MEDIA TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

124
(FIVE YEARS 46)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Sam Ratulangi

2684-7205, 2337-4284

2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 28
Author(s):  
Djuhria Wonggo ◽  
Albert Royke Reo

The purpose of community service is to strengthten immune system during the adaptation of “new normal”, through diversification of processed products to increase the amount of fish consumption and providing B2SA food in the online culinary business for PKK Jaga 6 women in Sea Village, Pineleng District, Minahasa Regency, North Sulawesi Province. The method used is counseling, training and mentoring and evaluation.To find out whether the product being offered was accepted by consumers, a hedonic test was conducted on 14 panelists.The diversified products offered are the manufacture of fish kakinaga, fish nuggets and fish Ilobulo. The hedonic test results showed that both the taste, texture, smell and appearance of the fish kakinaga products were between the likes and the most liked and also the most liked. For fish nuggets, consumer acceptance, in terms of taste, texture, smell and appearance, is between very, very fond. Meanwhile, consumer acceptance of Ilobulo fish starts from like to really like. This shows that the three products are very accepted by consumers, especially PKK Jaga 6 women in Sea Village, Pineleng District, Minahasa Regency, North Sulawesi Province. 


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 20
Author(s):  
Verly Dotulong ◽  
Lita Montolalu

Ikan mengandung  protein yang tinggi , murah harganya, mudah diperoleh dan halal untuk semua golongan ditinjau dari segi kesehatan maupun agama, oleh karena itu  Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) harus dilaksanakan, salah satu cara adalah dengan melakukan diversifikasi produk olahan hasil perikanan. Berdasarkan hal ini maka FPIK Unsrat, khususnya  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan  melakukan Program Kemitraan Masyarakat pada  Kelompok Wanita Kaum Ibu (WKI) Gereja Pekabaran Injil Jalan Suci (GPIJS) Kota Bitung. Kelompok ini berdomisili di Kelurahan Manembo-Nembo Kecamatan Matuari, termasuk di wilayah Kota Bitung berjarak ± 51  km dari kampus Unsrat dengan Jumlah jiwa 59, sebagian besar adalah remaja dan anak-anak. Pekerjaan sambilan kepala keluarga sebagian besar adalah nelayan dengan hasil tangkapan ikan yang sering melimpah dan tidak bisa dimanfaatkan maksimal. Diversifikasi produk olahan ikan merupakan salah satu cara untuk mempertahankan mutu ikan dan meningkatkan konsumsi makan ikan terutama bagi remaja dan anak-anak untuk peningkatan gizi. Program kemitraan ini melaksanakan pelatihan dan pendampingan tentang pengolahan nugget dan kakinaga ikan layang (Decapterus sp) dengan porsi ikan 60 dan 80%. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penerimaan konsumen terbanyak terhadap nugget dan kakinaga ikan dari segi warna, tektur, citarasa dan tingkat kesukaan ditemukan pada produk nugget dan kakinaga ikan dengan konsentrasi ikan 80%.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 40
Author(s):  
Josefa Tety Kaparang ◽  
Hanny Welly Mewengkang
Keyword(s):  

Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah untuk menciptakan produk ikan cakalang asap khas Sulawesi Utara yang sehat, aman, bebas karsinogenik karena tanpa adanya bahan pengawet sintetis. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi larutan mana yang memiliki jumlah Bakteri Asam Laktat paling banyak sehingga dapat dijadikan pengawet dan pewarna alami. Dalam penelitian ini digunakan 4 konsentrasi larutan perendaman yaitu konsentrasi 5%(100gr kulit kayu pamuli dalam 2000ml air nira), konsentrasi 10%( 200gr kulit kayu pamuli dalam 2000ml air nira), konsentrasi 15%(300gr kulit kayu pamuli dalam 2000ml air nira) dan control 0% (2000ml air nira tanpa kulit kayu) dengan lama penyimpanan (0,3,6,9 hari) pada suhu ruang dan dilakukan 2 kali ulangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksploratif . Variabel penelitian yaitu Total Bakteri Asam Laktat. Hasil yang didapatkan adalah Total Koloni Bakteri Asam Laktat tertinggi pada konsentrasi 15% sebanyak 4,940 cfu/g sedangkan terendah pada konsentrasi 0% sebanyak 3,465 cfu/g. Kesimpulannya adalah konsentrasi 15% dapat dijadikan sebagai pengawet dan pewarna alami karena memiliki jumlah Bakteri Asam laktat tertinggi. Saran dalam penelitian ini adalah dilakukan penelitian lanjutan mengenai jenis Bakteri Asam laktat yang dihasilkan


