PENGARUH SUSU KEDELEI TERHADAP PENURUNAN NYERI PINGGANG PADA IBU PRA MENOPAUSE

2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 101-107
Author(s):  
Neny Yuli Susanti ◽  
Eliyawati Eliyawati

Climacteric period especially in menopause is a definite time in the life of a woman. There are many physical and psychological changes that occur in a woman in those days, as a result of decreased estrogen in the body. One of the things that happens is the loss of bone mass so that the estimated prevalence of osteoporosis or bone loss increases. This occurs after a woman has menopause, because at that time the hormone estrogen production is low. The purpose of this study Analyzing the influence of soybean milk on decreased waist pain in pre menopausal women. This research used Quasi Experimental method with research design pre test-post test control group design. The population in this study was pre-menopausal women aged 40-50 years who experienced low back pain. Quota of sample of sample was 20 sample as experiment group and 20 sample as control group so total sample count was 40 people. The result of the research showed no effect on low back pain due to many factors that accompany the woman pre manoupouse that is accompanying disease factor such as uric acid and diabetus militus, job factor which demanded many respondent sitting and standing based on table in chapter V got result that most of the respondents work as teachers and traders 55% other than that the activity at home also affect the reponden like daily household work.data said that most respondents have many children / multipara of 75%, so the provision of soy milk no effect to the respondent. Keywords: Soy bean, Low Back Pain ABSTRAK Masa klimakterium merupakan masa transisi menuju menopause. Terjadi banyak perubahan fisik maupun psikis yang terjadi pada seorang wanita di masa itu, sebagai akibat berkurangnya estrogen dalam tubuh. Salah satu hal yang terjadi adalah kehilangan massa tulang sehingga diperkirakan prevalensi terjadinya osteoporosis atau pengeroposan tulang meningkat. Hal ini terjadi setelah wanita mengalami menopause, karena pada waktu itu produksi hormon estrogennya rendah. Tujuan penelitian ini Menganalisis pengaruh susu kedelei terhadap penurunan nyeri pinggang pada wanita pra menopause. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimen dengan rancangan penelitian pre test-post test control group design. Populasi pada penelitian ini adalah wanita pra menopause umur 40-50 tahun yang mengalami nyeri pinggang. Quota sampel penelitian sejumlah20 orang sampel sebagai kelompok eksperimen dan 20 orang sampel sebagai kelompok kontrol sehingga jumlah total sampel sebanyak 40 orang. Hasil dari peneltian ternyata tidak ada pengaruhnya terhadap nyeri pinggang dikarenakan banyak faktor-faktor yang menyertai pada wanita pre manoupouse yaitu faktor penyakit yang menyertai seperti asam urat dan diabetus militus,faktor pekerjaan yang menuntut responden banyak duduk dan berdiri berdasarkan tabel pada bab V didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden bekerja sebagai guru dan pedagang 55 % selain itu aktivitas dirumah juga mempengaruhi reponden seperti pekerjaan rumah tangga sehari-hari.data menyebutkan bahwa sebagian besar responden memiliki banyak anak / multipara sebesar 75 %, sehingga pemberian susu kedelai tidak ada pengaruhnya kepada responden. Kata kunci : Susu Kedelei, Nyeri Pinggang (Low Back Pain)

Author(s):  
Virny Dwiya Lestari ◽  
Dewa Putu Gde Purwa Samatra ◽  
Syahmirza Indra Lesmana ◽  
Ni Wayan Tianing ◽  
Ni Nyoman Ayu Dewi ◽  
...  

Prevalensi low back pain meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas manusia. Aktivitas yang berlebihan dalam posisi statis dapat menimbulkan Non Specific Low back pain. Non Specific Low back pain merupakan nyeri di sekitar punggung bawah yang disebabkan karena gangguan non patologis. Non Specific Low back pain dapat mengakibatkan nyeri, spasme otot dan imbalance muscle, sehingga stabilitas otot perut dan punggung bawah mengalami penurunan, mobilitas lumbal terbatas, mengakibatkan penurunan aktivitas fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan intervensi Rhytmic Stabilization Exercise lebih baik dari pada intervensi Post Isometric Relaxation (PIR) dalam meningkatkan kemampuan fungsional pada kondisi Non Specific Low back pain. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian pre-test and post-test control group design. Kelompok I terdiri dari 16 orang dengan intervensi yang diberikan adalah Rhytmic Stabilization Exercise dan Kelompok II yang terdiri dari 16 orang dengan intervensi yang diberikan adalah Post Isometric Relaxation (PIR). Kemampuan fungsional diukur menggunakan Oswestry Disability Index (ODI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat peningkatan kemampuan fungsional pada Kelompok I dengan nilai rerata pre test 25,50 ± 1,751% dan post test 21,12 ± 1,962%, (2) terdapat peningkatan kemampuan fungsional pada Kelompok II dengan hasil rerata pre test 24,93 ± 2,08% dan post test 21,43 ± 2,52%, (3) terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil tes ODI pada Kelompok I dan Kelompok II dengan hasil rerata ± SB Kelompok I 4,37 ± 1,147% dan rerata ± SB Kelompok II 3,50 ± 1,211 % dengan nilai p = 0,044 yang berarti intervensi Rhytmic Stabilization Exercise lebih baik dari pada intervensi Post Isometric Relaxation (PIR) dalam meningkatkan kemampuan fungsional pada kondisi Non Specific Low back pain. Disimpulkan bahwa intervensi Rhytmic Stabilization Exercise lebih baik dari pada intervensi Post Isometric Relaxation (PIR) dalam meningkatkan kemampuan fungsional pada kondisi Non Specific Low back pain.Kata Kunci: Oswestry Disability Index, Rhytmic Stabilization Exercise, Post Isometric Relaxation (PIR), Non Specific Low back pain


