scholarly journals Factors Related with Nurse Compliance in the Implementation of Patient Safety Indicators at Hospital

2020 ◽  
Vol 23 (3) ◽  
pp. 170-183
Author(s):  
Taufik Alhidayah ◽  
Fransisca Sri Susilaningsih ◽  
Irman Somantri

Patient safety is one of the five crucial hospital safety issues. This study aimed to determine factors related with nurses’ compliance in the implementation of indicators of patient safety goals (IPSG 1, IPSG 2, IPSG 5, and IPSG 6). This study was a descriptive correlative with a cross-sectional approach. Samples were recruited using a purposive sampling technique (n = 102). Data were analyzed using chi-square and Mann–Whitney tests. The results of this study indicate that the leadership style of the head nurse, rewards, attitudes, and motivation had a significant relationship with the level of adherence in the implementation of IPSG 1 and IPSG 2. The level of nurses’ compliance in the implementation of IPSG 5 was only influenced by the leadership style of the room head and the nurses’ positive attitude. None of the factors had significant relationships with the level of nurses’ compliance in the implementation of IPSG 6. The consultative leadership style of the room head can change the level of nurses’ compliance in the implementation of IPSG 1 by 5.6 times, with 5.06 times toward IPSG 2 and 4.71 times toward IPSG 5. This research recommends the need for consultative leadership style from the room head to carry out the roles and functions as a supervisor to improve associate nurses’ compliance in the implementation of IPSG 1, IPSG 2, IPSG 5, and IPSG 6. Abstrak Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kepatuhan Perawat dalam Implementasi Indikator Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit. Keselamatan pasien adalah salah satu dari lima isu penting keselamatan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang terkait dengan kepatuhan perawat dalam penerapan indikator sasaran keselamatan pasien (IPSG 1, IPSG 2, IPSG 5, dan IPSG 6). Desain penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling (n= 102). Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan kepala ruangan, penghargaan, sikap, dan motivasi memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat kepatuhan dalam penerapan IPSG 1 dan IPSG 2. Tingkat kepatuhan perawat dalam penerapan IPSG 5 hanya dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan kepala ruangan dan sikap positif perawat. Tidak ada faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat kepatuhan perawat dalam penerapan IPSG 6. Gaya kepemimpinan konsultatif kepala ruangan dapat mengubah tingkat kepatuhan perawat dalam penerapan IPSG 1 sebesar 5,6 kali, dengan 5,06 kali terhadap IPSG 2 dan 4,71 kali terhadap IPSG 5. Penelitian ini merekomendasikan perlunya gaya kepemimpinan konsultatif dari kepala ruangan untuk melaksanakan peran dan fungsi sebagai pengawas untuk meningkatkan kepatuhan perawat dalam penerapan IPSG 1, IPSG 2, IPSG 5, dan IPSG 6. Kata Kunci: indikator sasaran keselamatan pasien, kepatuhan, perawat

