scholarly journals UPAYA KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT PINGGIRAN SUNGAI DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR AIR PASANG

Jurnal Ecopsy ◽  
2016 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Marina Dwi Mayangsari ◽  
Sukma Noor Akbar ◽  
Dwi Nur Rachmah

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi cara atau upaya kesiapsiagaan (preparedness) masyarakat di daerah pinggiran sungai dalam menghadapi bencana air pasang. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan (1) In-depth Interview yang dilakukan oleh dua pihak yaitu komunikasi antara peneliti dengan informan; (2) Focus Group Discussion (FGD) Diskusi Kelompok Terarah yaitu media bagi sekelompok orang untuk mendiskusikan satu topik tertentu secara lebih mendalam; dan (3) Observasi. Subjek penelitian dipilih secara purposive sampling terdiri atas 3 orang informan perwakilan warga di daerah pinggiran Sungai Kuin Utara  Banjarmasin yang kriterianya telah disesuaikan dengan kriteria peneliti, sedangkan untuk FGD mencakup sampel 7 (tujuh) warga masyarakat. Hasil dari penelitian ini mendapatkan  informasi bahwa upaya kesiapsiagaan masyarakat pinggiran sungai terhadap bencana banjir air pasang kebanyakan adalah dengan cara bersiap masuk ke perahu untuk menyelamatkan diri dan menyelamatkan barang-barang perabotan rumah tangga ketika terjadi bencana banjir. Kata kunci : Banjir air pasang, Kesiapsiagaan This study aims to identify ways or preparedness communities in side river  areas in the face of flood disaster. The research approach used in this study is a qualitative approach. Data collection technique used (1) In-depth interviews were conducted by the two parties, namely the communication between researchers with the informant; (2) Focus Group Discussion (FGD) are media for a group of people to discuss a particular topic in greater depth; and (3) Observation. Subjects were selected by purposive sampling consisting of 3 informants representatives of residents on the outskirts of River North KUIN that the criteria have been adapted to the criteria of the researchers, whereas for sample FGD includes seven (7) members of the community. Results from this study informed that the riverside community preparedness efforts against the flood tide mostly by way of getting into the boat to save himself and save items of household furniture in the event of a flood  disaster. Keywords: Flood disaster tide, Preparedness

2021 ◽  
Vol 41 (1) ◽  
pp. 56-72
Author(s):  
Najahan Musyafak ◽  
Lulu Choirun Nisa

Community resilience is an important aspect of da'wah as an effort to prevent radicalism in Indonesia. The importance of community resilience is based on the phenomenon where the community has become the victim of various events that have the nuances of radicalism. Bombings, shootings, stabbings and vandalism events have harmed the community, both individually and collectively. The destruction of public facilities has disrupted social activities and governance. In addition, violent-motivated events have disrupted people's lives because they feel afraid, insecure, and threatened by circumstances that are beyond their capabilities. Therefore, it is necessary to have da'wah through efforts of resilience in the face of acts of violence with a background of radicalism. This study aims to determine da'wah activities through the form of community resilience by taking locations in the Solo Raya area in the face of various radicalism events, forms of community resilience and how steps are taken to prevent the spread of radical ideology through da'wah activities. This study is a qualitative research with a symbolic interactionism approach involving a number of informants who were selected using a purposive sampling method from 4 areas in Solo Raya, namely Surakarta, Sukoharjo, Sragen and Karanganyar. Data was collected through a Focus Group Discussion technique ( FGD). This study found that Da’wah can be utilised as a method to prevent radicalism through strengthening community resilience. The way of prevention focus on anticipating and adapting to the dangers of radicalism through 4 (four) forms; awareness of plurality, synergy between institutions, cultural communication and strategic partnerships.***Ketahanan masyarakat (Community Resiliency) menjadi aspek penting dalam dakwah sebagai upaya pencegahan radikalisme di Indonesia. Pentingnya ketahanan masyarakat didasarkan pada fenomena dimana masyarakat telah menjadi korban berbagai peristiwa yang bernuansa radikalisme. Peristiwa pengeboman, penembakan, penusukan dan perusakan telah merugikan masyarakat baik secara individu maupun komunitas. Hancurnya fasilitas publik telah menggangu kegiatan dan tata laksana sosial. Selain itu, peristiwa bermotif kekerasan telah mengganggu kehidupan masyarakat karena merasa takut, tidak aman, dan terancam oleh keadaan yang berada di luar kemampuan mereka. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya dakwah melalui upaya ketangguhan (resiliency) dalam menghadapi tindakan kekerasan yang berlatarbelakang radikalisme. Studi ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan dakwah melalui bentuk ketahanan masyarakat dengan mengambil lokasi di wilayah Solo Raya dalam menghadapi berbagai peristiwa radikalisme, bentuk ketangguhan masyarakat dan bagaimana langkah yang ditempuh untuk melakukan pencegahan terhadap penyebaran ideologi radikal melalui kegiatan dakwah. Studi ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan interaksionisme simbolik dengan melibatkan sejumlah informan yang dipilih dengan metode sampel bertujuan (purposive sampling) yang berasal dari 4 wilayah di Solo Raya, yaitu Surakarta, Sukoharjo, Sragen dan Karanganyar, dan data diambil melalui teknik Focus Group Discussion (FGD). Studi ini menemukan bahwa dakwah pencegahan radikalisme dapat dilakukan melalui penguatan ketahanan masyarakat yang  merupakan proses antisipasi dan adaptasi terhadap bahaya atau bencana radikalisme melalui 4 (empat) bentuk; kesadaran pluralitas, sinergitas antar lembaga, komunikasi budaya dan kemitraan strategis.


