scholarly journals KAJIAN MUTU IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis L) ASAP TERHADAP NILAI KADAR AIR DAN pH SELAMA PENYIMPANAN

2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 64 ◽  
Author(s):  
Steven Tumonda ◽  
Hanny Welly Mewengkang ◽  
Semuel Marthen Timbowo

Skipjack tuna (Katsuwonus pelamis L.) has a high economic value, both as an export commodity and for local consumption. In Indonesia, especially in North Sulawesi the total catch of skipjack tuna is high. The purpose of this research was to determine the quality of the skipjack tuna sold in two traditional markets, namely (A) Pasar Pinasungkulan Karombasan and (B) Pasar Bersehati, Manado. The moisture content of skipjack tuna sold in the market (B) does not meet the SNI quality requirement (max 60% moisture content of smoked fish). The pH value of the skipjack tuna  in market A and B still meets the quality requirements during storage in room temperature. Based on the results of moisture content and pH value, it can be concluded that the skipjack tuna purchased from Market A was still good for consumption up to 2 days storage in room temperature whereas fish from market B was not safe for consumption. Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis L) mempunyai nilai ekonomis tinggi, baik sebagai komoditi ekspor maupun konsumsi  lokal. Di Indonesia khususnya perairan Sulawesi utara produksi ikan cakalang termasuk tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu dari ikan cakalang asap yang dijual di dua pasar tradisional, yaitu (A) Pasar Pinasungkulan Karombasan dan (B) Pasar Bersehati, Manado. Kadar air ikan cakalang asap yang dijual di pasar (B) tidak memenuhi syarat mutu SNI, yaitu 60% kadar air untuk ikan asap. Nilai pH ikan cakalang asap yang dijual di pasar A dan B selama penyimpanan suhu ruang masih memenuhi syarat mutu ikan ikan asap. Dari hasil penentuan kadar air dan nilai pH serta data yang diperoleh pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ikan cakalang asap yang dibeli dari Pasar A masih layak dikonsumsi sampai pada 2 hari penyimpanan dalam suhu ruang, dibandingkan dengan ikan yang dibeli dari pasar B.Kata Kunci: Kajian Mutu, Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis L), Ikan Asap.

2017 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 86 ◽  
Author(s):  
Agatha I. N. Landangkasiang ◽  
Nurmeilita Taher ◽  
Josefa Tety Kaparang ◽  
Silvana Dinaintang Harikedua

Skipjack tuna “fufu” is a typical North Sulawesi smoked fish. This product is very popular and caught the interest by local residents and domestic tourists. Up until now, there is no uniform quality of skipjack tuna fufu products in the market. The products of smoked fish varied in textures and salty flavors. It is indicated of the lack of processing standard of smoked skipjack which can be used as a benchmark for fish processors. The purpose of this research was to evaluate the quality of smoked skipjack produced by 5 different fish processors in North Sulawesi. Tests were carried out on salt content, moisture content, and sensory of saltiness and texture of fish. The result showed that the salt and moisture content of smoked skipjack obtained from 5 different processors still meet the Indonesian National Standard requirements. The organoleptic test shows a variety of panelist perception of saltiness and texture of smoked fish. Furthermore, there was a very weak correlation between the saltiness value and salt content (r = 0.132) and between the texture and moisture content (r = 0.187). Ikan cakalang fufu merupakan ikan asap khas Sulawesi Utara. Ikan ini semakin digemari dan diminati oleh penduduk lokal maupun wisatawan domestik. Sampai saat ini belum ada produk ikan cakalang fufu dengan mutu yang seragam di pasaran. Produk ikan asap yang dihasilkan memiliki tekstur yang beragam dan rasa asin yang bervariasi. Hal ini karena tidak adanya standard proses pengolahan ikan cakalang fufu yang dapat dijadikan patokan bagi pengolah ikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas ikan Cakalang asap yang dihasilkan oleh 5 tempat pengolahan berbeda di Sulawesi Utara. Pengujian dilakukan terhadap kadar garam, kadar air, dan uji organoleptik terhadap rasa asin dan tekstur ikan. Kadar garam dan kadar air ikan Cakalang asap dari 5 pengolah berbeda masih memenuhi Standar Nasional Indonesia. Uji organoleptik menunjukan bervariasinya penilaian panelis terhadap rasa asin dn tekstur ikan asap. Adanya korelasi yang sangat lemah antara nilai organoleptik rasa asin dan kadar garam (r = 0.132) maupun antara nilai organoleptik tekstur dan kadar air (r=0.187).


