scholarly journals PENGARUH MANAJEMEN BAHU TERHADAP SHOULDER PAIN PADA PASIEN SESUDAH STROKE

2021 ◽  
Vol 8 (02) ◽  
pp. 65-77
Author(s):  
Brigitte David ◽  
Henny Pongantung ◽  
Dewi Wowor ◽  
Fransiskus Dotulong

ABSTRAK Shoulder pain merupakan komplikasi yang banyak ditemukan dan dapat mengganggu proses kemandirian pasien pasca stroke. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh manajemen bahu terhadap shoulder pain pada pasien sesudah stroke. Jenis penelitian ini adalah pre- eksperiment design dengan rancangan onegroup pre- test- post test design. Metode sampling yang digunakan yaitu Non-probability sampling dengan pendekatan consecutive sampling dengan jumlah sampel 40 responden yang dilakukan intervensi manajemen bahu selama empat bulan dengan latihan lima kali seminggu. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan instrumen yang digunakan yaitu VAS (Visual Analog Scale). Uji statistik yang digunakan adalah uji T berpasangan dan diperoleh nilai p=0,000 dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh manajemen bahu terhadap shoulder pain pada pasien sesudah stroke. Kata kunci : Manajemen bahu, Shoulder pain, stroke ABSTRACT Shoulder pain is common complication and interfere with the after stroke patients. The aim of this study was to determine the effect of shoulder management on shoulder pain for after stroke patients. This type of research was pre-experiments design with the design one of group pre-test-post test design. The sampling method used  a Non-probability  sampling with a consecutive sampling approach with a sample of 40 respondents who were given a shoulder management for four month with doing exercise once a day. The data collection used observation sheets and for the instruments used VAS ( Visual analog scale) The statistical test used paired T test and the value p=0.000 which obtained significance level with α=0.05 . The study result  showed that there was an effect of shoulder management on shoulder pain after-stroke patients Keywords : Shoulder pain, Shoulder management,  stroke

2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Sefti Rompas ◽  
Lenny Gannika

Abstract : The Aromatherapy of orange (Citrus) is one of the relaxation measures to reduce dismenore, also improves mood and reduces anger. Limeone is one of the ingredients of The orange aromatherapy’s oil which can inhibit the prostaglandin so it can reduce dismenore. The purpose of this study is to know The Influence of Orange’s aromatherapy against dismenore in Sam Ratulangi University’s Nursing Students, Manado. Design of this study is using a pre-experimental one-group-pre-test-post-test-design. Sampel of this study consisted of 26 respondents with the sampling method using a non probability sampling with saturation sampling technique. The results of this study using the Wilcoxon Signed Rank Test at a significance level of 95%, obtained that the value ρ - 0,000, value is smaller than the significant value of 0.05. Conclution in this study there is influence of Orange’s aromatherapy (Citrus) on decrease dismenore in Sam Ratulangi University’s Nursing Students, ManadoKeywords: Aromatherapy,Lemon,DismenoreAbstrak : Aromaterapi lemon (Citrus) merupakan salah satu relaksasi untuk menurunkan nyeri menstruasi. Aromaterapi lemon juga meningkatkan mood dan mengurangi rasa marah. Limeone merupakan salah satu kandungan minyak aromaterapi lemon yang dapat menghambat sistem kerja prostaglandin sehingga dapat mengurangi nyeri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh Aromaterapi Lemon (Citrus) terhadap Penurunan Nyeri Menstruasi pada mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Rancangan Menggunakan pre eksperimen one-group-pre-test-post-test-design. Sampel terdiri dari 26 responden dengan metode pengambilan sampel menggunakan pendekatan non probability sampling dengan teknik saturation sampling. Hasil menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test pada tingkat kemaknaan 95%, didapatkan nilai ρ – Value 0,000 lebih kecil dari nilai signifikan 0,05. Kesimpulan ada pengaruh aromaterapi lemon (Citrus) terhadap Penurunan nyeri menstruasi pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.Kata Kunci : Aromaterapi, lemon, Nyeri Menstruasi