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 35
Author(s):  
Verly Dotulong
Keyword(s):  
H Nmr ◽  

Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan  “senyawa baru yang diisolasi dari fraksi aktif  antibakteri yaitu fraksi heksana alga laut merah laurencia tronoi,  sehingga alga laut ini dapat dikembangkan sebagai pangan fungsional”. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan metanol-air 50%, pada ekstrak metanol air dilakukan fraksinasi berkesinambungan dengan menggunakan pelarut n-heksana, etilasetat dan air. Fraksi n-heksana yang mempunyai aktivitas antibakteri tertinggi selanjutnya dimurnikan untuk mendapatkan isolat murni dengan menggunakan kromatografi kolom sebanyak 3 tahap.  Pendeteksian hasil pemisahan pada tiap tahap dilakukan dengan menggunakan kromatografi Lapis tipis. Pemisahan tahap 1 dan 2 menggunakan fasa diam silika gel 60F254 dan fasa  gerak heksana-etilasetat, sedangkan pemisahan tahap ke-3 menggunakan fasa diam silika gel 60F254 RP-18  dan fasa gerak air-metanol hingga didapatkan isolat murni. Karakterisasi struktur isolat murni  menggunakan metode spektrokopi NMR. Isolat murni yang dihasilkan berupa padatan amorf  berwarna putih dengan hasil interpretasi terhadap spectrum H-NMR, C-NMR, DEPT, HMQC, HMBC dan COSY adalah termasuk golongan senyawa sesquiterpen mempunyai rumus molekul C15H26O4  mempunyai nama IUPAC 3,3,9a-trimetil-6-metilen-dekahidro-1H-benzo[7] annulen-1,2,4a,8-tetraol. Isolat murni ini diduga adalah senyawa baru karena berdasarkan penelusuran literatu belum ditemukan struktur yang sama dengan struktur isolat murni yang dihasilkan dalam penelitian ini.


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Agape Isak Sitepu ◽  
Albert Royke Reo ◽  
Daisy Monika Makapedua ◽  
Helen Jenny Lohoo ◽  
Bertie Elias Kaseger ◽  
...  

Skipjack (Katsuwonuspelamis L) is classified as a pelagic fish, and one of the fishery resources export commodity. Skipjack is found in almost all Indonesian waters, especially in North Sulawesi. Katsuo- bushi has a relatively long product durability compared to the fish preservation with other methods such as cakalang fufu fish preservation. The purpose of this study is to determine and study the quality and shelf life of Hanakatsuo  that was packed plastic with nitrogen and without nitrogen. Hanakatsuo was stored in ambient temperature for 0, 7 and 14 days in order to evaluate the quality of product during storage. The method used in this research was organoleptic test, water content and Total Place Count (TPC). The result of organoleptic test for appearance, odor and texture was an average of 7 which comply the Indonesia national standart (SNI). The result of water content of hanakatsuo that packed with nitrogen during the storage period for 0, 7 and 14 days showed increasing of water content according to the storage period experienced an increase in water content, The water content of  hanakatsuo which packed without nitrogen increased during the storage period of 0 and 7 days while on the storage of 14 days decreased to 16,45% but still comply to the SNI. Based on the TPC test showed that hanakatsuo that packed in plastic without nitrogen do not comply the SNI, while hanakatsuo that packed with nitrogen on days 0 and 7 comply the SNI. Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis L) tergolong sumber daya perikanan pelagis, dan merupakan salah satu komoditi ekspor. Ikan cakalang terdapat hampir di seluruh perairan Indonesia, terutama di Sulawesi Utara. Ikan kayu memiliki daya awet produk yang tergolong lama dibandingkan dengan pengawetan ikan dengan metode lainnya seperti pengawetan ikan cakalang fufu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mempelajari mutu dan masa simpan ikan kayu serut yang dikemas plastik dengan nitrogen dan tanpa nitrogen. Metode yang dilakukan untuk uji organoleptik, kadar air dan uji Angka Lempeng Total (ALT) dengan perlakuan penyimpanan 0 hari, 7 hari dan 14 hari. Berdasarkan hasil pengujian organoleptik kenampakan, bau dan tekstur dengan rata-rata 7 memenuhi SNI. Berdasarkan hasil uji kadar air penyimpanan hari ke 0, 7 dan 14 hari mengalami kenaikan kadar air sedangkan pada produk ikan kayu serut yang dikemas plastik tanpa nitrogen mengalami kenaikan kadar air pada penyimpanan hari ke 0, 7 dan mengalami penurunan kadar air pada hari ke 14 dengan nilai tertinggi 16.45 memenuhi SNI. Berdasarkan hasil uji ALT pada produk ikan kayu serut yang dikemas plastik tanpa nitrogen tidak memenuhi Standar SNI, sedangkan pada produk ikan kayu serut yang dikemas plastik dengan nitrogen pada hari ke 0 dan 7 memenuhi standar SNI.


