Jurnal Ilmiah Perawat Manado (Juiperdo)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

47
(FIVE YEARS 40)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Poltekkes Kemenkes Manado

2655-9382, 2252-4843

2021 ◽  
Vol 8 (02) ◽  
pp. 159-185
Author(s):  
Adolfina Lukas Siamben ◽  
Maria Astrid ◽  
Sutanto Priyo Hastono
Keyword(s):  

Latar belakang : Peningkatan berat badan  intradialitik akibat ketidakpatuhan asupan cairan pasien yang menjalani hemodialisa berdampak pada terjadinya penumpukan cairan secara kronis dan berisiko terhadap gangguan pada kardiovaskuler dan hipertensi, serta meningkatkan mortalitas dan morbiditas pada pasien  gagal ginjal kronik. Tujuan: Penelitian ini menganalisis efektivitas Training Efikasi Diri terhadap kepatuhan pembatasan cairan dan nilai Intradialytic Weight Gain (IDWG) terhadap pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Metode : Penelitian dilakukan pada Juni-Juli 2020 di RS. Stella Maris Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasy experiment pre-post-test dengan  control group terhadap 92 responden (69 di kelompok intervensi dan 23 di control). Intervensi Traning Efikasi Diri diberikan sesuai dengan Booklet selama 4 minggu, seminggu 3 kali dengan total 12 kali pertemuan. Kepatuhan dinilai dengan kuesioner  sebelum dan sesudah penelitian serta observasi berat badan setiap kali kunjungan untuk menghitung nilai Intradialytic Weight Gain. Hasil : Hasil uji T Dependen Parametrik Terdapat perbedaan antara kepatuhan pembatasan cairan (p<0.05) dan nilai Intradialytic Weight Gain (p<0.05) sebelum dan sesudah intervensi. Uji T independen Parametrik terdapat perbedaan  signifikan kepatuhan pembatasan cairan (p< 0.05) dan nila Intradialytic Weight Gain (p< 0.05) antara kelompok intervensi dengan kontrol. Hasil uji Ancova, Training efikasi diri berpengaruh terhadap kepatuhan pembatasan cairan sebanyak 17,7%, sementara 82,3% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian. Training efikasi diri sangat berpengaruh terhadap nila Intradialytic Weight Gain sebanyak 18,5%, sementara 81,5% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian. Kesimpulan: Training efikasi diri sebagai salah satu jenis terapi komplementer untuk meningkatkan kepatuhan pembatasan cairan dan nila Intradialytic Weight Gain penderita GGK dengan hemodialisa.     Kata Kunci : Gagal Ginjal Kronik, Kepatuhan Pembatasan Cairan, Nilai IDWG Dan Training Efikasi Diri


2021 ◽  
Vol 8 (02) ◽  
pp. 142-157
Author(s):  
Henry Imbar ◽  
Nita Riani Momongan

Latar belakang Perkembangan masalah gizi di Indonesia semakin kompleks saat ini, selain masih menghadapi masalah kekurangan gizi, masalah kelebihan gizi juga menjadi persoalan yang harus kita tangani dengan serius. Indonesia adalah Negara dengan prevalensi stunting kelima terbesar di dunia. Untuk mencapai tumbuh kembang optimal, WHO / UNICEF merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan, salah satunya pemberian ASI ekslusif. Pemberdayaan masyarakat melalui tokoh agama merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap serta membantu keberhasilan ibu menyusui. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan status stunting bayi yang ibunya mendapat bimbingan / konseling dari tokoh agama sejak hamil sampai menyusui hingga dua bulan di Kabupaten Minahasa Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Experiment, sedangkan desain penelitiannya adalah pre post test control group. Jumlah sampel   penelitian adalah 84 ibu hamil yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok diberikan konseling oleh tokoh agama berjumlah 42 ibu hamil dan tidak mendapat konseling berjumlah 42 ibu hamil. Hasil analisis statistik T-test dengan tingkat kepercayaan 95%, menemukan tidak ada perbedaan yang bermakna tentang naiknya berat badan berdasarkan KMS antara kelompok perlakuan dengan kontrol (P = 0,248) dantidak ada perbedaan persentase penambahan berat badan antara kelompok perlakuan dan kontrol ( P = 0,297). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak ada perbedaan bermakna tentang pengetahuan, sikap, dan kenaikan berat badan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, terdapat perbedaan bermakna perilaku menyusui ekslusif pada kelompok perlakuan dan kelompok control, serta terdapat perbedaan yang bermakna antara kenaikan berat badan berdasarkan KMS dengan perilaku menyusu eksklusif. Kata Kunci : Tokoh Agama; Perilaku Menyusui Ekslusif; Status Stunting Bayi    


