scholarly journals PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG HIPERTENSI DI DESA BUKIT HARAPAN KABUPATEN BULUKUMBA

2019 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 62-66
Author(s):  
Hamdana Hamdana

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel (2015) dari 24 kabupaten atau kota dengan jumlah puskesmas 440 di Sulawesi Selatan jumlah kasus hipertensi yang didapatkan melalui pengukuran tekanan darah pada umur >18 tahun sebanyak 28,1%.Sedangkan di Kab. Bulukumba kasus hipertensi urutan ke kedua tertinggi setelah Kab. Enrekang dengan jumlah kasus hipertensi sebanyak 30,8%. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan penderita hipertensi di desa Bukit Harapan Kabupaten Bulukumba. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Desain penelitian menggunakan pre-eksperimen dengan rancangan ”one group pre-post test design”. Sampel penelitian sebanyak 20 responden yang diambil dengan tehnik consecutive sampling. Analisis data pada penelitin ini menggunakan uji McNemar. Dengan menggunakan uji McNemar dengan tingkat kepercayaan (α: 0,05) berdasarkan hasil uji tersebut, didapatkan nilai p: 0,00. Dengan demikian p: 0,00 < (α: 0,05). Maka hipotesis awal penelitian diterima dengan kesimpulan ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan masyarakat tentang hipertensi di Desa Bukit Harapan Kabupaten Bulukumba.

Author(s):  
Jelita Siska herlina Hinonaung

Tujuan penelitian: Mengetahui pengaruh pemberian paket “kiat sehat” terhadap kecemasan pada ibu hamil. Metode: Jenis penelitian ini adalah pra-eksperimental one-group pra-post test design. Pemilihan sampel secara consecutive sampling. Jumlah sampel adalah 51 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner karakteristik responden dan kecemasan. Uji wilxocon signed rank test digunakan untuk melihat perbedaan skor kecemasan ibu hamil sebelum dan setelah empat belas hari diberikan paket “kiat sehat”. Hasil: Median skor kecemasan responden sebelum diberikan paket “kiat sehat” adalah 71±10,6 dan setelah diberikan paket “kiat sehat” 61±10. Diskusi: Pemberian paket “kiat sehat” menurunkan kecemasan. Kesimpulan: Pemberian paket “kiat sehat” berpengaruh bermakna menurunkan kecemasan pada ibu hamil.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 43-53
Author(s):  
Admin Ojs ◽  
Ni Made Suarti ◽  
Rohani Rohani

Stroke adalah sindrom klinis akibat gangguan suplai darah ke otak dan mengakibatkan gangguan motorik berupa hemiparese. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh latihan rentang gerak sendi (RPS) terhadap kekuatan otot, luas gerak sendi (LGS) dan kemampuan fungsional pasien stroke di RS Husada Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experiment pre dan post test design dengan kelompok kontrol. Jumlah sampel penelitian 30 responden. Teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling. Analisis statistik yang digunakan yaitu uji t-test independen dan uji t-test dependen. Hasil penelitian menunjukkan kekuatan otot meningkat (p=0,000) dan kemampuan fungsional meningkat (p=0,000) secara signifikan setelah diberikan latihan RPS. Kesimpulan penelitian ini adalah latihan RPS berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot dan kemampuan fungsional. Saran peneliti yaitu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, dan penggunaan latihan ini sebagai intervensi mandiri dalam asuhan keperawatan pasien stroke.


2021 ◽  
Vol 8 (02) ◽  
pp. 65-77
Author(s):  
Brigitte David ◽  
Henny Pongantung ◽  
Dewi Wowor ◽  
Fransiskus Dotulong

