scholarly journals PENGARUH PEMBERIAN JUS TOMAT TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PREDIABETES

2013 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 111-117
Author(s):  
Yuniarti Dwi Astuti ◽  
Hesti Murwani Rahayuningsih

Latar Belakang : Prediabetes merupakan kondisi dimana kadar glukosa darah seseorang berada diantara kadar normal dan diabetes. Pengaturan diet merupakan cara efektif untuk menurunkan kadar glukosa darah. Jus Tomat merupakan salah satu bahan minuman yang dihubungkan dengan penurunan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian jus tomat terhadap kadar glukosa darah pada prediabetes. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen dengan rancangan one group pre test-post test design. Subjek penelitian adalah warga Kelurahan Sendangguwo Semarang yang diambil secara consecutive sampling. Besar sampel adalah 21 orang. Tiap sampel diberi jus tomat sebanyak 200 ml yang berasal dari 180 gram tomat merah jenis Lycopersicum commune yang di-blanching dengan air pada suhu 70-90°C selama 10 menit kemudian diblender dan disaring. Intervensi jus tomat diberikan selama 3 minggu. Kadar glukosa darah puasa diukur satu hari sebelum dan satu hari setelah intervensi dengan menggunakan metode spektrofotometri. Selama intervensi, asupan makan diperoleh dengan metode food recall 3×24 jam. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Shapiro Wilk dan paired  t- test. Hasil : Terjadi penurunan kadar glukosa darah puasa sebesar 9,00 mg/dl (7,64%) setelah pemberian jus tomat selama 3 minggu. Simpulan : Uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan bermakna terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa sebelum dan setelah pemberian jus tomat.

2013 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 531-538
Author(s):  
Afina Rachma Sulistyaning ◽  
Yekti Wirawanni

Latar Belakang : Manajemen DM efektif dilakukan pada tahap awal sebelum timbul gejala atau prediabetes. Prediabetes ditandai dengan kadar glukosa darah puasa (GDP) mencapai 100 - 125 mg/dl. Angkak merupakan beras hasil fermentasi oleh kapang Monascus purpureous yang dikaitkan dengan perbaikan toleransi glukosa dan penurunan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian angkak terhadap kadar GDP pada wanita prediabetes.  *)Penulis Penanggungjawab Metode : Jenis penelitian adalah true experiment dengan pre test-post test design. Subjek penelitian adalah karyawati kantor BPPT, Bappeda, BPS, dan yayasan Pangudi Luhur Kota Semarang yang diambil secara purposive sampling sebanyak 28 orang dan dibagi menjadi 2 kelompok secara simple randomization. Kelompok perlakuan diberi angkak 5,4 gram selama 14 hari, sedangkan kelompok kontrol diberi air filtrasi beras sangrai. Pengukuran kadar GDP dilakukan sebelum dan setelah intervensi dengan metode spektrofotometri. Asupan makan subjek sebelum intervensi diperoleh dengan metode food recall 3x24 jam dan selama intervensi dengan metode food recall 5×24 jam. Analisis statistik menggunakan Independent sample t-test, Mann-Whitney test, Paired t-test, korelasi dan regresi linear. Hasil : Kelompok perlakuan mengalami penurunan kadar GDP yang bermakna (p=0.006) sebesar 9.14±10.48 mg/dl sedangkan kelompok kontrol mengalami peningkatan sebesar 1.35±7.39 mg/dl. Secara statistik, terdapat perbedaan perubahan kadar GDP antara kelompok perlakuan dan kontrol yang bermakna (p=0.005).Simpulan : Terdapat penurunan kadar GDP yang bermakna setelah pemberian 5,4 mg angkak selama 14 hari.