2021 ◽  
Vol 8 (02) ◽  
pp. 117-129
Author(s):  
Elisabeth M.F Lalita ◽  
Amelia Donsu

Latar Belakang: Sekitar 5 sampai 10% anak diperkirakan mengalami keterlambatan perkembangan. Salah satu perkembangan anak yang penting untuk dipantau adalah perkembangan motorik karena banyak kinerja kognitif yang berakar pada keberhasilan perkembangan motorik. Pijat dapat membantu perkembangan keterampilan motorik bayi. Tujuan: untuk mengetahui efektifitas pijat bayi dan promosi kesehatan media video terhadap perkembangan motorik bayi berdasarkan skrining KPSP. Metode Penelitian: Desain penelitian ini pre experimental desaign dengan rancangan one group pretest posttes. Sampel dalam penelitian yaitu seluruh ibu yang mempunyai bayi yang tinggal di Winangun, jumlah sampel 14 responden ibu dan 14 responden bayi. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan Video, KPSP, dan Checklist. Teknik analisa data menggunakan uji Paired Simple T-Test. Hasil penelitian yaitu pijat bayi efektif meningkatkan perkembangan motorik bayi dengan nilai p value 0,001 dan promosi kesehatan dengan video terbukti efektif meningkatkan kemampuan ibu melakukan pijat bayi dengan nilai p value 0,001. Kesimpulan: pijat bayi merupakan teknik yang sederhana dan efektif mendukung perkembangan bayi. secara keseluruhan. Peran ibu sangat penting dalam proses tumbuh kembang bayi sehingga perlu mengeksplorasi pengalaman belajar ibu melakukan pijat bayi serta membangun hubungan emosional dan fisik dengan bayi.   Introduction: About 5 to 10% of children are estimated to have developmental delays. One of the important children's developments to monitor is motor development because a lot of cognitive performance is rooted in the success of motor development. Massage can also help the development of baby motor skills. The research objective was to determine the effectiveness of infant massage and health promotion video method on infant motor development based on KPSP screening. Method: This type of research is a pre-experimental design with a one group pretest posttest design. The sample in this research is all mothers who have babies who live in Winangun I, the total sample is 14 respondents. The instruments in this study used video, KPSP, and checklists. The data analysis technique used the Paired Simple T-Test. Results: The results of the study were infant massage was effective in increasing motoric development of infants with a p value of 0.001 and health promotion video method was proven to be effective in increasing the ability of mothers to massage babies with a p value of 0.001. Conclusion: Baby massage is a simple and effective technique supporting the development of the baby. The role of the mother is very important in the process of growing the baby so it is necessary to explore the learning experience of the mother doing the baby massage as well as building emotional and physical relationship with the baby


2021 ◽  
Vol 8 (02) ◽  
pp. 130-141
Author(s):  
Vega Roosa Fione ◽  
Jeanne D’arc Zavera Adam