Author(s):  
Taufik Alhidayah ◽  
Fransisca Sri Susilaningsih ◽  
Irman Somantri

Patient safety is one of the five crucial hospital safety issues. This study aimed to determine factors related with nurses’ compliance in the implementation of indicators of patient safety goals (IPSG 1, IPSG 2, IPSG 5, and IPSG 6). This study was a descriptive correlative with a cross-sectional approach. Samples were recruited using a purposive sampling technique (n = 102). Data were analyzed using chi-square and Mann–Whitney tests. The results of this study indicate that the leadership style of the head nurse, rewards, attitudes, and motivation had a significant relationship with the level of adherence in the implementation of IPSG 1 and IPSG 2. The level of nurses’ compliance in the implementation of IPSG 5 was only influenced by the leadership style of the room head and the nurses’ positive attitude. None of the factors had significant relationships with the level of nurses’ compliance in the implementation of IPSG 6. The consultative leadership style of the room head can change the level of nurses’ compliance in the implementation of IPSG 1 by 5.6 times, with 5.06 times toward IPSG 2 and 4.71 times toward IPSG 5. This research recommends the need for consultative leadership style from the room head to carry out the roles and functions as a supervisor to improve associate nurses’ compliance in the implementation of IPSG 1, IPSG 2, IPSG 5, and IPSG 6. Abstrak Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kepatuhan Perawat dalam Implementasi Indikator Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit X Cilacap, Indonesia. Keselamatan pasien adalah salah satu dari lima isu penting keselamatan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang terkait dengan kepatuhan perawat dalam penerapan indikator sasaran keselamatan pasien (IPSG 1, IPSG 2, IPSG 5, dan IPSG 6). Desain penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling (n = 102). Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan kepala ruangan, penghargaan, sikap, dan motivasi memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat kepatuhan dalam penerapan IPSG 1 dan IPSG 2. Tingkat kepatuhan perawat dalam penerapan IPSG 5 hanya dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan kepala ruangan dan sikap positif perawat. Tidak ada faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat kepatuhan perawat dalam penerapan IPSG 6. Gaya kepemimpinan konsultatif kepala ruangan dapat mengubah tingkat kepatuhan perawat dalam penerapan IPSG 1 sebesar 5,6 kali, dengan 5,06 kali terhadap IPSG 2 dan 4,71 kali terhadap IPSG 5. Penelitian ini merekomendasikan perlunya gaya kepemimpinan konsultatif dari kepala ruangan untuk melaksanakan peran dan fungsi sebagai pengawas untuk meningkatkan kepatuhan perawat dalam penerapan IPSG 1, IPSG 2, IPSG 5, dan IPSG 6. Kata Kunci: indikator sasaran keselamatan pasien, kepatuhan, perawat


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 99
Author(s):  
Laila Kamila ◽  
Maulidiyah Salim

Abstract: Coronary heart is a disease that offense to blood vessels and heart attack due to constriction of blood vessels. A high level of cholesterol in blood or exceeds the normal limit can form sediment in wall of blodd vessels which cause blood vessels constriction or blockage. This research object to determine whether there is a correlation between cholesterol level total and hypertension with coronary heart disease in patients who hospitalized in Regional Public Hospital of dr. Soedarso Pontianak. This study was used cross sectional design, purposive sampling technique, it gained 50 people as samples. The measurement of blood pressure was done in heart poly and cholesterol total level in clinic laboratory of Regional Public Hospital of dr. Soedarso by using enzymatic CHOD-PAP method. It can be obtained that 10 people had hypertension and 40 people did not.the average of total cholesterol was 224 mg/dl. Maximum value of total cholesterol was 224 mg/dl and 152 mg/dl as minimum value. Data has been analyzed by using statistical test, Chi-Square, to determine the correlation of total cholesterol wit coronary heart disease, obtained p value=0,024 (less than α=0,05). Correlation of hypertension and coronary heart disease gained p value=0,923 (more than α=0,05), it can be concluded that total cholesterol correlated with coronary heart disease, and there was not a correlation between hypertension and coronary heart disease.Abstrak: Jantung koroner adalah penyakit yang  menyerang pembuluh darah dan serangan jantung, karena penyempitan pada pembuluh darah. Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah melebihi normal dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan dan tersumbatnya pembuluh darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar kolesterol total dan hipertensi dengan penyakit jantung koroner pada pasien di RSUD dr. Soedarso Pontianak. Disain penelitian  ini menggunakan cross sectional, teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling, didapat jumlah sampel 50 orang. Pengukuran Tensi Darah dilakukan di poli Jantung dan pemeriksaan kadar kolesterol total di laboratorium klinik RSUD dr. Soedarso Pontianak dengan metode enzimatik CHOD-PAP. Hasil penelitian didapatkan 10 orang mengalami hipertensi dan 40 orang non hipertensi. Rata-rata kadar kolesterol total 224 mg/ dl. Nilai maksimum kadar kolesterol total yaitu 224 mg/dl dan nilai minimum yaitu 152 mg/dl. Analisa data dengan uji statistik Chi-square untuk mengetahui hubungan kolesterol total dengan penyakit jantung koroner didapatkan nilai p = 0,024 (lebih kecil dari  α 0,05). Uji hubungan hipertensi dengan penyakit jantung koroner didapat nilai p = 0,923 (lebih besar dari α 0,05), dapat disimpulkan terdapat hubungan kadar kolesterol total dengan penyakit jantung koroner dan tidak ada hubungan hipertensi dengan penyakit jantung koroner.


