Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

40
(FIVE YEARS 40)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Center For Journal Management And Publication, Lambung Mangkurat University

2798-0065

2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 35
Author(s):  
Agung - Waskito ◽  
Rahayu - Rahayu ◽  
Gusti Jauza Meydina ◽  
Dina - Fitria ◽  
Darma - Nesty ◽  
...  
Keyword(s):  
P Value ◽  

Sampah dapat diartikan sebagai bahan buangan dari hasil kegiatan manusia yang tidak lagi terpakai. Hingga saat ini, kuantitas sampah semakin meningkat dan bahkan melebihi jumlah penduduk. Pengalaman Belajar di Lapangan (PBL) II yang dilaksanakan kelompok 4 secara daring melalui WhatsApp Group dengan peserta sebanyak 14 orang dan dibantu oleh aparat desa. Hal ini bertujuan agar peserta yang masih kurang memahami materi dapat bertanya, sehingga penyuluh dapat membantu menggambarkan hal-hal yang masih belum dipahami. Hasil pre-test dan post-test, pengetahuan masyarakat mengalami peningkatan dari hasil rata-rata pre-test yaitu 59,82 meningkat menjadi rata-rata post-test 70,10 sedangkan sikap masyarakat mengalami penurunan dari hasil rata-rat  pre-test yaitu 60 menjadi rerata post-test 54,28. Hasil yang didapat melalui uji Wilcoxon pada pre test dan post test mengenai pengetahuan pengelolaan sampah yaitu p-value 0,008 artinya terdpat hubungan yang signifkan, dan untuk hasil sikap pengelolaam sampah yaitu 0,305 artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan pada sikap dari hasil pre test dan post test setelah diberi materi.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 152
Author(s):  
Leila Ariyani Sofia ◽  
Muhammad Adnan Zain ◽  
Raihan Firdaus

PKM ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan pengelolaan kualitas air kepada kelompok mitra, serta mengukur kualitas air media ikan haruan. Metode kegiatan yang diterapkan terdiri dari (1) Penyuluhan dan diskusi materi teoritis, (2) Pelatihan dan pembimbingan, dan (3) Evaluasi kegiatan.  Hasil pelaksanaan PKM menunjukkan bahwa terjadi Perubahan pengetahuan yang tertinggi adalah pada pengetahuan akan tujuan pengelolaan kolam dan kualitas air (82,5%),  selanjutnya pengetahuan terhadap tahapan pengelolaan kolam di lahan rawa, tujuan pengeringan, cara pengeringan, dan cara pengisian air media/kolam pemeliharaan mengalami kenaikan dengan nilai berkisar 58%-66%.  Sementara, pengetahuan pengapuran, pengetahuan pemupukan, praktik pengapuran, praktik pengeringan, dan praktik pemupukan kolam mengalami kenaikan masih di bawah rata-rata yaitu berkisar 40%-52%.  Kualitas air kolam pemeliharaan ikan haruan di Pokdakan Ramania Besar masih dalam batas layak untuk budidaya ikan dengan pH air 5,0 dan kandungan ammonia 0,25 mg/l.  Namun perlu diwaspadai kadar nitrat (12,5 mg/l) yang melebihi ambang batas.  Karenanya diperlukan perlakuan terhadap kualitas air kolam pemeliharaan ikan haruan, antara lain penggunaan probiotik, penerapan biofilter ataupun pergantian air agar kualitas air tetap terjaga dan mendukung pertumbuhan ikan haruan.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ismed Fachruzi Antar Sofyan
Keyword(s):  

Bawang Merah (Allium  cepa L.) adalah tanaman semusim, dan   sebagai bumbu memasak, hampir semua masakan memerlukannya. Nilai ekonominya Rp 25.000-95.000 per kilogram.. Ketika harganya mahal, saat inilah dikeluhkan oleh kebanyakan ibu rumah tangga.Pertanaman Bawang Merah dengan media tanam tanah berwadahkan kantong plastik (polibag), satu siung Bawang Merah yang ditanam dapat menghasilkan 10 kali lipat (sesiung menjadi 10 siung bahkan lebih).Desa Pantai Harapan Kecamatan Bumi Makmur Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan, adalah wilayah Lahan Basah Pasang Surut Tipe-A (langsung). Sebagai media tanam bawang merah diperlukan pengolahan, dengan menambah kapur dan bahan organik. Dosis kapur 10 ton/ha (35 g/10 kg tanah/polibag) dan pupuk kandang 30 ton/ha (100 g/10 kg/polibag), dan ditanam satu siung bawah per polibag.Penyuluhan ini dilakukan dengan metode tatap muka langsung dan tanya jawab pada tempat di mana masyarakat saat itu berkumpul. Setelah itu penyuluh berkeliling lokasi untuk jumpa masyarakat di ruang terbuka (di teras rumah, atau di warung, dsb).


