Kesmas Indonesia
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

45
(FIVE YEARS 19)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Jenderal Soedirman

2579-5414, 2085-9929

2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 77
Author(s):  
Nur Ulfah ◽  
Budi Aji ◽  
Siti Harwanti
Keyword(s):  

Abstrak Banyumas merupakan salah satu sentra industri gula kepala. Sekitar 27 ribu kepala keluarga (KK) menggantungkan hidupnya mengolah air nira menjadi gula kelapa. Angka kecelakaan kerja, para penderes nira di Banyumas sangat tinggi. Risiko sebagai penderes nira, tidak hanya kematian namun juga cacat permanen. Tahun 2016 tercatat ada 126 penderes jatuh, 52 orang diantaranya meninggal dan 74 orang mengalami cacat. Tahun 2017, data sampai Oktober sudah ada 138 penderes terjatuh, 53 meninggal dan 85 cacat (Setda Kabupaten Banyumas dalam http//newsdetik.com, agustus 2018) Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan penderes kelapa tentang manajemen resiko kecelakaan kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen, pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria tingkat pendidikan minimal SMP dan usia produktif. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar kuesioner dan lembar observasi. Berdasarkan analisis data yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan responden sebelum dan sesudah pelatihan dengan peningkatan pengetahuan sebesar 15,91%, ada perbedaan sikap responden sebelum dan sesudah pelatihan dengan peningkatan sikap sebesar 4,89%,dan terdapat perbedaan ketrampilan responden sebelum dan sesudah pendampingan dengan peningkatan keterampilan sebesar 50%. Proses kegiatan pelatihan dan pendampingan sebaiknya bisa di follow up lebih lanjut oleh pihak desa dengan tujuan untuk merubah perilaku penderes kepada perilaku yang aman membutuhkan waktu yang tidak singkat, serta perlu adanya sebuah penelitian terkait dengan faktor kondisi tidak aman dan perilaku tidak aman yang menyebabkan kejadian kecelakaan kerja dengan pendekatan kualitatif.


2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 159
Author(s):  
Grace Tedy Tulak ◽  
Muhdar Muhdar ◽  
Anik Winarni

Early breastfeeding initiation is the process of self breastfeeding, at least for one hour when the baby has just born. The mothers can do early breastfeeding initiation properly if they have good knowledge and positive attitude. Target of this research that is analysing to determine the effect of health education on pregnant mother’s knowledge and attitude on early breastfeeding initiation in Region Work Puskesmas Wara Utara Kota, Palopo City Year 2018. This research use method of eksperimental, research desain the used is design eksperimental quasi: pre group one test post and test design. Sampel at this research amount to 34 people technicsly intake of accidental sampel of sampling. Result of research got that average value at pre test knowledge of pregnant mother’s about early breastfeeding initiation that is 1,41 while average value of post test knowledge of pregnant mother’s about early breastfeeding initiation that is 1,74 and got by probability equal to 0,001, showing 0,001 < 0,05. While average value at pre test attitude of pregnant mother’s about early breastfeeding initiation that is 1,41 while average value of post test attitude of pregnant mother’s about early breastfeeding initiation that is 1,74 and got by probability equal to 0,001, showing 0,001 < 0,05. Pursuant to difference value and analysis result, this matter can be concluded that there are to determine the effect of health education on pregnant mother’s knowledge and attitude on early breastfeeding initiation in Region Work Puskesmas Wara Utara Kota, Palopo City Year 2018.


2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 95
Author(s):  
Septiono Bangun Sugiharto ◽  
Uji Yuni Hastuti ◽  
Taufik Heriyawan

INTISARI Latar Belakang: Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publik. Salah satu jenis pelayanan publik adalah pelayanan kesehatan. Di Indonesia pelayanan kesehatan diarahkan memiliki standar, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Upaya mewujudkan kepuasan pasien bukan hal yang mudah, banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien. Salah satunya adalah faktor demografi pasien seperti, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan penghasilan.   Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Jenis penelitian adalah survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Variabel independen dalam penelitian ini adalah umur (X1), jenis kelamin (X2), tingkat pendidikan (X3) dan penghasilan (X4) dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan (Y). Metode pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu non probability sampling dengan teknik sampling insidental. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 77 responden. Penelitian dilakukan pada bulan September 2019. Analisis dilakukan secara univariat, bivariat dengan chi square dan koefisien kontingensi.   Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan umur tidak berkaitan dengan tingkat kepuasan (nilai Asymp. Sig = 0,657 > α = 0,05), perbedaan jenis kelamin tidak berkaitan dengan tingkat kepuasan (nilai Asymp. Sig = 0,223 > α = 0,05), perbedaan tingkat pendidikan pasien berkaitan dengan tingkat kepuasan (nilai Asymp. Sig = 0,000 < α = 0,05) korelasi antara tingkat pendidikan dan tingkat kepuasan adalah tinggi (nilai koefisien kontingensi = 0,563) dan penghasilan berkaitan dengan tingkat kepuasan (nilai Asymp. Sig = 0,001 < α = 0,05) korelasi antara tingkat pendidikan dan tingkat kepuasan adalah sedang (nilai koefisien kontingensi = 0,505).   Kesimpulan: Secara umum terdapat keterkaitan yang tinggi pada faktor pendidikan dan keterkaitan yang sedang pada faktor penghasilan serta tidak terdapat keterkaitan antara faktor umur dan jenis kelamin pasien terhadap kepuasan pasien umum terhadap pelayanan klinik penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2019. Kata Kunci    : Umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, penghasilan, tingkat kepuasan. Pustaka          : 61 (2010-2018)