2019 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 45
Author(s):  
Siti Harwanti ◽  
Budi Aji ◽  
Nur Ulfah

ABSTRACT Low back pain ( LBP ) is a musculoskeletal disorder that occurs in the lower back which can be caused by various diseases and  activity of the body being less good. One effort to overcome the LBP is back exercise. The research purpose is to find out the effect of back exercise therapy which concern to lowering painful complaint of batik artisants in Kauman village Sokaraja subsdistrict. This research is using Quasi Experiment technique phenomenological non equivalen control group design (pre -post test). Sample taking is using purposive sampling technique. Data analysis use Friedman experiment for treatment group and Repeated Annova experiment for control group. Experiment analysis is different between treatment group and control group with using Mann Whitney experiment. The result of Friedman experiment in treatment group shows that p-value=0,000(p<0,05), it means the therapy those given is effective to lowering painful complaint. The result of Repeated Annova experiment in control group shows that p-value=0,234(p>0,05), it means the painful complaint seems not different in control group. The result of Mann Whitney experiment shows that p-value=0,000(p<0,05) it means there are differences between painful complaint in treatment group and control group after doing back exercise. There is the effect by giving back exercise therapy which concern to lowering the complaint of low back pain for batik artisants in Kauman village Sokaraja subdistrict.   Key words: Handmade Batik, Low back pain, back exercise


2015 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 191 ◽  
Author(s):  
Angel Rajakumari G ◽  
Soli T. K. ◽  
Malathy D

Aim: To assessment of effectiveness of spinal exercises and body mechanics on low back pain among post menopausal women.Participants and setting: A quasi experimental non equivalent control group pretest post test design was adapted. The study was conducted in the urban area of suryapet. 40 post menopausal women who fulfilled the inclusion criteria were selected by nonprobability purposive sampling technique.Intervention: The intervention such as spinal exercises and body mechanics were performed to overcome the level of low back pain among post menopausal women. The pre and post assessment was done by using a combined numerical and categorical pain scale.Measurement and findings: The women completed the demographic and obstetrical information and pain was measured by 0- 10 Modified combined numerical categorical pain intensity scale. This study revealed that there was high significant difference found in low back pain at p<0.001level between study group.Conclusion: The overall findings in the present study revealed that the spinal exercises and body mechanics was effectives and had brought about significant change in the reduction of low back pain among post menopausal women compared to pre test level of low back pain.


2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Kristo Warong ◽  
Damajanty H.C. Pangemanan ◽  
Joice N.A. Engka

Absract: Physical exercise can improve and maintain physical fitness. However, physical exercise can lead to oxidative stress that can reduce the activity of antioxidants. Vitamin E is a fat-soluble antioxidant that could free radicals in the body. Neutrophils play an active role in the process of phagocytosis of bacteria and other microorganisms the damaged tissue caused by tissue injury. This study was aimed to obtain the effect of vitamin E on neutrophil count after physical exercise. This was a field experimental study with a pre post test control group design. Data were analyzed with the Mann Whitney U (α = 0.05). The physical exercise was playing futsal for 60 minutes. Respondents were 30 male respondents divided into 2 groups: treatment and control groups. The levels of neutrophils were examined after physical exercise and after the administration of vitamin E 400 IU for seven days. Data analysis of the effect of vitamin E on neutrophil level after physical exercise showed a p value of 0.031. Conclusion: Vitamin E influenced the levels of neutrophils after physical exercise.Keywords: physical exercise, oxidative stress, vitamin E, neutrophil Abstrak: Latihan fisik merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk meningkatkan atau memelihara kebugaran tubuh. Latihan fisik dapat menimbulkan stres oksidatif sehingga dapat menurunkan aktivitas antioksidan. Vitamin E merupakan antioksidan yang larut dalam lemak dan berfungsi untuk mengurangi radikal bebas yang terdapat dalam tubuh. Neutrofil berperan aktif dalam proses fagositosis bakteri, mikroorganisme, dan membersihkan sisa jaringan rusak yang disebabkan oleh cedera jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh vitamin E terhadap kadar neutrofil setelah latihan fisik. Jenis penelitian ialah eksperimental lapangan dengan pre post test control group design. Untuk menguji signifikansi penelitian digunakan uji Mann Whitney U (α = 0,05). Latihan fisik berupa olahraga futsal selama 60 menit dilakukan oleh 30 responden laki-laki yang dibagi dalam 2 kelompok yaitu perlakuan dan kontrol. Kadar neutrofil diukur setelah latihan fisik dan setelah pemberian vitamin E 400 IU selama 7 hari. Hasil statistik menunjukkan terdapat pengaruh bermakna dari vitamin E pada kelompok perlakuan (p=0,031). Simpulan: Terdapat pengaruh vitamin E terhadap kadar neutrofil setelah latihan fisik. Kata kunci: latihan fisik, stres oksidatif, vitamin E, neutrofil


