scholarly journals ANALISIS HUBUNGAN SIKAP PERAWAT DENGAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU

2018 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 81-85
Author(s):  
Yeni Yarnita

Gerakan keselamatan pasien merupakan gerakan yang mengandung unsur moralitas dan kemanusiaan yang pada akhirnya harus menjadi sebuah budaya dalam keselamatan pasien. Dengan demikian diperlukan adanya sikap penyedia layanan kesehatan yang di yakini dapat menekan angka Kejadian tidak Diharapkan (KTD) di rumah sakit. Data RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau menunjukkan bahwa angka KTD masih menunjukkan melebihi pada batas angka toleransi KTD yang ditetapkan yaitu ≥ 1.5% serta masih terdapat kejadian pasien jatuh pada tahun 2015. Penelitian bertujuan untuk mengetahui berhubungan sikap perawat dengan budaya keselamatan pasien pada perawat diruang Rawat Inap RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Populasi adalah seluruh perawat pelaksana di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau dengan besar sample 131 perawat dengan teknik cross sectional non probability sampling. Pengumpulan data dengan cara angket analisis data dengan distribusi frekuensi, chi square dan uji regresi logistik. Hasil penelitian didapat ada hubungan sikap (p value 0.001) dengan budaya keselamatan. Hasil penelitian didapatkan sikap memiliki berhubungan yang signifikan dengan budaya keselamatan pasien. Disarankan kepada pihak manajemen rumah sakit untuk dapat meningkatkan dukungan manajemen terhadap program keselamatan pasien sehingga meningkatkan budaya keselamatan pada perawat di ruang rawat Inap inap RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau.

Author(s):  
Fitra Yulia Ningshi ◽  
Suhadi Suhadi ◽  
Jumakil Jumakil

 Stres kerja merupakan gangguan fisik serta emosional pekerja yang diakibatkan oleh banyaknya jumlah beban kerja yang harus diselesaikan oleh para pekerja dan menghasilkan tingkat kelelahan karena mengejartargetproduksi yang akan di pasarkan, sehingga memicu terjadinya stres kerja. Serta ketidakpastian pekerjaan yang dimiliki dapat menyebabkan stres kerja karena sebagian besar dari pekerja merupakan pekerja harian yang tidak terikat oleh kontrak kerja sehingga berpeluang untuk kehilangan pekerjaannya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan faktor pekerjaan dengan stres kerja pada pekerja di PT. Sultratuna Samudra Kendari tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study. Sampel pada penelitian ini sebanyak 72 orang dengan tehnik menggunakan probability sampling. Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara ketidakpastian pekerjaan dengan stres kerja di PT. Sultratuna Samudra Kendari (p value = 0.003) dan tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah beban kerja dengan stres kerja di PT. Sultratuna Samudra Kendari (p value = 0,893). Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan ketidakpastian pekerjaan dengan stres kerja pada pekerja di PT. Sultratuna Samudra Kendari dantidak terdapat hubungan antara jumlah beban kerja dengan stres kerja pada pekerja di PT. Sultratuna Samudra kendari


Jurnal JKFT ◽  
2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 62
Author(s):  
Popy Irawati ◽  
Arif Firmansyah

Diabetes melitus merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat kerusakan pada sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Tujuan Peneitian Untuk mengetahui factor- dukungan keluarga  yang berhubungan dengan kepatuhan dalam menjalankan diet pada penderita diabetes melitus di Puskesmas Cipondoh Kota Tangerang-Banten. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien diabetes millietus sebanyak 86 responden. Teknik pengambilan sampel yang dipilih secara non probability sampling yaitu pemilihan sampel yang tidak dilakukan secara acak. Dengan teknik Consecutive Sampling. Hasil uji chi-square dengan menunjukan p value α 0,01 sehingga Ha diterima bahwa terdapat hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet pada pasien Diabetes Militus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus.


