Media Kesmas (Public Health Media)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

45
(FIVE YEARS 45)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By LPPM Hang Tuah Pekanbaru

2776-1339

2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 499-515
Author(s):  
Hayatul Husna Hayatul Husna ◽  
Yesica Devis ◽  
Arief Wahyudi

Pelayanan kefarmasian merupakan pelayanan penunjang serta pusat pendapatan utama bagi rumah sakit. Instalasi farmasi merupakan salah satu unit pelaksanaan fungsional yang menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian. Di instalasi farmasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Eria Bunda Pekanbaru berpotensi menghasilkan obat kadaluarsa yang dapat menimbulkan kerugian bagi rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab obat kadaluarsa di instalasi farmasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Eria Bunda Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini terdiri dari Kepala Instalasi Farmasi, Penanggung Jawab Farmasi Rawat Inap, Koordinator Perbekalan Farmasi dan Alkes, Staf Farmasi Rawat Jalan, dan Staf Gudang Farmasi. Dengan metode pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyebab obat kadaluarsa di instalasi farmasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Eria Bunda Pekanbaru disebabkan oleh perencanaan obat yang terlalu berlebih dari konsumsi pemakaian rata-rata rumah sakit, pengadaan obat yang tidak memperkirakan berapa banyak obat yang mau dipesan, serta penyimpanan obat dikarenakan human error dimana kesalahan pada saat penyimpanan yang tidak FIFO dan FEFO. Saran bagi instlasi farmasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Eria Bunda Pekanbaru yaitu dengan mengadakan pelatihan dan sosialisasi terhadap perencanaan dan pengadaan obat, serta meningkatkan pengawasan dalam melakukan penyimpanan obat.   Pharmaceutical services are support services as well as the main revenue center for hospitals. The pharmacy installation is one of the functional implementation units that organize all pharmaceutical service activities. The pharmacy installation at the Eria Bunda Mother and Child Hospital in Pekanbaru has the potential to produce expired drugs that can cause harm to the hospital. The purpose of this study was to determine the causes of drug expiration in the pharmacy installation of Eria Bunda Mother and Child Hospital Pekanbaru. This research is descriptive qualitative research. The subjects of this study consisted of the Head of the Pharmacy Installation, the Person in Charge of Inpatient Pharmacy, the Coordinator of Pharmacy and Medical Devices, the Outpatient Pharmacy Staff, and the Pharmacy Warehouse Staff. With the data collection method using observation and interviews. From the results of the study, it can be concluded that the cause of expired drugs in the pharmacy installation of Eria Bunda Mother and Child Hospital Pekanbaru is caused by excessive drug planning than the average hospital consumption, drug procurement that does not predict how many drugs to order, and storage. medicine due to human error where the error during storage is not FIFO and FEFO. Suggestions for the pharmacy installation of Eria Bunda Mother and Child Hospital Pekanbaru, namely by holding training and socialization of drug planning and procurement, as well as increasing supervision in carrying out drug storage.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 457-473
Author(s):  
Muhammad Irwan Siregar Irwan ◽  
Riri Maharani ◽  
Syukaisih Syukaisih

This journal about HIV


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 443-456
Author(s):  
Qory Ayunitami ◽  
Herlina Susmaneli ◽  
Christine Vita Gloria Purba

