scholarly journals Keefektifan Pemanfaatan dan Arah Pengembangan Laboratorium Prestasi dan Kondisi Fisik FIK UNY

2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 124-132
Author(s):  
Riky Dwihandaka ◽  
Sumarjo Sumarjo

This study aims to reveal the effectiveness of utilization and to find out the direction of laboratory development of achievement and physical conditions in the Faculty of Sports Science, which consists of the level of use and completeness of laboratory infrastructure, laboratory management skills, managerial abilities, individual abilities, and student attitudes towards the direction of laboratory development. This research is a qualitative research. The qualitative data collection method used is the data triangulation method which consists of: 1) Focus group discussion (FGD) for students (6 people/group), and 2) Non-participant observation in laboratory settings. The population of this study were all odd semester students who used the achievement laboratory and the physical condition of FIK UNY. The number of samples is based on the saturation of themes in focus group discussions and in-depth interviews. The sample selection of students was carried out based on convenience sampling technique, while in-depth interviews with laboratory managers used criterion sampling techniques. Data analysis used three stages consisting of: 1) data reduction, 2) reconstructive data and 3) thematic analysis. Based on the research that has been done, the results show that FIK UNY students feel that the existence of an achievement laboratory and physical condition is very useful both in its use in lectures, training and research. In increasing the use of laboratory facilities, performance and physical conditions are emphasized on their use, management, maintenance and maintenance. Laboratory achievements need to be promoted and for laboratories in physical condition, staff or laboratory personnel need to be added. The development of performance laboratories and physical conditions is directed towards maintenance and maintenance as well as the construction of a wider and more integrated building.   Key words: utilization, development, laboratory Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan keefektifan pemanfaatan dan mengetahui arah pengembangan laboratorium prestasi dan kondisi fisik di Fakultas Ilmu Keolahragaan, yang terdiri dari tingkat penggunaan dan kelengkapan sarana prasarana laboratorium, kemampuan pengelolaan laboratorium, kemampuan manajerial, kemampuan individual, dan sikap mahasiswa terhadap arah pengembangan laboratorium. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.  Metode pengumpulan data kualitatif yang dipergunakan adalah metode triangulasi data yang terdiri dari :1) Focus group discusion (FGD) pada mahasiswa (6 orang/kelompok), dan 2) Observasi non-participant pada setting laboratorium. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester gasal yang menggunakan laboratorium prestasi dan kondisi fisik FIK UNY. Jumlah sampel didasarkan pada saturasi tema pada focus group discussion maupun in-depth interview. Pemilihan sampel pada mahasiswa dilakukan berdasarkan teknik convenience sampling sedangkan pada in-depth interview dengan pengelola laboratorium dengan mempergunakan teknik criterion sampling. Analisis data menggunakan tiga tahap terdiri dari: 1) data reduction, 2) data reconstrucsi dan 3) analisis thematic. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa mahasiswa FIK UNY merasa keberadaan laboratorium prestasi dan kondisi fisik sangat bermanfaat baik dalam penggunaannya dalam kuliah, latihan maupun penelitian. Dalam meningkatkan penggunaan sarana laboratorium prestasi dan kondisi fisik ditekankan pada pemakaian, pengelolaan, perawatan dan pemeliharaannya. Laboratorium prestasi perlu ditingkatkan promosinya dan untuk laboratorium kondisi fisik perlu ditambahkan staf atau petugas tenaga laboratorium. Pengembangan laboratorium prestasi dan kondisi fisik diarahkan dalam pemeliharaan dan perawatan serta pembuatan gedung yang lebih luas dan terpadu.   Kata kunci: pemanfaatan, pengembangan, laboratorium

2017 ◽  
Vol 7 (02) ◽  
pp. 195-207
Author(s):  
Dewi Masitah

Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pola pembelajaran dan karakter pendidikan gender profetik Pesantren Aswaja Pasuruan yang mereka aplikasikan sehingga memproduk santri dan santriwati menjadi orang yang profesional dibidangnya, menjadi pemerintah dan legislatif yang mampu mencetak kebijakan-kebijakan pengarusutamaan gender ataupun menjadi tokoh masyarakat yang mampu mengubah pemikiran dan bersosilalisasi dengan masyarakat? Dan bagaimana peran pesantren kepada masyarakat, yaitu bagaimana pesantren dengan karakternya bisa mengubah main set masyarakat Pasuruan yang sangat Patriakhi dalam pendidikan anak perempuan mereka? Berdasarkan masalah penelitian diatas kami mengunakan metodologi penelitian fenomenologi, disini peneliti berada pada posisi sebagai observer, karena peneliti melakukan pengamatan terhadap tradisi dan perilaku sehari-hari Pembelajaran di pesantren kemudian dianalisis berdasarkan teori yang digunakan, dan diterjemahkan dalam konteks sinkretisme dan habitus yang terbentuk. Data penelitian diperoleh melalui teknik observasi, wawancara mendalam (in-depth interview), Focus Group Discussion (FGD) dan dokumentasi dengan analisis data tiga jalur analisis, yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion drawing/ verification (Penarikan kesimpulan). Hasil dari penelitian ini selain berbicara aplikasi gender profetik tapi juga berbicara strategi dan hasil dari aplikasi pendidikan gender profetik sesuai karakter pesantren. Dimana hal ini bukan sekedar kesadaran posfeminisme belaka yang terdengar seperti utopia tapi sudah ada produk-produk untuk memperbaiki nasip perempuan dalam dunia postmodern ini.


