scholarly journals Pengaruh Diabetes Self Management Education (Dsme) Dengan Metode Audiovisual Terhadap Self Care Behavior Pasien Diabetes Melitus

2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 23-28
Author(s):  
Ummu Habibah ◽  
Awaliyah Ulfah Ayudytha Ezdha ◽  
Febrilla Harmaini ◽  
Dwi Elka Fitri

Kejadian komplikasi pada pasien Diabetes Melitus (DM) terjadi akibat perilaku perawatan diri pasien DM yang tidak baik. Perilaku pasien dalam perawatan dirinya, berkaitan dengan bagaimana kualitas education yang diberikan saat di rumah sakit. Penanganan penyakit DM di rumah sakit menjadi tanggung jawab tim kesehatan. Namun setelah pasien dipulangkan, maka pasien dan keluarga harus bisa mengambil alih tanggung jawab tersebut dengan cara harus bisa melakukan perawatan secara mandiri (self care) sehingga pasien dan keluarga harus dibekali pengetahuan dan ketrampilan yang cukup untuk mencegah kemungkinan rawat ulang (rehospitalisasi) dengan kondisi yang lebih buruk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh Diabetes Self Management Education (DSME) dengan metode audiovisual terhadap Self Care Behavior pasien Diabetes Melitus di Poliklinik RS PMC Pekanbaru. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Penelitian ini akan di laksanakan di Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center dengan sampel penelitian adalah seluruh pasien Diabetes Melitus yang berobat di Poliklinik yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil dari penelitian ini adalah mean nilai self care behavior sebelum diberikan DSME  adalah 36,73 dan untuk mean nilai self care behavior setelah diberikan DSME adalah 60,93. Hasil uji t dependent dimana p value = 0.000 lebih kecil daripada nilai alpha (p < 0,05). Hal ini berarti didapatkan adanya pengaruh  yang signifikan terhadap peningkatan nilai self care behavior pada pasien diabetes mellitus dengan menggunakan media audiovisual sebelum dan setelah diberikan DSME. Hasil dari penelitian ini di harapkan selain peningkatan pamahaman pasien diabetes mellitus juga pihak RS dapat menerapkan metode audiovisual dalam memberikan promosi kesehatan sebagai salah satu tugas preventif dari rumah sakit sehingga hasil akhir kepuasan pasien dan mutu pelayanan dapat tercapai.

2019 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 126-131
Author(s):  
Dwi Elka Fitri ◽  
Siska Mayang Sari ◽  
Tri Krianto

ABSTRAK Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronis yang membutuhkan pendidikan pengelolaan mandiri untuk mencegah  komplikasi akut dan menurunkan resiko komplikasi jangka panjang. Diabetes Self Management Education (DSME) dapat digunakan sebagai metode yang efektif dalam meningkatkan perawatan mandiri pasien dengan Diabetis Mellitus saat keluar dari RS. Dalam pelaksanaan edukasi pada pasien banyak metode yang bisa dilakukan. Metode ceramah adalah metode yang paling sering  digunakan, salah satunya adalah dengan menggunakan booklet. Metode lain yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan aplikasi group WhatsApp. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbandingan  DSME metode ceramah menggunakan booklet dengan metode group WhatsApp terhadap  self  care behavior pasien DM. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Quasy eksperiment dengan desain two group pretest-posttest.  Sampel dalam penelitian ini adalah pasien DM yang diarawat jalan di RS PMC dengan jumlah 30 orang, menggunakan tekhnik consecutive sampling yang dibagi 2 kelompok. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan  uji paired sample t-test dan independent sample t test.  Hasil uji t independent didapatkan p value = 0.001 lebih kecil dari nilai alpha (p < 0.05) dengan mean difference, yaitu -15,33. Dapat disimpulkan bahwa diabetes self management education dengan metode whatsApp group)  lebih berpengaruh dalam meningkatkan self care behavior dibandingkan diabetes self management education dengan metode ceramah menggunakan booklet. Dari hasil penelitian ini diharapkan agar RS dapat melakukan edukasi pada pasien DM dengan mengikuti prinsip DSME dengan metode group WhatsApp. Kata Kunci        : Ceramah, Diabetes mellitus, DSME, Media sosial (grup WhatsApp), Self Care Behavior