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 5
Author(s):  
Ni Komang Ayu Juniantari ◽  
Gede Parta Kinandana ◽  
Putu Ayu Sita Saraswati ◽  
I Made Niko Winaya

ABSTRAK Myogenic low back pain merupakan suatu sindroma nyeri punggung bawah yang disebabkan oleh ketegangan otot-otot di sekitar punggung bawah dan merupakan work related musculoskeletal disorder. Tujuan penelitian ini untukmembuktikan perbedaan efektivitas antara intervensi slow stroke back massage dan William flexion exercise terhadappeningkatan kemampuan fungsional pada penderita myogenic low back pain.. Penelitian ini merupakan penelitianeksperimental dengan pre dan post test control group design. Jumlah sampel sebanyak 36 orang yang dibagi menjadidua kelompok. Kelompok 1 diberikan intervensi slow stroke back massage dan Kelompok 2 diberikan intervensi Williamflexion exercise. Kedua kelompok mendapatkan intervensi microwave diathermy sebagai terapi awal. Pengukurankemampuan fungsional punggung bawah menggunakan MOLDBQ. Uji hipotesis menggunakan paired sample t-testdidapatkan hasil p=0,000 dengan selisih pre dan post 20,12±1,445 pada Kelompok 1, sedangkan pada Kelompok 2didapatkan hasil p=0.000 dengan selisih pre dan post 9.94±0.854. Uji perbandingan dengan independent sample t-testdidapatkan beda selisih p=0,000 (p<0,05). Berdasarkan hasil uji statistik, dapat disimpulkan bahwa intervensi slowstroke back massage lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan fungsional dibandingkan dengan William flexionexercise pada penderita myogenic low back pain. Kata Kunci: myogenic low back pain, slow stroke back massage, William flexion exercise, microwave diathermy,MOLDBQ


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 51-61
Author(s):  
Isnina Noor Sakinah ◽  
Fitri Arofiati ◽  
Azizah Khoiriyati

Posisi duduk statis dalam jangka waktu lama beresiko terjadinya Low Back Pain (LBP) pada mahasiswa. Salah satu cara untuk mengurangi nyeri pada LBP yaitu stretching. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektifitas stretching terhadap intensitas nyeri pada mahasiswa yang mengalami LBP. Metode yang digunakan adalah quasy-experiment dengan rancangan pretest dan posttest with control group design. Jumlah sampel sebanyak 36 responden dengan menggunakan teknik random sampling. Analisa data menggunakan uji Paired t-test dan Independent t-test. Hasil p value 0,006 menunjukkan adanya pengaruh stretching selama 1 minggu terhadap LBP. Diharapkan mahasiswa tetap melakukan stretching diantara kegiatan akademik yang harus dilakukan selama masa studi.


Author(s):  
Dewa Agung Gina Andrini ◽  
N. Adiputra ◽  
Wahyuddin ◽  
Susy Purnawati ◽  
Ni Made Linawati ◽  
...  

Background: Myogenic low back pain is pain around of the lower back muscle or a disorder caused by abnormalities in the musculoskeletal system without neurological disorders.Combination of isotonic and rhythmic stabilization is PNF exercises that commonly used in the treatment of myogenic low back pain. Purpose : The purpose of this study prove that the combination of isotonic better than rhythmic stabilization to decrease disability in craftsman tile with myogenic low back pain in Darmasaba village. Methods: This study uses an experimental design with pre-test and post-test control group design. The experiment was conducted in Darmasaba village and subjects were 20 patients.Decreased disability was measured with the Modified Oswestry Disability Index (MODI) before and after training. Results: Statistical test results obtained, a decrease in MODI scores in the first treatment group showed that mean difference obtained 38.20±3.048 and for the second group obtained 31.80±4.050 with p=0.001.Conclusion: From these results it can be concluded that the combination of isotonic is better than rhythmic stabilization for decreased disability of tile craftsman with myogenic low back pain in Darmasaba village. Suggestion: For the next researcher can do follow up research to see long-term result of combination of isotonic and rhythmic stabilization for tile craftsman.