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur. Puskesmas Karya Wanita merupakan daerah yang endemis yaitu daerah yang mudah terjangkit penyakit dalam jumlah besar salah satunya penyakit DBD. Upaya dari pemerintah untuk mengatasi penularan penyakit DBD dengan melakukan program pengendalian DBD. Program pengendalian ini berupa pemberantasan sarang nyamuk, penyelidikan epidemiologi dan penggulangan fokus. Kegiatan ini mempunyai tujuan utama diantaranya untuk menurunkan angka kesakitan, menurunkan angka kematian, dan mencegah terjadinya KLB penyakit DBD. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pelaksanaan program pengendalian DBD di Puskesmas Karya Wanita Kota Pekanbaru tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini terdiri dari 1 informan kunci yaitu Kepala Puskesmas, 2 informan utama yaitu Pemegang Program DBD, Petugas Promosi Kesehatan, dan 2 informan pendukung yaitu Kader dan Masyarakat. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dengan menggunakan bantuan pedoman wawancara serta analisis data dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk narasi . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program pengendalian DBD belum optimal, hal ini disebabkan oleh kurangnya dana untuk melaksanakan program ini, dan juga masih kurangnya partisipasi masyarakat dalam melakukan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Diharapkan kepada pihak puskesmas agar dapat bekerjasama dengan pihak terkait seperti Dinas Kesehatan Kota/Provinsi dan lintas sektor dalam pendanaan untuk semua kegiatan pengendalian DBD dan lebih memotivasi masyarakat agar ikut serta dalam proses pengendalian DBD. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a type of infectious disease caused by the dengue virus which is transmitted through the bite of the Aedes Aegypti mosquito. DHF can appear throughout the year and can affect all age groups. Karya Wanita Public Health Center is an endemic area, namely an area that is easily infected by large numbers of diseases, one of which is DHF. Efforts from the government to overcome the transmission of dengue disease by implementing a dengue control program. This control program takes the form of eradicating mosquito nests, epidemiological investigations and focus repetition. This activity has the main objective of reducing morbidity, reducing mortality, and preventing outbreaks of dengue fever. The purpose of this study was to analyze the implementation of the DHF control program at  Karya Wanita Public health center Pekanbaru City in 2020. This research is a descriptive qualitative research with a case study approach. The subjects of this study consisted of 1 key informant, namely the Head of the Puskesmas, 2 main informants, namely the DBD Program Holder, a Health Promotion Officer, and 2 supporting informants namely Cadres and the Community. The technique used in this research is in-depth interviews using interview guides and data analysis is done descriptively and presented in narrative form. The results of this study indicate that the implementation of the DHF control program is not optimal, this is due to the lack of funds to implement this program, and also the lack of community participation in carrying out the Mosquito Nest Eradication (PSN) program. It is hoped that the public health center will be able to collaborate with related parties such as the City / Provincial Health Office in funding for all DHF control activities and to further motivate the community to participate in the DHF control process


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 538-547
Author(s):  
Fitri Zulfa Hayati ◽  
Nurhapipa Nurhapipa ◽  
Nila Puspita Sari

Tuberkulosis Paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Kejadian penyakit Tuberkulosis Paru di Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru merupakan kasus tertinggi di kota pekanbaru sebanyak 798 kasus. Tujuan penelitian ini secara umum untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dan status gizi dengan insiden penyakit tuberkulosis paru. Penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan Case Control. Populasi kasus dalam penelitian ini yaitu seluruh penderita Tuberkulosis Paru. Sampel penelitian yaitu 18 responden kelompok kasus dan 72 responden kelompok kontrol dengan menggunakan teknik Simple random sampling. Lokasi penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru pada bulan Juli – Agustus 2020. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner, roll meter, lux meter, dan timbangan berat badan. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil uji statistik hubungan dari setiap variabel semuanya berhubungan dengan insiden penyakit tuberkulosis paru, yaitu variabel luas ventilasi (p = 0,002, OR = 7,857), kepadatan hunian (p = 0,003, OR = 5,500), pencahayaan (p = < 0,05, OR = 8,500), dan status gizi (p = 0,001, OR = 10,818). Diharapkan kepada tim pencegah dan pengendalian penyakit tuberkulosis paru Puskesmas Rejosari meningkatkan penyuluhan atau pemahaman langsung kepada masyarakat penderita TB paru serta membentuk dan melatih kader – kader untuk penanggulangan Tuberkulosis Paru. Diharapkan masyarakat selalu membuka jendela agar udara dan cahaya dapat masuk ke dalam rumah serta menjaga pola makan yang seimbang dan sehat. Pulmonary Tuberculosis is an infectious disease caused by the bacteria Mycobacterium tuberculosis. The incidence of pulmonary tuberculosis in Rejosari Primary Health Center Pekanbaru City is the highest case in Pekanbaru city with 798 cases. The purpose of this study in general was to determine the relationship between the physical condition of the house and nutritional status with the incidence of pulmonary tuberculosis. This research is a quantitative analytic with a Case Control approach. The populations of cases were all patients with pulmonary tuberculosis. The research sample was 18 respondents in the case group and 72 respondents in the control group using the simple random sampling technique. The research location was carried out in the Rejosari Public Health Center, Pekanbaru City in July - August 2020. The measuring instruments used were questionnaires, roll meters, lux meters, and weight scales. Data analysis was performed univariate and bivariate using the Chi Square test. The statistical test results of the relationship between each variable were all related to the incidence of pulmonary tuberculosis, namely the variable area of ventilation (p = 0.002, OR = 7.857), occupancy density (p = 0.003, OR = 5,500), lighting (p =0.05, OR 8.5)and nutritional status (p = 0.001, OR = 10.818). It is hoped that the team for preventing and controlling pulmonary tuberculosis at the Rejosari Community Health Center will increase direct education or understanding to people with pulmonary tuberculosis and form and train cadres to control pulmonary tuberculosis. It is hoped that people will always open windows so that air and light can enter the house and maintain a balanced and healthy diet.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 418-432
Author(s):  
Gilang Tu Ramadan Gilang ◽  
Sherly Vermita Warlenda ◽  
Beny Yulianto

