scholarly journals PENGARUH SENAM KAKI DIABETES TERHADAP NILAI ANKLE BRACHIAL INDEX (ABI) DAN NILAI IPSWICH TOUCH TEST (IPTT) PADA PASIEN DM TIPE 2

2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Indhit Tri Utami

Diabetes Melitus (DM) menyebabkan komplikasi yang dapat melibatkan vaskuler dan persarafan seperti oklusi arteri perifer dan neuropati. Penentuan sirkulasi perifer melalui pengukuran Ankle Brachial Index (ABI) merupakan metode invasif untuk memeriksa sirkulasi arteri perifer dan sebagai skrining terhadap adanya penyakit arteri oklusi perifer. Sementara itu, IpTT merupakan metode baru untuk mendeteksi penderita diabetes yang kehilangan sensasi kaki dan sebagai informasi untuk skrining adanya neuropati diabetes. Metode ini mudah, aman, cepat, dan mudah di lakukan dan diajarkan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai apakah intervensi senam kaki  dapat mempengaruhi Ankle Brachial Index (ABI) dan Nilai Ipswich Touch Test (IpTT) pada pasien DM Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Tejoagung Kota Metro, Lampung. Pengambilan data menggunakan purposive sampling. Sampel pada penelitian ini terbagi menjadi kelompok intervensi (n = 18) dan kelompok kontrol (n = 18). Berdasarakan uji GLM - RM terdapat peningkatan nilai ABI  dan IpTT pada kelompok intervensi sepanjang periode follow up (pre test, post test I, dan post test II).  dengan p value 0,000. Senam kaki diabetes dapat direkomendasikan sebagai intervensi mandiri keperawatan sebagai upaya pencegahan komplikasi gangguan vaskuler dan persarafan Kata kunci: Diabetes Melitus, Senam Kaki Diabetes, ABI, IpTT

2019 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Indhit Tri Utami

<p>Diabetes Melitus (DM) menyebabkan komplikasi yang dapat melibatkan vaskuler dan persarafan seperti oklusi arteri perifer dan neuropati.Penentuan sirkulasi perifer melalui pengukuran <em>Ankle Brachial Index</em> (ABI) merupakan metode invasif untuk memeriksa sirkulasi arteri perifer dan sebagai skrining terhadap adanya penyakit arteri oklusi perifer.Sementara itu, IpTT merupakan metode baru untuk mendeteksi penderita diabetes yang kehilangan sensasi kaki dan sebagai informasi untuk skrining adanya neuropati diabetes.Metode ini mudah, aman, cepat, dan mudah di lakukan dan diajarkan.Penelitian ini bertujuan untuk menilai apakah intervensi senam kaki  dapat mempengaruhi <em>Ankle Brachial Index</em> (ABI) dan Nilai <em>Ipswich Touch Test (IpTT)</em> pada pasien DM Tipe 2. Rancangan penelitian menggunakan <em>quasi ekspreriment pre post test design with control group</em>. Pengambilan data menggunakan <em>purposive sampling</em>.Sampel pada penelitian ini terbagi menjadi kelompok intervensi (n = 18) dan kelompok kontrol (n = 18). Berdasarakan uji GLM - RM terdapat peningkatan nilai ABI  dan IpTT pada kelompok intervensi sepanjang periode <em>follow up</em> (<em>pre test, post test I</em>, dan <em>post test II</em>). Dengan <em>p value</em> 0,000. Senam kaki diabetes dapat direkomendasikan sebagai intervensi mandiri keperawatan sebagai upaya pencegahan komplikasi gangguan vaskuler dan persarafan.</p>


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Supriyadi . ◽  
Nurul Makiyah ◽  
Novita Kurnia Sari