2019 ◽  
Author(s):  
intan lestari

Latar belakang ;Keselamatan pasien merupakan sesuatu yang jauh lebih penting dari pada sekedar efisiensi pelayanan, dan perilaku dengan kemampuan perawat sangat berperan penting. Tujuan penelitian: mengetahui hubungan perilaku dengan kemampuan perawat dalam melaksanakan patient safety. Metode: desain penelitian ini adalah cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di Ruang Akut IGD RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang melibatkan 31 perawat sebagai responden. Instrument yang digunakan yaitu kuesioner perilaku perawat dan lembar observasi kemampuan perawat tentang keselamatan pasien. Hasil: analisis menggunakan Fisher’s Exact Test dan menunjukkan nilai p pada identifikasi pasien yaitu p=0,037, pada resiko infeksi pasien nilai p=0,005, dan pada resiko pasien jatuh nilai p=0,001 menggunakan Chi-square. Semua nilai p lebih kecil dari nilai α=0,kesimpulan: erdapat hubungan antara perilaku dengan kemampuan perawat dalam melaksanakan patiet safety di Ruang Akut IGD RSUP Prof. Dr. D. R. Kandou Manado. Saran: bagi rumah sakit lebih meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang berkaitan dengan keselamatan pasien sesuai dengan panduan nasional keselamatan pasien.


2020 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 329
Author(s):  
Dwi Yunita Rahmadhani

The safety of hospital patients is the hospital system to make patient care safer. Safe from the possibility of the risk of Patient Safety Incidents (IKP). One that can override the Model COPA patient safety is requesting more competent, safe practices, verified by examination performance. This study used a descriptive correlation design with cross sectional approach. The goal is to obtain COPA analysis model approach and the determinant factors of nurses with patient safety. The population is all nurses in inpatient hospital Abdul Manap city of Jambi. The number of samples in this study were 50 nurses using total sampling technique. In the bivariate analysis, obtained variables skills assessment and intervention, communication, critical thinking, human caring and relations of social, management, leadership, teaching and integration of science, gender, type of education, length of work, married status, employment status, accreditation campus, GPA, there is a significant association with patient safety with p-value <0.005. Meanwhile, to test each dependent variable and independent variables used chi square test. Multivariate analysis using logistic regression. For that to hospitals in hiring the necessary consideration in terms of the skill factor, for workforce training nurses for patient safety and hospital complements the SPO and equipment less.


Author(s):  
Zuriati Muhamad

Anemia in pregnancy is a national problem because it reflects the value of the socioeconomic welfare of the community, and its influence is very large on the quality of human resources This research was conducted at Puskesmas Limboto. The purpose of this research is to findout the correlation of knowledge and attitude of Primigravida Pregnant Women with Anemia at Limboto Puskesmas Kabuapten Gorontalo. The type of this research is Descriptive Analytic with cross sectional approach with sample number 48 respondents. The sampling technique used is purposive sampling. From result of analysis of SPSS 16 statistical test of knowledge with anemia using Chi-square formula with significance level 0,05 obtained result 0.013 <0,05 which mean there is correlation of knowledge with anemia at Puskesmas Limboto Kabupaten Gorontalo. As well as attitudes with anemia obtained results 0.000 <0.05 which means there is a correlationbetween attitude with anemia in the Work Area Puskesmas Limboto, Gorontalo District.Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Penelitian ini dilakukan Puskesmas Limboto.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil primigravida dengan kejadian anemia di wilayah Puskesmas Limboto Kabupaten Gorontalo. Desain penelitian ini ini menggunakan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 48 responden.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil analisis uji statistik menunjukkan hubungan antara pengetahuan dengan kejadian anemia menggunakan rumus Chi- square dengan tingkat kemaknaan 0,05 diperoleh hasil 0.013 < 0,05 yang berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian anemia di  Wilayah  Puskesmas Limboto Kabupaten Gorontalo. Serta ada hubungan antara sikap dengan kejadian anemia diperoleh hasil 0.000 < 0,05. 