Di negara berkembang umumnya sampah masih dibuang tanpa adanya pemilahan terlebih dahulu, seperti sampah Organik, Anorganik, dan logam masih menjadi satu, itulah yang menyulitkan untuk dilakukannya penanganan. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh volume sampah yang tinggi dan tidak dikelola dengan baik dapat berupa gangguan kesehatan, menurunkan kualitas lingkungan, menurunkan estetika lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengelolaan sampah anorganik di Desa Parit 1 Api- Api Tahun 2020. Penelitian ini merupakan peneltian kualitatif deskriptif yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara mendalam. Sampel yang menjadi informan dalam penelitian ini berjumlah 8 orang, variabel yang diteliti antara lain sumber daya manusia, anggaran, sarana prasarana, metode, tahap pemilahan, tahap pengumpulan, tahap pengangkutan dan tahap pengolahan. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya ketersedian tenaga kerja kebersihan di desa, tidak ada pengalokasian dana khusus untuk pengelolaan sampah anorganik, kurangnya sarana dan prasarana serta tidak adanya masyarakat melakukan tahap pemilahan, pengumpulan, pengangkutan dan pengolahan dalam melakukan pengelolaan sampah anorganik di Desa Parit 1 Api-Api. Disarankan  kepada Aparatur Pemerintahan Desa untuk mendirikan Bank Sampah di Desa Parit 1 Api-Api agar masyarakat lebih giat dalam pengelolaan sampah menjadi barang berguna sehingga sampah yang masih bernilai ekonomis masih bisa dipergunakan untuk peningkatan ekonomi masyarakat sekitar. In developing countries, generally waste is still discarded without prior sorting, such as organic, inorganic, and metal waste is still one, which makes it difficult for handling. The negative impacts that can be caused by high volumes of waste that are not managed properly can be in the form of health problems, reducing environmental quality, reducing environmental aesthetics. The purpose of this study was to analyze the management of inorganic waste in the Village of Parit 1Api-Apiin 2020. This researchwas a descriptive qualitative research by conducting in-depth observations and interviews. Thenumber of informants in this study amounted to 8 people, the variables studied included human resources, budget, infrastructure, methods, sorting stage, collection stage, transportation stage and processing stage. The results showed that there was no availability of sanitation workers in the village, no allocation of special funds for the management of inorganic waste, lack of facilities and infrastructure as well as the absence of the community carrying out the stages of sorting, collecting, transporting and processing in managing inorganic waste in the Village of Parit 1 Api-Api.Researchers suggest to the Village Government Apparatus to establish a Trash Bank in the Village of Trench 1 Api-Api so that the community is more active in managing waste into useful goods so that waste that is still of economic value can still be used to improve the economy of the surrounding community.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 516-524
Author(s):  
Puji Astuti ◽  
Aldiga Rienarti Abidin ◽  
Ahmad Satria Efendi