Pendahuluan :  Plak tidak dapat dilihat dengan mata karena warnanya transparan. Cara melihat plak digunakan zat pewarna (merah/ungu)  yang berupa cairan disebut disclosing solution. Tetapi dalam aplikasinya, disclosing solution mempunyai kekurangan yaitu mengandung bahan kimia. Alternatif pewarna alami yaitu atosianin yang terdapat pada ubi jalar ungu.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  efektivitas sediaan ekstrak  ubi jalar ungu sebagai pewarna alami dalam pewarnaan plak gigi.   Metode : Penelitian ini dilakukan dengan rancangan kuasi eksperimen dengan rancangan design penelitian posttest with control group design. Penelitian dilakukan pada bulan Maret – November 2020. Jumlah sampel sebanyak 30 responden (dibagi menjadi 3 kelompok) dengan  tehnik pengambilan sampel yaitu simple random sample dengan kriteria inklusi. Penelitian dilakukan pada laboratorium farmasi dan laboratorium promotif preventif  Poltekkes Manado. Data diambil dengan cara memeriksa Plak Indeks  PHP (Patient Hygeine Performace Index)  Data dicatat pada format pemeriksaan. Data yang diperoleh di uji statistik dengan uji  One Way Annova. Hasil :  Nilai rata-rata indeks PHP  pada kelompok I, II dan III, didapat nilai tertinggi pada kelompok III (kelompok kontrol) dan Uji One way Anova didapat nilai signifikan 0.023 < 0.005, sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan nilai indeks PHP yang signifikan,dimana kelompok kontrol masih lebih efektif dalam pewarnaan plak gigi.    Introduction: Plaque cannot be seen with the eye because it is transparent. The way to see plaque is used a dye (red / purple) in the form of a liquid called a disclosing solution. But in its application, disclosing solutions have a drawback, namely that they contain chemicals. Alternative natural dyes are anthocyanins found in purple sweet potato. This study aims to determine the effectiveness of purple sweet potato extract as a natural dye in staining dental plaque. Methods: This study was conducted with a quasi-experimental design with a posttest research design with control group design. The study was conducted in March - November 2020. The total sample was 30 respondents (divided into 3 groups) with the sampling technique, namely simple random sample with inclusion criteria. The research was carried out in the pharmaceutical laboratory and preventive promotive laboratory at the Manado Health Polytechnic. The data is retrieved by checking the PHP (Patient Hygeine Performance Index) Plaque Index. Data is recorded in the examination format. The data obtained were statistical tests with the One Way Annova test. Results: The average value of the PHP index in groups I, II and III, the highest value was obtained in group III (control group) and the One way Anova test obtained a significant value of 0.022 <0.005, so it can be concluded that there is a significant difference in the value of the PHP index, where the control group was still more effective in staining dental plaque.        