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 65-73
Author(s):  
Rizki Yudha Pratama ◽  
Imas Damayanti ◽  
Yati Ruhayati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus mentimun dan minuman isotonik terhadap tingkat dehidrasi. Metode yang digunakan yaitu dengan eksperimen dengan desain penelitian cross over design. 8 orang mahasiswa keperawatan UPI 2018 berpartisipasi sebagai sampel dalam penelitian ini. Dehydrating exercise test yang digunakan dalam penelitian ini adalah Zumba fitness selama 60 menit. Instrumen pengambilan data menggunakan Urine Refractometer Spesific Gravity dan 5 visual analog scale. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan post-test pada jus mentimun dan minuman isotonik terhadap tingkat dehidrasi sebesar p(0.83) dan p(1.52). Pada penilaian subjektif tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada penilaian subjektif antara jus mentimun dan minuman isotonik dengan nilai signifikansi sebesar Thirst p(0.398), Bloatedness p(0.609), Refreshed p(0.758), Stomach upset p(0.486) dan Tiredness (0.683). Demikian pula tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jus mentimun dan minuman isotonik terhadap tingkat dehidrasi dengan taraf signifikansi sebesar p(0.696). Hal ini menunjukkan bahwa jus mentimun dapat mengurangi potensi terjadinya dehidrasi sama baiknya dengan minuman isotonik. Ini membuktikan bahwa jus mentimun dapat menggantikan minuman isotonik sebagai minuman olahraga. The effect of giving cucumber juice and isotonic drink of dehydration level on Zumba fitness exercise AbstractThis research is intended to know comparison the effect of giving cucumber juice and isotonic drink on level of dehydration. Method which is used is experiment with cross over design. 8 UPI 2018 nursing students participated as samples in this research. Dehydrating exercise test that used in this research is Zumba fitness for 60 minute. Instrument data retrieval uses Urine Refractometer Spesific Gravity dan 5 visual analog scale. The result of this research indicated that there’s no difference significantly between the results of pre-test and post-test on cucumber juice and isotonic drink to the level of dehydration p(0.83) and p(1.52). In subjective assessment there is no significant difference in the subjective assessment between cucumber juice and isotonic drink with a significance in the amount of Thirst p(0.398), Bloatedness p(0.609), Refreshed p(0.758), Stomach upset p(0.486) dan Tiredness p(0.683). As well as there is no significant difference between cucumber juice and isotonic drink to the level of dehydration with a significance level of p(0.696). This shows that cucumber juice can reduce the potential of dehydration as good as isotonic water. It proved that cucumber juice can replaced isotonic water as sport drink.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 8-12
Author(s):  
Rohmani Rohmani ◽  
Debi Dahlia ◽  
Lestari Sukmarini

Pasien post hemoroidektomi yang terpasang tampon mengalami nyeri akibat adanya spasme internal yang disebabkan oleh regangan dan tekanan syaraf perifer dikanalis analis. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kompres dingin di leher belakang (tengkuk) terhadap penurunan nyeri pada pasien post hemoroidektomi yang terpasang tampon. Penelitian ini menggunakan quasi experiment pre test post test design with control group dengan jumlah responden yang didapat dengan teknik concecutive sampling. Pengukuran skala nyeri menggunakan visual analog scale (VAS) dengan skor nyeri maksimal 8. Hasil uji Friedman menunjukkan adanya perbedaan rerata penurunan nyeri yang diberikan kompres dingin ditengkuk dengan p-value 0,0001. Tindakan kompres dingin lebih efektif dibandingkan dengan terapi standar dalam menurunkan skala nyeri pasien post hemoroidektomi yang terpasang tampon. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur penurunan nyeri dengan kompres dingin di leher belakang pada pasien post hemoroidektomi terpasang tampon.


