predictable process
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

24
(FIVE YEARS 11)

H-INDEX

3
(FIVE YEARS 0)

2021 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 283-287
Author(s):  
Yusril Yusuf ◽  
Edo Tio Gunawan ◽  
Rakhma Sarita

PT Telkom Sampit is one part of PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) which contributes in meeting the communication and information needs of the community. PT Telkom Sampit provides several product services, namely Wifi.id, IndiHome and UseeTV. Thus, Telkom Sampit must provide good services in managing services. As for some of the obstacles that often occur including problems, slow and damaged. From these problems, it is necessary to measure the level of service improvement at PT Telkom Sampit using the COBIT 5 framework focusing on the domains DSS02 (Managing Service Requests) and DSS03 (Managing Problems). Based on research that has been done PT Telkom Sampit is at level 4, namely Predictable Process, which is included in a good level for a company, although it is not in accordance with estimates that should be at level 5, namely Optimizing Process (Optimization Process). With this research, it is hoped that it can be used as an evaluation in improving the quality of service performance at PT. Telkom Sampit in serving customers.


2021 ◽  
pp. 2150049
Author(s):  
Siham Bouhadou ◽  
Youssef Ouknine

In the first part of this paper, we study RBSDEs in the case where the filtration is non-quasi-left-continuous and the lower obstacle is given by a predictable process. We prove the existence and uniqueness by using some results of optimal stopping theory in the predictable setting, some tools from general theory of processes as the Mertens decomposition of predictable strong supermartingale. In the second part, we introduce an optimal stopping problem indexed by predictable stopping times with the nonlinear predictable [Formula: see text] expectation induced by an appropriate backward stochastic differential equation (BSDE). We establish some useful properties of [Formula: see text]-supremartingales. Moreover, we show the existence of an optimal predictable stopping time, and we characterize the predictable value function in terms of the first component of RBSDEs studied in the first part.


Sebatik ◽  
2021 ◽  
Vol 25 (1) ◽  
Author(s):  
Nathanael Julian Budiono ◽  
Ariya Dwika Cahyono ◽  
Penidas Fiodinggo Tanaem

Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga sudah menerapkan dan menggunakan teknologi informasi dalam menjalankan sebuah proses bisnis untuk mencapai tujuan perusahaan, dalam penggunaan teknologi infomasi dapat menambah nilai efektifitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan organisasi, namun disisi lain teknologi informasi juga mempunyai risiko yang dapat menyebabkan kerugian pada perusahaan dan tidak tercapainya sebuah tujuan perusahaan, Maka dari itu diperlukan sebuah penilaian terhadap pengelolaan sebuah manajemen risiko teknologi informasi. Analisis manajemen risiko teknologi informasi pada penelitian ini menggunakan framework COBIT 5.0 yang berfokus pada subdomain EDM03 dan APO12 dan menghasilkan sebuah nilai cappability level untuk subdomain EDM03 berada pada level 4 (Predictable Process) dan untuk subdomain APO12 berada pada level 3 (Established Process) untuk nilai Cappability level saat ini dengan nilai Cappability Level yang ingin dicapai pada subdomain EDM03 dan APO12 memiliki GAP yang berbeda beda. Selanjutnya juga diperlukan identifikasi risiko untuk mengetahui apakah untuk saat ini risiko yang dapat terjadi sudah dikontrol dan dapat menurunkan dampak dan kemungkinan kerugian dari risiko tersebut dengan melakukan penilaian risiko (Risk Assesment). Setelah menentukan nilai cappability level dan risk assesment maka dari hasil yang diperoleh disusun rekomendasi bagi Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga agar mencapai level yang diinginkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga yaitu level 5 (Optimizing Process) sehingga teknologi informasi dapat lebih mendukung organisasi dalam mencapai tujuan.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 167-175
Author(s):  
Ni Luh Made Uti Tiasmi ◽  
I Made Candiasa ◽  
Gede Indrawan