2020 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 402-414
Author(s):  
Rofi Rofaida ◽  
Suryana ◽  
Asti Nur Aryanti ◽  
Yoga Perdana

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan strategi inovasi sebagai upaya meningkatkan kinerja bisnis dan keunggulan bersaing industri kreatif digital di era revolusi industri 4.0. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik penarikan sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Ukuran sampel yang digunakan adalah 50 pelaku usaha industri kreatif digital di Provinsi Jawa Barat yang mengetahui dengan jelas proses inovasi pada industri kreatif digital. Data dikumpulkan melalui metode observasi, penyebaran kuesioner, in depth interview dan focus group discussion /FGD dengan pelaku industry kreatif digital, tim peneliti, komunitas industri kreatif digital, dan expert di bidang industri kreatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri kreatif digital di Jawa Barat memiliki permasalahan dalam menetapkan strategi inovasi yang tepat. Rekomendasi yang diberikan adalah penetapan strategi inovasi pada tiga aspek yaitu inovasi produk, inovasi proses, dan inovasi pemasaran. Hasil penelitian dapat memberikan implikasi bagi perusahaan dalam bentuk strategi inovasi yang tepat dan membantu pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan yang tepat bagi tumbuh dan berkembangnya industri kreatif digital di Jawa Barat. Penelitian dengan topik inovasi pada industri kreatif digital masih jarang dilakukan sehingga diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi kebaruan/originalitas yang dapat memperkuat penelitian dengan topik yang lain pada industri kreatif digital Kata Kunci: strategi inovasi; industri kreatif digital;keunggulan bersaing


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 124-132
Author(s):  
Riky Dwihandaka ◽  
Sumarjo Sumarjo

This study aims to reveal the effectiveness of utilization and to find out the direction of laboratory development of achievement and physical conditions in the Faculty of Sports Science, which consists of the level of use and completeness of laboratory infrastructure, laboratory management skills, managerial abilities, individual abilities, and student attitudes towards the direction of laboratory development. This research is a qualitative research. The qualitative data collection method used is the data triangulation method which consists of: 1) Focus group discussion (FGD) for students (6 people/group), and 2) Non-participant observation in laboratory settings. The population of this study were all odd semester students who used the achievement laboratory and the physical condition of FIK UNY. The number of samples is based on the saturation of themes in focus group discussions and in-depth interviews. The sample selection of students was carried out based on convenience sampling technique, while in-depth interviews with laboratory managers used criterion sampling techniques. Data analysis used three stages consisting of: 1) data reduction, 2) reconstructive data and 3) thematic analysis. Based on the research that has been done, the results show that FIK UNY students feel that the existence of an achievement laboratory and physical condition is very useful both in its use in lectures, training and research. In increasing the use of laboratory facilities, performance and physical conditions are emphasized on their use, management, maintenance and maintenance. Laboratory achievements need to be promoted and for laboratories in physical condition, staff or laboratory personnel need to be added. The development of performance laboratories and physical conditions is directed towards maintenance and maintenance as well as the construction of a wider and more integrated building.   Key words: utilization, development, laboratory Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan keefektifan pemanfaatan dan mengetahui arah pengembangan laboratorium prestasi dan kondisi fisik di Fakultas Ilmu Keolahragaan, yang terdiri dari tingkat penggunaan dan kelengkapan sarana prasarana laboratorium, kemampuan pengelolaan laboratorium, kemampuan manajerial, kemampuan individual, dan sikap mahasiswa terhadap arah pengembangan laboratorium. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.  Metode pengumpulan data kualitatif yang dipergunakan adalah metode triangulasi data yang terdiri dari :1) Focus group discusion (FGD) pada mahasiswa (6 orang/kelompok), dan 2) Observasi non-participant pada setting laboratorium. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester gasal yang menggunakan laboratorium prestasi dan kondisi fisik FIK UNY. Jumlah sampel didasarkan pada saturasi tema pada focus group discussion maupun in-depth interview. Pemilihan sampel pada mahasiswa dilakukan berdasarkan teknik convenience sampling sedangkan pada in-depth interview dengan pengelola laboratorium dengan mempergunakan teknik criterion sampling. Analisis data menggunakan tiga tahap terdiri dari: 1) data reduction, 2) data reconstrucsi dan 3) analisis thematic. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa mahasiswa FIK UNY merasa keberadaan laboratorium prestasi dan kondisi fisik sangat bermanfaat baik dalam penggunaannya dalam kuliah, latihan maupun penelitian. Dalam meningkatkan penggunaan sarana laboratorium prestasi dan kondisi fisik ditekankan pada pemakaian, pengelolaan, perawatan dan pemeliharaannya. Laboratorium prestasi perlu ditingkatkan promosinya dan untuk laboratorium kondisi fisik perlu ditambahkan staf atau petugas tenaga laboratorium. Pengembangan laboratorium prestasi dan kondisi fisik diarahkan dalam pemeliharaan dan perawatan serta pembuatan gedung yang lebih luas dan terpadu.   Kata kunci: pemanfaatan, pengembangan, laboratorium