2017 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 195-207
Author(s):  
Dewi Masitah

Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pola pembelajaran dan karakter pendidikan gender profetik Pesantren Aswaja Pasuruan yang mereka aplikasikan sehingga memproduk santri dan santriwati menjadi orang yang profesional dibidangnya, menjadi pemerintah dan legislatif yang mampu mencetak kebijakan-kebijakan pengarusutamaan gender ataupun menjadi tokoh masyarakat yang mampu mengubah pemikiran dan bersosilalisasi dengan masyarakat? Dan bagaimana peran pesantren kepada masyarakat, yaitu bagaimana pesantren dengan karakternya bisa mengubah main set masyarakat Pasuruan yang sangat Patriakhi dalam pendidikan anak perempuan mereka? Berdasarkan masalah penelitian diatas kami mengunakan metodologi penelitian fenomenologi, disini peneliti berada pada posisi sebagai observer, karena peneliti melakukan pengamatan terhadap tradisi dan perilaku sehari-hari Pembelajaran di pesantren kemudian dianalisis berdasarkan teori yang digunakan, dan diterjemahkan dalam konteks sinkretisme dan habitus yang terbentuk. Data penelitian diperoleh melalui teknik observasi, wawancara mendalam (in-depth interview), Focus Group Discussion (FGD) dan dokumentasi dengan analisis data tiga jalur analisis, yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion drawing/ verification (Penarikan kesimpulan). Hasil dari penelitian ini selain berbicara aplikasi gender profetik tapi juga berbicara strategi dan hasil dari aplikasi pendidikan gender profetik sesuai karakter pesantren. Dimana hal ini bukan sekedar kesadaran posfeminisme belaka yang terdengar seperti utopia tapi sudah ada produk-produk untuk memperbaiki nasip perempuan dalam dunia postmodern ini.


MEDIKORA ◽  
2015 ◽  
Author(s):  
Moch. Noerhadi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dosen dan mahasiswa tentang tingkat penggunaan, cara meningkatkan penggunaan (optimalisasi) dan arah pengembangan laboratorium anatomi, fisiologi dan histologi FIK UNY.Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester ganjil yang mengambil mata kuliah Anatomi, Fisiologi dan Histologi. Jumlah sampel didasarkan pada saturasi tema pada focus group discussion maupun in-depth interview. Pemilihan sampel pada mahasiswa dilakukan berdasarkan teknik convenience sampling, sedangkan pada in-depth interview dengan pengelola laboratorium dengan mempergunakan teknik criterion sampling. Pengelola laboratorium yang diwawancarai adalah kepala laboratorium dan tekniksi laboratorium yang dianggap berperan dalam menentukan arah perkembangan laboratorium.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa matakuliah dan praktikum Anatomi, Fisiologi dan Histologi sangat bermanfaat bagimahasiswa. Walaupun sebagian mahasiswa masih mengalami kesulitan untuk memahami materi kuliah dan praktikum dikarenakan bekal yang didapat  dirasakan belum mencukupi. Hal yang dikeluhkan mahasiswa adalah  manajemen alat-alat Anatomi, Fisiologi dan Histologi belum terorganisir dengan baik. Pengelola laboratorium juga merasakan adanya kendala pada fasilitas-fasilitas yang ada, terutama disebabkan oleh jumlah mahasiswa yang terus bertambah, sedangkan fasilitas yang dimiliki tidak mengalami peningkatan yang berarti.Kata kunci: optimalisasi dan pengembangan laboratorium


Jurnal Ecopsy ◽  
2016 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Marina Dwi Mayangsari ◽  
Sukma Noor Akbar ◽  
Dwi Nur Rachmah