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 16
Author(s):  
Nita Pujianti ◽  
Lia Anggraini

ABSTRAKPneumonia merupakan penyebab banyak kematian balita di dunia. Selama tahun 2016 terdapat 568.146 (65,27%) jumlah kasus pneumonia pada balita yang ada di Indonesia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan tercatat kasus pneumonia tahun 2017 sebesar 66,52%, data tertinggi pada Puskesmas Beruntung Raya dengan angka 105 kasus (10,80%) di tahun 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penggunaan antibiotika pada orang tua pasien anak yang terdiagnosa pneumonia di wilayah kerja Puskesmas Beruntung Raya serta menganalisa faktor yang paling dominan mempengaruhi. Penelitian ini menggunakan rancangan observasional analitik melalui pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang tua yang memeriksakan anaknya dalam satu tahun terakhir di Puskesmas Beruntung Raya. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 77 responden ditentukan dengan teknik purposive sampling dan berlangsung selama 3 (tiga) bulan. Analisa data menggunakan uji chi square dan regresi logistik biner dan kuisioner sebagai Instrumen penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kedisiplinan (p-value= 0,001), sugesti sembuh (p-value= 0,012), dan komunikasi (p-value= 0,025). Variabel kedisiplinan merupakan yang paling berpengaruh dominan terhadap kepatuhan penggunaan antibiotika, sehingga pasien yang disiplin lakan lebih patuh dalam meminum obat antibiotika daripada pasien yang tidak disiplin.Kata-kata kunci: Kepatuhan, pneumonia, kedisiplinan, sugesti sembuh, komunikasiABSTRACTPneumonia is the cause of many under-five deaths in the world. During 2016 there were 568,146 (65.27%) of the number of pneumonia cases in children under five in Indonesia. From the data of the South Kalimantan Provincial Health Office recorded pneumonia cases in 2017 amounted to 66.52%, the highest data in Beruntung Jaya Community Health Center with a number of 105 cases (10.80%) in 2017. The purpose of this study was to analyze the factors related by adhering to the use of antibiotics in the parents of pediatric patients with diagnosed with pneumonia in the work area of Beruntung Jaya Community Health Center and analysis the most dominant factor influencing. This study uses an observational analytic design through a cross sectional approach. The population in this study were all parents who had their children examined in the past year at Beruntung Raya Health Center. The sample in this study amounted to 77 respondents determined by purposive sampling technique and lasted for 3 (three) months. Data analysis using chi square test and binary logistic regression and questionnaires as research instruments. The results showed that there was a relationship between discipline (p-value= 0.001), recovery suggestions (p-value= 0.012), and communication (p-value= 0.025). Disciplinary variable is the most dominant influence on adherence to the use of antibiotics, so that disciplined patients are more obedient in taking antibiotic drugs than patients who are not disciplined.Key words: Compliance, pneumonia, discipline, healing suggestion, communication


2021 ◽  
pp. 863-871
Author(s):  
Nurul Al Rahmi ◽  
Reza Aril Ahri ◽  
Ella Andayani

Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di instalasi rawat inap RSUD Labuang Baji Makassar pada tahun 2019 ditemukan sebesar 6,5% KTD infeksi jarum infus (phlebitis), salah pemberian obat 1,5% dan beberapa kasus  pasien jatuh. Insiden tersebut menunjukkan budaya keselamatan pasien di RSUD Labuang Baji Makassar dalam kategori baik namun tindakan pelayanan kesehatan terhadap keselamatan pasien masih butuh peningkatan pengetahuan dan motivasi perawat terhadap penerapan patient safety. Penelitian ini di lakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, motivasi, dan sikap perawat terhadap program patient safety di RSUD Labuang Baji Makassaar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional yang dilaksanakan di RSUD Labuang Baji Makassar pada bulan Juni – Agustus 2020. Sampel penelitian berjumlah 156 orang dari total populasi perawat berjumlah 255 orang yang diperoleh dengan cara non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Analisis bivariat dilakukan dengan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan dengan penerapan patient safety (p = 0.144). Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel sikap dan motivasi dengan penerapan patient savety yakni nilai p masing-masing sebesar 0,000. Sikap dan motivasi memengaruhi penerapan patient savety oleh perawat. Jika sikap dan motivasi perawat baik, maka penerapan patient safety dapat dilaksanakan dengan baik.  Adapun saran peneliti terkait penelitian ini ialah bagi perawat agar meningkatkan pengetahuan patient safety dengan mengikuti seminar dan pelatihan, meningkatkan motivasinya untuk menerapkan patient safety, dan lebih berhati-hati dalam menangani pasien.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 7
Author(s):  
Sugiarto Sugiarto ◽  
Entianopa Entianopa ◽  
Renny Listiawaty

<p><em>Vegetable farmers are one of the populations at risk of experiencing pesticide poisoning due to their activities of spraying using pesticides. This study aims to determine the exposure of organophosphate pesticides to the decrease in the activity of the cholinesterase enzyme in the blood of vegetable farmers. This research is an analytic study with cross sectional approach. The research sample was 88 farmers in Pal Merah Village. The sampling technique was purposive sampling. The study was conducted in June to August 2019. The instruments used were questionnaire and Livibond Cholinesterase Test Kit AF267. Data collection techniques by interview and blood examination. Data were analyzed univariately and bivariately using chi square test. As many as 35 (39.8%) respondents had disguised colinestrase levels, 66 people (75.0%) had a long risk exposure, 41 people (46.6%) had poor knowledge, 20 people (22.7%) were not good in the use of PPE, 39 people (44.3%) had a BMI at risk and 36 people (40.9%) had a smoking habit. The results of bivariate analysis showed that organopathic exposure and smoking habits were related to cholinesterase levels in vegetable farmers. It is recommended that farmers always use PPE, spray in the morning and evening, spray no more than 4 hours a day</em></p><p><em><br /></em></p><p><em><em>Petani sayur merupakan salah satu populasi yang berisiko mengalami keracunan pestisida akibat aktivitasnya melakukan penyemprotan menggunakan pestisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui paparan pestisida organofosfat terhadap penurunan aktivitas enzim kolinesterase dalam darah petani sayur. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah petani yang ada di Kelurahan Pal Merah sebanyak 88 orang. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Juni s/d Agustus 2019. Intrumen yang digunakan adalah kuesioner dan </em><em>Livibond Cholinesterase Test Kit AF267. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dan pemeriksaan darah. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Sebanyak 35 (39,8%) responden memiliki kadar kolinestrase tersamar, 66 orang (75,0%) memiliki lama pajanan berisiko, 41 orang (46,6%) memiliki pengetahuan kurang baik, 20 orang (22,7%) kurang baik dalam penggunaan APD, 39 orang (44,3%) memiliki IMT berisiko dan 36 orang (40,9%) memiliki kebiasaan merokok. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa paparan organopospat dan kebiasaan merokok berhubungan dengan kadar kolinesterase pada petani sayur. Untuk itu disarankan kepada petani selalu menggunakan APD, menyemprot pada pagi dan sore hari, menyemprot tidak lebih dari 4 jam sehari</em></em></p>