2020 ◽  
Author(s):  
Galih Tri Winata

Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang membutuhkan perawatan jangkapanjang sehingga memerlukan pendidikan pengelolaan mandiri untuk mencegah komplikasi akut dan kronis. Salah satu bentuk pendidikan kesehatan yang dapat diberikan adalah diabetesself management education (DSME) yang dapat memfasilitasi pengetahuan, ketrampilan dan perawatan diri. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh DSME dalam dischargeplanning terhadap self care behavior pasien DM tipe 2. Rancangan penelitian menggunakan quasi experiment dengan non randomized control group pretest posttest design. Kelompok perlakuan diberikan penerapan DSME dalam discharge planning. Kelompok kontrol tidak dilakukan perlakuan (mendapatkan discharge planning sesuai yang dilakukan di ruangan). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan self care behavior yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kontrol dengan p value 0,000. Penelitian ini menjadi salah satu pertimbangan rumah sakit dalam menyusun discharge planning menggunakan konsep DSME.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 91
Author(s):  
Marina Kristina Layun ◽  
Abdurrahman .

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan atau karena penggunaan yang tidak efektif dari insulin atau keduanya Self-management dapat mendorong pasien menggunakan sumber daya yang ada untuk mengelola gejala yang dialaminya terutama pada pasien dengan penyakit kronis. Pelaksana melakukan kegiatan pemeriksaan kadar glukosa dan penyuluhan mengenai self management pada pasien diabetes melitus dengan luka basah. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa Self Management Pada Pasien Diabetes Mellitus memiliki peran yang cukup signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup Diabetes Mellitus. Kesimpulan self management pada pasien diabetes melitus menjadi strategi yang tepat untuk memberdayakan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesiapan pasien untuk melakukan perawatan mandiri pada anggota keluarga yang menderita Diabetes Mellitus dan self care behavior pada pasien Diabetes Mellitus


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 76
Author(s):  
Rosyidah Azhari

Abstrak   Latar Belakang: Indonesia menduduki peringkat keempat pasien DM terbanyak di dunia dengan jumlah pasien mencapai angka 76 juta orang pada rentan usia sekitar 20-79 tahun. Diabetes Melitus jika tidak dikelola dengan baik akan dapat mengakibatkan terjadinya berbagai komplikasi seperti hipoglekemia, ketoasidosis diabetik, koma hiperosmolar nonketotik, retinopati diabetik, neuropati, dan nefropati.  Adapun upaya pencengahan diabetes melitus antara lain: dukungan keluarga dan perilaku self-management. Metode: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap perilaku self-management pada pasien Diabetes melitus  Tipe II di Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional, sampel berjumlah 81 responden yang diambil dengan teknik sampel purposive sampling. Hasil penelitian dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji statistik chi square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (53,1%) menunjukkan dukungan keluarga baik, dan (53,1%) menunjukkan dilakukannya perilaku self-management. Ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan perilaku self-management  pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi dengan p-value = 0,019. Kesimpulan: Diharapkan kepada pihak puskesmas Simpang IV Sipin  dapat memberikan informasi mengenai manajemen gula darah, diet, latihan fisik dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam mengenai pentingnya dukungan keluarga dan perilaku self-management.   Kata Kunci : Diabetes Melitus Tipe II, Dukungan Keluarga, Self-Management


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 56
Author(s):  
Mohammad Dheni Ardhiyanto ◽  
Kusnanto Kusnanto ◽  
Aria Aulia Nastiti ◽  
Hidayat Arifin