ABSTRAK Shoulder pain merupakan komplikasi yang banyak ditemukan dan dapat mengganggu proses kemandirian pasien pasca stroke. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh manajemen bahu terhadap shoulder pain pada pasien sesudah stroke. Jenis penelitian ini adalah pre- eksperiment design dengan rancangan onegroup pre- test- post test design. Metode sampling yang digunakan yaitu Non-probability sampling dengan pendekatan consecutive sampling dengan jumlah sampel 40 responden yang dilakukan intervensi manajemen bahu selama empat bulan dengan latihan lima kali seminggu. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan instrumen yang digunakan yaitu VAS (Visual Analog Scale). Uji statistik yang digunakan adalah uji T berpasangan dan diperoleh nilai p=0,000 dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh manajemen bahu terhadap shoulder pain pada pasien sesudah stroke. Kata kunci : Manajemen bahu, Shoulder pain, stroke ABSTRACT Shoulder pain is common complication and interfere with the after stroke patients. The aim of this study was to determine the effect of shoulder management on shoulder pain for after stroke patients. This type of research was pre-experiments design with the design one of group pre-test-post test design. The sampling method used  a Non-probability  sampling with a consecutive sampling approach with a sample of 40 respondents who were given a shoulder management for four month with doing exercise once a day. The data collection used observation sheets and for the instruments used VAS ( Visual analog scale) The statistical test used paired T test and the value p=0.000 which obtained significance level with α=0.05 . The study result  showed that there was an effect of shoulder management on shoulder pain after-stroke patients Keywords : Shoulder pain, Shoulder management,  stroke


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 127-132
Author(s):  
Serlina Sandi ◽  
Asrijal Bakri

Pengantar; stroke menjadi penyebab kecacatan sehingga pasien mengalami keterbatasan dalam pemenuhan activities daily living (ADL). Tujuan; mengembangkan model latihan fisik ROM untuk meningkatkan kemandirian pasien pasca stroke dalam pemenuhan. Metode; penelitian quasi eskperimen dengan metode the one group preand post-test design. Teknik pengambilan sampel nonprobability sampling dengan pendekatan consecutive sampling dengan jumlah sampel 18 pasien pasca stroke. Penilaian kemandirian dalam pemenuhan ADL menggunakan Bartel Index dilakukan sebelum intervensi ROM dan di akhir intervensi ROM.  Analisis pengaruh ROM terhadap kemandirian pemenuhan ADL dengan Uji Wilcoxon. Hasil; menunjukkan ada pengaruh model latihan fisik ROM terhadap kemandirian pasien pasca stroke (p=0.000). Terjadi peningkatan rerata kemandirian responden setelah diberi latihan fisik ROM (44.4 ±22.2 menjadi 59.4±16.1). Kesimpulan; model latihan fisik ROM dapat meningkatkan kemandirian pasien pasca stroke dalam pemenuhan fungsional aktiviats sehari-hari


2013 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 101-106
Author(s):  
Neni Ampi Juwita Sirait ◽  
Yeni Rustina ◽  
Fajar Tri Waluyanti

Demam adalah peningkatan suhu tubuh lebih dari normal. Orang tua cenderung agresif memberikan antipiretik yang bisa menyebabkan hepatotoxicity. Penelitian ini mengidentifikasi efektivitas pemberian informasi terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan orang tua dalam penanganan demam pada anak. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment pre dan post test design. Jumlah sampel 46 responden, dibagi menjadi kelompok kontrol dan intervensi. Tehnik pengambilan sampel dengan consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan secara bermakna pada kelompok intervensi dalam aspek pengetahuan), sikap, dan keterampilan (p= 0,000; 0,008; 0,001; α= 0,05) orang tua dalam penanganan demam. Pemberian informasi dengan media booklet dapat diterapkan di rumah sakit untuk meningkatkan kemampuan orang tua dalam penanganan demam pada anak.


2013 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 111-117
Author(s):  
Yuniarti Dwi Astuti ◽  
Hesti Murwani Rahayuningsih