Author(s):  
Anna Laely

Latar belakang : Salah satu standar pelayanan yang disebutkan dalam akreditasi rumah sakit adalah bahwa rumah sakit harus mampu memberikan pelayanan dalam pengelolaan rasa nyeri secara efektif terhadap pasien. Pengelolaan rasa nyeri pasien merupakan tanggung jawab tim yang memberikan perawatan terhadap pasien, termasuk di dalamnya adalah perawat. Kanker merupakan salah satu penyakit yang berhubungan dengan rasa nyeri dan kecemasan pasien. Berdasarkan studi awal pasien kanker yang menjalani kemoterapi akan mengeluhkan rasa nyeri dan juga timbul gangguan psikologis berupa kecemasan. Hipnoterapi merupakan metode terapi non farmakologis untuk mengurangi nyeri dan kecemasan pasien yang sedang menjalani kemoterapi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hipnoterapi terhadap penurunan tingkat nyeri dan kecemasan pada pasien kemoterapi di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Metode : Penelitian trial dengan  pre-test and post-test design. Pada penelitian ini trial atau intervensi hipnoterapi hanya dilakukan satu kali terhadap subyek. Sampel yang digunakan sejumlah 30 responden yang sedang menjalani kemoterapi. Sampel diambil secara purposive sampling. Instrumen untuk mengukur tingkat nyeri adalah VAS (Visual Analog Scale) dan hypnosis dilakukan dengan memberikan music untuk relaksasi dan pemberian sugesti pada pasien. Hasil : menunjukkan tingkat nyeri dan kecemasan pasien yang sedang menjalani kemoterapi lebih cenderung pada tingkat sedang dan berat. Terjadi penurunan yang signifikan terhadap tingkat nyeri dan kecemasan pasien kemoterapi setelah dilakukannya hipnoterapi. Skala rata-rata tingkat nyeri sebelum diberikan hipnoterapi yaitu 5,1 dengan skala nyeri terbesar pada angka 9, sesudah dilakukan hypnoterapi skala nyeri rata-rata menjadi 3,5 dengan skala terendah pada angka 1. Skala rata-rata tingkat kecemasan pasien kemoterapi sebelum diberikan hipnoterapi yaitu 61,67 dengan skala terbesar pada angka 90, sesudah dilakukan hypnoterapi skala tingkat kecemasan rata-rata 36,33 dengan skala penurunan sampai dengan angka 20. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon sign rank test menunjukkan ada pengaruh yang signifikan hypnoterapi terhadap penurunan tingkat nyeri (p value = 0.00) dan tingkat kecemasan (p value = 0.00). Simpulan : Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan rumah sakit dapat menjadikan metode hipnoterapi sebagai salah satu panduan pelayanan untuk pengelolaan nyeri dan kecemasan pada pasien dan juga metode ini dapat dikembangkan sebagai salah satu standar operasional asuhan keperawatan paliatif care, sehingga bisa meningkatkan kualitas pelayanan.


2016 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Maslichah Maslichah ◽  
Bayu Akbar Khayudin ◽  
Ikha Ardianti