2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
Author(s):  
Putu Ayu Sita Saraswati ◽  
Sayu Aryantari Putri Thanaya ◽  
Komang Embun Dini Hari

Mechanical Low Back Pain (LBP) is the result of poor posture which causes mechanical stress on the lower back. Data from Sanglah General Hospital in 2010 stated that of the 249 outpatient LBP patients, 26% -37% had a tendency to relapse, and 11% -12% had disabilities. LBP does not only have an impact on health, especially on musculoskeletal injuries, but it can give an impact on work and work productivity which it can have an impact on patient finances. Effective treatment for LBP can be a solution to patient complaints. Physiotherapists can provide treatments such as Ultrasound, Mulligan Bent Leg and Back Massage. This study was purpose to compare the effectiveness of the combination of Back Massage and Ultrasound with Mulligan Bent Leg Raise and Ultrasound in reducing pain and disability due to Mechanical LBP. The research method used was experimental randomized pre-test and post-test control group design. The results of this study were back massage intervention with ultrasound (p <0.001) and mulligan bent leg with ultrasound (p <0.001) can reduce disability and pain in patients with mechanical LBP, and Mulligan bent leg with ultrasound (p <0.001) proved to be more effective. compared back massage with ultrasound in reducing disability and pain in mechanical LBP patients. Keyword: Massage, Mulligan, Mechanical Low Back Pain, Pain, Disability


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 447
Author(s):  
Iyay Robia Khoerudin ◽  
Neneng Titin ◽  
Eki Kiyamudin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, mengetahui kemampuan menulis surat dinas dengan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams-Achievment Divisions) siswa kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, serta menjelaskan efektifitas model pembelajaran STAD (Student Teams-Achievment Divisions) untuk meningkatkan  pengajaran menulis surat dinas siswa Kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode eksperimen Pre test-Post test Control Group Design, populasinya yaitu SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka tahun ajaran 2013/2014, sedangkan  sampelnya ditentukan melalui teknik simple random sampling yaitu kelas VIII G SMP Negeri 2 Panyingkiran sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B SMP Negeri 1 Panyingkiran sebagai kelas kontrol. Instrumen pengumpulan data yang digunakan tes tertulis tes awal dan tes akhir, kuesioner, lembar observasi guru dan siswa, setelah data diperoleh maka dilakukan analisis data. Data kuesioner dan observasi dianalisis dalam bentuk uraian sedangkan data tes dianalisis dengan statistik dan di deskripsikan.Berdasarkan perhitungan statistik program SPSS 16.0 diperoleh hasil uji t pretes pada kedua kelas tersebut memiliki nilai t=5.429 derajat kebebasan (df)=n-1=38 nilai probability (sig 2-tailed) sebesar 0,000.  Hal ini berarti t hitung <0,005. Artinya 0,000<0,05, pada uji t ini bahwasanya pretes pada kedua kelas terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.  Apabila ditinjau dari segi rata-rata pretes eksperimen lebih efektif daripada kelas kontrol. Hal ini terbukti dari rata-ratanya pretes kelas eksperimen 64,8 kelas kontrol 62,3 selisih rata-rata 2,5. Sedangkan rata-rata postes kelas eksperimen 81,2 dan kelas kontrol 69 terjadi selisih postes 12,2.


2013 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 52
Author(s):  
Adi Suarman Situmorang

Abstract Tujuan penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa yang diajar dengan model pencapaian konsep lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Mengetahui interaksi antara model pembelajaran pencapaian konsep dengan tingkat kemampuan matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Medan dengan jumlah sampel sebanyak 80 siswa dari 364 siswa SMA kelas X melalui teknik random sampling, Penelitian ini merupakan suatu studi eksperimen dengan desain penelitian pre-test-post-test control group design. Data diperoleh melalui nilai semester untuk kemampuan awal matematis (KAM), tes kemampuan pemahaman matematis, tes kemampuan kreativitas matematis. Data dianalisis dengan uji ANAVA dua jalur. Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata tes kemampuan kreativitas eksperimen dan kontrol adalah 13,3 dan 7,58 dengan p-value (2-tailed) adalah 0, dengan 0 < α = 0,05 maka terdapat perbedaan kemampuan kreativitas matematik siswa yang diajarkan dengan Model Pencapaian Konsep (MPK) dan Pendekatan Pembelajaran Konvensional, nilai signifikan sebesar 0,732, karena 0,732 > 0,05 maka tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan awal siswa terhadap perbedaan kemampuan kreativitas matematik siswa. .


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document