik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan frekuensi game online dengan minat belajar siswa kelas VIIIA dan VIIIB di Madrasah Tsanawiyah Negeri Plandi Jombang. Desain penelitian analytic correlation, pendekatan cross sectional. Tempat penelitian di Madrasah Tsanawiyah Negeri Plandi Jombang. Populasi adalah seluruh siswa kelas VIII A dan VIIIB di Madrasah Tsanawiyah Negeri Plandi Jombang sebanyak 71 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 59 siswa. Variabel bebas adalah game online dan variabel terikat adalah minat belajar siswa. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner. Analisa data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan 59 responden sebagian besar yaitu 35 responden (59,3%) penggunaan rendah dan hampir sebagian besarnya yaitu 23 responden (39,0%) penggunaan sedang untuk bermain game online. Sedangkan minat belajar siswa dari 59 responden sebagian besar yaitu 37 responden (62,7%) memiliki minat belajar sedang dan hampir sebagian besar yaitu 22 responden (37,3%) memiliki minat belajar rendah. Didapatkan hasil dari analisa uji Chi Square yaitu 0,001 menunjukan nilai p< 0,05 maka H1 diterima. Kesimpulanya ada hubungan antara frekuensi game online dengan minat belajar siswa kelas VIII A dan VIIIB di Madrasah Tsanawiyah Negeri Plandi Jombang.


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 121-136
Author(s):  
Sherly Vermita W ◽  
Ria Anggia Dwi Radifa ◽  
Nila Puspita Sari ◽  
Arief Wahyudi

Kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan adalah praktik membuang tinja disembarang tempat terbuka yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. Berdasarkan data dari Puskesmas Dumai Kota, salah satunya yaitu di Kelurahan Laksamana. Dari jumlah 811 jiwa yang memiliki sanitasi belum layak masyarakat masih melakukan BABS. Hal ini di sebabkan karena masih memiliki pengetahuan yang rendah dan kurangnya informasi tentang dampak dari BABS. dan Ekonomi masyarakat terutamanya menjadi salah satu penyebab, dikarenakan pekerjaan masyarakat tersebut belum mendapatkan hasil yang cukup sehingga memungkinkan masyarakat sulit untuk membuat jamban yang layak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan sanitasi dasar, pengetahuan, sikap dan pendapatan terhadap kebiasaan BABS di Kelurahan Laksamana wilayah kerja Puskesmas Dumai Kota. Penelitian ini menggunakan desai Cross Sectional dan menggunakan teknik sampel Stratified Random Sampling. Sampel sebanyak 91 responden. Variabel Independen pada penelitian ini adalah kondisi jamban, sumber air bersih, pengetahuan, sikap dan pendapatan. Variabel dependen adalah kebiasaan buang air besar sembarangan. Dari hasil uji statistik Chi-Square terdapat hubungan antara kondisi jamban dengan BABS bahwa (p=0,007), tidak terdapat hubungan sumber air bersih dengan BABS bahwa (p=0,748), terdapat hubungan pengetahuan dengan BABS bahwa (p=0,031), terdapat hubungan sikap dengan BABS bahwa (p=0,004), dan terdapat hubungan pendapatan dengan BABS bahwa (p=0,005). Saran yang diharapkan masyarakat untuk mengurangi kebiasaan BABS dan membiasakan sikap untuk memanfaatkan jamban agar kondisi lingkungan bersih dan sehat


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 18-28
Author(s):  
Devin Mahendika Munaf

                                                                                                                                                                   ABSTRAK Latar Belakang: Nilai akhir dari proses pendidikan seorang siswa dapat dilihat dari pencapaian prestasi belajar yang optimal. Banyak hal yang dapat memengaruhi prestasi belajar, salah satunya adalah perilaku personal hygiene sebagai isu determinan kesehatan. Tujuan: Mengetahui hubungan perilaku personal hygiene dengan prestasi belajar pada siswa MA Ar Risalah Padang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan cross-sectional. Subjek penelitian diperoleh dengan menggunakan metode proportionate stratified random sampling dari populasi sembilan puluh siswa MA Ar Risalah. Hasil: Penelitian menggunakan kuesioner perilaku personal hygiene yang mencakup domain pengetahuan, sikap, dan tindakan. Hasil penelitian menujukkan sebanyak 55,6% siswa memiliki tingkat pengetahuan baik, 56,7% siswa memiliki sikap positif, 54,4% siswa memiliki tindakan baik, dan 60% siswa memiliki prestasi belajar baik. Nilai signifikansi pengetahuan 0,042, sikap 0,040, dan tindakan 0,044. Simpulan: Pengetahuan, sikap, dan tindakan personal hygiene berhubungan secara signifikan dengan prestasi belajar karena p<0,05. Diharapkan adanya perhatian khusus oleh MA Ar Risalah dan instansi kesehatan setempat terkait edukasi perilaku personal hygiene yang baik untuk menghasilkan prestasi belajar yang optimal.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document