2017 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Yisia Katiandagho ◽  
Siegfried Berhimpon ◽  
Albert Royke Reo

Dried smoked skipjack or better known as Katsuo-bushi is a popular type of smoked fish in Japan. It has a distinctive flavor and widely used in traditional Japanese cuisine. The weakness of commercial Katsuo-bushi nowadays is the high content of Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH) (may exceed 10 ppb).  Recent study examined the low PAH Katsuo-bushi product made with liquid smoke. However, the sensory acceptance of this product has not been determined yet.  The purpose of this study was to determine the effect of liquid smoke concentration (1%, 2% and 3%) and soaking time (10, 20 and 30 min) on the sensory quality of Katsuo-bushi. Duo-trio method was used for sensory evaluation. Additional chemical analysis such as moisture content and pH were performed. Significant differences were found among liquid smoke Katsuo-bushi product compare to traditional Katsuo-bushi (P<0.1). Also, it is suggested that the longer the soaking time, the higher the moisture content and pH value. Keyword: Katsuo-bushi, liquid smoke, Duo trio method.   Ikan kayu atau lebih dikenal dengan Katsuo-bushi adalah sejenis ikan asap yang telah lama dikenal dan memiliki flavor yang khas yang biasanya digunakan pada masakan tradisional di Jepang.  Kelemahan ikan kayu yang ada di dunia dewasa ini adalah tingginya kandungan Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH) yang melebihi 10 ppb. Penelitian terkini (Berhimpon, dkk 2016) meneliti ikan kayu asap cair yang rendah PAH, tetapi belum diteliti tingkat kesukaan secara organoleptik. Penelitian ini adalah untuk mendapatkan ikan kayu asap cair yang rendah PAH tetapi disukai oleh konsumen. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi asap cair dan lama perendaman terhadap mutu organoleptik ikan kayu asap cair yang dibuat dengan berbagai konsentrasi dan lama perendaman, dan dibandingkan dengan ikan kayu konvensional. Parameter pengamatan ialah analisa organoleptik dengan metode duo trio (Berhimpon, dkk. 2005), analisa kadar air dan pH (AOAC, 2005). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ikan kayu yang direndam dalam asap cair dengan konsentrasi 2% dan 3% masing-masing selama 30 dan 10 menit berbeda sangat nyata (P<0,1) dengan ikan kayu konvensional. Sedangkan perlakuan yang lain sama dengan ikan kayu konvensional. Untuk analisa kadar air dan pH menunjukkan bahwa lama perendaman memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai kadar air dan pH dari ikan kayu asap cair, dimana semakin lama waktu perendaman dalam larutan asap cair maka semakin tinggi kadar air dan pH dari ikan kayu tersebut. Kata Kunci: Ikan kayu (Katsuo-bushi), asap cair, metode duo trio.


2017 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 24 ◽  
Author(s):  
Neil Steward Lala ◽  
Jenki Pongoh ◽  
Nurmeilita Taher