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Sonia Epriana Simbolon ◽  
Hens Onibala ◽  
Engel Victor Pandey ◽  
Nurmeilita Taher ◽  
Feny Mentang ◽  
...  

This study aims to obtain the best surimi quality of skipjack that was washed with cold water of 4 ° C with different washing times (5 and 10 minutes). The parameters measured were yield, moisture content and pH (AOAC, 2005), total plate count (TPC) using the modified SNI 2332.3-2015 method, Salmonella detection with SSA Agar, and organoleptic tests according to SNI 2694: 2013. The results showed that the treatment of washing time 5 minutes is the best time in making fish paste and boiling temperature 90 ° C - 20 min is the best time in the formation of fish gel, because it has the highest folding test and bite test values of 6.6 and 8.2. Fish paste has a moisture content of 72.25 and a pH of 5.84. Microbiological test results showed that the TPC in the washing treatment of 5 min and 10 min were still in accordance with Indonesia National Standards for surimi and there was no presence of Salmonella sp. in both treatmentsTujuan penelitian ini untuk mendapatkan mutu surimi ikan cakalang terbaik yang dicuci dengan air dingin 4°C dengan waktu pencucian berbeda (5 dan 10 menit). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi peneliti dan pengolah ikan tentang waktu pencucian terbaik untuk mendapatkan mutu sensori dan mikrobiologi surimi ikan cakalang sesuai SNI 2694:2013 tentang Surimi. Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah rendemen, kadar air dan pH (AOAC, 2005), angka lempeng total (ALT) menggunakan metode SNI 2332.3-2015 yang dimodifikasi, deteksi Salmonella dengan SSA Agar, dan uji organoleptik sesuai SNI 2694:2013. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan lama pencucian 5 menit merupakan waktu terbaik dalam pembuatan pasta ikan dan suhu perebusan 90°C - 20 min adalah waktu terbaik dalam pembentukan gel ikan, karena memiliki nilai uji lipat dan uji gigit tertinggi yaitu 6.6 dan 8.2. Pasta ikan memiliki nilai kadar air 72.25 dan pH 5.84. Hasil uji mikrobiologi memperlihatkan bahwa total mikroorganisme pada perlakuan pencucian 5 min dan 10 min masih sesuai standar SNI untuk produk surimi dan tidak terdapat keberadaan Salmonella sp. pada kedua perlakuan 


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Abraham Imanuel Salawati ◽  
Roike Iwan Montolalu ◽  
Lena Jeane Damongilala ◽  
Albert Royke Reo ◽  
Djuhria Wonggo ◽  
...  