ABSTRAK Pasien yang dirawat di ICU pada umumnya mengalami sakit kritis biasanya hal ini akan menimbulkan bebagai  respons psikososial  dari anggota keluarganya. Respons ini dapat berupa respons positif maupun respons negatif. Salah satu cara agar respons psikososial menjadi positif yaitu memberikan penyuluhan kepada keluarga pasien agar ada peningkatan kognisi dan emosi. Desain penelitian ini menggunakan metode “Pre-Experiment”, dengan rancangan “One group pra-post test design”. Dengan populasi semua keluarga yang anggota keluarganya dirawat di Ruang ICU RSUD.dr.Sosodoro Djatikoesumo. Sampel diambil dengan proses Total Sampling. Variabel independen  yaitupenyuluhan keluarga pasien ICU, dan variabel dependen adalah respon psikososial keluarga pasien. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. hasil penelitian yang dilakukan dengan uji statistik paired sample t-test, pada tingkat signifikansi diperoleh nilai 0,027 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterimaPerawat sebagai tenaga kesehatan yang harus selalu mengembangkan profesionalisme, perlu mengupayakan agar respons psikososial keluarga yang negatif dapat ditekan. Salah satu upayanya yaitu adalah memberikan penyuluhan kepada keluarga. Dalam penyuluhan akan diberikan: komunikasi, informasi, edukasi dan support. Kata Kunci : Penyuluhan, Respon Psikososial Keluarga  ABSTRACT Patients admitted to the ICU in general suffer from a critical illness usually this will lead to the kinds of psychosocial responses of family members. This response can be either a positive response or a negative response. One way to be positive psychosocial responses that provide counseling to the patient's family that there was an increase in cognition and emotion.This study design using the "Pre-Experiment", the draft "One group pre-post test design". With a population of all the families who have family members admitted to the ICU RSUD.dr.Sosodoro Djatikoesumo. Samples were taken with total sampling process. Independent variables, family counseling ICU patients, and the dependent variable is the family of the patient's psychosocial response. Collecting data using questionnaires. results of research conducted by the statistical test paired sample t-test, at a significance level obtained value 0,027 0,05 hence Ho refused and H1 accepted.Nurses as health workers must always develop professionalism, needs to strive for psychosocial response can be suppressed negative family. One of the efforts that are giving counseling to the family. In the extension will be granted: communication, information, education and support. Keywords: Counseling, Family Psychosocial Response


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 013-018
Author(s):  
Pria Wahyu Romadhon Girianto ◽  
Mega Wahyu Mulyasari

Renal Disease was a chronic disease that the most attacking people in Indonesia. Damage to this vital organ in the human body greatly affected a person's health condition, one of which was anemia. This study aimed to determine the effectiveness of Durante hemodialysis PRC transfusions on hemoglobin levels. The method used was Pre-experimental design, with the One group pre-post test design approach. With a sample of 49 patients who underwent regular hemodialysis at RSUD dr. Iskak Tulungagung. Data were obtained by direct observation. Processed by computerized methods with a statistical t-test, the significance level (α) was 0.05. The study results showed that the hemoglobin levels of the pre-Durante hemodialysis PRC transfusion patients were 4-5 mg/dl (53.06%), and the hemoglobin levels of the post-Durante hemodialysis PRC transfusion patients were 6.1-7 mg/dl (34.69%). The results of statistical tests showed that there was an increase in hemoglobin levels in patients who received Durante hemodialysis PRC transfusion by 1.22 mg/dl because p-value = 0.000 < 0.05 (α) means that there was an effect. It could be concluded that the delivery of Durante hemodialysis PRC transfusion could help increase hemoglobin levels. This finding was very helpful for chronic Renal Disease patients undergoing hemodialysis, who have been using erythropoietin preparations because PRC transfusions were cheaper and more effective when compared to using erythropoietin preparations