2021 ◽  
Vol 8 (02) ◽  
pp. 78-92
Author(s):  
Adriani Natalia M

Abstrak Kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia.Kemoterapi merupakan salah satu pilihan terapi yang tersedia. Namun, kemoterapi memiliki agen sitotoksik yang bukan hanya menyerang sel kanker yang berproliferasi tetapi juga sel-sel yang normal yang akan mempengaruhi kemampuan fisik pasien.Penelitian ini bertujuan mengevaluasi tanda dan gejala pasien yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar 2016 yang meliputi nyeri, mual dan muntah dan hasil pemeriksaan laboratorium pada hematologi yaitu HGB, WBC dan PLT.Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriftif eksploratif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan "purposive sampling" sebanyak 42 responden. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Kruskall Wallis untuk hubungan siklus kemoterapi dengan nyeri, mual /muntah dan kelelahan serta uji Korelasi Spearman untuk korelasi siklus kemoterapi dengan profil hematologi (Hgb, WBC, dan PLT) dengan tingkat kepercayaan 95%. Semua data dianalisis dengan program SPSS versi 21,0 (SPSS, Inc Chicago, IL).Ada hubungan siklus kemoterapi dengan nyeri (p: 0.013), mual dan muntah (p:0.02), dan kelelahan (p:0.01). Selain itu, didapatkan ada korelasi siklus kemoterapi dengan kadar hemoglobin (p=0.026,r=-0.034), kadar PLT (p=0.050,r=-0.305), dan tidak ada korelasi siklus kemoterapi dengan WBC (p=0.889,r=0.022). Namun berdasarkan siklus kemoterapi berulang sebanyak dua kali tidak ditemukan perubahan yang berarti antara intensitas nyeri, grade mual/muntah, tingkat kelelahan, kadar, PLT dan WBC, kecuali kadar Hemoglobin dalam darah yang mengalami penurunan. Terjadi perubahan gejala (nyeri, mual dan muntah, kelelahan) dan perubahan status hematologi (Hb dan PLT) seiring dengan peningkatan siklus kemoterapi. Olehnya itu, diperlukan pemantauan dari perawat dan pihak terkait dalam penanganan pasien dengan kemoterapi. Kata kunci: siklus kemoterapi, nyeri, mual/muntah, kelelahan, hemoglobin, WBC dan PLT. Abstrak Cancer is one of the leading causes of death worldwide. Chemotherapy is one of the treatment options available. However, chemotherapy has a cytotoxic agent that is not only attacking the cancer cells poliferating but also normal cells that will affect the patient's physical abilities. This study aimed to evaluate the signs and symptoms of patients who are undergoing chemotherapy at Ibn Sina Hospital Makassar 2016 include pain, nausea and vomiting, and laboratory results in hematology, namely HGB, WBC and PLT.This study used a descriptive longitudinal research design. The sampling technique is done with the "purposive sampling" as many as 42 respondents. Data analysis was performed using Kruskal Wallis test for the relationship cycles of chemotherapy with pain, nausea / vomiting and fatigue as well as Spearman's correlation test cycles of chemotherapy with hematologic profile (Hgb, WBC, and PLT) with a 95% confidence level. All data were analyzed with SPSS version 21.0 (SPSS, Inc. Chicago, IL).There are correlation with the pain of chemotherapy cycles (p: 0.013), nausea and vomiting (p: 0.02), and fatigue (p: 0.01). In addition, it was found there was a correlation cycles of chemotherapy with hemoglobin levels (p = 0.026, r = -0034), PLT levels (p = 0.050, r = -0305), and no correlation with WBC cycles of chemotherapy (p = 0.889, r = 0022). However, based on repeated cycles of chemotherapy twice found no significant change between the intensity of pain, grade nausea / vomiting, fatigue, concentration, PLT and WBC, except hemoglobin levels in the blood decrease. There is a change of symptoms (pain, nausea and vomiting, fatigue) and hematologic status changes (Hemoglobin and PLT) along with increased cycles of chemotherapy. By him that would require monitoring of nurses and parties involved in the management of patients with chemotherapy. Keywords: cycles of chemotherapy, pain, nausea / vomiting, fatigue, hemoglobin, WBC and PLT.


2021 ◽  
Vol 8 (02) ◽  
pp. 93-116
Author(s):  
Brigitte Inez Maitimo
Keyword(s):  

Latar Belakang: Wanita yang menikah pertama kali di umur yang masih mudah cenderung belum memiliki kesiapan fisik mental sosial untuk menjalankan peran sebagai ibu dalam pemenuhan gizi bayi dan anak. Kurangnyanpengetahuan seorang ibu tentang gizinyang seharusnya dipenuhinanak padanmasa pertumbuhannya akan terlihat dalam lingkungan masyarakat yang biasanya ibu justru membelikan makanan yang disukai anak tanpa mengetahui makanan yang dimakan oleh anak itu mengandung gizi yang cukup atau tidak serta makanan yang sehat dan yang mengandung banyak gizi. Berdasarkan fakta yang didapat bahwa 60% ibu dengan usia 25-39 tahun dikatakan lebih memahami cara pemberian makanan yang baik bagi anak sesuai dengan kebutuhannya dari pada ibu dengan usia 15-24 tahun. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur pertama kawin dengan status gizi baduta di Provinsi Sulawesi Utara.  Metode Penelitian: Penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 53 orang wanita yang memiliki anak umur 6-23 bulan di Provinsi Sulawesi Utara diperoleh dari SDKI 2017. Hasil: Hasil analisa data mengenai hubungan umur pertama kawin dengan nutrisi mikro memperoleh nilai p = 0,378 dan hubungan umur pertama kawin dengan nutrisi makro memperoleh nilai p = 0,615. Kesimpulan: Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur pertama kawin dengan status gizi baduta di Provinsi Sulawesi Utara.


