Jurnal Kepariwisataan: Destinasi, Hospitalitas dan Perjalanan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

50
(FIVE YEARS 29)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung

2477-3808

2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Lu'luwatin Rosdiana Aprilia ◽  
Sri Marini ◽  
Antonius Iskandar Yahya
Keyword(s):  

Dampak covid-19 telah memberikan perhatian lebih kepada sektor pariwisata. Tingkat ancaman dan resiko dari pandemi Covid-19 secara signifikan mengurangi niat wisatawan untuk menginap di hotel. CHSE merupakan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah khususnya oleh Kemenparekraf RI dalam mencegah meluasnya pandemic C ovid - 19 di Indonesia . CHSE mengusung bersih, sehat, aman dan lingkungan yang ramah. Tren tamu saat ini adalah memilih tempat yang bersih dan aman dari covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi protokol Kesehatan CHSE di hotel, untuk mengetahui tingkat kepercayaan tamu untuk menginap dan mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi implementasi CHSE. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif . Informan dalam Penelitian ini adalah 3 General Manager dari Hotel yang dipilih, 15 t amu dari masing- masing Hotel serta studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif yang dilakukan secara interaktif melalui prosesdata reduction, data display, dan verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  implementasi protocol kesehatan CHSE sudah cukup berhasil dalam meningkatkan kepercayaan tamu untuk menginap. Tamu memiliki kepercayaan dengan adanya sertifikat CHSE yang dipajang di hotel dan media promosi lainnya menjadi satu jaminan penularan covid-19 dapat dieliminir. Faktor internal seperti dukungan sarana dan prasarana Kesehatan dan faktor eksternal yaitu adanya kerjasama dan koordinasi antar pihak terkait, kebijakan publik dan kesadaran pelanggan sangat mempengaruhi implementasi protocol Kesehatan CHSE


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 99-109
Author(s):  
Made Prasta

The purpose of this paper is to describe the exist traditions in Samiran Village and to study how far the people participation of Samiran Village as tradition preservers. A qualitative approach is used in this paper and described descriptively. Conducting literature studies, in-depth interviews, and observations is used in this paper. Assisted by participatory theory to analyze ho far the community participation as tradition preservers. The results show that the people of Samiran Village still carry out the sadranan and baritan traditions. The purpose of this tradition is to honor the ancestors, give thanks for the harvest, ask for blessings and a sense of mutual help. Community participation in tradition activities in Samiran Village consists of 2 types, namely active and passive participation. Direct participation carried on the tradition Sadranan, whereas indirect participation carried on the tradition baritan. With the concept of a community-based tourism, traditional activities can become a cultural tourist attraction. This paper proposes the role of the community as a preserver of tradition so that it is maintained and preserved. This paper also recommends a study on the role of the community as a preserver of other traditions that have not been mentioned by the author.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 89-98
Author(s):  
Neni Rohaeni ◽  
Yoyoh Jubaedah ◽  
Nenden Rani Rinekasari ◽  
Lu'luwatin Rosdiana Aprilia

Alat penilaian yang standar di SMK Akomodasi Perhotelan yang digunakan saat praktikum sangat diperlukan. Alat penilaian yang ada saat ini belum mengacu pada SOP Hotel dan kebutuhan dari masing-masing kompetensi keahlian. Urgensi penelitian ini mengembangkan alat penilaian yang berbentuk e-rubric yang dibutuhkan guru SMK Akomodasi Perhotelan. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan: 1) Panduan Pembuatan dan Penggunaan E-rubric Assessment Bidang Akomodasi Perhotelan, 2) E-rubric dengan Pendekatan Competency Based Assessment Pada Bidang Keahlian Akomodasi Perhotelan di SMK. Penelitian ini mengunakan metode deskriptif dengan pendekatan Research and Development. Penelitian mencakup studi pendahuluan, tahap pengembangan dan tahap uji validasi. Subjek penelitian terdiri dari peserta didik dan guru produktif bidang keahlian akomodasi perhotelan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan uji kompetensi. Analisis data penelitian dilakukan sesuai dengan prosedur dan karakteristik dari temuan data penelitian; untuk data kuantitatif dianalisis secara kuantitatif dan untuk data kualitatif dianalisis secara kualitatif. Alat penilaian kinerja yang biasa digunakan secara manual dapat dikembangkan menjadi e-rubric assessment oleh guru di sekolah maupun pada saat peserta didik sedang melakukan Praktek Kerja Lapangan di hotel. Hasil validasi terhadap panduan pembuatan dan penggunaan E-Rubric dengan Pendekatan Competency Based Assessment pada bidang keahlian akomodasi perhotelan di SMK dinyatakan sangat layak untuk diimplementasikan