Author(s):  
Etty Rekawati ◽  
Junaiti Sahar ◽  
Dwi Nurviyandari Kusuma Wati

The transition of elderly lives from productive periods to non-productive makes them need support from relatives, friends or family. The purpose of this study was to look at the relationship between family appreciation support with quality and life satisfaction of the elderly in the city of Depok, West Java, with a cross-sectional design. The subjects of this study were 135 elderly people> 60 years old, living with family, do not have infectious diseases, able to communicate in Indonesian; selected by purposive sampling technique. Data were analyzed using Chi square test. The results of the study indicate that there was a relationship between family appreciation support with the quality of life of the elderly (p-value = 0.022) and life satisfaction of the elderly (p-value = 0.014). The results of this study are expected to support the development of nursing science in the future, especially regarding the quality and satisfaction of life of the elderly. Keywords: elderly; award support; quality of life; life satisfaction ABSTRAK Transisi kehidupan lansia dari masa produktif menjadi non produktif membuat mereka memerlukan dukungan dari kerabat, teman atau keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara dukungan penghargaan keluarga dengan kualitas dan kepuasan hidup lansia di Kota Depok, Jawa Barat, dengan desain cross-sectional. Subyek penelitian ini adalah 135 lansia yang berusia >60 tahun, tinggal bersama keluarga, tidak memiliki penyakit menular, mampu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia; yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji Chi square. Hasil peneltian menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan penghargaan keluarga dengan kualitas hidup lansia (p-value = 0,022) dan kepuasan hidup lansia (p-value = 0,014). Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung perkembangan ilmu keperawatan di masa mendatang, khususnya tentang kualitas dan kepuasan hidup lansia. Kata kunci: lansia; dukungan penghargaan; kualitas hidup; kepuasan hidup


e-CliniC ◽  
2014 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Denny Trisnaamijaya ◽  
Janry Pangemanan ◽  
Veny Mandang

Abstract: Smoking behavior is an individual activities of lighting and inhaling cigarettes and as a consequence the smoke inhaled by the people around. Epidemiological studies show that there are increasing numbers of cigarette consumption every year followed by the increases of angina pectoris incidences. Unfortunately, the relationship of the number of cigarettes consumed and smoking duration that could cause angina pectoris were still undetermined.  This study aimed to determine the correlation between smoking behavior and the incidence of unstable angina. This was an analytic retrospective study by using cross sectional approach. Samples were angina pectoris patients that admitted in Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado from July 2012 to June 2013 by using a purposive sampling technique. The chi-square test showed that there was a significant correlation between the smoking behavior and the incidence of unstable angina based on the numbers of cigarettes smoked per day (P = 0.012) and duration of smoking (P = 0.021) with the duration of chest pain. Conclusion: There was a significant correlation between the smoking behavior based on the numbers of cigarettes consumed per day and the duration of smoking with the incidences of unstable angina based on the chest pain duration. Keywords: smoking behavior, unstable angina   Abstrak: Perilaku merokok adalah suatu aktivitas yang dilakukan individu dengan menyalakan dan menghisap rokok yang menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya. Penelitian epidemiologik menunjukkan bahwa setiap tahun terjadi peningkatan konsumsi rokok yang diikuti oleh meningkatnya kejadian angina pektoris. Sampai saat ini belum diketahui pasti berapa jumlah batang dan lama konsumsi rokok yang dapat menimbulkan angina pektoris. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku merokok dan kejadian angina pektoris tidak stabil. Perilaku merokok dinilai berdasarkan jumlah rokok yang dihisap setiap hari dan lama merokok sedangkan kejadian angina pektoris tidak stabil berdasarkan lama nyeri dada (chest pain). Penelitian ini menggunakan studi retrospektif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian ialah pasien angina pektoris tidak stabil di BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Juli 2012-Juni 2013 yang diperoleh dengan menggunakan purposive sampling. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara perilaku merokok dan kejadian angina pektoris tidak stabil berdasarkan jumlah rokok yang dihisap dalam 1 hari (P = 0,012) dan lama merokok (P = 0,021) dengan lama nyeri dada (chest pain). Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara perilaku merokok dengan kejadian angina pektoris tidak stabil. Kata kunci: perilaku merokok, angina pektoris tidak stabil


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document