2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 111
Author(s):  
Nurzalia Safanta ◽  
Adang Bachtiar

Tingkat konsumsi rokok di Indonesia meningkat setiap tahun sehingga mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat. Konsumsi rokok merupakan salah satu penyebab faktor risiko Penyakit Tidak Menular. Upaya pemerintah dalam mengendalikan rokok diatur dalam PP 109 tahun 2012. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok terhadap status kesehatan masyarakat dalam upaya pengendalian tembakau di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Indonesia Family Life Survey 5 (IFLS 5) dengan metode mix method. Desain penelitian ini sequential eksplanatory design, didahului analisis data kuantitif pada 5.221 responden dan dilanjutkan dengan penelitian kualitatif. Variabel independen terdiri dari provinsi, umur, jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan, usia mulai merokok, jumlah rokok, jenis rokok, dan kesulitan menahan diri untuk tidak merokok di tempat umum. Variabel dependen yaitu status kesehatan masyarakat Indonesia. Hasil akhir menunjukkan bahwa variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan status kesehatan adalah provinsi (OR 1,504); jenis kelamin (OR 2.574); pekerjaan (OR 8,730-19,275); penghasilan (OR 0,501-1,366); usia mulai merokok (OR 1,019); jenis rokok (OR 1,076-3,023). Pengendalian tembakau belum berhasil, pemerintah harus lebih serius, tegas, dan ketat dalam membuat regulasi pengendalian tembakau sehingga dapat menekan tingkat konsumsi rokok di Indonesia.


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 53
Author(s):  
L.M. Zainul Zainul ◽  
Maslina Maslina ◽  
Komeyni Rusba ◽  
Marlina Marlina

ABSTRAK Berbagai macam faktor bahaya maupun risiko yang dapat mempengaruhi keselamatan maupun kesehatan pekerja penyapu jalan, diantaranya adalah keluhan musculoskeletal dalam melakukan pekerjaaan menyapu jalan. Penelitian untuk mengetahui kelelahan musculoskeletal penyapu jalan. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan rancangan crossectional. Keluhan yang dominan dirasakan pekerja adalah sakit pada kaki kiri dan sakit pada kaki kanan 10,24%, selanjutnya yaitu keluhan sakit pada pinggang sebanyak 8,27%, sakit punggung, sakit pada lutut kiri dan sakit pada lutut kanan sebanyak 5,12%, sakit pada lengan atas kiri dan sakit pada lengan atas kanan sebesar 4,72%, sakit pada betis kiri dan sakit pada betis kanan sebesar 4,33%, sakit/kaku di leher bagian atas, sakit pada bahu kanan dan sakit pada lengan bawah kiri sebanyak 3,94%, sakit pada bahu kiri dan sakit pada tangan kanan  sebanyak 3,54%, sakit/kaku di leher bagian bawah dan sakit pada paha kiri sebanyak 3,15%, sakit pada lengan bawah kanan sebanyak 2,76%, sakit pada tangan kiri dan sakit pada paha kanan sebanyak 1,97%, sakit pada bokong sebanyak 1,57%, sakit pada pergelangan tangan kiri sebanyak 1,18%, sakit pantat dan sakit pada pergelangan tangan kanan sebanyak 0,79%, dan sakit siku kiri, sakit siku kanan, sakit pada pergelangan kaki kiri serta sakit pada pergelangan kaki kanan sebanyak 0,39%.  


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 9
Author(s):  
Arif Kurniawan ◽  
Dian Anandari ◽  
Windri Lesmana Rubai ◽  
Arrum Firda Ayu Machfiroh

Tokoh agama dan tokoh masyarakat yang berada di perdesaan mempunyai dukungan lebih rendah dalam mencegah Diabetes Melitus. Survey pendahuluan menunjukkan pengetahuan tokoh agama dan tokoh masyarakat di Desa Babakan masih rendah, dan belum optimalnya peran tokoh masyarakat sebagai penyuluh, peran tokoh masyarakat sebagai penggerak, peran tokoh masyarakat sebagai motivator, peran tokoh masyarakat sebagai katalisator, dan peran tokoh masyarakat sebagai teladan dalam mencegah diabetes mellitus di Desa Babakan. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas pelatihan dengan metode ceramah, diskusi dan praktek dalam peningkatan pengetahuan tentang diabetes melitus, dan pengetahuan tentang peran tokoh masyarakat dalam mencegah diabetes melitus. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment one group pre test-post test design pre dan post without control.  Populasi dalam penelitian ini adalah tokoh masyarakat dan tokoh agama di desa Babakan. Sampel penelitian ini adalah total populasi sejumlah 32 orang. Hasil penelitian menunjukkan pelatihan tidak efektif meningkatkan pengetahuan tentang diabetes melitus, namun efektif meningkatkan pengetahuan tentang peran tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam mencegah diabetes melitus di desa Babakan.