The purpose of this study was to examine the microbiological contamination of carrageenan flour made by the steam method. In this study raw seaweed was used with 0.1%, 0.2%, 0.3% NaOH, and drying time. The results of this study obtained the highest yield at the concentration of NaOH 0.3% for 8 hours drying of the Sun that is equal to 19.48%. The lowest water content at the NaOH concentration of 0.3% increases in the drying time of the 12-hour drying cabinet which is 3.7%. Frequency pH stability 8.44 - 9.7. Research Results in The best total Plate Figures at a concentration of NaOH 0.3% for 8 hours of Sun Drying is 3000 colonies / g. The results of the study of Escherichia coli, Salmonella sp. Get negative results.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui cemaran mikrobiologis pada tepung karagenan yang dibuat dengan metode uap. Pada penelitian ini digunakan perlakuan bahan baku rumput laut dengan dengan pelarut NaOH 0.1%, 0.2%, 0.3% dan lama pengeringan. Hasil penelitian ini diperoleh rendemen terbanyak pada konsentrasi NaOH 0.3% lama Pengeringan Matahari 8 jam yaitu sebesar 19.48%. Kadar air terendah pada konsentrasi NaOH 0.3% lama pengeringan Pengeringan Cabinet dryer 12 jam yaitu sebesar 3.7%. Stabilitas pH berkisar 8.44 – 9.7. Hasil Penelitian Angka Lempeng Total terbaik pada konsentrasi NaOH 0.3% dengan lama Pengeringan Matahari 8 jam yaitu sebesar 3000 koloni/g. Hasil penelitian Escherichia coli, Salmonella sp diperoleh hasil negatif. 


2020 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 107
Author(s):  
Tuhu Edi Suranta Sembiring ◽  
Albert Royke Reo ◽  
Hens Onibala ◽  
Roike Iwan Montolalu ◽  
Nurmeilita Taher ◽  
...  

Previously, commercial collagen are obtained from mammals and poultry. However, there is a huge concern about Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE, “mad cow disease”) and avian influenza from the consumers, that is why many researcher are trying to explore the utilization of marine animals as source of collagen. The aim of this study is to gathering information about extraction collagen from Tuna (Thunnus sp.) using 1% and 3% Chloride Acid. The result indicated that the rendement was 1,42 % and 5,65 %, moisture contents 7 % and 12 %, and acidity (pH) 4,30 % and 5,19 %. These results suggested that the using 3% chloride acid in the extraction process produced higher collagen. Sebelumnya, kolagen komersial diperoleh dari mamalia dan unggas. Namun demikian, terdapat kekhawatiran yang sangat besar terhadap Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE, “penyakit sapi gila”) dan flu burung dari konsumen, oleh karena itu banyak peneliti yang mencoba untuk mengeksplorasi pemanfaatan hewan laut sebagai sumber kolagen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang ekstraksi kolagen dari ikan tuna (Thunnus sp.) Menggunakan Asam Klorida 1% dan 3%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen 1,42% dan 5,65%, kadar air 7% dan 12%, serta keasaman (pH) 4,30% dan 5,19%. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan asam klorida 3% dalam proses ekstraksi menghasilkan kolagen yang lebih tinggi.  


2020 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 111
Author(s):  
Joshua Ferdinand Abednego Wior ◽  
Helen Jenny Lohoo ◽  
Engel Victor Pandey ◽  
Netty Salindeho ◽  
Josefa Tety Kaparang ◽  
...  