2021 ◽  
Vol 8 (02) ◽  
pp. 65-77
Author(s):  
Brigitte David ◽  
Henny Pongantung ◽  
Dewi Wowor ◽  
Fransiskus Dotulong

ABSTRAK Shoulder pain merupakan komplikasi yang banyak ditemukan dan dapat mengganggu proses kemandirian pasien pasca stroke. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh manajemen bahu terhadap shoulder pain pada pasien sesudah stroke. Jenis penelitian ini adalah pre- eksperiment design dengan rancangan onegroup pre- test- post test design. Metode sampling yang digunakan yaitu Non-probability sampling dengan pendekatan consecutive sampling dengan jumlah sampel 40 responden yang dilakukan intervensi manajemen bahu selama empat bulan dengan latihan lima kali seminggu. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan instrumen yang digunakan yaitu VAS (Visual Analog Scale). Uji statistik yang digunakan adalah uji T berpasangan dan diperoleh nilai p=0,000 dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh manajemen bahu terhadap shoulder pain pada pasien sesudah stroke. Kata kunci : Manajemen bahu, Shoulder pain, stroke ABSTRACT Shoulder pain is common complication and interfere with the after stroke patients. The aim of this study was to determine the effect of shoulder management on shoulder pain for after stroke patients. This type of research was pre-experiments design with the design one of group pre-test-post test design. The sampling method used  a Non-probability  sampling with a consecutive sampling approach with a sample of 40 respondents who were given a shoulder management for four month with doing exercise once a day. The data collection used observation sheets and for the instruments used VAS ( Visual analog scale) The statistical test used paired T test and the value p=0.000 which obtained significance level with α=0.05 . The study result  showed that there was an effect of shoulder management on shoulder pain after-stroke patients Keywords : Shoulder pain, Shoulder management,  stroke


2021 ◽  
Vol 8 (02) ◽  
pp. 47-64
Author(s):  
Maria Kurni Menga ◽  
Ely Lilianty ◽  
Andi Masyhita Irwan

Latar Belakang: Kemoterapi merupakan salah satu pengobatan kanker yang memberikan efek samping fatigue yang dapat disebabkan dari berbagai faktor yang dapat berdampak terhadap penurunan kualitas hidup pasien. Tujuan : untuk menganalisa faktor yang mempengaruhi fatigue pada pasien kanker dengan kemoterapi. Metode : Desain penelitian ini adalah tinjauan pustaka. Cari artikel menggunakan database PubMed, Proquest, Ebsco Host dan Science Direct, dengan batasan publikasi artikel selama 5 tahun terakhir (2015-2020), relevan dengan kata kunci pencarian berdasarkan database pada Judul / Abstrak. Ada 5.337 artikel yang ditemukan dan kemudian kami menyaringnya untuk menilai kelayakannya dan mengeluarkan artikel yang tidak memenuhi kriteria inklusi. Sehingga hanya ada 7 artikel yang relevan sebagai referensi utama. Hasil : Diperoleh 7 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusidiantaranya 5 artikel merupakan penelitian prospektif dan 2 artikel merupakan penelitian cross-sectional observasional. Ulasan ini ini menyatakan beberapa faktor yang dapat menyebabkan atau memicu fatigue pada pasien kanker dengan kemoterapi yaitu  usia, ras, tekanan psikologis, anemia, body mass index (BMI) /Indeks Massa Tubuh, komorbiditas, tingkat fatiguesebelum kemoterapi. Kesimpulan : Fatigue merupakan gejala yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien yang menjalani kemoterapi,  Hal ini dapat terjadi disebabkan beberapa faktor yang perlu di deteksi secara dini dan menjadi perhatian dari semua pihak baik pasien, keluarga dan petugas kesehatan yang menagani pasien sehingga mendapatkan intervensi yang tepat.