The purpose of this research is to determine the quality of the smoked mackerel tuna (Euthynnus affinis) processed with liquid smoke from nutmeg shell at various concentration (6, 8 or 10%) by drying for 6 hours or 8 hours. The tested parameters tested were moisture content, pH, organoleptic and texture. The lowest water content (36.25) and pH value (5.5) was obtained from a smoked fish that was dried for 8 hours using 10% liquid smoke. The organoleptic results of taste and smell indicated that the panelists preferred smoked fish which was made with 6% concentration of liquid smoke and dried for 6 hours. Keyword: Mackerel tuna, liquid smoke, nutmeg shell.   Ikan tonggkol (Euthynnus affinis) adalah salah satu jenis ikan yang banyak terdapat di perairan Indonesia terlebih khusus di daerah Sulawesi Utara. Pengolahan ikan menggunakan asap cair memiliki beberapa kelebihan antara lain, mudah diterapkan dan praktis penggunaannya polusi ke lingkungan dapat diperkecil dan yang paling penting senyawa karsinogen yang terbentuk dapat dieliminasi. Asap cair cangkang Pala dapat dijadikan solusi. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui penggunaan asap cair cangkang Pala dengan konsentrasi 6, 8, 10% terhadap mutu ikan tongkol (Euthynnus affinis) asap. Manfaat yang di peroleh dari penelitian ini ialah mengetahui penggunaan asap cair dari cangkang pala yang direndam pada ikan tongkol dengan konsentrasi berbeda-beda, dengan perlakuan perendaman pada konsentrasi 6, 8, 10% dengan pengeringan selama 6 jam dan pengeringan selama 8 jam. Dengan parameter uji Kadar air, pH, Organoleptik dan Tekstur. Hasil yang diperoleh dari ikan tongkol asap cair cangkang pala konsentrasi 6, 8, 10%. Kadar air dengan pengeringan selama 6 jam memiliki kadar air tertinggi kosentrasi 6%, 44,75%. 8%, 38,75%. 10%, 36,25%. Dan pengeringan selama 8 jam memiliki kadar air terendah. Hasil pH dari ikan tongkol asap cair cangkang Pala dengan konsentrasi 6%, 8%, 10%. Dengan pengeringan selama 6 jam memiliki nilai tertinggi yaitu konsentrasi 6%, 5,76. 8%, 5,65. 10%, 5,61. dan pengeringan selama 8 jam memiliki nilai terendah. Organoleptik kenampakan setelah dari uji direngking diperoleh konsentrasi 10% yang dikeringkan 6 jam memiliki nilai tertinggi yaitu 66,5 Untuk organoleptik bau setelah di uji rengking konsentrasi 6% dikeringkan selama 6 jam memiliki nilai tertinggi yaitu 59,5. Organoleptik rasa setelah dari uji rengking dengan konsentrasi 6% dengan lama pengeringan 6 jam memiliki nilai tertinggi 75,5. Dan untuk tekstur dimana konsentrasi 10 % dengan pengeringan 8 jam memiliki nilai terendah 0,28 dari konsentrasi lainnya. Kata Kunci: Ikan tongkol, asap cair, cangkang pala.


2015 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Erni Wally ◽  
Feny Mentang ◽  
Roike Iwan Montolalu

Fish as a functional food plays an important role for health and preventing diseases. The objective of the study was to difermined the quality of smoked Skipjack (Katsuwonus pelamis L.) found from the traditional market in Bahu Manado. The method of the study was to analyzet the TVB-N by using Conway, pH by using pH meters and water contents by using oven method. The product was storage at 40C and 27-280C ( refrigeratot and room temperature) for 4 days, data were analyzet using statistical test from the triplicate analyzet. The results obtained, the TVB-N value of smoked Skipjack (Katsuwonus pelamis L.) at 0 day storage in 27-280C (A1B1) and refrigerator 40C (A1B2) was 11,2 mg/100gr, 2 days storage 27-280C (A2B1) is 44,8 mg/100gr and 40C (A2B2) is 19,6 mg/100gr, and 4 days storage in 27-280C (A3B1) is 56 mg/100gr and 40C (A3B2) is 28 mg/100gr. The pH value storage at 40C was 5,7 and no differents among the sample, in contrast at 27-280C value varied from 5,7 to 6,3 and 6,6. The water contents storage at 27-280C were at 0 day (A1B1) is 62,5%, 2 days (A2B1) is 62,8% and 4 days (A3B1) is 63,8% and storage 40C were 0 day (A1B2) is 59%, 2 days (A2B2) is 61,1% and 4 days (A3B2) is 62,7%. Based on the results of the TVB-N value, pH and water contents of smiked Skipjack (Katsuwonus pelamis L.) found from the traditional market at Bahu Manado were acceptable until 4 days storage. While the smoked Skipjack (Katsuwonus pelamis L.) storage at 27-280C (room temperature) acceptable until 2 days storage.   Keywords: Skipjack (Katsuwonus pelamis L.), Smoke, Study Quality, Chemical, TVB-N, pH, Moisture.