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi cara atau upaya kesiapsiagaan (preparedness) masyarakat di daerah pinggiran sungai dalam menghadapi bencana air pasang. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan (1) In-depth Interview yang dilakukan oleh dua pihak yaitu komunikasi antara peneliti dengan informan; (2) Focus Group Discussion (FGD) Diskusi Kelompok Terarah yaitu media bagi sekelompok orang untuk mendiskusikan satu topik tertentu secara lebih mendalam; dan (3) Observasi. Subjek penelitian dipilih secara purposive sampling terdiri atas 3 orang informan perwakilan warga di daerah pinggiran Sungai Kuin Utara  Banjarmasin yang kriterianya telah disesuaikan dengan kriteria peneliti, sedangkan untuk FGD mencakup sampel 7 (tujuh) warga masyarakat. Hasil dari penelitian ini mendapatkan  informasi bahwa upaya kesiapsiagaan masyarakat pinggiran sungai terhadap bencana banjir air pasang kebanyakan adalah dengan cara bersiap masuk ke perahu untuk menyelamatkan diri dan menyelamatkan barang-barang perabotan rumah tangga ketika terjadi bencana banjir. Kata kunci : Banjir air pasang, Kesiapsiagaan This study aims to identify ways or preparedness communities in side river  areas in the face of flood disaster. The research approach used in this study is a qualitative approach. Data collection technique used (1) In-depth interviews were conducted by the two parties, namely the communication between researchers with the informant; (2) Focus Group Discussion (FGD) are media for a group of people to discuss a particular topic in greater depth; and (3) Observation. Subjects were selected by purposive sampling consisting of 3 informants representatives of residents on the outskirts of River North KUIN that the criteria have been adapted to the criteria of the researchers, whereas for sample FGD includes seven (7) members of the community. Results from this study informed that the riverside community preparedness efforts against the flood tide mostly by way of getting into the boat to save himself and save items of household furniture in the event of a flood  disaster. Keywords: Flood disaster tide, Preparedness


Author(s):  
Ray March Syahadat

As a maritime ethnic, Butonese people migrated to some places. A rather large amount of them are in Province of Maluku, Indonesia. This study aims at investigating Butonese cultural landscape in their new migrant region. Is there any different? If this study also aims to know social interaction among ethnics and how it affects Butonese cultural landscape dynamics. This study took place in Negeri Kawa, western part of Seram Regency, Maluku Province, on November 2015. The method used in the study was a qualitative method with in depth interview by snowball and triangulation technique, observation participation, focus group discussion (FGD), and literature study. The result showed that there is a different between Butonese cultural landscape in Buton and Negeri Kawa. Stereotype, presumption, and prejudice to Butonese people also occur. However, it is not always negative because from those three things, the process of acculturation and adaptation as a form of respect and prevention of Butonese culture can occur in Negeri Kawa.


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 88
Author(s):  
Sri Indrahti ◽  
Siti Maziyah ◽  
Alamsyah Alamsyah

Kudus is an area rich in historical and cultural sites related to the spread of Islam. In several tombs of religious leaders in Kudus, there are still traditional ceremonies which are always complemented by various culinary traditions. What are the symbolic and philosophical meanings of each of the traditional culinary traditions in some ways related to the five prominent figures of Islam in Kudus? In writing this article the research begins with collecting data which includes the collection of primary and secondary sources such as literature, observation, participatory, in-depth interviews, and Focus Group Discussion (FGD) with informants from various elements. All data that has been collected through the various approaches above will then be classified, connected or accumulated between data from one another, linked between primary sources and library sources or secondary sources, as a form of interpretation and synthesized in order to obtain research results . The results of the study show that the symbolic and philosophical meanings of each culinary tradition in some traditional ceremonies relating to the characterization of Islamization in Kudus are closely related to the greatness of the figure itself. Based on the culinary tradition, it can be seen that the beliefs of the Kudus community still have a relationship with previous beliefs (pre-Islam).


2019 ◽  
pp. 1354067X1989493
Author(s):  
Subaita Zubair ◽  
Urwah Ali

The present psychological anthropological study tends to explore the perception of single men and their understanding of cultural role regarding post-marriage body between both genders. A qualitative methodology of in-depth interviews and one focus group discussion were employed. The sample included late adolescents (aged 18–24) and early adults (24–34) from Islamabad and Rawalpindi (Pakistan). Purposive sampling was applied and thematic analysis was used as a qualitative paradigm. The number of respondents comprised of 17 males of which each 7 were gym-goers. Results highlighted that Pakistani culture has its biased and paradoxical ways when it comes to expectations genders face with regard to body after marriage. Overall, males have an upper hand when it comes to body image both pre and post marriage. With the female body, men associate modesty and role of spouse and with their own body its supremacy. Expectations are not much held for men with regard to body image, but if they are looking after their body, it is all out of their own will, needs, reason and to some extent on spouse demand.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 112
Author(s):  
Rahmat Catur Wibowo ◽  
Kelik Hendro Basuki ◽  
Muh Sarkowi