2020 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
Author(s):  
Jaswadi Jaswadi

Remaja adalah salah satu masa transisi menuju kematangan. Remaja putri kebanyakan ingin langsing untuk mempertahankan penampilan mereka, sehingga mereka melakukan diet ketat dengan mengurangi asupan makanan yang dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap remaja putri dengan kejadian anemia di SMAN 9 Mataram. Penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling yaitu total sampling dengan ukuran sampel 62 orang. Analisis data yang digunakan adalah univariat dalam bentuk narasi, frekuensi dan tabel distribusi persentase dan analisis bivariat menggunakan uji chi square. HHasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja putri dengan anemia ringan adalah 43 siswa (69,4%), 36 siswa (58,1%) memiliki sikap buruk, 27 siswa (43,6%) yang berperilaku buruk mengalami anemia ringan. Hasil analisis lebih lanjut menggunakan chi square menunjukkan bahwa hubungan antara sikap dan kejadian anemia pada remaja putri di SMAN 9 Mataram dengan p-value = 0,323> 0,05. Kesimpulan penelitian ini tidak ada hubungan antara sikap dan kejadian anemia pada remaja putri di SMAN 9 Mataram.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 241-250
Author(s):  
Muhammad Hanafi Hanafi ◽  
Asril Asril ◽  
Ahmad Satria Efendi

Kelelahan mata adalah gangguan yang dialami mata karena otot-ototnya yang dipaksa bekerja keras terutama saat harus melihat objek dekat dalam jangka waktu lama. Tujuan penelitian ini adalah ntuk mengetahui hubungan antara karakteristik pekerja dan perangkat kerja dengan keluhan kelelahan mata pada pengguna komputer. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional, dengan responden kasus adalah pekerja yang menggunakan komputer di STIKes Hang Tuah Pekanbaru. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 46 orang. Teknik pengambilan sampel pada kasus adalah non probability sampling. Alat ukur yang di gunakan adalah kuesioner, dan pengukuran. Analisis yang di gunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia (Pvalue=0,024, nilai OR=5,409), durasi penggunaan komputer (Pvalue=0,020, nilai OR=5,143), jarak pandang mata dengan monitor (Pvalue=0,009, nilai OR=6,500) dengan kelulahan kelelahan mata. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara penggunaan anti glare (Pvalue=0,457, nilai OR=1,929) dengan keluhan kelelahan mata. Disarankan kepada pekerja menjaga jarak mata dengan layar monitor, melakukan istirahat mata sekitar 10 menit stiap jam, dan mengatur pencahayaan monitor dalam menggunakan komputer. Eye fatigue is a disorder experienced by the eye because the muscles are forced to work hard, especially when they have to look at close objects for a long time. The purpose of this study was to determine the relationship between the characteristics of workers and work equipment with complaints of eye fatigue in computer users. This research is a quantitative analytic study using a cross sectional study design, with case respondents being workers who use computers at STIKes Hang Tuah Pekanbaru. The number of samples in this study were 46 people. The sampling technique in this case is non-probability sampling. The measuring instrument used is a questionnaire, and measurement. The analysis used was univariate and bivariate with Chi-square statistical test. The results showed that there was a significant relationship between age (P value = 0.024, OR value = 5,409), duration of computer use (P value = 0.020, OR value = 5.143), distance between eyes and monitor (Pvalue = 0.009, OR value = 6,500) with complaints of eye fatigue. The results showed that there was no significant relationship between the use of anti-glare (P-value = 0.457, OR = 1.929) with complaints of eye fatigue. It is recommended for workers to keep their eyes away from the monitor screen, take an eye break of about 10 minutes every hour, and adjust the lighting of the monitor when using the computer.


2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 78-89
Author(s):  
Nurma Dewi

Tuberculosis paru merupakan suatu penyakit infeksi yang menular dan disebabkan oleh kuman TB (mycobacterium tuberculosis). penyakit TB paru dapat diderita oleh siapa saja, orang dewasa atau anak-anak dan dapat mengenai seluruh organ tubuh kita manapun, walaupun yang terbanyak adalah organ paru. dukungan keluarga merupakan salah satu pengaruh dalam memotivasi pasien TB paru untuk cepat sembuh dari penyakit. tujuan dari penelitian ini adalah teridentifikasinya hubungan dukungan keluarga terhadap motivasi untuk sembuh pada penderita TB paru di puskesmas kramat jati. penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desin deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. jumlah sampel 55 responden dipilih dengan menggunakan teknik non probability sampling melalui tekhnik convinent sampling. hasil analisis menggunakan korelasi uji chi square menunjukan tidak ada pengaruh dukungan keluarga terhadap motivasi  (p value = 0,886, alpha = 0,10). variabel confounding terhadap pengaruh motivasi untuk sembuh pada pasien TB paru adalah umur didapatkan nilai p value = 0,01 pada alpha 5%, jenis kelamin nilai p value = 0,471, tingkat pendidikan didapatkan nilai p value = 0,001 dan pekerjaan didapatkan nilai p value = 0,03. berdasarkan hal tersebut perlu meningkatkan motivasi intrinsik pasien dengan membangun kesadaran untuk berobat.petugas kesehatan agar melakukan penyuluhan tentang pentingnya pengobatan  untuk memotivasi pasien agar cepat sembuh serta lebih mengaktifkan peran PMO.  Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Motivasi Sembuh, umur, pekerjaan