2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 40 ◽  
Author(s):  
Desta Ekasari ◽  
I Ketut Suwetja ◽  
Lita ADY Montolalu

The skipjack tuna (Katsuwonus pelamis-L) or the locally known as Cakalang and the mackerel tuna (Euthynnus affinis) or tongkol as it known locally are the types of fishes that have high economic value. The aim of this research is to observe the decrease in freshness quality of the skipjack tuna and the mackerel tuna that have been stored for 14 days in a cool box with the temperature of 0–5ºC, with the supporting data based on The TVB-N analysis, organoleptic analysis and Miogobin value analysis. The results using the three testing procedures which are consists of TVB-N value, organoleptic value and Mioglobin value, indicated that the meat of the mackarel tuna have more faster rate of degradation than the skipjack tuna. Data from the result of TVB-N anova calculation proved that the type of fish have no influence on the TVB-N value, while the storage duration are very influential the TVB-N value. In data of organoleptic value the general impression of skipjack tuna and the mackerel tuna obtained from the anova calculated imply that the type of fish influence the appearance and texture but not with the eyes gills and odour . While the treatment of storage time are impacted greatly on the appearance, texture as well as gills and odour. Keyword: TVB-N, Organoleptic, Mioglobin.   Ikan cakalang(Katsuwonus pelamis-L) dan ikan tongkol (Euthynnus affinis) merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Tujuan penelitian ini yakni untuk melihat kemunduran mutu kesegaran ikan cakalang dan ikan tongkol yang disimpan selama 14 hari dengan suhu 0–5ºC di cool box. Metode yang digunakan yaitu analisa TVB-N, analisa organoleptik dan analisa nilai Miogobin sebagai pendukung. Hasil analisa dengan tiga metode uji yaitu nilai TVB-N, nilai organoleptik dan nilai mioglobin, semuanya mengatakan bahwa daging ikan tongkol lebih cepat terdegradasi dibandingkan dengan ikan cakalang. Data hasil perhitungan anova TVB-N menyatakan bahwa jenis ikan tidak mempengaruhi kadar TVB-N sedangkan waktu lama penyimpanan sangat mempengaruhi tingkat kadar TVBN. Pada data nilai organoleptik kesan umum ikan cakalang dan ikan tongkol pada hasil perhitungan anova didapatkan jenis ikan mempengaruhi kenampakan dan tekstur tetapi tidak untuk mata, insang dan bau Sedangkan untuk perlakuan lama penyimpanan sangat mempengaruhi pada kenampakan, tekstur, insang, mata dan bau. Kata Kunci: TVB-N, Organoleptik, Mioglobin.


2017 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 6
Author(s):  
Zulviki Alinti ◽  
Semuel Marthen Timbowo ◽  
Feny Mentang

Smoking fish with smoke liquid is a method of processing or preserving fish by utilizing a combination of drying treatment with oven and providing natural chemical compounds of liquid smoke. Vacuum packages could be applied to maintain the shelf life of smoked skipjack tuna (Katsuwonus pelamis L.). The main principle of vacuum packaging is to release oxygen (O2) from the product. The combinations with cold storage can be applied to vacuum packaged products so that it may prolong the shelf life. This study aims to observe the deterioration of smoked skipjack tuna quality stored for 0, 7 and 21 days at cold temperatures (± 5ºC), with 2 different packaging style (i.e. vacuum and non-vacuum) The analysis included pH, moisture content and total mold. Also, commercial smoked skipjack tuna, which is processed using conventional smoking process, were used as a comparison in this study. The results showed that the highest moisture content 58.8% was obtained in a sample treated with liquid smoke and vacuum packed, but the lowest moisture content 57% was found in a sample processed with liquid smoke without vacuum package. The highest pH value was 5,885 on the conventional smoked skipjack tuna and the lowest was 5.77 in the vacuum packed samples. The highest total mold value was 3.9x103 colonies in a vacuum packed sample, but the lowest was less than 10 found in a conventional smoked skipjack product. Pengasapan ikan dengan asap cair merupakan cara pengolahan atau pengawetan dengan memanfaatkan kombinasi perlakuan pengeringan dengan oven dan pemberian senyawa kimia alami asap cair. Salah satu cara yang dapat diplikasikan untuk mempertahankan daya awet ikan cakalang asap (Katsuwonus pelamis L.) yaitu dengan dikemas vakum. Prinsip utama dari pengemasan vakum adalah pengeluaran oksigen (O2) dari produk. Kombinasi dengan penyimpanan dingin dapat diterapkan pada produk yang dikemas vakum untuk mendapat masa simpan yang lebih panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati kemunduran mutu ikan cakalang asap yang disimpan selama 0, 7 dan 21 hari pada suhu dingin (±5ºC), yang dikemas vakum dan non vakum. Pengujian mutu meliputi pH, kadar air dan total kapang. Ikan cakalang yang diasap secara konvensional juga dibandingkan dengan sampel ikan asap cair pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kadar air tertinggi diperoleh pada ikan cakalang asap cair yang dikemas vakum (58,8%) dan terendah (57%) ada pada ikan cakalang asap cair yang tidak dikemas vakum. Nilai pH tertinggi 5,885 pada ikan cakalang asap konvensional dan terendah 5,77 pada ikan cakalang asap cair yang dikemas vakum. Nilai total koloni kapang tertinggi diperoleh pada ikan cakalang asap cair yang dikemas vakum yaitu 3,9x103 koloni dan terendah dengan koloni kurang dari 10 ada pada ikan cakalang yang diasap secara konvensional.