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 75-88
Author(s):  
Beta Budisetyorini ◽  
Deddy Adisudharma ◽  
Dicky Arsyul Salam ◽  
Mega Fitriani Adiwarna Prawira ◽  
Wisi Wulandari ◽  
...  
Keyword(s):  

Pengembangan wisata yang berada di jalur alternatif pada umumnya mengalami beberapa kendala dikarenakan permasalahan pola ruang terkait aksesibilitas serta tata ruang fisik alam, tata ruang aktivitas dan fasilitas wisata terkait pertimbangan pariwisata berkelanjutan. Bumi Perkemahan Tangsi Jaya terletak di jalur alternatif Ciwidey-Cianjur memiliki potensi wisata perkemahan dengan keunikan daya tarik wisata alam hutan, pedesaan, persawahan dan sungai dengan dominasi pengunjung lokal dan domestik. Penelitian bertujuan mengkaji pengembangan wisata bumi perkemahan melalui pendekatan deskriptif-kualitatif pada aspek spasial, pola ruang serta tata ruang aktivitas dan fasilitas wisata berdasarkan konsep Eco Forest Tourism, River Tourism dan tata ruang fisik alam. Penelitian ini telah menghasilkan gambar pemetaan pola ruang, serta tata letak aktivitas dan fasilitas wisata bumi perkemahan Tangsi Jaya yang mempertimbangkan pariwisata berkelanjutan. Penerapan hasil penelitian ini diharapakan dapat menjadi arahan rencana pengembangan pembangunan Bumi Perkemahan Tangsi Jaya bagi para pengelola setempat dengan harapan sektor pariwisata dapat memberikan multiplier effect pariwisata berkelanjutan baik bagi peningkatan pendapatan daerah maupun pemerataan pendapatan masyarakat Kabupaten Bandung Barat, Ciwidey, Cianjur di masa yang akan datang


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 48-57
Author(s):  
Anang Sutono ◽  
Ersya Fadilla Rachmat ◽  
Renalmon Hutahaean

The purpose of this research is to identify the overtourism issues at Borobudur Temple based on Penta Helix's perspectives. There is 5 kind of issues that will be identified based on Peeter et al (2018) such as issues related to tourist number, issues related to physical or build environment, socio-cultural issues, socio-economic issues and tourist perception based on Penta Helix perspectives. The empirical condition happened that many events like Borobudur Symphony, Concert Marathon, and the liked conducted in the area of Borobudur Temple. This study used qualitative research. Researchers wanted to understand the phenomena of certain social conditions that occurred in the research place. To identify the overtourism phenomenon in destination, the interview was conducted with each stakeholder according to Penta Helix elements which consist of academicians, business, community, government, and media. By interviewing each of Penta Helix elements, comprehensive findings can be produced following the 5 kinds of issues mentioned. According to each stakeholder by the Penta Helix model, there are some overtourism phenomena or issues that already happened in the destination. Those are issues related to tourist numbers, physical and built environment, socio-cultural issues, and tourist perception. And one of the issues that have not happened in the destination is socio-economic issues.


Author(s):  
Tegar Budisatria ◽  
Binsar Hamoraon Hasibuan ◽  
Stella Ghassani ◽  
Rachel Nazareth
Keyword(s):  

Penelitian ini akan membahas mengenai strategi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan pasca pandemi Covid-19 di Lombok. Terlepas dari segala sisi negatif yang ditimbulkan oleh virus Covid-19 terhadap sektor pariwisata, masa pandemi ini dirasakan merupakan sebuah momentum yang akan sangat baik apabila dimanfaatkan untuk mengevaluasi dan memperbaiki kekurangan yang ada sebelumnya. Menurunnya wisatawan membuat para pelaku usaha wisata dan pemerintah harus memikirkan bagaimana cara meredam efek pandemi dan kembali menarik wisatawan dengan lebih efektif. Pembangunan sirkuit Mandalika dipercaya merupakan senjata utama dari Lombok pada saat pandemi ini mengingat potensi pemasukan wisatawan yang besar bagi pariwisata Indonesia, khususnya Lombok. Diantara upaya lain ialah dengan meningkatan citra yang dapat dilakukan dengan cara memaksimalkan pengelolaan potensi destinasi wisata halal dan pembangunan infrasturkur berkelanjutan. Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif dengan studi literatur mendalam pada isu-isu yang diangkat melalui konsep nation branding yang secara holistik dapat membangun citra suatu kawasan yang masih berkembang. Dalam banyak hal, upaya branding dapat menaikan citra positif, namun upaya ini akan menjadi sia-sia apabila wisatwan tidak merasa puas akan realita lapangan terutama infrastruktur. Maka dari itu, untuk meningkatkan kunjungan tersebut diperlukan sinergi yang berkelanjutan antara pembangunan infrastruktur yang beriringan dengan promosi melalui branding pariwisata.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 34-47
Author(s):  
I Dewa Gede Ganapati ◽  
Tatan Sukwika ◽  
Yohanes Sulistyadi