<p><em>Buerger Allen Exercise</em> mampu meningkatkan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif sehingga glukosa dalam darah dapat menurun, dapat membantu mencegah terjadinya penyakit arteri perifer, serta meningkatkan aliran darah ke arteri dan berefek positif pada metabolisme glukosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2setelah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Jenis penelitian ini adalah <em>quasy-experiment </em>dengan<em> pre-post test design with control group</em><em>.</em> Jumlah sampel 60 penderita diabetes melitus tipe 2 dengan <em>purposive sampling</em>, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Responden kelompok perlakuan diberikan intervensi <em>Buerger Allen exercise</em> sebanyak 12 kali  selama 15 hari.Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Kecamatan Nganjuk.Data hasilpengukuran nilai <em>ankle brachial index</em>berupa ratio dan diuji statistik dengan <em>Paired Samples Test</em>. Didapatkan <em>p value</em> 0.001 untuk kelompok perlakuan (<em>p value</em>&lt; 0.05) yang menunjukkan bahwa adanya perubahan bermakna secara statistik nilai <em>ankle brachial index</em> sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Dapat disimpulkan bahwa nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2 meningkat sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>.</p><p> </p><p> <strong>Kata kunci :penderita diabetes melitus tipe2, <em>Buerger Allen Exercise, Ankle brachial index</em></strong></p><p> </p>


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Supriyadi . ◽  
Nurul Makiyah ◽  
Novita Kurnia Sari

Buerger Allen Exercise mampu meningkatkan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif sehingga glukosa dalam darah dapat menurun, dapat membantu mencegah terjadinya penyakit arteri perifer, serta meningkatkan aliran darah ke arteri dan berefek positif pada metabolisme glukosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai ankle brachial indexpada penderita diabetes melitus tipe 2setelah melakukan Buerger Allen exercise. Jenis penelitian ini adalah quasy-experiment dengan pre-post test design with control group. Jumlah sampel 60 penderita diabetes melitus tipe 2 dengan purposive sampling, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Responden kelompok perlakuan diberikan intervensi Buerger Allen exercise sebanyak 12 kali selama 15 hari.Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Kecamatan Nganjuk. Data hasil pengukuran nilai ankle brachial indexberupa ratio dan diuji statistik dengan Paired Samples Test. Didapatkan p value 0.001 untuk kelompok perlakuan (p value< 0.05) yang menunjukkan bahwa adanya perubahan bermakna secara statistik nilai ankle brachial index sesudah melakukan Buerger Allen exercise. Dapat disimpulkan bahwa nilai ankle brachial indexpada penderita diabetes melitus tipe 2 meningkat sesudah melakukan Buerger Allen exercise.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 61-70
Author(s):  
Ni Made Suarti

Diabetes melitus (DM) adalah penyakit multisistem kronis yang berhubungan dengan produksi normal insulin, insulin terganggu, atau keduanya. Penyakit ini  membutuhkan perawatan berkelanjutan sehingga membutuhkan pengelolaan diri klien dan dukungan untuk mencegah komplikasi jangka panjang, salah satunya adalah dengan senam diabetes. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan post test only non equivalent control group. Sampel penelitian adalah 38 orang untuk masing-masing kelompok kontrol dan kelompok intervensi, diambil dengan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan penurunan kadar gula darah antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol 3 minggu setelah penelitian (p value 0.000 <0.05 dan minggu ke 6 setelah penelitian (p value 0.000 <0.5) dibandingkan kadar gula darah awal. Senam diabetes  yang teratur penting dilakukan untuk mengendalikan kadar gula darah selain tetap mengkonsumsi obat hypoglikemik oral dan makan sesuai dengan yang telah diprogramkan.


2020 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
Author(s):  
Tessa Olivia ◽  
Pramana Khalilul Harmi ◽  
Fera Liza

AbstrakDiabetes Melitus dapat menyebabkan komplikasi pada berbagai sistem tubuh. Komplikasi diabetes melitus adalah gangguan vaskuler perifer yang menyebabkan perubahan pada dinding pembuluh darah yang di tandai dengan penurunan Ankle Brachial Index (ABI). Salah satu terapi komplementer yang dapat mengurangi komplikasi pada pasien Diabetes Melitus adalah terapi akupresur. Tujuan: Mengetahui pengaruh akupresur terhadap Ankle Brachial Index (ABI) pada pasien Diabetes Melitus tipe II di Kelurahan Surau Gadang Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang. Metode: Penelitian ini merupakan quasy ekxperimen dengan pre and post test group with control. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 68 responden, terdiri dari 34 responden sebagai kelompok intervensi yang diberikan akupresur sebanyak 3 kali dalam seminggu selama 4 minggu dan 34 reponden sebagai kelompok control. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Wilcoxon Rank Test. Hasil: Rerata ABI pada kelompok intervensi sebelum diberikan intervensi 0,846 dan meningkat setelah di berikan intervensi 0,923. Hasil pretest dan postest rerata ABI pada kelompok kontrol 0,846. Adanya pengaruh significant secara statistik dalam pengukuran ABI antara kedua kelompok (p < 0,05). Simpulan: Terdapat perubahan nilai ABI pada pasein Diabetes Melitus tipe II setelah di berikan akupresur. 