2012 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 103
Author(s):  
Hens Onibala

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kajian mutu sensorik dan tingkat kesegaran awal dari ikan cakalang (Katsuwonus pelamis. L) yang digunakan sebagai bahan baku dalam pengolahan ikan asap di Manado. Ikan cakalang yang digunakan sebagai bahan baku memiliki nilai organoleptik rata–rata 7,79 dan nilai–K 37,08%. Hal ini berarti bahwa bahan baku ikan cakalang yang digunakan pada industri pe­ngolahan ikan asap tersebut pada umumnya menggunakan bahan baku ikan yang masuk dalam tingkatan mutu III. Kata kunci: cakalang, Katsuwonus pelamis. L, ikan asap, nilai–K, organoleptik.This objective of this research is to identifying the initial organoleptic quality and freshness level of skipjack tuna, Katsuwonus pelamis. L, used as raw materials for smoked fish in Manado, North Sulawesi. Results found that skipjack tuna used as raw materials for smoked fish has an average organoleptic value of 7.79 and K-value of 37.08%. It means that the raw materials of the skipjack used in the smoked fish processing industry come from the fish of class III quality. Keywords: skipjack tuna, Katsuwonus pelamis. L, smoked fish, K-value, organoleptic.


2013 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 74
Author(s):  
Keren W. Lumi ◽  
Eddy Mantjoro ◽  
Max Wagiu