Desa Sukamarga memiliki beberapa obyek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi seperti keramikandan kawah nirwana. Semua obyek wisata tersebut berada di alam bebas yang sangat beresiko dan wajibmemperhatikan keselamatan pengunjung. Pengelolaan keselamatan wisata akan selalu terkait dengan upaya-upaya meminimalkan risiko dan kecelakaan. Tujuan dari pengabdian ini adalah: memetakan kondisi eksistingobyek geowisata keramikan dan kawah nirwana berbasis photo udara, mengedukasi masyarakat akan prinsip-prinsip pengelolaan keselamatan wisata, dan mengintegrasikan data geospasial dan nonspasial dari kelompokmasyarakat dalam pembuatan peta zonasi risiko. Kelompok masyarakat yang tergabung dalam KelompokSadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sukamarga merupakan subjek utama dalam proses pemetaan partisipatif.Proses pemetaan melalui tahap Focus Group Discussion dan in-depth interview berkaitan dengan risikokeselamatan pengunjung. Sistem informasi geografis kemudian mentransformasikan hasil pemetaanpartisipatif dalam bentuk digital. Hasil dari penelitian ini adalah peta partisipatif zona risiko keselamatanpengunjung di obyek wisata keramikan dan kawah nirwana yang secara geologi berada di manifestasipanasbumi.


2018 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Rahmah Hastuti

<em>Pengukuran persepsi siswa mengenai disiplin, cara pandang siswa mengenai penetapan aturan di sekolah merupakan konstruk yang patut ditelaah dalam kajian empiris. Disiplin di sekolah terkait dengan batas-batas yang diberikan oleh pihak sekolah untuk membantu siswa merasa aman, mengoreksi dengan cara yang penuh kasih, positif dan logis, menunjukkan rasa hormat melalui role model perilaku yang konsisten. Penelitian ini mengkonstruk karakteristik psikometrik dari kedisiplinan siswa yang dapat memberikan kejelasan pemahaman sebagai bagian dari studi empiris dalam ranah psikologi pendidikan. Penelitian ini merupakan studi eksplorasi penyusunan alat ukur kedisiplinan siswa di sekolah menengah yang dikembangkan berdasarkan hasil elisitasi dari 32 partisipan melalui focus group discussion. Pengambilan data sebenarnya terhadap qualified volunteer sample dilakukan terhadap 478 siswa, yang dipilih dengan teknik convenience sampling, yaitu partisipan yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian dan bersedia terlibat dalam penelitian ini. Reduksi variabel menjadi faktor dilakukan melalui Exploratory Factor Analysis dengan menggunakan program PASW 18. Partisipan adalah remaja yang tinggal di Jakarta dan menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Rentang usia partisipan penelitian ini adalah berusia 11-17 tahun. Berdasarkan analisis Exploratory Factor Analysis (EFA), skala kedisiplinan yang terangkum dalam empat dimensi. Dimensi–dimensi yang terbentuk tersebut adalah deliquency, respect, value transfer dan integrity.</em>


Author(s):  
Atika ◽  
Tri Indah Rusli

Community radio established to fulfill the information and communication needs of the community members. The purpose can be achieved when its existence used by community members. Therefore, the purpose of  this research was to analyze the utilization of community radio as the information and communication media for society in Southeast Sulawesi. The study was used a qualitative approach, while the research subject was Radio Fajar FM that was located in Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kendari. The informants in this study were 7 parties. The data collection techniques were used the observation method, in-depth interviews, and Focus Group Discussion (FGD). The results showed that the the utilization of community radio in Southeast Sulawesi was still less frequency channel that was provided exclusively for community radio in Southeast Sulawesi was not used optimal.  Keywords: community radio, information, communication   ABSTRAK Radio komunitas didirikan untuk memenuhi kebutuhan informasi dan komunikasi anggota komunitasnya. Tujuan tersebut dapat dicapai ketika keberadaannya dimanfaatkan oleh anggota komunitas. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis pemanfaatan radio komunitas sebagai media informasi dan komunikasi bagi masyarakat di Sulawesi Tenggara. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan subjek riset adalah Radio Fajar FM yang berlokasi di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kendari. Informan dalam penelitian ini sebanyak 7 pihak, dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara mendalam, dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan radio komunitas di Sulawesi Tenggara masih sangat kurang. Frekuensi yang disediakan khusus untuk radio komunitas di Sulawesi Tenggara belum dimanfaatkan atau digunakan secara optimal.  Kata kunci: radio komunitas, informasi, komunikasi


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document