2021 ◽  
pp. 341-350
Author(s):  
Nur Ihwani ◽  
Fatmah Afrianty Gobel ◽  
Arman

Salah satu hambatan dari usaha pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS adalah munculnya stigma dan diskriminasi yang diberikan masyarakat kepada pengidap HIV/AIDS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stigma ibu rumah tangga pada ODHA di RW 4 Kelurahan Banyorang Kecamatan Tompobulu. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 75 ibu rumah tangga dengan menggunakan rumus slovin diperoleh menjadi 63 sampel dengan teknik sampling dengan cara non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel persepsi dengan stigma ibu rumah tangga terhadap ODHA (p-value = 0,013). Sedangkan variabel pengetahuan, pendidikan, dan umur tidak berhubungan dengan stigma ibu rumah tangga terhadap ODHA karena masing-masing variabel tersebut memiliki nilai p di atas nilai α=0,05. Hasil uji statistik antara hubungan ketiga variabel tersebut dengan stigma ibu rumah tangga terhadap ODHA adalah pengetahuan (p-value = 1,000), pendidikan (p-value =1,000), dan umur (p-value = 0,786). Melihat masih tingginya stigma dan diskriminasi masyarakat terhadap pengidap HIV/AIDS maka disarankan agar memberikan informasi yang akurat dan memperbanyak penyuluhan tentang penyakit HIV/AIDS secara merata kepada masyarakat supaya tidak lagi memunculkan stigma kepada para pengidap HIV/AIDS sehingga pengobatan dan perawatan dapat terlaksana secara menyeluruh.


2020 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
Author(s):  
Zur Rahmi Sofyan ◽  
Fakhrul Rizal

Osteoarthritis (OA) atau penyakit sendi degeneratif yang progresif bersifat kronik dan biasanya terjadi pada usia pertengahan hingga usia lanjut  ditandai dengan adanya kerusakan kartilago sendi. Osteoartritis memiliki faktor risiko yang dapat dimodifikasi yaitu obesitas, seseorang dengan obesitas atau overweight tiga kali berisikoterkena OA lutut. Obesitas yaitu BMI/IMT mulai dari 30 hingga >40 kg/m2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara Obesitas dengan kejadian Osteoartritis Sendi Lutut di RSUD Teungku Peukan Aceh Barat Daya. Jenis penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan desain pendekatan studi cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien OA lutut dengan Obesitas. Sampel pada penelitian ini berjumlah 70 orang yang diambil memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi dengan teknik Non Probability sampling. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner, wawancara serta mengukur berat badan dan tinggi badan. Analisis data menggunakan uji chi-square pada tingkat kemaknaan 95% (P<0,05). Hasil uji statistik pada penelitian ini dengan menggunakan uji chi square test didapatkan P value = 0,000 (P < 0,05) yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan kejadian Osteoartritis (OA) lutut pada poli Bedah, poli Saraf dan poli Penyakit Dalam di RSUD Teungku Peukan Aceh Barat Daya.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 24-30
Author(s):  
Siprianus Abdu ◽  
Jenita Laurensia Saranga' ◽  
Venny Sulu ◽  
Rista Wahyuni