NILAI EKONOMI SUMBERDAYA PERIKANAN DI SULAWESI UTARA (Studi Kasus Ikan Cakalang, Katsuwonus pelamis)1 Economic Value of Fisheries Resources in North Sulawesi (Case Study of Skipjack Tuna, Katsuwonus Pelamis) Keren W Lumi2, Eddy Mantjoro3, Max Wagiu3   ABSTRACT   Skipjack tuna or by local term called ikan Cakalang were recognized as a mayor fish resource landed in several producing area of North Sulawesi Province. This fish species have a great contributions to the local and regional economy as it were used as raw material for various fish processing industry such as frozen fish, simple smoked fish, katsuobushi, and skipjack canning plants. Skipjack fish has several trade name depend on the market area. In North Sulawesi market area is called cakalang while skipjack tuna known as the International  trade name. Economic values of skipjack  tuna can be trace back  through micro and macro economics as well as from fisheries resources economics point of view. Based on this frame of mind than the present study is focus on the analysis of economic values of skipjack in term of its contribution on  the local economy activities such as work absorbtion, fishing industry, fish processing industry, auxiliary industry and marketing institutions created to handle this fish resources. The research performed during the period of April up  to September 2012. Bitung city was selected as the area of research based on  the facts that this location have long been the mayor skipjack tuna fishing base as well as the center of fish processing industries  which using skipjack tuna as their raw material. The result of study indicated that skipjack fish resources have a great economic value in term of creating investments in various aspects of economy in North Sulawesi province particularly its contribution in the economy of Bitung city administration area.   Keywords : Fisheries resources economics, skipjack tuna, economic value   ABSTRAK Skipjack tuna atau yang disebut ikan cakalang dikenal  sebagai  sumberdaya  ikan terbanyak didaratkan pada beberapa daerah produksi di Provinsi Sulawesi Utara. Spesies ikan ini memberikan kontribusi besar sekali baik bagi perekono-mian skala lokal maupun karena berfungsi sebagai bahan baku bagi berbagai  industri pengolahan seperti ikan cakalang asap, Ikan kayu (katsuobushi), dan  pabrik pengolahan ikan kaleng. Spesies skipjack memiliki sejumlah nama  dagang tergantung daerah pemasaran. Di pasaran wilayah Sulawesi Utara di kenal dengan nama dagang ikan Cakalang sedangkan istilah skipjack tuna di pakai sebagai nama dagang internasional. Nilai ekonomi Ikan Cakalang dapat  ditelusuri melalui sudut pandang ekonomi mikro dan makro serta ilmu ekonomi sumberdaya perikanan. Bertolak dari kerangka berpikir tersebut  maka  penelitian   1 Bagian dari skripsi 2 Mahasiswa Program Studi Agrobisnis Perikanan FPIK-UNSRAT 3 Staf pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi kali ini diarahkan pada upaya analisis nilai ekonomi sumberdaya ikan Cakalang  dalam bentuk seberapa besar kontribusinya terhadap kegiatan perekonomian  lokal seperti penyerapan tenaga kerja, dorongan investasi di sektor penang-kapan, pengolahan, industri penunjang dan terbentuknya lembaga pemasaran  yang menangani sumberdaya ikan ini. Penelitian telah dilaksanakan pada selang waktu antara bulan Mei hingga September 2012. Kota Bitung telah dipilih  seba-gai lokasi penelitian berdasarkan fakta bahwa daerah ini telah lama menjadi  basis armada penangkapan ikan cakalang dan juga sebagai pusat industri  pengolahan yang memanfaatkan ikan cakalang sebagai bahan baku utamanya. Hasil studi menunjukan bahwa sumberdaya ikan cakalang memang telah  memberikan kontribusi ekonomi sangat besar dalam bentuk mendorong investasi pada berbagai aspek ekonomi di Sulawesi Utara terutama kontribusi terhadap  perekonomian wilayah administrasi Kota Bitung   Kata kunci : ekonomi sumberdaya perikanan, ikan cakalang, nilai ekonomi