Analisis tingkat kapabilitas Layanan Perizinan Online (LAPERON) Badung dengan COBIT 5 bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian dari sistem yang dibangun. COBIT 5 digunakan untuk mengukur kinerja sumber daya Teknologi Informasi (TI) dalam mencapai visi dan misi organisasi. Analisis dimulai dengan melihat permasalahan yang ada pada DPMPTSP Kabupaten Badung, kemudian dilakukan pemetaan terhadap strategi bisnis dengan enterprise goals dan IT related goals COBIT 5. Pengolahan data dan penilaian dilakukan dengan process assessment models dan analisis kesenjangan untuk menentukan tingkat kapabilitas LAPERON.  Analisis menghasilkan fokus audit  pada 7 domain proses COBIT 5 yaitu, Ensure Governance Framework Setting and Maintenance (EDM01), Manage the IT Management Framework (APO01), Manage Strategy (APO02), Manage Enterprise Architecture (APO03), Manage Human Resources (APO07), Manage Relationships (APO08), dan Manage Requirements Definition (BAI02). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner. Hasil analisis tingkat kapabilitas saat ini untuk domain EDM01 dan APO02 berada pada level 4 (predictable process). Sedangkan, untuk domain APO1, APO03, APO07, APO08, dan BAI02 berada di level 3 (established process). Capability level tata kelola LAPERON yang diharapkan, yaitu pada level 5 (optimizing process). Sehingga terdapat gap antara level kapabilitas saat ini dengan yang diharapkan pada masing-masing domain EDM01 dan APO02 bernilai 1 gap, APO1, APO03, APO07, APO08, dan BAI02 bernilai 2 gap.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 113-118
Author(s):  
Richardy Affan Sojuangon Siregar

Teknologi Informasi (TI) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya penerapan good governance sebagai langkah instansi dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) sendiri memiliki kebijakan umum yang tertera pada Rencana Strategis 2015 – 2019 Ditjen SDA,  yaitu penataan dan penguatan sistem pengelolaan data dan informasi sumber daya air dilakukan secara terencana dan dikelola secara berkesinambungan dalam rangka pelayanan data dan informasi, baik ke dalam maupun ke luar Ditjen SDA. Fungsi pengelolaan teknologi informasi pada Ditjen SDA sendiri di lakukan oleh Subdirektorat Sistem Informasi dan Data (Subdit SISDA). Diketahui masih terdapat masalah dalam pengelolaan tata kelola TI oleh Subdit SISDA yaitu, kurang optimalnya pegawai dalam penggunaan TI dan juga kurangnya ketersedian informasi pada beberapa Aplikasi SISDA. Maka, perlu dilakukan suatu evaluasi tata kelola TI. Dalam penelitian ini menggunakan framework COBIT 5 dengan PAM (Process Assessment Model). Penelitian ini berfokus pada proses EDM04 (Ensure Resource Optimization) dan BAI04 (Manage Availablity and Capacity). Tujuan penelitian ini mengetahui capability level kondisi saat ini (as-is) dan kondisi yang di harapkan (to-be), kesenjangan (gap), serta memberikan rekomendasi pada Subdit SISDA. Hasil dari penelitian ini menunjukan kondisi saat ini proses EDM04 berada pada level 3 (Established Process) dan kondisi yang diharapkan berada pada level 5 (Optimising Process). Kemudian kondisi saat ini proses BAI04 berada pada level 2 (Managed Process) dan kondisi yang diharapkan berada pada level 4 (Predictable Process). Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa masing-masing proses memiliki gaps sebesar 2 antara as-is dan to-be, sehingga Subdit SISDA pada proses EDM04 direkomendasikan agar terlebih dahulu melakukan pelaksanaan aktivitas dan pemenuhan proses atribut work product pada level 4 (Predictable Process dan juga pada proses BAI04 direkomendasikan agar terlebih dahulu melakukan pelaksanaan aktivitas dan pemenuhan proses atribut work product pada level 3 (Established Process) sebagai solusi dari permasalahan yang ditemukan.