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 124
Author(s):  
Juliyatin Putri Utami ◽  
Galuh Dwinta Sari ◽  
Haluanry Doane Santoso ◽  
Rahmad Arifin

An understanding of the importance of maintaining dental and oral health in this pandemic era will determine the overall health of the community in order to avoid exposure to the Covid-19 virus. Communities are required to be able to overcome their own dental problems. The use of infographics in print and electronic media is the most effective way to attract people to want to read and understand the contents of the Importance of Maintaining Dental and Oral Health during the Covid-19 Pandemic for the Community South Kalimantan. This socialization is in the form of a series of activities carried out to socialize the importance of maintaining dental and oral health during a pandemic by guiding the infographics in 2 languages, namely Indonesian and Banjarese. This activity was carried out at Sungai Ulin Health Center, Sungai Ulin Village, North Banjarbaru District, Banjarbaru City with limited counseling participants namely 20 people. The results of community service supported by questionnaire data illustrated the importance of effective communication media in conveying information about the importance of maintaining oral health during a pandemic. Infographic socialization about the importance of maintaining dental and oral health during a pandemic was needed to support the level of public knowledge in maintaining dental and oral health. The knowledge provided could be the basis to be realized in the behavior of daily life and in checking the dentist during a pandemic.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 89
Author(s):  
Ira Mentayani

The village master plan is a document that can be a guide in determining the direction and development of a village. With all the potentials that exist, Batulicin Irigasi Village does not yet have a master plan that can be a guide and development scheme in managing village potentials and minimizing existing obstacles. Preparation of the Batulicin Irigasi Village master plan is a form of community service from the Faculty of Engineering ULM. This Village master plan aims to help residents in understanding the potential values of the village and directing its development in realizing the aspirations and expectations of the residents. The concept raised in the Batulicin Irigasi Village master plan is independent tourism village. The independent village concept is based on food independence, economic independence, energy independence, water independence, and disaster preparedness. The concept of a tourist village through the Batulicin Irigasi Village development strategy can be implemented in the form of plantation and livestock arrangement, street furniture signage, yard guidelines, UMKM product marketing, village water reserves, mixed-use building, criteria for supporting buildings, village branding, regional landscapes, and tourist packages. It is hoped that the final result of the Batulicin Irigasi Village master plan can bring great benefits to the development of the local area and the surrounding community. 


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 46
Author(s):  
Dewi Kartika Sari ◽  
Nooryantini Nooryantini ◽  
Wahdatul Fitri ◽  
Shafa Madina

Abstrak Penerapan teknologi pembuatan ekstrak albumin merupakan solusi dalam pemanfaatan ikan gabus segar.  Teknologi ekstraksi daging ikan gabus untuk mendapatkan ekstrak albumin yang bernilai inovatif tinggi dan tepat guna untuk diberdayakan di masyarakat, khususnya pada masyarakat di Kelurahan Sekumpul yang belum terimplementasi secara maksimal dan pemanfaatan ikan gabus  terbatas sebagai ikan konsumsi.  Selain itu, harga ikan gabus relatif lebih mahal dibandingkan jenis ikan lainnya maka diperlukan teknologi yang lebih bernilai ekonomis berupa pembuatan makanan fungsional ekstrak albumin ikan gabus. Kegiatan PKM ini dengan mitra  masyarakat pembudidaya ikan dan ibu rumah tangga tergabung pada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di Kelurahan Sekumpul.  Kegiatan PKM menggunakan metode penyuluhan dan demonstrasi.  Pelaksanan kegiatan dilakukan secara berkelompok karena memungkinkan adanya umpan balik dan interaksi dalam kelompok. Hasil dari kegiatan ini adalah tingkat pemahaman mitra dengan kreteria memahami dan mempraktekan pengolahan ekstrak albumin ikan gabus sebelum kegiatan PKM sebesar 20% dan setelah pelaksanaan PKM mencapai 80% atau terjadi peningkatan sebesar 60% dari jumlah responden.  Kesimpulan dari kegiatan PKM, yaitu (1) penerapan teknologi pengolahan ekstrak albumin merupakan upaya diversifikasi/ penganekaragaman produk hasil olahan perikanan berbasis ikan gabus dan (2) peran mitra bersama-sama dengan tim pengabdian melakukan evaluasi untuk keberlanjutan kegiatan PKM pengolahan ekstrak albumin ikan gabus menuju kepada pengembangan usaha kreatif di Kelurahan Sekumpul.  Kata kunci: ektrak albumin, ikan gabus, Kelurahan Sekumpul


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 54
Author(s):  
Riza Adrianoor Saputra ◽  
Untung Santoso ◽  
Tuti Heiriyani ◽  
Jumar Jumar ◽  
Rabiatul Wahdah ◽  
...  