Introduction. Kesadaran pasien DM tipe 2 yang kurang dan lamanya menderita merupakan faktor yang menghambat penderita DM tipe 2 sehingga tidak menjalankan self-management dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kecerdasan spiritual dan lama menderita dengan self-management pada penderita Diabetes mellitus (DM) tipe 2. Methods. Rancangan penelitian menggunakan cross sectional. Populasinya adalah pasien diabetes melitus tipe 2. Total sampel adalah 167 responden, diambil sesuai kriteria inklusi dan ekslusi. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Variabel independen adalah kecerdasan spiritual dan lama menderita. Variabel dependen adalah self-management. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner Kecerdasan Spiritual dan The Summary of Diabetes Self Care Activities (SDSCA), dan dianalisis menggunakan analisis spearman rho. Results.Hasil menunjukan bahwa ada hubungan kecerdasan spiritual dengan self-management (p=0,000) dan tidak ada hubungan lama menderita dengan self-management diet (p=0,879). Discussion. kecerdasan spiritual yang tinggi dapat membuat penderita DM tipe 2 memiliki self-management yang baik. lama menderita DM belum tentu membuat penderita DM memiliki self-management baik. selama penderita DM tipe 2 memiliki kesadaran untuk mejalankan self-management dengan baik, komplikasi dapat dicegah


2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 46-50
Author(s):  
Muhammad Basri ◽  
Baharuddin K ◽  
Sitti Rahmatia

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik dan kronis dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduaduanya yang membutuhkan perawatan medis dan pendidikan pengelolaan mandiri untuk mencegah komplikasi akut jangka panjang (Nian, 2017). Tujuan penelitian ini adalah Mendeskripsikan hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah Puasa pada pasien DM tipe II di PKM Kassi-Kassikota Makassar. Manfaat : Meningkatkan pengetahuan pada Penderita DM Tipe II yang mengalami gangguan Kwalitas dan Pola Tidur shari-hari Meningkatkan pengetahuan pada Penderita DM Tipe II yang mengalami gangguan Kwalitas dan Pola Tidur shari-hari Metode : Pada penelitian ini menggunakan desain cross sectional, jenis penelitian ini menggunakan metode analitik yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara Kualitas tidur dengan kadar glukosa darah puasa pada pasien DM Tipe II. Sampel menggunakan purposive sampling dengan menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel  55  orang  yaitu  seluruh pasien DM tipe 2 yang menjalani rawat jalan di PKM Kassi-Kassi Kota Makassar. Hasil Uji Statistik Chi Square diperoleh p value 0,000 < 0,05.sehingga peneliti berasumsi bahwa  ada hubungan antara kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien DM Type 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar.  Kesimpulan yaitu terdapat hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Saran dapat dijadikan sebagai salah satu acuhan bagi pasien diabetes melitus tipe 2 untuk meningkatkan kualitas tidur dan menjaga kadar glukosa darah puasa


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 46-53
Author(s):  
Riamah Riamah

Data dari Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat prevalensi global penderita DM tipe II pada tahun 2013 berjumlah 382 juta kasus, pada tahun 2013 penyakit diabetes mellitus berjumlah 387 juta kasus dan pada tahun tahun 2035 jumlah insiden DM DM tipe II akan mengalami peningkatan menjadi 55% (592 juta) di antara usia penderita DM 40-59 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam diabetik terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM Tipe II di wilayah kerja Puskesmas Rumbio Jaya. Jenis penelitian ini adalah pre eksperimet dengan rancangan one group pretest postest. Sampel dalam penelitian ini adalah penderita diabetes mellitus Tipe II di wilayah kerja Puskesmas Bangkinang Kota berjumlah 195 orang dengan dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu berupa lembar checklist Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian terdapat pengaruh pemberian senam diabetik terhadap penurunan kadar gula darah di wilayah Kerja Puskesmas Rumbio Jaya tahun 2019 dengan p value 0,000. Diharapkan bagi responden untuk selalu menjaga pola makan agar kadar gula darah tetap dalam batas normal dan bagi penderita DM Tipe II agar rutin melakukan senam diabetik untuk menurunkan kadar gula darah.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 50
Author(s):  
I Wayan Suardana ◽  
I Wayan Mustika ◽  
Dewa Ayu Sri Utami