2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 133
Author(s):  
Muhammad Rivani Ibrahim ◽  
Linda Nuryanti ◽  
Kusworo Adi ◽  
Aris Puji Widodo

Universitas Mulawarman memiliki sistem informasi pelatihan dan pekerjaan dalam mengembangkan karir dan kewirausahaan untuk lulusan alumninya yang dikembangkan oleh Unit Pelaksana Tugas (UPT) Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (PERKASA). Aplikasi PERKASA mampu menyediakan berbagai informasi yang bermanfaat bagi alumni, dengan memetakan pasar kerja calon alumni, merencanakan pengembangan kurikulum dan mengadakan pelatihan agar dapat memetakan pasar kerja secara dinamis. Namun, hingga saat ini belum ada evaluasi dan monitoring yang dilakukan pada aplikasi PERKASA untuk mengetahui masalah serta tingkat pelayanannya. Berdasarkan permasalahan ini, maka pada artikel ini akan dilakukan evaluasi aplikasi menggunakan COBIT5 untuk mengetahui apakah sistem yang digunakan sekarang sudah berjalan baik dan dapat mencapai target yang telah ditentukan. Evaluasi aplikasi PERKASA menggunakan domain Monitor Evaluate and Assess (MEA01) dan Deliver, Service and Support (DSS01) dengan proses pengumpulan data menggunakan kuesioner. MEA01 Monitor, evaluate and assess performance and conformance berfokus pada mengumpulkan, memvalidasi, serta mengevaluasi tujuan proses dan standar kegiatan, sedangkan DSS01 Manage Operation berfokus pada merumuskan langkah perbaikan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kapabilitas proses. Hasil dari penelitian ini adalah nilai capability level, nilai gap dan rekomendasi strategi perbaikan. Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan, didapatkan nilai capability level saat ini berada pada level 4 (Predictable Process). Hasil analisis gap pada MEA01 menunjukkan kondisi saat ini sebesar 3,65 dengan target 3,89 dan kondisi sekarang DSS01 sebesar 3,78 dengan target 3,99. Berdasarkan hasil analisis gap pada masing-masing sub domain, maka perlu adanya perbaikan dan usulan rekomendasi dalam mencapai target dalam mendukung tujuan organisasi.


2020 ◽  
Vol 13 (9) ◽  
pp. e234025
Author(s):  
Ashmi Sebastian ◽  
Sanjayagouda B Patil ◽  
Anantha N Sundararajan ◽  
Lakkappa S Ganiger

Loss of facial organs in an individual may be due to congenital anomalies or acquired causes. The missing parts of the face like ear, eyes and nose are considered as maxillofacial defects that can be rehabilitated by a prosthesis and/or cosmetic surgeries. This frontier of science has developed into a more reliable and predictable process due to the ever-increasing development of materials and equipments used in this procedure. The fabrication of an ear prosthesis is considered by many prosthetists to be one of the most difficult replacements in maxillofacial reconstruction. The severe undercuts and pronounced convolutions of the ear present a challenge in simulating a naturally proportioned prosthesis. Proper assessment of the disfigured facial organs and a feasible approach to rehabilitating them has for long been the target of clinical maxillofacial prosthodontics. This report describes a simple and engrossing technique to rehabilitate a patient with a partial auricular defect in the most aesthetic and economical manner using medical-grade room temperature vulcanising silicone.