Gadget merupakan barang canggih yang hampir semua orang dapat memilikinya. Gadget yang disertai berbagai macam aplikasi memberikan kemudahan mengakses berbagai hal seperti media berita, jejaring sosial, musik, bermain games, internet, foto-foto, menonton video dan masih banyak lagi yang lainnya. Penggunaan gadget di kalangan mahasiswa menjadi hal biasa, karena hampir semua kebutuhan perkuliahan dapat diakses melalui gadget. Dengan gadget mahasiswa dengan mudah mengakses literatur pengetahuan, musik, bermain games, internet, foto-foto, menonton video, transaksi perkuliahan dan lain-lain. Semua kemudahan tersebut tidak berarti tanpa masalah. Selain hal positif penggunaan gadget dapat berdampak negatif, misalnya penurunan ketajaman penglihatan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak penggunaan gadget terhadap penurunan ketajaman penglihatan. Jenis penelitian adalah kuantitatif observasional analitik dengan desain cross sectional study. Populasi pada penelitian adalah mahasiswa, pengambilan sampel menggunakan teknik Non-Probability Sampling dengan pendekatan Accidental Sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel independen penggunaan gadget adalah kuesioner sedangkan variabel dependen ketajaman penglihatan menggunakan snellen chart. Pengumpulan data memperhatikan etika penelitian seperti informed consent, anonimity dan confidentiality. Jenis data adalah data primer, data sekunder dan data tersier. Data diolah dengan menggunakan program SPSS for windows versi 21.0 dengan proses editing, coding, processing dan cleaning. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan Uji Statistik Chi Square dengan tingkat signifikansi ?=0,05. Hasil Uji Statistik Chi Square diperoleh p value untuk mata kanan dan kiri masing-masing pkanan = 0,647 dan pkiri = 0,462. Kesimpulannya bahwa penggunaan gadget tidak berdampak signifikan terhadap penurunan ketajaman penglihatan baik pada mata kanan maupun mata kiri.


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 124
Author(s):  
Dewi Sartika Mustari ◽  
Fitriani Fitriani ◽  
Mayang Sari

Corona virus Disease 19 atau biasa disingkat dengan Covid-19 merupakan virus yang menginfeksi sistem pernafasan dan bisa menyebabkan kematian. Akibatnya virus ini timbul kecemasan di masyarakat, terutama Ketika ada potensi tertular yang tinggi dan potensi kematian yang terus menigkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecemasan dengan sikap masyarakat di era new normal Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional.yang dilaksanakan bulan Mei-Juni 2021 di masyarakat Desa Galesong Baru Takalar, jumlah sampel 97 responden dengan teknik sampling yaitu probability sampling dan dianalisa secara chi square. Hasil menunjukkan bahwa masyarakat yang cemas 29,9% dan bersikap kurang baik sebanyak 70,1% dalam menyikapi covid-19. Dengan p value 0,000 < α 0,05 sehingga disimpulkan bahwa ada hubungan kecemasan dengan sikap masyarakat di era new normal covid-19. Kata Kunci: kecemasan; sikap; Covid-19The Relationship Of Anxiety With Community Attitude In The New Normal Era Of Covid-19 In The Village AreaAbstractCorona virus Disease 19 is a virus that infects the respiratory system and can cause death. As a result, this virus raises anxiety in the community, especially when there is a high potential for infection and the potential for death continues to increase. This study was aimed to determine the relationship between anxiety and people's attitudes in the new normal era of Covid-19. This research was a quantitative study with a cross sectional research design. It was conducted in May-June 2021 in the community of Galesong Baru Takalar Village, the number of samples was 97 respondents with a sampling technique, namely probability sampling and analyzed by chi square. The results show that 29.9% of people are anxious and 70.1% are not good at responding to COVID-19. With a p value of 0.000 < 0.05, it can be concluded that there is a relationship between anxiety and people's attitudes in the new normal era of covid-19. Keywords: anxiety; attitude; Covid-19


Author(s):  
Nora Maulina ◽  
Laila Syafitri

Kelelahan mata adalah gangguan pada mata karena otot-otot akomodasi mengalami stres saat harus melihat objek yang berukuran kecil dan pada jarak yang dekat. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya kelelahan mata adalah usia, lama bekerja, dan durasi kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, lama bekerja dan durasi kerja dengan keluhan kelelahan mata pada penjahit sektor usaha informal di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden.Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang selanjutnya dianalisis menggunakan analisis chi square. Hasil penelitian didapatkan penjahit yang mengalami kelelahan mata sebanyak 66,7%, gambaran usia penjahit yang terbanyak adalah 26 sampai 35 tahun (35%),  lama kerja terbanyak adalah diatas 3 tahun (68,3%), dan durasi kerja terbanyak adalah 3 sampai 7 jam perhari (73,3%). Analisis statistik menggunakan uji chi square menunjukkan p value > 0,05. Kesimpulan  penelitian ini tidak terdapat hubungan usia, lama bekerja dan durasi kerja dengan keluhan kelelahan mata pada penjahit sektor usaha informal di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe tahun 2018.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document