Latar Belakang : Prediabetes merupakan kondisi dimana kadar glukosa darah seseorang berada diantara kadar normal dan diabetes. Pengaturan diet merupakan cara efektif untuk menurunkan kadar glukosa darah. Jus Tomat merupakan salah satu bahan minuman yang dihubungkan dengan penurunan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian jus tomat terhadap kadar glukosa darah pada prediabetes. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen dengan rancangan one group pre test-post test design. Subjek penelitian adalah warga Kelurahan Sendangguwo Semarang yang diambil secara consecutive sampling. Besar sampel adalah 21 orang. Tiap sampel diberi jus tomat sebanyak 200 ml yang berasal dari 180 gram tomat merah jenis Lycopersicum commune yang di-blanching dengan air pada suhu 70-90°C selama 10 menit kemudian diblender dan disaring. Intervensi jus tomat diberikan selama 3 minggu. Kadar glukosa darah puasa diukur satu hari sebelum dan satu hari setelah intervensi dengan menggunakan metode spektrofotometri. Selama intervensi, asupan makan diperoleh dengan metode food recall 3×24 jam. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Shapiro Wilk dan paired  t- test. Hasil : Terjadi penurunan kadar glukosa darah puasa sebesar 9,00 mg/dl (7,64%) setelah pemberian jus tomat selama 3 minggu. Simpulan : Uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan bermakna terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa sebelum dan setelah pemberian jus tomat.


2013 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 40-46
Author(s):  
Yanti Cahyati ◽  
Elly Nurachmah ◽  
Sutanto Priyo Hastono

Hemiparese pada klien stroke dapat menyebabkan klien mengalami berbagai kecacatan. Latihan Range of Motion (ROM) merupakan salah satu bentuk latihan yang dinilai efektif untuk mencegah terjadinya kecacatan. Latihan ROM bisa dilakukan dengan pendekatan bilateral yang dapat memberikan efek yang lebih baik dibandingkan dengan unilateral training. Penelitian bertujuan mengidentifikasi perbandingan latihan ROM unilateral dan bilateral terhadap kekuatan otot pasien hemiparese akibat stroke iskemik. Penelitian menggunakan desain Quasi Experiment pre dan post test design. Jumlah sampel 30 responden yang terdiri dari kelompok intervensi I dan intervensi II. Evaluasi penelitian dilakukan pada hari pertama dan ketujuh. Teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan kekuatan otot meningkat pada kedua kelompok intervensi dan terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok intervensi (p= 0,018, α= 0,05 ). Penelitian lebih lanjut tentang pengaruh penggunaan latihan ini secara terprogram dalam menangani pasien stroke dengan hemiparese perlu dilakukan.


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 86-92
Author(s):  
Intan Yusita ◽  
Jusuf S. Effendi ◽  
Andria Pragholapati

Persalinan merupakan kejadian alamiah yang dialami oleh setiap ibu hamil. 60% ibu nifas memiliki gangguan defekasi. Faktor yang memengaruhi proses defekasi pada ibu nifas adalah kurang latihan fisik atau imobilisasi pada ibu. Salah satu aktivitas yang dianjurkan untuk dilakukan para ibu setelah melahirkan adalah senam nifas Pelvic Floor Muscle Treatment (PFMT) atau latihan yang dilakukan khusus untuk otot dasar panggul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pelvic Floor Muscle Training  terhadap defekasi pertama pada ibu post partum spontan dalam pencegahan gangguan fungsi defekasi pada ibu . Metode penelitian menggunakan quasy experiment dengan one group post test design with control. Jumlah sampel keseluruhan adalah 36 orang. Tenik pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling dengan permutasi random blok. Intrumen pengumpulan data yaitu Lembar observasional adalah melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Lembar observasi yang meliputi gerakan Senam Otot dasar panggul (Pelvic Floor Muscle Training ). Hasil Senam Pelvic Floor Muscle Training  berpengaruh terhadap percepatan defekasi pertama pada ibu Postpartum dibandingkan dengan tidak melakukan senam. Tenaga kesehatan hendaknya berupaya memberikan penyuluhan dan konseling tentang pentingnya Pelvic Floor Muscle Training .