2013 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 364-372
Author(s):  
Widya Ayu Kurnia Putri ◽  
Yekti Wirawanni

Latar Belakang : Hipertensi merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di Indonesia, prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7%. Kejadian hipertensi meningkat pada usia 40-60 tahun dan lebih banyak terjadi pada wanita dibanding pria. Minyak ikan mengandung omega 3 yang dihubungkan dengan penurunan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian minyak ikan terhadap tekanan darah wanita hipertensi.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan one group pre test-post test design. Subjek penelitian adalah warga di wilayah kerja puskesmas Pegandan Semarang yang diambil secara purposive sampling. Besar sampel adalah 21 orang dengan tekanan darah ≥140 mmHg dan atau diastolik ≥90 mmHg. Tiap sampel diberi minyak ikan sebanyak 3 g. Intervensi minyak ikan diberikan selama 2 minggu. Tekanan darah sistolik dan diastolik diukur menggunakan sphygmomanometer. Selama intervensi, asupan makan diperoleh dengan metode food recall. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Shapiro Wilk, paired  t-test, dan WilcoxonHasil : Terjadi penurunan tekanan darah sistolik sebesar 5,52 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 6,04 mmHg setelah pemberian minyak ikan selama 2 minggu. Setelah dikontrol dengan asupan lemak, terdapat penurunan tekanan darah sistolik yang bermakna (p<0,05) dan penurunan tekanan darah diastolik yang tidak bermakna (p>0,05).Simpulan : Uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan bermakna terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan perbedaan tidak bermakna tekanan darah diastolik sebelum dan setelah pemberian minyak ikan.


2013 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 262-276
Author(s):  
Della Ayuning Priastiti ◽  
Niken Puruhita

Latar Belakang: Dislipidemia sebagai faktor utama terbentuknya aterosklerosis dan dapat mengakibatkan terjadinya penyakit sirkulasi darah. Dislipidemia merupakan gangguan metabolisme lemak yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lemak dalam plasma. Tempe mengandung  protein yang berpengaruh terhadap penurunan kolesterol LDL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian tempe kedelai hitam dan tempe kedelai kuning terhadap kolesterol LDL pada penderita dislipidemia.Metode : Penelitian ini merupakan quasi experiment dengan  pre test - post test with control group design. Subjek penelitian adalah wanita menopause yang berdomisili di kawasan Puskesmas wilayah Kabupaten Cirebon yang diambil secara consecutive sampling, besar sampel adalah 34 orang yang dibagi secara acak dalam tiga kelompok. Kelompok kontrol tidak diberi tempe, kelompok perlakuan 1 diberikan tempe kedelai hitam dan kelompok perlakuan 2 diberikan tempe kedelai kuning selama 14 hari. Selama intervensi, asupan makan ketiga kelompok diperoleh dengan metode food record dan food recall. Kadar kolesterol LDL diukur sebelum dan sesudah intervensi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Paired t-test, Wilcoxon, Kruskal Wallis serta uji korelasi Speearman pada derajat kemaknaan 5%.Hasil : Pada  pemberian tempe kedelai hitam terdapat penurunan kadar kolesterol LDL sebesar 6.1±16.45mg/dl dan pada pemberian tempe kedelai kuning terdapat penurunan kadar kolesterol LDL sebesar 4.9±9.91 mg/dl setelah diberikan intervensi selama 14 hari. Sedangkan pada kelompok kontrol terjadi peningkatan kadar kolesterol LDL sebesar 3.5±19.76 mg/dl. Namun penurunan maupun peningkatan yang terjadi tidak bermakna secara statistik (p<0.05)Simpulan: Terdapat penurunan kadar kolesterol LDL pada pemberian tempe kedelai hitam dan kuning sebesar 150 gram selama 14 hari pada wanita menopause dengan dislipidemia tetapi hasil tersebut tidak bermakna secara statistik.Kata kunci: Tempe kedelai hitam; tempe kedelai kuning; dislipidemia; kolesterol LDL


2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Hartin Suidah ◽  
Ninik Murtiyani ◽  
Arif Susanto ◽  
Yufi Aris Lestari ◽  
Shindy Sofyaning Fitra