2021 ◽  
Vol 8 (01) ◽  
pp. 192-211
Author(s):  
Brigitte David ◽  
Monica Suparlan ◽  
Brigita Maria Tambengi ◽  
Marta Kanis Ohoiledwarin

Latar Belakang: Akreditasi menunjukkan komitmen nyata sebuah Rumah Sakit dalam memperbaiki mutu pelayanan dan meningkatkan keselamatan pasien di Rumah Sakit. Karena itu, perlu ada kesamaan persepsi tentang manfaat akreditasi Rumah Sakit, agar semua karyawan berperan aktif dalam proses pengmbangan RS sesuai standar pemerintah. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui persepsi perawat tentang dampak akreditasi di Rumah Sakit Budi Mulia Bitung. Metode: penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan fenomenologi, dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan Nonprobability Sampling dilakukan dengan teknik Purposive Sampling. Partisipan berjumlah 6 orang perawat pelaksana yang bekerja minimal 3 tahun dan telah mengikuti proses akreditasi Rumah Sakit. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dalam bentuk Focused Group Discussion (FGD) / Diskusi Kelompok Fokus menggunakan pedoman wawancara. Data akan dianalisa dengan metode analisis konten. Uji keabsahan data yang dilakukan meliputi Uji Credibility, Uji Dependability, dan Uji Confirmability. Hasil: penelitian ini merujuk pada 3 tema yang menunjukkan bahwa (1) Pemahaman perawat mengenai pengertian akreditasi Rumah Sakit masih kurang, pemahaman partisipan lebih pada tujuan akreditasi. (2) Pengaruh pelaksanaan akreditasi Rumah Sakit terhadap pelayanan keperawatan dapat memberikan dampak yang positif dan negatif. (3) Strategi perawat dalam menghadapi akreditasi Rumah Sakit sudah sesuai dengan pendapat para ahli. Simpulan: persepsi perawat berpengaruh pada partisipasi untuk memenuhi tujuan akreditasi Rumah Sakit, yang memiliki dampak positif dan negatif, maka perlu adanya upaya dan strategi dari manajemen Rumah Sakit Budi Mulia Bitung. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan bagi perawat untuk mengikuti pelatihan dan sosialisasi yang diberikan oleh Tim Akreditasi Rumah Sakit. Selanjutnya perawat dapat berpikir rasional, kreatif dan inovatif mengenai hambatan yang dirasakan dalam pemberian pelayanan perawatan setelah akreditasi.   Introduction: Accreditation shows a hospital's real commitment in improving the quality of services and improving patient safety in hospitals. Therefore, there needs to be a common perception about the benefits of hospital accreditation, so that all employees play an active role in the process of developing hospitals according to government standards. Aim: this study to find out the perception of nurses about the impact of accreditation at Budi Mulia Bitung Hospital. Method: This research uses qualitative method of phenomenological approach, with sampling technique used nonprobability sampling done by Purposive Sampling technique. Participants numbered 6 implementing nurses who worked for at least 3 years and had followed the hospital accreditation process. Data collection is conducted by in-depth interviews in the form of Focused Group Discussion (FGD) / Focus Group Discussion using interview guidelines. The data will be analyzed by content analysis method. Data validity tests include Credibility Test, Dependability Test, and Confirmability Test. Result: this study refers to 3 themes that show that (1) Nurses' understanding of the understanding of hospital accreditation is still lacking, participants' understanding is more on accreditation objectives. (2) The effect of the implementation of hospital accreditation on nursing services may have a positive and negative impact. (3) The nurse's strategy in dealing with hospital accreditation is in accordance with the opinion of experts. Conclusion: the perception of nurses has an effect on participation to meet the hospital accreditation objectives, which have a positive and negative impact, so there needs to be efforts and strategies from the management of Budi Mulia Bitung Hospital. Based on the results of this research, it is recommended for nurses to participate in training and socialization provided by the Hospital Accreditation Team. Furthermore, nurses can think rationally, creatively and innovatively about the perceived obstacles in providing care services after accreditation.    