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 66
Author(s):  
Irma Septiani ◽  
Atyanti Isworo ◽  
Arif Imam Hidayat

Diabetes mellitus atau biasa disebut dengan DM merupakan penyakit tidak menular yang kejadiannya cukup tinggi. Penyakit DM akan menimbulkan komplikasi apabila penderita DM memiliki self-care management yang buruk. Komplikasi dapat dicegah dengan perawatan diri yang baik seumur hidup. Peningkatan perawatan diri DM ini dapat dibantu dengan metode peer group support. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peer group support terhadap self-care management pada penderita DM di Kecamatan Kembaran. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan non randomized pretest-posttest with control group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Responden penelitian ini adalah penderita DM di Puskesmas I Kembaran dan Puskesmas II Kembaran sebesar 27 responden (13 responden pada kelompok intervensi, 14 responden pada kelompok kontrol). Instrumen penelitian menggunakan Diabetes Self-Management Questionnaire. Terdapat perbedaan yang bermakna skor self-care management DM pre dan post peer group support dengan p 0,001 pada kelompok intervensi. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna skor self-care management DM pre dan post pada kelompok kontrol. Terdapat perbedaan yang bermakna skor self-care management DM sesudah peer group support antara kelompok intervensi dan kontrol dengan p 0,001. Peer group support efektif meningkatkan self-care management pada penderita DM. Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Self-Care Management, Peer Group Support


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 16
Author(s):  
Resvy Hanida Permatasari ◽  
Gurdani Yogisutanti ◽  
Enok Sobariah
Keyword(s):  

2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 41
Author(s):  
Mina Yumei Santi ◽  
Sabar Santoso ◽  
Nasyiatush Sholihah

United Nation Childrens Fund dan World Health Organization merekomendasikan pemberian ASI eksklusif untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditas bayi.  Ibu bekerja cenderung tidak memberikan ASI eksklusif dibandingkan ibu yang tidak bekerja atau ibu rumah tangga. Kurangnya dukungan tempat kerja menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan ASI eksklusif pada ibu bekerja. Cakupan ASI eksklusif di wilayah Puskesmas Sewon II menurun dari tahun 2015 ke 2016 dan menjadi salah satu puskesmas dengan cakupan terendah di Kabupaten Bantul. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan tempat kerja dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di wilayah kerja Puskesmas Sewon II. Metode yang digunakan observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling dan melibatkan 70 responden yaitu ibu balita yang bekerja. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square. Hasil studi menunjukkan terdapat hubungan antara dukungan tempat kerja dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja dengan p-value 0,011 (α = <0,05) dan keeratan hubungan rendah dengan coefficient contingency 0,291. Karakteristik responden yang berhubungan dengan ASI eksklusif yaitu pendidikan, paritas, dan durasi kerja. Tempat kerja diharapkan memberikan waktu, sarana prasarana, dan kebijakan yang mendukung ASI eksklusif pada ibu bekerja sesuai dengan peraturan pemerintah.


2019 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 116
Author(s):  
Ana Amalia Rizqi ◽  
Suci Musvita Ayu

Abstrak Latar belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Sleman pada tahun 2017 sebesar 42,78 per 100.000 kelahiran hidup, AKI menurun dibanding tahun 2016 yaitu sebesar 56,59 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 4,20 per 1.000 kelahiran hidup, AKB meningkat dibandingkan tahun 2016 yaitu sebesar 3,11 per 1.000 kelahiran hidup. Upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi salah satunya melalui program pelayanan antenatal care terpadu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pelayanan Antenatal Care (ANC) terpadu dengan pemeriksaan Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA) pada Ibu Hamil di Puskesmas Sleman Tahun 2018. Metode Penelitian: Rancangan penelitian ini analitik observational dengan rancangan cross-sectional. Subyek penelitian adalah ibu hamil yang ada di wilayah Puskesmas Sleman. Sampel penelitian 104 orang dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Alat penelitian ini kuesioner. Analisis data adalah univariate dan bivariate. Hasil Penelitian: Menunjukkan nilai signifikan 0,001 (p<0,05), maka dapat diketahui terdapat hubungan antara pelayanan Antenatal Care (ANC) terpadu dengan pemeriksaan Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA) pada Ibu Hamil di Puskesmas Sleman 2018, nilai Prevalensi Risk 25,714 (>1) dan nilai CI antara 3,094 dengan 213,742 sehingga tidak melewati angka satu, artinya varibel tersebut merupakan faktor risiko. Kesimpulan: Ada hubungan antara pelayanan Antenatal Care (ANC terpadu dengan pemeriksaan Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA) pada Ibu Hamil di Puskesmas Sleman.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document