Author(s):  
Chlara Noni Patty ◽  
Verly Dotulong ◽  
I Ketut Suwetja

Fish is a source of food that is needed by humans because it contains a lot of protein. Protein and water contained in fish is quite high, so the fish including perishable commodities. Therefore, it is necessary to inhibit the process of decay by means of preservation and processing. Fumigation is one of the ways of fish processing that works to preserve and provide aroma with a distinctive flavor. Curing fish intended to have lasting power and gives a distinctive aroma. Roa fish or halfbeak (Hemiramphus sp.) Smoke (traditional name is Galavea) is one of the processed fish products consumed by the people who processed traditionally done by generations in North Sulawesi. Roa smoked fish processing business is done today is done with a simple technique using wood as fuel. This study aims to determine the quality of fish roa Fumes that are sold in traditional markets in the city of Manado through a test moisture content, Total Volatile Base Nitrogen (TVB-N), Total Plate Count (TPC), pH and Organoleptik during 0, 7, 14 and 21 days of storage at room temperature. The method used is descriptive exploratory method which collects data fact that has been available in the field through the records and observations in detail and then systematically analyzed data based on quantitative and qualitative data. The parameters used in this study is a test moisture content, pH, TVB-N, TPC and Appearance. With the results obtained from the analysis of the highest water content (14.4), the lowest (12.1); The highest pH test (6.75), the lowest (5.87); TVB-N test the highest (63), the lowest (41.58); The highest TPC test (39.5×103), the lowest (13×102); organoleptic highest appearance (7.4), the lowest (5.3); The highest odor organoleptic (7.9), the lowest (6.5); organoleptic taste of the highest (7.9), the lowest (6.9); organoleptic texture highest (7.5), the lowest (7.1). Keyword: Fish halfbeak (Hemiramphus sp.), Quality of Fish, Water content, pH, TVB-N, TPC, Appearance.   Ikan merupakan salah satu sumber makanan yang sangat dibutuhkan oleh manusia karena banyak mengandung protein. Kandungan protein dan air yang terdapat pada ikan cukup tinggi, sehingga ikan termasuk komoditi yang mudah busuk. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menghambat proses pembusukan dengan cara pengawetan dan pengolahan. Pengasapan adalah salah satu cara pengolahan ikan yang berfungsi untuk mengawetkan serta memberi aroma dengan cita rasa yang khas. Pengasapan ikan ditujukan untuk mendapatkan daya awet dan memberi aroma yang khas. Ikan Roa atau Julung-julung (Hemirhamphus sp.) asap (nama tradisionalnya adalah Galavea) adalah salah satu produk ikan olahan yang dikonsumsi oleh masyarakat yang diolah secara tradisional yang dilakukan secara turun-temurun di Sulawesi Utara. Usaha pengolahan ikan roa asap yang dilakukan saat ini masih dilakukan dengan teknik yang sederhana dengan menggunakan kayu sebagai bahan bakarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu ikan roa asap yang di jual di pasar tradisional di kota Manado melalui uji Kadar air, Total Volatile Base Nitrogen (TVB-N), Total Plate Count (TPC), pH dan Organoleptik selama 0 hari, 7 hari, 14 hari dan 21 hari penyimpanan pada suhu ruang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksploratif deskriptif yaitu mengumpulkan data fakta yang telah tersedia dilapangan melalui pancatatan dan pengamatan secara terperinci dan sitematik kemudian dilakukan analisa data berdasarkan data kualitatif dan data kuantitatif. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Kadar air, pH, TVB-N, TPC dan Organoleptik. Dengan hasil yang diperoleh dari analisa kadar air tertinggi (14,4), terendah (12,1); uji pH tertinggi (6,0), terendah (5,87); uji TVB-N tertinggi (60.9), terendah (43,26); uji TPC tertinggi (39,5×103), terendah (13×102); organoleptik kenampakan tertinggi (7,4), terendah (5,3); organoleptik bau tertinggi (7,9), terendah (6,5); organoleptik rasa tertinggi (7,6), terendah (6,9); organoleptik tekstur tertinggi (7,5), terendah (7,1). Kata Kunci: Ikan Julung-julung (Hemirhamphus sp.), Kadar Air, pH, TVB-N, TPC, Organoleptik.


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 12
Author(s):  
Fernando Wowiling ◽  
Siegfried Berhimpon ◽  
Hens Onibala ◽  
Feny Mentang

Skipjack tuna is widely consumed by the people in North Sulawesi in many forms. One famous product is Cakalang Fufu or Smoked Skipjack. Conventional smoked skipjack fish processing has many shortcomings i.e.  longer processing time and the presence of tar residues and aromatic polycyclic hydrocarbon compounds (benzo(a)pyrene) which are harmful to human health. The use of liquid smoke is safer since the concentration of liquid smoke can be controlled. Additionally,  it is equipped with a cooking method to produce fish with soft fins and bones so that it can be directly consumed. The purpose of this study was to obtain the best formula in the process of making liquid smoked skipjack. Two concentrations of liquid smoke 0.8% and 1.2, three various cooking time using pressure cooker presto (60, 90 and 120 minutes), and  two ways of administering liquid smoke were used as treatments. Sensory hedonic test, duo-trio test, MSI test, moisture content, pH and phenol value were measured in this study.The results showed that  the best formula in this study was to soaked skipjack tuna in 1.2% liquid smoke, cooked with pressure cooker for 90 minutes and then heated at a temperature of 150°C for 30 minutes.  The Duo Trio Test results showed that skipjack tuna in 0,8% and 1.2% liquid smoke concentration either by soaked the fish in advance and cooked by pressure cooker, or cooked by pressure cooker in liquid smoke were tastier than conventional smoked fish samples.Moisture Sorption Isotherm (MSI) test results show that all skipjack tuna with liquid smoke, at RH> 60% will begin to absorb the water, so packaging is needed in this part. The MSI Oswin curve model accurately describes the actual curve with an MRD value of 7.51


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document