2017 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
Author(s):  
Abbyzar Aggasi

Untuk melihat peran media sosial dan partisipasi politik remaja dalam konteks komunikasi politik di Kabupaten Sumbawa, peneliti menggunakan mixed methodology yaitu memadukan antara metode survey (kuantitaf) dengan metode kualitatif focus group discussion (FGD). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan survey pada 50 responden yang terdiri dalam kategori remaja di Kabupaten Sumbawa. Selanjutnya, untuk mendapatkan temuan data yang mendalam, peneliti mengelaborasi hasil temuan survey melalui focus groub discussion (FGD) bersama 5 orang responden yang berpotensi menjadi narasumber yang mantab. Pemilihan responden FGD menggunakan purposive sampling. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran keterlibatan remaja pada partisipasi politik dalam konteks komunikasi politik dengan adanya media sosial yang hidup dan berkembang di tengah-tengah mereka. Selain itu, penelitian ini juga diharapakan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu komunikasi khususnya dalam konteks komunikasi politik dalam era media baru, terlebih untuk memetakan partisipan politik yang berasal dari kalangan remaja sebagai pengguna aktif media sosial.


Author(s):  
Ray March Syahadat

As a maritime ethnic, Butonese people migrated to some places. A rather large amount of them are in Province of Maluku, Indonesia. This study aims at investigating Butonese cultural landscape in their new migrant region. Is there any different? If this study also aims to know social interaction among ethnics and how it affects Butonese cultural landscape dynamics. This study took place in Negeri Kawa, western part of Seram Regency, Maluku Province, on November 2015. The method used in the study was a qualitative method with in depth interview by snowball and triangulation technique, observation participation, focus group discussion (FGD), and literature study. The result showed that there is a different between Butonese cultural landscape in Buton and Negeri Kawa. Stereotype, presumption, and prejudice to Butonese people also occur. However, it is not always negative because from those three things, the process of acculturation and adaptation as a form of respect and prevention of Butonese culture can occur in Negeri Kawa.


2019 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 10 ◽  
Author(s):  
Nur Sayidah ◽  
Sri Utami Ady ◽  
Jajuk Supriyati ◽  
Sutarmin Sutarmin ◽  
Mustika Winedar ◽  
...  

The purpose of this paper is to analyze the importance of quality in university governance in Indonesia. The researcher designed this study with an approach of qualitative research approach with Focus Group Discussion (FGD) method. Participants come from 25 universities throughout Indonesia. Participants are leaders of higher education ranging from the head of the study program to the rector. The result of the focus group discussion shows that the quality of higher education will decrease if there is the scarcity of qualified lecturers. Declining quality of higher education will affect the number of students. Finally, if the student decline happens continuously, then higher education can close. So quality is a top priority in university governance.


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 88
Author(s):  
Sri Indrahti ◽  
Siti Maziyah ◽  
Alamsyah Alamsyah

Kudus is an area rich in historical and cultural sites related to the spread of Islam. In several tombs of religious leaders in Kudus, there are still traditional ceremonies which are always complemented by various culinary traditions. What are the symbolic and philosophical meanings of each of the traditional culinary traditions in some ways related to the five prominent figures of Islam in Kudus? In writing this article the research begins with collecting data which includes the collection of primary and secondary sources such as literature, observation, participatory, in-depth interviews, and Focus Group Discussion (FGD) with informants from various elements. All data that has been collected through the various approaches above will then be classified, connected or accumulated between data from one another, linked between primary sources and library sources or secondary sources, as a form of interpretation and synthesized in order to obtain research results . The results of the study show that the symbolic and philosophical meanings of each culinary tradition in some traditional ceremonies relating to the characterization of Islamization in Kudus are closely related to the greatness of the figure itself. Based on the culinary tradition, it can be seen that the beliefs of the Kudus community still have a relationship with previous beliefs (pre-Islam).