ABSTRAKMasih tingginya penderita hipertensi merupakan salah satu masalah yang berpengaruh terhadap gaya hidup dan sikap yang mendorong timbulnya hipertensi. Untuk menangani tekanan darah pada penderita hipertensi umumnya minum obat-obatan dari puskesmas, rutinitas ini sering tidak disukai oleh penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas air rebusan daun seledri terhadap perubahan tekanan darah pada lansia di Posyandu Ngudi Konco Desa Donomulyo Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang.Desain penelitian ini Pre-Experimental dengan rancangan One- Group Pre-Post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia penderita hipertensi di Posyandu Ngudi Konco Desa Donomulyo Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang sebanyak 30 responden. Sampel diambil dengan teknik total sampling. Variabel penelitian yaitu pemberian air rebusan daun seledri sebagai variabel independent dan tekanan darah sebagai variabel dependen. Data yang di dapat melalui lembar observasi tekanan darah kemudian di uji dengan menggunakan uji paired t Test.Hasil uji paired t Test menunjukkan bahwa p = 0,000 α= 0,05 Ho di tolak dan H1 diterima sehingga air rebusan daun seledri efektif terhadap perubahan tekanan darah pada lansia di Posyandu Ngudi Konco Desa Donomulyo Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang.Terdapat penurunan jumlah penderita hipertensi sebelum dan sesudah diberikan air rebusan daun seledri. Responden agar dapat meningkatkan informasi tentang pelaksanaan tekanan darah sehingga dapat mengurangi tekanan darah yang dialami dengan cara non formakologi sehingga responden tidak hanya menggantungkan pada obat-obatan farmakologi dalam menurunkan tekanan darah.Kata kunci : Air Rebusan Daun Seledri, Tekanan Darah, Lansia ABSTRACTStill high hypertension was  one of the problems that affect the lifestyle and attitudes that encourage the emergence of hypertension. To handle blood pressure in people with hypertension generally take  medication from puskesmas, this routine was often disliked by the patient. This study aims to determine the effectiveness of boiling water celery leaves on changes in blood pressure in the elderly at Posyandu Ngudi Konco Donomulyo Village Donomulyo District Malang Regency.The design of this research was  Pre-Experimental with the design of One- Group Pre-Post test design. Population in this research was all elderly patient of hypertension in Posyandu Ngudi Konco Village Donomulyo District Donomulyo Malang Regency as many as 30 respondents. Samples were taken with total sampling technique. The research variable was giving boiled water of celery leaves as independent variable and blood pressure as dependent variable. The data can be through blood pressure observation sheet then tested by using paired t test.The result of paired t - test showed that p = 0.000 α = 0.05 Ho in rejection and H1 accepted so that boiling water celery leaf effective against blood pressure changes in elderly at Posyandu Ngudi Konco Donomulyo Village Donomulyo District Malang Regency. There was a decrease in the number of hypertensive patients before and after being given boiled water of celery leaves. Respondents in order to improve information about the implementation of blood pressure so as to reduce blood pressure experienced by non-formakologi way so that respondents not only rely on pharmacological drugs in lowering blood pressure. Key Words: Water Stew of Celery leaves, Blood Pressure, Elderly


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 43-53
Author(s):  
Admin Ojs ◽  
Ni Made Suarti ◽  
Rohani Rohani

Stroke adalah sindrom klinis akibat gangguan suplai darah ke otak dan mengakibatkan gangguan motorik berupa hemiparese. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh latihan rentang gerak sendi (RPS) terhadap kekuatan otot, luas gerak sendi (LGS) dan kemampuan fungsional pasien stroke di RS Husada Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experiment pre dan post test design dengan kelompok kontrol. Jumlah sampel penelitian 30 responden. Teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling. Analisis statistik yang digunakan yaitu uji t-test independen dan uji t-test dependen. Hasil penelitian menunjukkan kekuatan otot meningkat (p=0,000) dan kemampuan fungsional meningkat (p=0,000) secara signifikan setelah diberikan latihan RPS. Kesimpulan penelitian ini adalah latihan RPS berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot dan kemampuan fungsional. Saran peneliti yaitu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, dan penggunaan latihan ini sebagai intervensi mandiri dalam asuhan keperawatan pasien stroke.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 42-46
Author(s):  
Wahyu Dini Metrikayanto ◽  
Rachmat Chusnul Choeron ◽  
Dudella Desnani Firman Yasin