2021 ◽  
Vol 8 (02) ◽  
pp. 34-46
Author(s):  
Paridah Paridah ◽  
Ana Damayanti ◽  
Indrawati Indrawati ◽  
Grace A Merentek ◽  
Sofyawati Yunus

ABSTRAK Penderita Diabetes Melitus (DM) memiliki potensi untuk menyebabkan banyak komplikasi baik yang dikelola dengan baik atau tidak dan banyak dari mereka tidak menyadari hal tersebut. Gangguan sensasi pada ekstermitas bawah, merupakan gejala awal komplikasi DM yang akan menjadi cikal bakal terjadinya Diabetic Foot Ulcer (DFU). Studi literature ini bertujuan untuk menampilkan hasil dari beberapa penelitian yang menggunakan IpTT dalam penelitian terhadap deteksi neuropati pada pasien DM. Metodologi yang digunakan untuk tinjauan ini adalah hasil telaah dari beberapa penelitian tentang  ”Ipswich Touch Test” yang dipublikasi pada tiga data base. Kami mengkategorikan studi berdasarkan tipe DM, metode penelitian yang dilakukan adalah ah Randomize Controlled Trial dengan systematic review. Kami membandingkan kesimpulan penelitian berdasarakan tingkat sensibilitas klien diabetes pada daerah perifer/DPN dengan IpTT. Temuan kami menunjukkan bahwa IpTT merupakan salah satu metode yang reliabel, valid mudah, murah dan tidak menimbulkan bahaya serta dapat diajarkan kepada pasien dan keluarga dalam mendeteksi risiko Diabetic foot ulcer (DFU) pada penderita diabetes. IpTT juga memiliki nilai prediktif negatif yang tinggi dan keakuratan yang sangat baik bila dibandingkan dengan metode skrining standar mendukung perannya sebagai alat skrining untuk mendeteksi risiko DFU pada pasien diabetes. Kesimpulannya adalah IpTT merupakan salah satu metode untuk menilai tingkat sensibilitas pasien DM yang cukup sensitif, efektif, spesifik, mudah dilakukan tidak memerlukan biaya maupun alat serta tidak menimbulkan bahaya baik bagi pasien maupun pemeriksa dan dapat dilakukan oleh siapapun.   Kata kunci: Ipswich Touch Test,  neuropati,  sensibilitas   ABSTRACT   People with diabetes mellitus (DM) have the potential to cause many complications no matter how well-managed and most of them are unaware. Impaired sensation in the lower extremity, is an early warning of DM complications that will become a Diabetic Foot Ulcer (DFU). The aim of this study is to present the results from several studies using IPTT in research neuropathy of DM patients detection. The methodology used for this review is the result of several studies on the "Ipswich Touch Test" published on three data bases. We categorize studies based on type of DM, the research method is Randomize Controlled Trial with a systematic review. We compared the study conclusions based on the level of diabetes client sensibility in the peripheral area/DPN with IpTT. Our finding show that IpTT is a reliable, easy, inexpensive and harmless method and it can be taught to the patients and families in detecting the risk of diabetic foot ulcer (DFU). IpTT also has a high negative predictive value and excellent accuracy when it compared to standard screening methods for supporting role as screening tool to detect the risk of DFU in diabetic patients. The conclusion is the IpTT as a method for assessing the level of DM patient sensibility is quite sensitive, effective, specific, easy to do, cost-free, without tools and harmless to both patients and examiners and it can be done simply by almost anyone.   Kata Kunci: Ipswich Touch Test, neuropathy, sensibility


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document