The sharing economy platforms in the accommodation, such as Airbnb, gain more public attention. Several hoteliers in Indonesia have complained about the unequal playing of the field due to the alleged tax violations. Some studies on the impact of Airbnb have been discussed in various countries, but this subject has not been widely conducted in Indonesia. This study aims to determine the impact of Airbnb on the conventional hotel industry in Bali and how the conventional hotel’s  response to compete with Airbnb. This research was conducted using qualitative research. Data was collected through interviews and secondary data collection. Interviews were conducted with representatives of hoteliers, Airbnb owners, and hospitality associations in Bali. Using forecasting analysis, this study finds that the presence of Airbnb in Bali has an impact on the occupancy rate of conventional hotels in Bali. However, there doesn't a significant impact from Airbnb regarding the hospitality revenue. Meanwhile, conventional hoteliers generally do not make particular efforts to compete with Airbnb. This research implies for the managerial side of hotels and public programs and policies, especially for the Government of Bali in the future to pay attention to consumer protection to provide equal action between conventional hotel and Airbnb owners.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 20-33
Author(s):  
Dyah Mutiarin ◽  
Sri Utami ◽  
Janianton Damanik

Covid 19 memunculkan ketidakpastian dan perubahan yang sangat konstan sehingga kebutuhaninformasi berupa kebijakan pemerintah menjadi sangat penting untuk disampaikan kepada masyarakat.Dalam makalah ini dideskripsikan mengenai kebijakan pemerintah bidang pariwisata, yaitu: programmitigasi dan pemulihan sektor pariwisata pada masa transisi kenormalan baru dalam rangka percepatanpenanganan dampak covid-19. Kebijakan pemerintah tersebut disampaikan kepada masyarakat melaluiakun media sosial official Kemenparekraf, salah satunya adalah akun twitter official @Kemenparekraf.Untuk mengetahui sejauh mana kesesuaian kebijakan yang disusun dan yang disampaikan kepadamasyarakat, dilakukan qualitative content analysis (QCA) terhadap akun @Kemenparekraf,menggunakan NVivo12 dengan fitur antara lain the management, word frequency analysis, dan visualisasidata informal. Dari 807 (delapan ratus tujuh) tweet akun @Kemenparekraf yang diposting sejak Juni s.dDesember 2020, hanya terdapat 3 (tiga) hashtag/kata yang dapat langsung menjelaskan kebijakan., yaitu#banggabuatanindonesia untuk kegiatan Anugerah Bangga Buatan Indonesia (BBI) 2020,#indonesiacare untuk Sertifikasi InDOnesia CARE (I Do Care), dan chse untuk Dukungan CHSE (Cleanliness,Health, Safety, Environment). Penggunaan hashtag/kata dalam tweet masih belum dapat menjelaskankebijakan secara keseluruhan. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan membandingkan target, outputprogram dan dampaknya kepada pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
Hery Sigit Cahyadi ◽  
Herlan Suherlan ◽  
Muhammad Aldo Dewantara

The purpose of the research is to analyze the cost and benefit analysis and find out the feasibility of sport tourism development at Cikole, Lembang in support the lacal community income. This research was conducted at the Downhill Track Cikole Bike Park in Lembang District and is a tourist attraction in the form of downhill bicycle track facilities. The number obtained is the result of calculating the comparison between benefits and costs and shows the value that can be defined as a feasible activity, because the numbers obtained have a value of more than 1 which is an indication of eligibility with a results in the form of> 1 declared feasible and if <1 (less of) is declared ineligible. Based on the calculation results of the Cost-Benefit Ratio (CBR) analysis with the final result in the form of a comparison value of 3,3128528. With the increase in the number of visits and opening of new jobs, the results of the analysis in the form of downhill activities have been declared feasible.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 10-19
Author(s):  
Tomy Andrianto ◽  
Ahmad Hudaiby Galih Kusumah

The two destination life cycle models proposed by Plog (1974) and Butler (1980) have been recognizing by most of the tourism destination scholars. Questions tend to arise on the possible use of these models to map the entire destination life cycle from the beginning. Therefore, this study aims to discuss the possibility of entire lifespan of tourism destination by using the destination life cycle models from Plog and Butler. This research analyses the strengths and weaknesses of the models revealed from existing studies using critical inputs of the tourism industry. The main difference between the famous models, i.e. Butler and Plog lies in the authors' background and the approach of the different themes. Complexity factors such as multi-market, time boundaries, political agenda, market evolution/ access, mode of transportation, and technological innovation, makes it impossible to map the entire destination life cycle confidently. The ability to innovate reduces the relevancy of life cycle models. Therefore, the DMO needs to deal with the changes associated with increasing the destination's values to avoid stagnation or decline in stages.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document