Kemampuan dalam menginterpretasikan blood gases analysis (BGA) sangat diperlukan bagi mahasiswa keperawatan. Namun, menginterpretasikan BGA sering menjadi beban bagi mahasiswa oleh karena sulit dipelajari. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui efektivitas media grafis terhadap kemampuan menginterpretasikan BGA pada mahasiswa Profesi Ners di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Desain penelitian menggunakan one group pre-post test design dengan populasi mahasiswa Program Studi Penddidikan Profesi Ners. Besar sampel sebanyak 38 responden diambil melalui simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan tes tulis. Data dianalisis menggunakan uji paired t test dengan ?=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diajarkan teknik interpretasi BGA menggunakan grafis kemampuan responden berada pada rerata 3,74 (SD= 1,89) dan setelah diajarkan teknik interpretasi BGA menggunakan grafis kemampuan responden meningkat dengan rerata 7,63 (SD= 2,09), serta hasil uji statistik didapatkan p=0,000 yang berarti bahwa media grafis sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menginterpretasikan BGA. Dengan demikian, media grafis dapat menjadi pilihan yang sangat tepat untuk menyampaikan materi yang sulit dipahami namun bisa disederhanakan dalam bentuk gambar atau bagan.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 64
Author(s):  
I Made Sundayana ◽  
Kadek Yudi Aryawan ◽  
Ni Putu Diantari

Pendahuluan: Dismenore merupakan nyeri pada perut bagian bawah yang dialami sewaktu menstruasi. Nyeri dapat dirasakan sebelum atau selama mengalami menstruasi dan biasanya dismenore akan berlangsung selama satu atau dua hari. Dismenore disebabkan karena peningkatan hormon prostaglandin dan terjadi kontraksi otot-otot Rahim yang menegang. Sebagian besar remaja putri mengalami dismenore pada punggung bagian bawah, pinggang, pinggul, hingga otot paha atas. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh mckenzie back exercise terhadap dismenore siswi SMK Negeri 1 Kubutambahan. Metode: desain penelitian ini yaitu pra eksperimental dengan rancangan one group pre post test design. Besar sampel yang digunakan yaitu 55 responden yang telah dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan lembar observasi nyeri Bourbonnais. Penelitian ini menggunakan uji Paired t-test dengan tarah signifikan α=0,05. Hasil : Didapatkan hasil data nilai rata-rata pre 4,15 dan niali rata-rata post 2,65. Hasil uji menggunakan uji Paired t-test didapatkan nilai p (0,000) < α (0,05), artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga disimpulkan ada Pengaruh Mckenzie Back Exercise Terhadap Skala Nyeri Haid Di SMK Negeri 1 Kubutambahan.


Sari Pediatri ◽  
2017 ◽  
Vol 18 (3) ◽  
pp. 169
Author(s):  
Lidya Diah Wulandari Sidharta ◽  
JC Susanto