Author(s):  
Robby Putra Prakoso ◽  
Neneng Sutjiati ◽  
Ahmad Dahidi

Kemampuan berbicara merupakan hal penting bagi pembelajar bahasa Jepang. Masalah yang sering ditemukan pada siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jepang yaitu di antaranya siswa sering kali merasa bingung dan tidak percaya diri untuk berbicara bahasa Jepang. Hal ini dikarenakan kurangnya latihan pada keterampilan berbicara. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti melaksanakan penelitian mengenai efektivitas penggunaan kartu identitas bahasa Jepang terhadap kemampuan berbicara siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan media kartu identitas terhadap kemampuan berbicara bahasa Jepang. Selain itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai media kartu identitas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen kuasi dan dengan desain penelitian one group pre-test-post-test design. Instrumen yang digunakan berupa tes lisan dan angket.  Sampel yang digunakan adalah siswa XI IPS SMAN 2 Bandung tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 20 orang. Hasil analisis data menunjukkan perolehan nilai rata-rata siswa sebelum diterapkannya media kartu identitas yaitu sebesar 12,95 dan setelah diterapkannya media kartu identitas meningkat menjadi 23,8. Berdasarkan perhitungan statistik komparasional didapatkan hasil thitung sebesar 29,73 dan ttabel pada taraf signifikansi 5% adalah 2,09 dan taraf signifikansi 1% adalah 2,86, ini berarti  thitung >ttabel , maka Hk diterima dan Ho ditolak. Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan berbicara bahasa Jepang siswa sebelum dan sesudah diterapkannya media kartu identitas. Kemudian, berdasarkan hasil analisis data angket, sebagian besar siswa memberikan respons positif terhadap media kartu identitas untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jepang.Speaking competency is important for Japanese language learners. Problems cited by the students in learning the Japanese language speaking skills are among the students often feel confused and insecure to speak Japanese. This is due to lack of exercise on speaking skills. Based on the above background, the researchers conducted research on the effectiveness of the use of identity cards Japanese against their speaking ability. The purpose of this study was to examine the effectiveness of media use identity cards to the ability to speak Japanese. Moreover, the purpose of this study was to determine the response of the media student identity card. This research is a quantitative research using quasi-experimental methods and research design one group pre-test-post-test design. Instruments used in the form of an oral test and a questionnaire. The samples used were students XI IPS SMAN 2 Bandung 2015/2016 school year as many as 20 people. The result showed the acquisition value of the average student prior to the implementation of the identity card media that is equal to 12.95 and the introduction of an identity card media increased to 23.8. Based on statistical calculation results obtained komparasional thitung 29.73 and ttable at significance level of 5% was 2.09 and 1% significance level was 2.86, this means thitung> ttabel, then Hk Ho accepted and rejected. So that it can be interpreted that there are significant differences between Japanese speaking skills of students before and after the implementation of media identification card. Then, based on data analysis questionnaires, most students give positive response to the media the identity card to improve his skills speak Japanese.


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 31-36
Author(s):  
Candra Dewi Rahayu ◽  
Ika Purnamasari

Latar Belakang: Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin secara tepat dan terus menerus sesuai usia tumbuh kembangnya. Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) anak ini masih belum mencapai target yang ditetapkan oleh pemerintah. Salah satu solusi yang dicanangkan oleh pemerintah yaitu dengan mengintegrasikan SDIDTK dengan fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yaitu Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak yang diikuti oleh balita sebelum beranjak ke jenjang pendidikan Sekolah Dasar. Tujuan : untuk mengetahui peningkatan pengetahuan guru PAUD dalam melakukan SDIDTK setelah diberikan pelatihan.Metodologi: metode yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan pre and post test design without control group. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel tanpa peluang (non probability sampling) dengan jumlah sampel 37 guru PAUD.Hasil: Hasil uji dengan one sampel t-test menunjukan setelah dilakukan pelatihan kepada guru PAUD terdapat peningkatan pengetahuan dapat dilihat dari nilai rata-rata pengetahuan guru dari 8,945 menjadi 15,75 dengan nilai p = 0,000.Kesimpulan dan saran: Pelatihan aplikasi SDIDTK menggabungkan metode ceramah dan demonstrasi mampu meningkatkan pengetahuan secara efektif. Saran bagi Kepala Sekolah di PAUD adalah untuk meningkatkan pengetahuan guru (pengasuh) tentang pertumbuhan dan perkembangan anak menggunakan SDIDTK, sehingga guru dapat memonitor tumbuh kembang anak secara optimal.


Author(s):  
Jelita Siska herlina Hinonaung

Tujuan penelitian: Mengetahui pengaruh pemberian paket “kiat sehat” terhadap kecemasan pada ibu hamil. Metode: Jenis penelitian ini adalah pra-eksperimental one-group pra-post test design. Pemilihan sampel secara consecutive sampling. Jumlah sampel adalah 51 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner karakteristik responden dan kecemasan. Uji wilxocon signed rank test digunakan untuk melihat perbedaan skor kecemasan ibu hamil sebelum dan setelah empat belas hari diberikan paket “kiat sehat”. Hasil: Median skor kecemasan responden sebelum diberikan paket “kiat sehat” adalah 71±10,6 dan setelah diberikan paket “kiat sehat” 61±10. Diskusi: Pemberian paket “kiat sehat” menurunkan kecemasan. Kesimpulan: Pemberian paket “kiat sehat” berpengaruh bermakna menurunkan kecemasan pada ibu hamil.