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 372-378
Author(s):  
Asrijal Bakri ◽  
Fransisco Irwandy ◽  
Elmiana Bongga Linggi

Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui berdasarkan hasil penginderaan dan pengalaman yang didapatkan manusia. Perawatan penderita stroke di rumah oleh keluarga merupakan segala tindakan yang dilakukan keluarga demi mempertahankan kesehatan penderita stroke, seperti membantu aktifitas fisik setelah stroke, menangani kebersihan diri, menangani masalah makan dan minum, kepatuhan program pengobatan di rumah. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang perawatan pasien stroke di rumah terhadap tingkat pengetahuan keluarga. Jenis penelitian ini adalah penelitian pre eksperimen, dengan pendekatan One Group Pre-test – Post-test Design. Populasi penelitian ini adalah keluarga pasien stroke yang berada di Poliklinik Neurologi  Rumah Sakit Stella Maris Makassar. Pengambilan sampel  menggunakan teknik nonprobability sampling, dengan pendekatan consecutive sampling. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 60 responden dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah uji wilcoxon untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang perawatan pasien stroke di rumah terhadap tingkat pengetahuan keluarga dan diperoleh nilai p=0,000. Berdasarkan uji statistik tersebut diketahui nilai p < α (0,05), maka dapat disimpulkan hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang perawatan pasien stroke di rumah terhadap tingkat pengetahuan keluarga. Oleh sebab itu, perawat penting memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan pasien stroke dirumah pada keluarga agar pengetahuan keluarga meningkat.


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 59-63
Author(s):  
Mujib Akhis Susanto

Pendahuluan : Nyeri merupakan masalah utama dalam pasien perioperatif yang dapat menyebabkan sensasi nyeri hebat. Manajemen nyeri dilakukan untuk mengurangi kelemahan akibat nyeri.Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh intervensi Spiritual Emotional Freedom Tehcnique (SEFT) terhadap penurunan intensitas nyeri pasien post op yang mendapat terapi SEFT dan tidak mendapat terapi SEFT. Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experiment pre post test design with control group dengan tehnik consecutive sampling. Subjek yang terlibat sebanyak 36 pasien post op di ruang bedah Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang yang dibagi menjadi dua yaitu kelompok intervensi SEFT dan spiritual sebagai kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan adalah numeric rating scale.Data dianalisis menggunakan Mann Whitney U Test dan Indepent t Test dengan taraf signifikansi 5%. Hasil :Hasil penelitian menunjukkan rerata nyeri sebelum intervensi adalah 5,7 (SD: 1,11) pada kelompok intervensi dan 5,61 (SD: 1,19) pada kelompok kontrol. Rerata nyeri setelah intervensi adalah 3,61 (SD: 0,97) pada kelompok intervensi dan 4,77 (SD: 1,06) pada kelompok kontrol. Selisih hasil rerata nyeri pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol adalah 1,32. Terdapat perbedaan signifikan rerata penurunan nyeri antara kelompok intervensi dan kontrol (p= 0,0003). Kesimpulan :Intervensi SEFT terbukti dapat menurunkan intensitas nyeri post op. Intervensi ini hendaknya diaplikasikan oleh perawat rawat inap agar dapat bekerjasama interdisiplin untuk mengatasi permasalahan tersebut. Kata Kunci : Intervensi spiritual, Nyeri Post Op, Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT).   Introduction: SpiritualEmotional Freedom Tehnique (SEFT) represents and affiliation technique from body’s energy system and spiritual therapy by tapping at certain points of the body. Beside the body’s energy system there is also a relaxation method with that engage patient belief to relieve pain post op. SEFT focuses on certain words or sentences pronounced several times in a rhytim, follow by resignation to the God a patient belief. This research wes aimed to explore the effect of SEFT intervention to reduce of patient post op in Islamic Sultan Agung of Semarang Hospital in Semarang. Method : Quasi experimental used in this study was pre test and post test design with control group.Sampels were recruited using consecutive sampling. The samples size was 36 respondent. They were devided into intervention and control group, each group’s consist of 18 respondent. The intervention group received SEFT intervention combined with analgesic therapy and control group given only analgesic therapy. SEFT intervention implemented after administrating analgesic, for 5-10 minutes every day during three day. Pain scale was maesured by using Numerci Rating Scale to both of group. The data were analyzed stastically with sample t test with significance of level ? ? 0,05. Result : The Result demonstrated that the combination SEFT intervention and analgesic therapy was more effective than only analgesic therapy. Conclusion :The SEFTintervention reduces the post operative pain and its should be implied by the nurse in collaboration with multidiciplinary healthworkers. Keywords : Labor Pain, Pain Intervention, Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT), Pain Intervention


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document