Setiap orang atau pasien dalam pengambilan keputusan untuk melakukan tindakan Sectio Caesarea tentu berdeda-beda, banyak alasan yang melatar belakangi keputusan tersebut dimulai dari indikasi media maupun tanpa indikasi medis sekalipun. Secara umum pengambilan keputusan merupakan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan atau proses memilih tindakan sebagai cara pemecahan masalah. Agar individu mecapai hasil yang maksimal maka proses pengambilan keputusan harus rasional. Adapun jumlah ibu hamil yang memutuskan untuk melakukan tindakan sectio Caesarea Di Rumah Sakit Syafira tahun 2017 sebanyak 560, tahun 2018 sebanyak 1415, dan tahun 2019 sebanyak 1694. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Pengetahuan, Sosial Ekonomi, Estetika dan Keluarga. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi dan waktu penelitian adalah di Rumah Sakit Syafira Pekanbaru pada Bulan Januari sampai Juli 2020. Subjek penelitian ini adalah Ibu Hamil dan Dokter Spesialis Obgyn yang berjumlah 6 Informan. Metode pengambilan data diperoleh dari hasil wawancara mendalam. Berdasarkan penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa Ibu Hamil yang memutuskan untuk melakukan tindakan Sectio Caesarea memiliki pengetahuan yang sangat baik, Memiliki status Sosial Ekonomi yang cukup tinggi, Estetika menjadi salah satu aspek yang dipertimbangkan ibu hamil terhadap pengambilan keputusan tindakan Sectio Caesarea, dan persetujuan keluarga merupakan aspek yang paling penting terhadap pengambilan keputusan Tindakan Sectio Caesarea   Every person or patient in deciding to perform the Sectio Caesarea certainly varies, many reasons behind the decision begin with media indication or even without medical indication. In general, decision-making is an approach used in the decision-making process or the process of choosing as a way of problem-solving. For an individual to achieve maximum results, the decision-making process must be rational.  As for the pregnant women who decided to perform Caesarean sectio measures at Syafira Hospital in 2017 was 560, in 2018 as many as 1415, and 1694 in 2019. This study aimed to determine the role of Knowledge, Socioeconomic Economics, Aesthetics, and Family. This type of research is a descriptive study with a qualitative approach.  The location and time of the study were at Pekanbaru Syafira Hospital from January to July 2020. The subjects of this study were Pregnant Women and Obgyn Specialists, totaling 6 Informants. The data collection method was obtained from in-depth interviews.  Based on this study, it was concluded that pregnant women who decide to take action on Caesarean Sectio have very good knowledge and high socioeconomic status. Aesthetics is one of the aspects considered by pregnant women for decision making on Caesarean Sectio action, and family approval is the most important aspect in the decision making of the Caesarean Sectio Action


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 474-483
Author(s):  
Afridiyanti Diyanti ◽  
Leon Candra ◽  
Ahmad Satria Efendi

Sumber daya manusia yang ada di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Lancang kuning Pekanbaru masih belum memadai,pendidikan dan pelatihan yang masih jarang dilakukan serta kurangnya motivasi yang diberikan kepada petugas dan SOP yang belum dilaksanakan secara maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk diketahuinya Analisis Kinerja Petugas DiInstalasi Radiologi Rumah Sakit Lancang Kuning Pekanbaru Tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan metode kualitatif. Informan penelitian berjumlah 4 orang yaitu Informan Utama terdiri dari Kepala Ruangan Radiologi dan Petugas Radiologi dan Informan Penunjang yaitu Direktur Rumah Sakit dan Kepala Bidang Pelayanan Medik atau Penunjang Medik.  Hasil penelitian diketahui jumlah SDM yang ada masih belum memadai dan perlu adanya penambahan lagi, pendidikan dan pelatihan hanya berupa seminar-seminar saja karna tidak adanya dana dari rumah sakit untuk melaksanakan pelatihan, motivasi yang diberikan atasan hanya berupa arahan saja tidak diberikan bonus, reward atau insentif kepada petugas, SOP di Instalasi Radiologi sudah ada dan sudah berjalan walaupun belum 100% karena masih terdapat kendala pada alatnya. Diharapakan SDM di Instalasi Radiologi ditambah dan diberikan pelatihan dan pendidikan sesuai kebutuhan, serta peningkatan motivasi kepada petugas.   The existing human resources in the Radiology Installation of LancangKuning Hospital in Pekanbaru are still inadequate, education and training are still rarely done as well as the lack of motivation given to officers and Standar Operasional Prosedur  that have not been carried out to the fullest. The purpose of this research is to know the Performance Analysis of Radiology Installation Officer at LancangKuning Hospital Pekanbaru in 2020. This research is a descriptive study with a qualitative method approach. There were 4 research informants, namely the Main Informant consisting of the Head of the Radiology Room and Radiology Officers and Supporting Informants, namely the Hospital Director and the Head of Medical Services or Medical Support. The results of the study revealed that the number of existing human resources was still inadequate and there was a need for more additions, education and training were only in the form of seminars because there was no funding from the hospital to carry out training, motivation given by superiors was only in the form of directives, not given bonuses, rewards or incentives to officers, Standar operasional prosedur in Radiology Installation already exists and is already running even though it is not yet 100% because there are still problems with the equipment. It is expected that HR in the Radiology Installation will be added and given training and education as needed, as well as increased motivation for officers.  