Surimi is an export product and has a high economic value because it has high quality content, but surimi products can be contaminated. This study aims to determine the moisture content, pH, Total Plate Count, and Salmonella from self-made surimi of tuna fish and surimi from retailed store. The value of self-made surimi is 820 cfu/g as from supermarkets is 120 cfu/g but it meets the Indonesian National Standard, which is max. 50,000 cfu/g. The pH value for self-made surimi is 6.36, and for surimi from retailed store is 7.36. The moisture content of homemade surimi was 75.83% while surimi from retailed store was 70.33%. Furthermore, there is no Salmonella detected of surimi both sample. It can be concluded that both samples can be consumed after proper cooking. Surimi adalah produk ekspor dan memiliki nilai ekonomi tinggi karena memiliki konten berkualitas tinggi, tetapi produk surimi dapat terkontaminasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar air, pH, Angka Lempeng Total, dan Salmonella dari surimi buatan ikan tuna dan surimi yang diambil dari supermarket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen ikan surimi Tuna adalah (63,50%). Nilai surimi buatan sendiri adalah 820 cfu/g karena dari supermarket adalah 120 cfu/g tetapi memenuhi Standar Nasional Indonesia, yaitu Max. 50.000 cfu/g. Nilai pH untuk surimi buatan sendiri adalah 6.36, dan untuk surimi yang diambil dari supermarket adalah 7.36. Juga, ini menunjukkan bahwa pH surimi buatan rumah bersifat asam sementara surimi dari supermarket basah. Nilai rata-rata untuk kadar air surimi buatan sendiri adalah 75,83% dengan surimi diambil dari supermarket yaitu 70,33% karena surimi diambil dari supermarket, memiliki kadar air lebih rendah dari surimi buatan sendiri. Produk dapat dikonsumsi dengan aman setelah proses pemasakan yang benar


2020 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 115
Author(s):  
Pinini Enembe ◽  
Daisy Monika Makapedua ◽  
Grace Sanger ◽  
Bertie Elias Kaseger ◽  
Silvana D Harikedua ◽  
...  

Fish is one of the food items that become famous of the capture fisheries sector such as Skipjack fish. However, fish is categorized as perishable food therefore efforts are needed to inhibit the spoilage process by preserving and processing the fish. One of traditional Japanese fish product is Katsuo-bushi or smoked fish which processed by low temperature smoking in many hours.The purpose of this study is to study the quality and shelf life of katsuo-bushi flakes (hana-katsuo) that is packed in plastic with nitrogen and without nitrogen The methods used were organoleptic test, water content and Total Place Count (TPC), and the storage period for 0 day, 7 days and 14 days. The results showed that the organoleptic test for appearance, smell and texture with an average value of 7 which complies Indonesia national standard (SNI). Based on the water content showed that hanakatsuo which packed with plastic in nitrogen and without nitrogen have increased water content at a shelf life of 0, 7 and 14 days with the highest value with a value of 13.15%, the product still complies the SNI standards. Furthermore, the results of TPC showed that hana-katsuo which is packed in plastic with nitrogen does not complies the SNI, whereas hana-katsuo which is packed in plastic without nitrogen on day 0 is too little to count while on day 7 and 14 it does not comply the SNI.Ikan adalah salah satu bahan pangan yang banyak dicari orang sehingga ikan menjadi primadona sektor Perikanan tangkap yang diantaranya adalah ikan  Cakalang. Diperlukan adanya upaya untuk menghambat proses pembusukan dengan cara pengawetan dan pengolahan. Pengasapan ikan merupakan penggabungan dari proses penggaraman,pengeringan, dan pemberian asap untuk mencegah kerusakan ikan. Tujuan penelitian iniuntuk mengetahui dan mempelajari mutu dan masa simpan ikan  kayu bubuk yang dikemas dengan nitrogen dan tanpa.nitrogen.Metode yang dilakukan untuk uji organoleptik, uji kadar air (AOAC, 2005) dan Angka Lempeng Total (ALT) dengan perlakuan penyimpanan 0 hari, 7 hari dan 14 hari. Berdasarkan hasil penelitian uji organoleptik kenampakan, baud an tekstur dengan nilai rata-rata 7 memenuhi standar SNI. Berdasarkanhasil uji kadar air ikan kayu bubuk yang dikemas plastik dengan nitrogen dan tanpa nitogen mengalami kenaikan kadar air pada masa simpan 0, 7 dan 14 hari dengan nilai tertinggi dengan nilai 13,15 %, produk masih memenuhi standar SNI.Berdasarkan hasil penelitian ALT ikan kayu bubuk yang dikemas plastik dengan nitrogen tidak memenuhi SNI, sedangkan ikan kayu bubuk yang dikemas plastik tanpa nitrogen pada hari ke 0 terlalu sedikit untuk dihitung sedangkan pada hari ke 7 dan 14 tidak memenuhi SNI.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document