Latar belakang. Anemia defisiensi besi dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan terutama anak-anak, baik menurunkandaya tahan tubuh maupun mengganggu konsentrasi belajar dan perkembangan anak.Tujuan. Mengetahui manfaat pemberian tempe yang diberikan bersamaan makan pada anak terhadap peningkatan kadar hemoglobin,kadar serum iron, feritin, status antropometri, dan perkembangan pada anak.Metode. Penelitian one group pre and post test design dilakukan di daerah Bululor Semarang pada 30 anak usia 12 -18 bulan yangmemenuhi kriteria inklusi, diberikan tempe goreng 25 gram tiga kali sehari bersamaan makan selama 6 bulan. Sebelum dan setelahperlakuan dilakukan pengukuran antropometri berupa WAZ, HAZ, WHZ, dan pemeriksaan laboratorium kadar hemoglobin,serum iron, feritin, serta pemeriksaan perkembangan dengan tes Bayley berupa mental developmental index (MDI) dan psychomotordevelopmental index (PDI). Analisis statistik menggunakan Paired t test dan uji t tidak berpasangan bila sebaran data normal, Wilcoxontest dan Mann Whitney bila sebaran data tidak normal.Hasil. Terjadi kenaikan status antropometri (WAZ, HAZ, WHZ), status besi (serum besi, feritin) dan status perkembangan (MDI,PDI) yang bermakna secara statistik (p<0,05), walaupun didapatkan juga peningkatan kadar hemoglobin yang tidak bermakna secarastatistik (p=0,057) dengan rerata delta kenaikan hemoglobin sebesar 0,2±0,55 gr/dL.Kesimpulan. Pemberian tempe pada anak usia 12-18 bulan saat makan selama enam bulan dapat meningkatkan kenaikan kadarhemoglobin, serum besi, feritin, WAZ, HAZ, WHZ, dan MDI, PDI. 


Author(s):  
Pradnja Paramitha Chandra Devi ◽  
Rudi Hamarno ◽  
Roni Yuliwar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat nyeri dan tekanan darahsebelum dan sesudah dilakukan DBE pada pasien yang mengalami pembedahan laparatomi di RSLavalette Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah one group pre-post test design. Subyekpenelitian adalah pasien post laparatomi yang dipilih dengan teknik purposive sampling sebanyak 20responden. Hasil uji statistik paired t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan sebelumdan sesudah deep breathing exercise (DBE) dari tingkat nyeri dengan p-value=0,000 (p<0,05). Namuntidak terdapat perbedaan signifikan pada tekanan darah sistole dengan p-value=0,725 dan tekanandarah diastole dengan p-value=0,428 (p>0,05). Saran bagi perawat agar melakukan DBE pada pasienpost laparatomi karena dapat menurunkan tingkat nyeri.


Author(s):  
Sitti Khadijah ◽  
Vitrianingsih Vitrianingsih

Latar Belakang : Anak prasekolah merupakan kelompok usia yang rentan terhadap masalah gizi dan kesehatan. Pada masa ini daya tahan tubuh anak masih belum kuat, sehingga mudah terkena penyakit infeksi. Selain itu, anak yang waktu tidurnya kurang menunjukkan kesulitan dalam konsentrasi dan aturan emosional dimana akan berpengaruh terhadap daya tangkap anak. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manfaat terapi komplementer essential oil lavender terhadap peningkatan daya tahan tubuh dan daya tangkap anak prasekolah di PGTK Jogja Kids Park Depok Sleman Yogyakarta. Metode : Pengambilan data selama 2 bulan di PGTK Jogja Kids Park dengan sampel anak prasekolah (3-6 tahun). Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan analitik observasional. Desain penelitian Pre Experimental dengan One Group Pre-Post Test Design. Pre test dilakukan dengan cara observasi. Perlakuan dengan memberikan essential oil lavender selama 1 bulan menggunakan diffuser. Kemudian dilakukan post test dengan cara observasi untuk melihat kembali variabel yang diteliti. Metode pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisis bivariat menggunakan uji Mc Nemar dan paired t-test. Hasil : Hasil penelitian ada pengaruh terapi komplementer essential oil lavender terhadap peningkatan daya tangkap pada anak pra sekolah. Tidak ada pengaruh terapi komplementer essential oil lavender terhadap peningkatan daya tahan tubuh. Simpulan : Terapi komplementer essential oil lavender dapat meningkatkan daya tangkap pada anak pra sekolah


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document