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 410-417
Author(s):  
Roza ariesta aprinaldi Roza ◽  
Welly Sando ◽  
Dami Yanthi

Kedisiplinan pada hakikatnya mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya dan merupakan kesadaran seseorang dalam menaati semua peraturan perusahaan ataupun rumah sakit dan norma-norma yang berlaku. Masih adanya keterlambatan pegawai kebidanan rawat inap rumah sakit dapat di lihat dari absensi 3 bulan terakhir dan kurang diterapkannya peraturan rumah sakit. Tujuan penelitian untuk diperolehnya informasi yang mendalam tentang analisis kedisiplinan pegawai rawat inap kebidanan di RSUD Petala Bumi Provinsi Riau Tahun 2020. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan metode kualitatif untuk menganalisis kedisiplinan pegawai kebidanan di rumah sakit dalam rangka meningkatkan kedisiplinan yang lebih baik lagi. Data dikumpulkan dari hasil wawancara mendalam dan observasi. Dari hasil penelitian terdapat lima variabel yang mempengaruhi kedisiplinan, yaitu keteladanan pimpinan, balas/jasa, pengawasan melekat, sanksi hukum dan ketegasan. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan keteladanan pimpinan secara kualitas dan kuantitas sudah baik, pengawasan melekat selalu diterapkan, sanksi hukum perlu ditingkatkan lagi bagi yang melanggar kedisiplinan, balas jasa/imbalan yang masih kurang dan ketegasan pimpinan sudah cukup bagus untuk pegawai yang melanggar aturan rumah sakit. Sarannya diharapkan bagi pihak rumah sakit menerapkan aturan untuk meningkatkan kedisiplinan yang lebih baik lagi juga mempercepat mengeluarkan hasil pola penyempurnaan jasa baru agar pegawai bisa melihat ada atau tidaknya pemotongan jasa dan pemberian reward kepada pegawai kebidanan yang disiplin tiap bulannya.   Discipline essentially reflects the amount of responsibility a person has for the tasks assigned to him and is a person's awareness in obeying all company or hospital regulations and prevailing norms. The presence of inpatient midwifery staff delays at the hospital can be seen from the attendance for the last 3 months and the lack of application of hospital regulations. The research objective was to obtain in-depth information about the discipline analysis of inpatient midwifery staff at Petala Bumi Hospital, Riau Province in 2020. This research method is qualitative with a qualitative method approach to analyze the discipline of midwifery staff at the hospital in order to improve discipline. Data were collected from in-depth interviews and observations. From the research results, there are five variables that affect discipline, namely exemplary leadership, remuneration / service, inherent supervision, legal sanctions and firmness. Based on this research, it can be concluded that the exemplary leadership in quality and quantity is good, inherent supervision is always applied, legal sanctions need to be increased again for those who violate discipline, remuneration / rewards are still lacking and the firmness of the leadership is good enough for employees who violate hospital rules. The suggestion is expected for the hospital to implement rules to improve discipline that is better and also to accelerate the issuance of new service improvement patterns so that employees can see whether or not there is a cut in services and giving rewards to disciplined midwifery employees each month.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 491-498
Author(s):  
Vickry Abdillah John ◽  
Masribut Masribut ◽  
Ahmad Satria Efendi

