Community structure of seaweed beds in Mantehage Island, North Sulawesi, Indonesia
Title (Bahasa Indonesia): Struktur komunitas rumput laut di Pulau Mantehage, Provinsi Sulawesi Utara Seaweeds are an important marine resource for coastal community. They are used as medicine, paper materials, biofuel and direct consumption as vegetable or in food industries. Data collection in Mantehage island used Seagrass Watch method combined with line transect method with quadrat. This study found 29 species of seaweeds consisting of 13 species of Chlorophyta, 4 species of Phaeophtya and 12 species of Rhodophyta. Water temperatures ranged from 28–30ºC and pH ranged from 8.14–8.69, while salinity ranged between 30.8–31.9 ppt. Mantehage island waters has 100 % visibility with the current speed range of 30–42 cm/sec. INP of Caulerpa racemosa has the highest value at all sites. Diversity index ranged from 0.799–1.093 considered as low and dominance index ranged between 0.635–0.697 categorized as normal. Eveness index ranged from 0.303–0.365 showing that the seaweed community was under pressures. Rumput laut pada saat ini menjadi komoditas penting bagi masyarakat pesisir. Manfaat rumput laut selain dikonsumsi juga dijadikan sebagai obat, bahan baku kertas dan biofuel. Data di pulau Mantehege dikumpulkan menggunakan metode Seagrass watch yang dikombinasikan dengan metode transek garis dan kuadran. Ditemukan 29 spesies rumput laut yang terdiri dari 13 alga hijau Clorophyta, 4 alga cokelat Phaeyophtya dan 12 alga merah Rhodophyta. Substrat pada lokasi penelitian berupa karang mati dan batu karang. Suhu di perairan Pulau Mantehage di lokasi penelitian berkisar 28–30ºC. pH di lokasi penelitian yaitu 8,14–8,69 dengan salinitas berkisar 30,8–31,9 ppt. Kecerahan di Pulau Mantehege yaitu 100% dan kecepatan arus di kisaran 30–42 cm/detik. Nilai INP Caulerpa racemosa mempunyai nilai tertinggi pada semua lokasi. Indeks Keanekaragaman (H’) pada semua lokasi didapat berkisar 0,799–1,093 yang dikategorikan rendah dan biasa. Nilai Indeks Dominasi (D) pada semua lokasi berkisar antara 0,635–0,697 yang dikategorikan sedang. Indeks Keseragaman (J’) berkisar 0,303–0,365 yang menggambarkan komunitas pada kondisi tertekan.