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 199
Author(s):  
Yunda Heningtyas ◽  
Indah Mayatika Sihaloho ◽  
Akmal Junaidi

<p><em>XYZ company has implemented information technology in the company's operations. Information technology management audits are needed to find out whether the application of information technology is in accordance with the company's control standards. The framework used in this research was COBIT 5.0 domain that is DSS (Delivery, support, dan service) because the DSS domain includes has IT management scope, data management scope, and facility operational scope. This research aimed to evaluate information technology management at the company. Audit results shows that the company's capability level in 4th level (Predictable Process). Predictable Process means that DSS domain process has been standarized, do the IT process, and achieved process. Capability level that the company wants to be achieve is 5th level (Optimizing Process). To achieve this level, companies must innovate and make sustainability improvements.</em></p><p><em><strong>Keywords</strong></em><em>: COBIT 5.0 Framework, Delivery, support, dan service, DSS Domain, IT Management of Audit</em> </p><p><em>PT. XYZ adalah perusahaan yang telah menerapkan teknologi informasi dalam operasional perusahaan. Audit manajemen teknologi informasi diperlukan untuk mengetahui apakah penerapan teknologi informasi sudah sesuai dengan standar control perusahaan. Framework yang digunakan dalam penelitian ini adalah COBIT 5.0 domain yang DSS (Delivery, support, dan service) karena domain DSS mencakup pengelolaan layanan teknologi informasi, pengelolaan data, dan operasional fasilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi manajemen teknologi informasi pada perusahaan tersebut. Berdasarkan hasil audit, capability level perusahaan berada pada level 4 (Predictable Process). Predictable Process diartikan proses domain DSS pada perusahaan telah terstandarisasi, melakukan proses sesuai dengan standar yang ditetapkan, dan mencapai hasil dari proses tersebut. Namun, expected level yang ingin dicapai perusahaan adalah level 5 (Optimizing Process). Untuk mencapai level tersebut, perusahaan harus membuat inovasi dan melakukan perbaikan yang berkelanjutan.</em></p><p><em><strong>Kata kunci</strong></em><em>: Audit Manajemen Teknologi Informasi, Delivery, support, dan service, Domain DSS, Framework COBIT 5.</em></p>


Sebatik ◽  
2019 ◽  
Vol 23 (2) ◽  
pp. 367-373
Author(s):  
Juen Ruth Djapandjatay ◽  
Andeka Rocky Tanaamah ◽  
Penidas Fiodinggo Tanaem
Keyword(s):  

Sistem Informasi Cuti Elektronik (SiCute) adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk mempermudah proses penyampaian semua informasi terkait pengajuan cuti yang dikelola oleh BKDIKLATDA Kota Salatiga.tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi kinerja SiCute yang nantinya akan memberikan gambaran tentang capaian kinerja SiCute.penelitian ini menggunakan COBIT 5 sebagai alat ukur dalam melakukan evaluasi dan hanya berfokus pada satu domain yaitu MEA(Monitor,Evaluate and Assess). data yang diperoleh dari hasil kuisioner pada BKDIKLATDA Kota Salatiga yaitu tingkat kematangan domain MEA01 3,84, MEA02 3,82 dan MEA03 4, dengan nilai rata-rata akhir untuk keseluruhan domain MEA yaitu 3,88. Berdasarkan hasil penilaian tingkat kematangan dapat disimpulkan bahwa SiCute berada pada level 4(Predictable Process) yang berarti segala proses telah diljalankan dengan baik sesuai ketentuan yang ditetapkan untuk mencapai hasil yang diharapkan instansi


Pakuan University currently has an Academic Management Information System (SIMAK) that used to manage all lecture activities, from Scheduling, Lecture Activity, to Final Assessment. The purpose of this research is to analyze the extent of maturity of SIMAK. The application of the COBIT 5.0 Method is used to further improve the effectiveness of each activity, ensure the objectives achieved, provide recommendations in the future, unite stakeholder agreements in evaluating the results of activities, and provide strong support for the overall activities. There is also one domain that is used is the domain Deliver, Service, and Support (DSS). Based on the results of the analysis, the level of capacity of the process of activities carried out is at level 3 or a established process. That can be increased to level 4 or the predictable process. Therefore, the recommendation is to make a quality assurance document or performance appraisal every semester, simplified content by eliminating duplication, monitoring and analysis of demand documents and disseminating to all user including lecturers and students about the importance of maintaining data security


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document