ABSTRAKTujuan: menganalisis hubungan perilaku pencegahan dengan kejadian komplikasi akut pada pasien Diabetes Melitus (DM). Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian correlational. Tehnik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 85 orang. Instrumen yang digunakan dikembangkan dari instrumen The Diabetes Self-Management Questionnaire (DSMQ) untuk menilai perilaku pencegahan pada pasien DM dan instrumen untuk menilai pengetahuan, sikap, dan perilaku. Data dianalisis secara univariate dan bivariat (chi-square test). Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan perilaku pencegahan dengan kejadian komplikasi akut pada pasien DM. Pasien DM yang memiliki perilaku pencegahan yang cukup (60-79%) mempunyai 4,73 kali untuk mengalami komplikasi akut pada DM. Diskusi: Tindakan pengendalian DM untuk mencegah komplikasi sangat diperlukan, khususnya dengan menjaga tingkat gula darah sedekat mungkin dengan normal. Kesimpulan: Perilaku pencegahan yang baik dapat mencegah terjadinya komplikasi pada penderita DM Type II.Kata Kunci: Perilaku, pencegahan, komplikasi, Diabetes MelitusRelationship Between Preventive Behaviour with Acute Complications Occurrence in Diabetes Mellitus Patients ABSTRACTAim: to analyze the relationship between preventive behavior with the incidence of acute complications in DM patients. Method: The type of research used is correlational research. The sampling technique used was purposive sampling with 85 samples. The Instruments of this research are developed from The Diabetes Self-Management Questionnaire (DSMQ) to assess the preventive behaviour in DM patients and instrument to assess knowledge, attitude, and behaviour. Data analysis using univariate and bivariate (chi-square test) analysis. Results: The results of this study indicate that there is a correlation between preventive behavior and the incidence of acute complications in DM patients. DM patients who was categorized in moderate preventive behaviour (60-79%) have 4.73 times experience acute complication in DM. Discusion: preventive behavior to prevent complication is necessary, especially by maintaining the blood glucose as close as possible to normal level. Conclusion: Good preventative behavior could prevent complications in patients with Type II of DM.Keywords: behaviour, prevention, complication, diabetes mellitus


2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 133
Author(s):  
Novita Nurkamilah ◽  
Rondhianto Rondhianto ◽  
Nur Widayati

Diabetes Mellitus (DM) is a chronic disease that requires a continous self-care. A low level ofknowledge about self-care can worsen health condition and cause diabetes distress. The continuingstress can cause hyperglycemia that lead to complications of DM. DSME/S is a structured healtheducation that facilitates DM patients in implementing and maintaining their behavior for sustainableself-care. This research aimed to analyze the effect of DSME/S on diabetes distress in patients withtype 2 DM. This research was quasi experimental with non randomized control group pretestposttest design. Thirty respondents in this study were divided into 15 respondents as theintervention group and 15 respondents as the control group by consequtive sampling technique.DSME/S was conducted in 6 sessions: 4 sessions in the hospital and 2 sessions at respondent'shouse. The data were analyzed by using dependent t test and independent t test with significancelevel of 0.05. The result of dependent t test revealed a significant difference of diabetes distressbetween pretest and posttest both in the intervention group (p=0.001) and in the control group(p=0.046). Furthermore, independent t test showed a significant difference between interventiongroup and control group (p=0.001). The decrease of diabetes distress was higher in the interventiongroup than control group. This result indicates that there was a significant effect of DSME/S ondiabetes distress in patients with type 2 DM. Nurses are expected to apply DSME/S as a dischargeplanning to reduce diabetes distress in patients with type 2 DM.Keywords: diabetes distress, DSME/S, Diabetes Mellitus


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document