Moringa oleifera is a type of plant that has many benefits. Moringa leaves are very well consumed by humans with a variety of processed products. This Community Service aims to open people's insight, knowledge, and skills about the benefits of Moringa leaves for healts, as well as provide business opportunities for farming communities who are interested in cultivating Moringa plants to increase their income. The method used in community service is in the form of counseling. The results of this activity have provided knowledge to the community, especially farmers in the Landasan Ulin Barat Village about the benefits of Moringa leaves for health. This community service is expected to be carried out in a sustainable manner, so that the counseling that has been given can be put into practice in real terms, thus providing benefits for the people of the West Landasan Ulin Village.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 112
Author(s):  
Rahma Yuliani ◽  
Kasyful Anwar ◽  
Adisti Rahmatiasari

Program Pengabdian Kepada Masyarakat in partner with Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) “Mulan” which consists of Dasa Wisma “Mawar” in the Kelayan Dalam, Banjarmasin city. Mitra is a Dasa Wisma community that has members from women who have micro businesses. The home-based businesses that are carried out by the Dasa Wisma women are in the form of dry and wet food products, including Sago Tempe Chips, Rengginang, Banana Chips, Betel Nut, Porridge Bingka, Rolls, Cakes, Resoles And Pies. Product sales are still carried out conventionally, namely deposited at a souvenir center shop, sold directly in traditional markets or receiving orders from certain parties, there are no records or bookkeeping, the production process still uses simple tools. Based on the analysis of the situation, the problems faced by partners are the partner marketing aspect regarding the e-marketplace, the financial aspect related to financial reports, and the production aspect is still being done with household appliances.Thus, the solution offered to solve partner problems is to conduct e-commerce socialization & training along with the preparation of financial reports. The activity method begins with the preparation stage, then the implementation stage, and finally the mentoring and reporting stage which is planned to be completed within a period of 8 months. The results after implementing the program have been achieved, namely, business actors have increased understanding of the importance of e-commerce, especially online marketing and understanding finances. In addition, partners who previously did not have a Shopee and Tokopedia account after the training already have an account registered with Shopee and can be used in business activities. Next partners are given a cash book so they can record costs and sales.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 171
Author(s):  
Hastin Umi Anisah ◽  
Meiske Claudia ◽  
Wimby Wandary ◽  
Raden Roro Yulianti ◽  
Marijati Sangen

This service activity aims to empower MSMEs, traders associations in the “Semangat Dalam” Market (barefoot entrepreneurs) so that in the end they can improve their welfare. The approach method to achieve the goals of the service activities carried out is to provide counseling to the target audience - through the delivery of discourse to open insights or bring up new ideas in their entrepreneurial activities. The target audience is a handful of market traders located at Jalan Semangat Dalam, Hadil Bhakti. The result of this service activity is the opening of the target audience's insight so that they are willing and able to make more efforts in utilizing market waste that has the potential to increase the variety of trade products, and to be more introspective not to get involved with debt, especially from loan sharks in an effort to increase the variety of their trading products. Keywords: barefoot entrepreneurs, MSME’s, market waste utilization


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 81
Author(s):  
Yudhi Achnopha

Rendahnya pengetahuan petani dalam memanfaatkan pekarangan rumah untuk pertanian seperti budidaya tanaman sayuran merupakan masalah yang dihadapi oleh petani di Desa Sei. Beras. Hal ini disebabkan karena lahannya merupakan lahan gambut yang mengalami banjir ketika musim hujan termasuk lahan pekarangan. Petani setempat belum mengetahui teknologi yang tepat yang dapat dilakukan untuk pemanfaatan kawasan pekarangan. Di samping itu, mahalnya harga pupuk kimia di pasaran menjadi alasan lain petani tidak memanfaatkan lahan pekarangan. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan merupakan bentuk penyaluran pengetahuan dosen Pertanian dari Universitas Jambi dalam rangka meningkatkan keterampilan dari peserta untuk memanfaatkan lahan pekarangan dengan bahan yang mudah diperoleh. Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh 12 orang peserta yang terdiri dari ketua kelompok tani dan anggota kelompok tani. Peserta sangat antusias mengikuti setiap tahapan kegiatan baik dalam sesi diskusi maupun praktek. Dengan memanfaatkan limbah pertanian ramah lingkungan, peserta diberikan pengetahuan dalam membuat sistem hidroponik sederhana yang terdiri atas nutrisi dan media yang digunakan. Setiap peserta diminta untuk memberikan informasi terkait jumlah produksi dari sayuran yang ditanam pada hidroponik setelah kegiatan dilakukan. Kegiatan ini dinilai berhasil, salah satunya dibuktikan dengan adanya  dukungan desa, dimana peserta yang mengikuti kegiatan ini diminta untuk melatih  KWT-KWT (kelompok Wanita Tani) yang ada di Desa Sei. Beras serta menjadi desa “Swasembada Sayur”. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document