Safety driving adalah perilaku mengemudi yang aman yang bisa untuk membantu menghindari masalah lalu lintas yang merupakan dasar pelatihan mengemudi lebih lanjut yang lebih memperhatikan keselamatan pengemudi. Untuk mencegah terjadinya pelanggaran yang dapat menyebabkan kecelakaan pada pengemudi maka pihak perusahaan menerapkan aturan safety driving.Upaya untuk meningkatkan keselamatan tentunya bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja melainkan tanggung jawab kita bersama. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan kepatuhan terhadap safety driving pada pengemudi foco truck dan bucket truck di PT Pancaran Darat Transport Duri tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif analitik. Subjek dalam penelitian ini ada 4 yaitu HES officer dan pengemudi 3 orang. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dengan menggunakan bantuan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan kepatuhan terhadap safety driving belum optimal, hal ini disebabkan oleh masih adanya pelanggaran yang dilakukan pengemudi pada saat sedang mengemudi dan kurangnya kesadaran tentang pentingnya keselamatan pada saat sedang bekerja. Diharapkan bagi pihak perusahaan agar lebih meningkatkan lagi upaya dan peraturan safety driving serta selalu memeriksa kondisi pengemudi agar tidak terjadinya pelanggaran pada saat sedang mengemudi.   Safety driving is a behavior or attitude of safety drivers that can help them to avoid from traffic cases which is the basis for further driving safety that pays more attention to driver safety. To protect violations that can cause accidents to drivers, the company applies safety driving rules. Efforts to improve safety are of course, not only the responsibility of the government, but also our responsibility. The purpose of this research was to see the implementation based on safety driving of foco and bucket truck drivers at PT Pancaran Darat transportation Duri 2020. The research is a descriptive qualitative study. There were 4 subjects in this study, namely Hes Officer and 3 drivers.The technique used in this research is in-depth interview using new interview assistance. The results of this study indicate the implementation of driving safety has not been optimal, this is due to the presence of a driver while driving and not realizing the importance of safety while working. It is hoped that the company will further improve efforts and regulations on safety driving and always supervise the driver so that it does not happen while driving.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 525-537
Author(s):  
Liza Oktarina ◽  
Beny Yulianto ◽  
Nurvi Susanti ◽  
Hayana Hayana ◽  
Kamali Zaman

Masalah peningkatan volume sampah salah satunya terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir. Selain itu, penggunaan teknologi pengolahan sampah yang digunakan sudah tidak sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan, sehingga hal sangat berisiko mencemari kualitas air tanah. Tujuan penelitian mengetahui kualitas air tanah di  tempat penampungan sampah sementara di Kelurahan Tembilahan Kota, dengan metode penelitian deskriptif. Populasi adalah sumur warga yang tinggal di Kelurahan Tembilahan Kota sebanyak 30 sumur, dan sampel berjumlah  5 sumur milik warga. Prosedur pengambilan sampel sesuai dengan SNI 06-2412-1991 mengenai metode pengambilan  air pemeriksaan mikrobiologi. Hasil penelitian diperoleh analisis bahwa diantara parameter fisik air tanah, parameter yang paling banyak tidak memenuhi syarat baku mutu adalah parameter rasa dengan hasil sebanyak 4 (80%) sampel dari 5 sampel, sedangkan suhu sebanyak 3 (60%) tidak memenuhi syarat, warna sebanyak 2 (40%) tidak memenuhi syarat, bau sebanyak 3 (60%) tidak memenuhi syarat, sedangkan hasil pemeriksaan bakteri coli postif dengan hasil positif sebanyak 4 (80%) sampel dari 5 sampel. Total coliform dari hasil laboratorium sebesar (14000) tinggi. Diharapkan dinas kesehatan mengerah petugas kesehatan setempat memperhatikan lingkungan sekitar dan memberi penyuluhan tentang pengolahan air yang baik sebelum diminum, agar tidak terjadi pencemaran terhadap lingkungan dan sumber air minum yang terdapat di lingkungan Kelurahan Tembilahan Kota.   One of the problems in increasing the volume of waste is in Indragiri Hilir Regency. 60% of landfill waste is disposed of in open temporary landfills. In addition, the use of waste treatment technology that is used is not in accordance with the regulations issued, so it is very risky to pollute the quality of ground water. Based on the background of the problems above. This study aims to determine the quality of ground water in a temporary garbage shelter in the Tembilahan City Kelurahan, with a descriptive research method. The population and sample in this study were 5 community wells living in Tembilahan Kota Kelurahan. Sampling procedures must be in accordance with SNI 06-2412-1991 regarding the method of taking microbiological examination water. Based on the results of the study obtained the results of the analysis that among the physical parameters of ground water, the parameter that most did not meet the quality standard requirements was the taste parameter, with the results of 4 (80%) samples from 5 samples, while the temperature parameters were 3 (60%). qualified, color parameters as much as 2 (40%) did not meet the requirements, odor parameters as much as 3 (60%) did not qualify, while positive coli bacterial examination results with positive results were 4 (80%) samples from 5 samples. The total coliform from the results of laboratory tests is (14000) high. It is expected that the health department will mobilize local health officials to pay attention and provide counseling about the importance of protecting the surrounding environment and counseling about good water treatment before drinking, so that pollution does not occur to the environment and drinking water sources contained in the Tembilahan City Kelurahan.    


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document