EFEKTIFITAS PENERAPAN FINGER PRINT PADA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI SULAWESI SELATAN
Pendisiplinan pegawai sangat perlu untuk meningkatkan citra kerja, dan kinerja pegawai. Salah satu bagian dalam upaya pendisiplinan tersebut adalah penggunaan alat absensi dalam bentuk finger print. Penerapan absensi finger print di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulawesi Selatan juga dapat memudahkan atasan untuk melihat tingkat kedisiplinan kehadiran dari masing-masing pegawai. Desain penelitian yang digunakan yaitu desain penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini akan dilakukan di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulawesi Selatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: wawancara, observasi, serta dokumen. Untuk melakukan proses analisis data, peneliti akan melakukan tiga tahapan proses, yaitu: 1) Tahapan reduksi data (data reduction); 2) Tahapan penyajian data (data display); 3) Tahapan penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusing drawing verivication). Dalam proses pelaksanaannya keempat indikator yaitu pencapaian target, kemampuan adaptasi, kepuasan kerja dan tanggungjawab berdasarkan temuan di lapangan semuanya dilakukan dengan baik. Kendatipun ada masalah di lapangan namun hal tersebut hanya merupakan masalah teknis yang dapat diatasi dengan mudah dan cermat oleh instansi tersebut. Adapun hambatan dalam mendukung efektifitas pelaksanaan finger print di dinas PMD provinsi Sulawesi Selatan ada dua yaitu persoalan mesin finger print yang salah dalam melakukan identifikasi data pegawai dan adanya mesin eror. Employee discipline is very necessary to improve work culture and employee performance. One part of the disciplinary effort is the use of an attendance device in the form of a finger print. The implementation of finger print attendance at the Office of Community and Village Empowerment Service in South Sulawesi Province can also make it easier for superiors to see the disciplinary level of attendance of each employee. The research design used is a descriptive research design with a qualitative approach. This research will be conducted at the Community and Village Empowerment Service of South Sulawesi Province. Data collection techniques used in this study are: interviews, observations, and documents. To carry out the data analysis process, the researcher conducted three stages of process, which are: 1) Data reduction; 2) data display; 3) drawing conclusions or verification. In the implementation process, the four indicators, which are target achievement, adaptability, job satisfaction and responsibility based on findings in the field are all done well. Even though there are problems during the fieldwork, they are only technical problems that can be resolved easily and carefully by the agency. There are two obstacles in supporting the effectiveness of the implementation of finger print at the PMD office of South Sulawesi province, namely the problem of finger print machines that incorrectly identify employee data and the machine errors.