<p class="Normal2">The course curriculum of Bahasa Indonesia Diploma Program Language and Literature Year 11 expects students to obtain political awareness to analyse text in objective manner. This awareness supports students in doing assessments especially Paper 1, which always contains political texts. Observation, questionnaire, and pretest evident the low, even the non-existence of awareness. The fact that students were not exposed to political news and Indonesian context, hindranced students from comprehensing political texts. The solution for this is to exercise political socialization through class action research and contextual learning, to help students see the relevance of studied material with their lives. Relating Experiencing Applying Cooperating Transferring (REACT) strategy were implemented to support contextual learning to raise political awareness through media literacy, language analysis, and motivation. Data is gathered from observation, questionnaires, and writtens tests against media literacy and language analysis rubrics. Whilst motivation is seen through observation against Attention Relevant Confidence Satisfaction (ARCS) design of motivation rubric. Data is processed in qualitative descriptive way, in which results demonstrated that political awareness and motivation are improved. Media literacy mastery for each indicator, reaches 67% to 89%. The mastery for language analysis reaches 67% for all indicator, while for motivation reaches 67% to 100%.</p><p class="Normal2"><strong>BAHASA INDONESIA ABSTRACT: </strong>Kurikulum kelas Bahasa Indonesia Program Diploma Bahasa dan Sastra kelas 11 mengharapkan siswa memiliki kesadaran politik untuk menganalisis teks secara objektif. Kesadaran ini mendukung siswa ketika mengerjakan asesmen, terutama <em>Paper</em> I yang selalu mengeluarkan teks bermuatan politik. Observasi, kuesioner, dan pretes ujian tertulis menunjukkan bahwa bahwa kesadaran itu sangat rendah, bahkan tidak ada. Fakta bahwa siswa tidak banyak terekspos dengan berita politik dan konteks masyarakat Indonesia mempersulit pemahaman mereka terhadap teks politik. Untuk mengatasi masalah ini, sosialisasi politik diimplementasikan melalui Penelitian tindakan kelas, dengan pembelajaran kontekstual yang berfungsi untuk menyadarkan siswa akan relevansi materi terhadap kehidupan sehari-hari. Strategi <em>Relating Experiencing Applying Cooperating Transferring </em>(REACT) mendukung pembelajaran kontekstual dalam rangka meningkatkan kesadaran politik melalui literasi media, analisis bahasa, dan motivasi. Data didapatkan dari observasi, kuesioner, dan ujian tertulis berdasarkan rubrik literasi media dan analisis bahasa. Sedangkan aspek motivasi dilihat melalui observasi yang didasarkan pada Desain motivasi <em>Attention Relevance Confidence Satisfaction</em> (ARCS). Data ini kemudian diolah secara kualitatif deskriptif, dan hasilnya menunjukkan peningkatan kesadaran politik dan motivasi. Indikator variabel literasi media mencapai ketuntasan belajar antara 67% sampai 89%. Pada variabel analisis bahasa, setiap indikator mencapai ketuntasan belajar 67%. Variable motivasi mencapai tingkat keberhasilan pada setiap indikator dengan rentang 67% sampai 100%.</p>