2020 ◽  
Vol 50 (1) ◽  
pp. 38
Author(s):  
Ade Asyari ◽  
Novialdi Novialdi ◽  
Elniza Morina ◽  
Rimelda Aquinas ◽  
Nasman Puar ◽  
...  

Background: Post tonsillectomy pain is one of the surgery side effects that most disturbing for patient’s comfort and will cause dysphagia, low intake, dehydration, secondary infection and bleeding. Ketamine is an anesthetic drug that has strong analgesic effect and easily available in any hospital at relatively cheap price. Objective: To find out the effect of local ketamine infiltration on the post tonsillectomy pain scale. Method: An experimental study during tonsillectomy with a Post Test Control Group on 12 samples without local infiltration of ketamine and 12 samples with local infiltration of ketamine in peritonsillar pillar. The pain was assessed 2 hours and 24 hours post extubation with pain Visual Analog Scale (VAS). Result: The VAS value from patients who were given local infiltration of ketamine in peritonsillar pillar were lower (5.83 ± 0.72 at 2 hours and 2.83 ± 0.58 at 24 hours post extubation) compared to patients without ketamine infiltration (7.83 ± 0.58 at 2 hours and 3.58 ± 0.51 at 24 hours post extubation). The result showed statistically significant difference (p <0.05) at 2 hours and 24 hours post extubation. Conclusion: The VAS score of the ketamine infiltration group is lower at 2 hours and 24 hours post extubation than the group without ketamine infiltration, showing there was a noticeable effect of local ketamine infiltration on the post tonsillectomy pain scale.Keywords : post tonsillectomy pain, ketamine, local infiltration, visual analog scale ABSTRAKLatar belakang: Nyeri pascatonsilektomi adalah salah satu efek samping operasi yang sangat mengganggu kenyamanan pasien, dan dapat menyebabkan gangguan menelan, kurangnya asupan nutrisi, dehidrasi, infeksi sekunder dan perdarahan. Ketamin merupakan obat anestesi yang memiliki efek analgetik yang kuat dan mudah didapatkan di semua tipe rumah sakit dengan harga yang relatif murah. Tujuan: Mengetahui efek pemberian infiltrasi lokal ketamin terhadap skala nyeri pascatonsilektomi. Metode: Penelitian eksperimental dengan desain Post Test Control Group pada 12 sampel tanpa pemberian infiltrasi lokal ketamin dan 12 sampel dengan pemberian infiltrasi lokal ketamin di pilar peritonsil saat tonsilektomi. Dilakukan penilaian nyeri 2 jam dan 24 jam pascaekstubasi menggunakan skala nyeri Visual Analog Scale (VAS). Hasil: Nilai VAS pasien yang diberi infiltrasi lokal ketamin di pilar peritonsil lebih rendah (5,83±0,72 pada 2 jam dan 2,83 ± 0,58 pada 24 jam pascaekstubasi) dibanding tanpa diberi infiltrasi lokal ketamine (7,83 ± 0,58 pada 2 jam dan 3,58± 0,51 pada 24 jam pascaekstubasi), dan bermakna secara statistik (p<0,05) pada kedua penilaian. Kesimpulan: Terdapat efek nyata infiltrasi lokal ketamin terhadap skala nyeri pascatonsilektomi, dimana nilai VAS kelompok yang diberi infiltrasi ketamin lebih rendah, baik pada 2 jam ataupun 24 jam pascaekstubasi dibanding kelompok yang tidak diberi infiltrasi ketamin.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document