2019 ◽  
pp. 1354067X1989493
Author(s):  
Subaita Zubair ◽  
Urwah Ali

The present psychological anthropological study tends to explore the perception of single men and their understanding of cultural role regarding post-marriage body between both genders. A qualitative methodology of in-depth interviews and one focus group discussion were employed. The sample included late adolescents (aged 18–24) and early adults (24–34) from Islamabad and Rawalpindi (Pakistan). Purposive sampling was applied and thematic analysis was used as a qualitative paradigm. The number of respondents comprised of 17 males of which each 7 were gym-goers. Results highlighted that Pakistani culture has its biased and paradoxical ways when it comes to expectations genders face with regard to body after marriage. Overall, males have an upper hand when it comes to body image both pre and post marriage. With the female body, men associate modesty and role of spouse and with their own body its supremacy. Expectations are not much held for men with regard to body image, but if they are looking after their body, it is all out of their own will, needs, reason and to some extent on spouse demand.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 112
Author(s):  
Rahmat Catur Wibowo ◽  
Kelik Hendro Basuki ◽  
Muh Sarkowi

Desa Sukamarga memiliki beberapa obyek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi seperti keramikandan kawah nirwana. Semua obyek wisata tersebut berada di alam bebas yang sangat beresiko dan wajibmemperhatikan keselamatan pengunjung. Pengelolaan keselamatan wisata akan selalu terkait dengan upaya-upaya meminimalkan risiko dan kecelakaan. Tujuan dari pengabdian ini adalah: memetakan kondisi eksistingobyek geowisata keramikan dan kawah nirwana berbasis photo udara, mengedukasi masyarakat akan prinsip-prinsip pengelolaan keselamatan wisata, dan mengintegrasikan data geospasial dan nonspasial dari kelompokmasyarakat dalam pembuatan peta zonasi risiko. Kelompok masyarakat yang tergabung dalam KelompokSadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sukamarga merupakan subjek utama dalam proses pemetaan partisipatif.Proses pemetaan melalui tahap Focus Group Discussion dan in-depth interview berkaitan dengan risikokeselamatan pengunjung. Sistem informasi geografis kemudian mentransformasikan hasil pemetaanpartisipatif dalam bentuk digital. Hasil dari penelitian ini adalah peta partisipatif zona risiko keselamatanpengunjung di obyek wisata keramikan dan kawah nirwana yang secara geologi berada di manifestasipanasbumi.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ika Tristanti ◽  
Ana Zumrotun Nisak ◽  
Noor Azizah

Latar Belakang: Bullying adalah insiden kekerasan pada anak yang dilakukan oleh anak lain atau orang yang lebih kuat. Bullying yang terjadi di sekolah dikenal sebagai bullying sekolah. Bullying bisa berupa ancaman, ejekan, pelecehan dan kekerasan fisik. Sekitar 17-20% siswa pernah mengalami bullying. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan insiden bullying di sekolah dasar dan dampaknya bagi siswa. Metode penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif untuk mengidentifikasi fenomena bulyying dan efeknya bagi siswa sekolah. Penelitian ini dilakukan pada November-Desember 2018 di Kabupaten Kudus. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Informan terdiri dari subjek dan korban bullying, guru, orang tua siswa berjumlah 20 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam menggunakan angket terbuka dan focus group discussion. Analisis data dilakukan dengan analisis tematik secara manual. Hasil: cemoohan, ancaman verbal dan fisik, pelecehan, kekerasan fisik (pukulan, tendangan) dan menyembunyikan barang korban adalah jenis-jenis insiden bullying di sekolah. Karakteristik korban bullying meliputi: usia yang lebih muda, jenis kelamin laki-laki, fisik yang lebih kecil, penampilan yang kurang rapi, kurang sosialisasi dan kurang berprestasi di sekolah. Efek dari intimidasi sering tidak masuk (enggan bersekolah), sering sakit, belajar dengan prestasi lebih rendah, putus sekolah. Kesimpulan: Bullying sekolah adalah fenomena negatif yang merugikan banyak siswa sehingga harus segera diatasi dengan melibatkan semua pihak, seperti guru, siswa dan orang tua mereka.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document