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 59-64
Author(s):  
Angger Anugerah Hadi H.S ◽  
Bayu Khayudin

ABSTRAK Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak dialami oleh masyarakt Indonesia. Semakin lama durasi pada penderita DM, maka semakin besar kemungkinan munculnya penyakit-penyakit komplikasi. Penyakit stroke, jantung coroner, luka DM dan gagal ginjal merupakan contoh penyakit yang dapat timbul akibat DM Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatan sikap pasien DM terkait pencegahan komplikasi dengan metode yang efektif dan efisien. Penelitian ini menggunakan pendekatan pra-eksperimental dengan rancangan one group pre-post test design. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien DM yang mengikuti prolanis di puskesmas Wisma indah, dan puskesmas  Bojonegoro sebanyak 32 responden. Diskusi grup dan Brief Telephone Counseling dilakukan dengan 2 tahapan yaitu pendidikan kesehatan terkait pencegahan komplikasi dan follow-up melalui telepon. Berdasarkan hasil uji paired T-test didapati hasil p-value 0,000. Dengan demikian disimpulkan hasil terdapat peningkatan sikap responden setelah dilakukan intervensi yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan artikel ilmiah yang terbit dalam jurnal nasional. Selain itu, luaran lain yang diharapkan adalah buku saku terkait pencegahan komplikasi DM Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Komplikasi Diabetes Mellitus, Diskusi Grup, Brief telephone Counseling, Sikap


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 141-147
Author(s):  
Erni Tri Indarti ◽  
Hendri Palupi

Diabetes Melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Senam kaki merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita DM atau bukan penderita untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki (Soebagio, 2011). Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Senam Kaki Lebih Efektif Meningkatkan Sirkulasi Darah Ke Kaki Dibanding Penurunan Kadar Glukosa Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Rejoso. Penelitian ini merupakan  jenis penelitian Pra – Experiment dengan One Pre-Post Test Design. Penelitian ini dilakukan tanggal 20 Juli – 20 Agustus 2018 di Wilayah kerja Puskesmas Rejoso. Sampel dalam penelitian ini penderita Diabetes Mellitus yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 30 orang. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Video Senam Kaki, Stetoskop Merk Onemed, Spygnomanometer Merk Onemed, Glukotest Merk EasyTooth. Analisis bivariat untuk mengetahui perbedaan Nilai ABPI dan Gula darah responden sebelum dan sesudah dilakukan intevensi dengan uji Wilcoxon.  Berdasarkan hasil uji wilcoxon didapatkan p-value  nilai ABPI 0,000 ≤ α(0,05) dan p-value gula darah 0,006 ≤ α(0,05), sehingga Ha diterima dan ada pengaruh senam kaki terhadap perubahan nilai ABPI dan gula darah pada penderita diabetes mellitus, hal ini berarti ada pengaruh senam kaki terhadap Sirkulasi Darah Ke Kaki pada penderita diabetes mellitus dengan rata-rata penurunan nilai ABPI 0,124 dan rata-rata penurunan gula darah sebesar 11,37. Kata Kunci : Senam Kaki, Diabetes Mellitus, Gula Darah, Sirkulasi Darah ke kaki


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 152-156
Author(s):  
Novita Aryani ◽  
Rinco Siregar ◽  
Bika Utami

Pentingnya pengendalian kadar gula darah pasien diabetes melitus tipe II secara nonfarmakologis berguna untuk mengurangi resiko bagi kesehatan tubuh. Lidah buaya (aloe vera,l) mengandung banyak unsur mineral dan antioksidan alami yang dapat meningkatkan  kondisi kesehatan tubuh termasuk organ pankreas pasien diabetes melituss tipe II . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh rebusan lidah buaya (aloe vera l) terhadap kadar gula darah penderita diabetes melitus ttipe II. Jenis penelitian ini adalah pre eksperimen analitik komparatif dengan rancangan penelitian desain Pre & Post Test Without Control.  Populasi dalam penelitian adalah seluruh pasien diabetes melitus  tipe II yang berobat rawat jalan di Puskesmas Kelurahan Kebun Lada Kecamatan Binjai Utara tahun 2020. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan jumlah sampel  dihitung menggunakan tabel Cohen dengan Power 90 serta effect size 1.20 maka diperoleh 13 orang responden. Pemberian rebusan lidah buaya dilakukan selama 7 hari setelah makan malam. Rebusan lidah buaya terbuat dari lidah buaya seberat 75 mg yang direbus dengan 300 ml air sampai mendidih. Pengukuran kadar gula darah dilakukan sebanyak dua kali. Tehnik analisa data  menggunakan uji statistik Wilcoxon Macthed Paired Sign Rank Test. Hasil pengukuran pre dan post perlakuan didapati rata-rata sebesar 319,85 mg/dl dan 299,62 mg/dl.  Terjadi penurunan sebesar  20.23 mg/dl dengan nilai Z  = -3,183 dan dengan nilai p value = 0,001 ( p<0,05 ). Ini berarti pemberian rebusan lidah buaya berpengaruh secara signifikan pada penurunan kadar gula darah pasien diabetes melitus tipe II di Puskesmas Kelurahan Kebun Lada Kecamatan Binjai Utara, Diharapkan kepada  pasien diabetes melitus tipe II agar terus mengkonsumsi rebusan lidah buaya dan jangan lupa untuk selalu melakukan pemeriksaan rutin kadar gula darah di pelayanan kesehatan terdekat.  


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 59-64
Author(s):  
NENGKE PUSPITA SARI ◽  
DENO HARMANTO

Pendahuluan: Diabetes mellitus suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia menimbulkan berbagai komplikasi akut serta kronik1. Salah satunya adalah penyakit arteri perifer (PAP). Pemeriksaan ankle brachial index (ABI) dengan teratur dapat mendeteksi dini adanya PAP. Sebanyak 85% diabetesi merupakan penderita diabetes mellitus tipe22. Relaksasi Otot Progresif adalah metode yang mampu memperlancar aliaran darah. Metode: Jenis penelitian ini adalah quasy eksperiment dengan pendekatan one group pre-post test. Sebanyak 10 responden terlibat dalam penelitian ini. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Data informasi responden dikumpulkan melalui proses wawancara dan observasi. Sedangkan untuk mengetahui kadar gula darah dan ankle bracial Indeks diakukan pengecekan. Data dianalisis dengan metode uji t-dependent dengan α=0,05. Hasil dan Pembahasan: Terdapat perbedaan yang signifikan nilai kadar gula darah sebelum dan setelah dilakukan tindakan (pvalue 0,000). Sedangkan nilai ABI tidak memiliki perbedaan yang signifikan baik sebelum dan setelah tindakan (0,187) Kesimpulan: teknik relaksasi otot progresif efektif dalam menurunkan kadar gula darah, namun tidak dapat meningkatkan nilai ABI namun salah satu intervensi keperawatan mandiri.


2019 ◽  
Vol 9 (02) ◽  
pp. 571-576
Author(s):  
Tut Wuri Prihatin ◽  
Rahadian Dwi M

ABSTRAK Latar Belakang : Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit degeneratif dan salah satu penyakit tidak menular dengan jumlah pasien yang meningkat. Salah satu komplikasi penyakit diabets melitus yang sering dijumpai adalah kaki diabetic (diabetic foot) yang bermanifestasi sebagai ulkus, infeksi dan gangren dan atropati charcot. Kaki diabetes adalah salah satu komplikasi kronik DM yang paling ditakuti. Ada tiga alasan mengapa orang dengan diabetes lebih tinggi resikonya mengalami masalah kaki yaitu sirkulasi darah  dari kaki ketungkai menurun (gangguan pembuluh darah), berkurangnya perasaan pada kedua kaki (gangguan saraf) dan berkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi. Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk Menganalisa pengaruh senam kaki diabetes mellitus terhadap nilai Ankle Brachial Index pada pasien DM Tipe II.Metode : Penelitian ini penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasi experiment dengan rancangan one group pre test post test. Hasil : Hasil analisa bivariat pada tindakan senam kaki diabetes mellitus terhadap perubahan nilai Ankle Brachial Index pada pasien DM Tipe II didapatkan nilai p value sebesar 0.001 (<0.05). Kesimpulan : Terdapat pengaruh senam kaki diabetes mellitus terhadap perubahan nilai Ankle Brachial Index pada pasien DM Tipe II di Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document