Biomedika
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

138
(FIVE YEARS 28)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Surakarta

2541-2582, 2085-8345

Biomedika ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 117-123
Author(s):  
Bima Tirta Pradana Ajie Gewab ◽  
Erika Diana Risanti ◽  
Erna Herawati ◽  
Nur Mahmudah

Biomedika ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 79-84
Author(s):  
Nafiisah Nafiisah ◽  
Agung Saprasetya Dwi Laksana ◽  
Joko Mulyanto

Biomedika ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 124-130
Author(s):  
Alharsya Franklyn Ruckle ◽  
Akhada Maulana ◽  
Tanaya Ghinowara

Biomedika ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 98-106
Author(s):  
David Pakaya ◽  
Wiwit Setyowati ◽  
Rina Susilowati

Biomedika ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 58-64
Author(s):  
Donni Kis Apriyanto ◽  
Mitrayana Mitrayana

ABSTRAKUlasan ini merupakan hasil studi literatur yang memberikan tinjauan umum serapan senyawa-senyawa organik volatil yang dianggap sebagai biomarker kanker paru. Senyawa-senyawa ini dapat menyerap pada panjang gelombang tertentu. Senyawa-senyawa organik volatil yang teridentifikasi didaftar dan dijabarkan panjang gelombang yang dapat mereka serap. Studi literatur ini menyajikan kelompok senyawa-senyawa organik volatil dapat menyerap pada rentang panjang gelombang inframerah. Hasil ulasan ini mungkin dapat bermanfaat untuk pengembangan skrinning kanker paru dengan menggunakan alat spektroskopi fotoakustik yang menggunakan sumber laser pada rentang panjang gelombang inframerah atau ultraviolet dengan memanfaatkan serapan panjang gelombang oleh senyawa-senyawa tertentu.Keyword: Biomarker Kanker Paru,Senyawa Organik Volatil, Spektroskopi ABSTRACTThis review is the result of a literature study that provides a general collection of volatile organic compounds (VOC) which are considered as markers for lung cancer. These compounds can absorb certain long waves. The volatile organic compounds identified are listed and described in wavelengths that they can absorb. Literature studies that produce volatile organic compounds in the analysis wavelength range. The results of this review may be useful for the development of lung cancer screening by photoacoustic spectroscopic devices that use laser sources in the range of infrared or ultraviolet wavelengths by utilizing wavelength absorb by certain compounds.Keyword: Lung Cancer Biomarker, Volatile Organic Compounds, Spectroscopy


Biomedika ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 107-116
Author(s):  
Putu Nita Cahyawati

ABSTRAKAnnona muricata (sirsak) telah digunakan secara tradisional sejak lama untuk mengatasi demam, nyeri, gangguan pernapasan dan kulit, sebagai antiparasit, mengatasi infeksi bakteri, menurunkan tekanan darah, mengatasi peradangan, mengatasi diabetes dan kanker. Oleh karenanya, banyak studi baik in vitro maupun in vivo ditujukan untuk membuktikan manfaat tersebut. Senyawa kimia telah berhasil diisolasi dari tanaman ini diantaranya: alkaloid, fenol, dan asetogenin. Senyawa-senyawa tersebut diyakini berperan terhadap efek farmakologi pada berbagai kondisi penyakit. Walaupun demikian, keamanan atau toksisitas tanaman ini masih dipertanyakan baik untuk pemakaian jangka pendek maupun jangka panjang. Dosis efektif tanaman ini juga belum diketahui secara pasti. Melalui tulisan ini, penulis hendak merangkum berbagai efek farmakologi serta efek toksik yang dapat ditimbulkan oleh Annona muricata berdasarkan hasil penelitian terdahulu.Kata Kunci: Annona Muricata, Sirsak, Efek Farmakologi, Efek ToksikABSTRACTAnnona muricata (sirsak) has been used traditionally for a long time to treated fever, pain, respiratory and skin disorders, as an antiparasitic, to treat bacterial infections, reduce blood pressure, to treat inflammation, diabetes and cancer. Therefore, many studies both in vitro and in vivo were aimed to prove these benefits. Various chemical compounds have been successfully isolated from these plants. These compounds were believed to play a vital role in pharmacological effects in various diseases. Nevertheless, the safety or toxicity of this plant was still questionable for both short and long term use. The effective dose of this plant was also not known with certainty. Through this paper, the author wishes to summarize the various pharmacological and toxic effects that can be caused by Annona muricata based on the results of previous studies.Keywords: Annona Muricata, Soursop, Pharmacological Effects, Toxic Effects


Biomedika ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 85-89
Author(s):  
Agus Wahyudi ◽  
Mujaddid Idulhaq ◽  
Rhyan Darma Saputra ◽  
Pamudji Utomo

ABSTRACTAneurysma bone cyst (ABC) is a rare case, rapidly growing, and destructive benign bone tumor that rarely involves the bones of the hand. Pathogenesis of these tumors remains controversial and may be vascular, traumatic, or genetic disorders.  This study aimed to evaluate patient’s out come after steroid injection. A male child presented with a history of pain and local swelling over his fifth metacarpal right hand of two months duration with hemofilia condition. Physical and radiographic examination of the hand was consistent with aneurysmal bone cyst. The patient the VIII factor 2 hours before doing steroid injection on his lump over fifth metacarpal right hand. A month evaluation after injection for this patient, we had a good result clinically and radiologically. Radiological evaluation obtained appearance of cortex thickening on the bone affected. We concluded that steroid injection should be considered as one of ABC’s treatment with hemophilia, but the outcome still needed more evaluation.  Keywords: Aneurysmal Bone Cyst, Hemophilia, Steroid Injection ABSTRAK Kista tulang aneurisma adalah kasus yang jarang terjadi, tumbuh dengan cepat, dan tumor tulang jinak destruktif yang jarang melibatkan tulang-tulang tangan. Patogenesis tumor ini masih kontroversial dan mungkin bersifat kelainan vaskular, traumatis, atau genetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pasien setelah injeksi steroid. Seorang anak laki-laki dengan riwayat nyeri dan pembengkakan lokal pada metacarpal kelima tangan kanannya selama dua bulan dengan kondisi hemofilia. Pemeriksaan fisik dan radiografi tangan menegakkan adanya kista tulang aneurisma. Pasien diberi faktor VIII 2 jam sebelum injeksi steroid pada benjolan di atas metacarpal kelima tangan kanannya. Evaluasi sebulan setelah injeksi untuk pasien ini, kami memiliki hasil yang baik secara klinis dan radiologis. Evaluasi radiologis diperoleh penampilan penebalan korteks pada tulang yang terkena. Kami menyimpulkan bahwa injeksi steroid harus dipertimbangkan sebagai salah satu pengobatan kista tulang aneurisma dengan hemofilia, namun hasilnya masih perlu evaluasi lebih lanjut.Kata kunci: Kista Tulang Aneurisma, Hemofilia, Injeksi steroid


Biomedika ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 65-71
Author(s):  
Chintya Mei Desia Hutasoit ◽  
Yuni Setyaningsih ◽  
Andri Pramono

ABSTRACTTrichophyton rubrum is the most common dermatophytosis etiology. The antifungal agent has several problems such as fungal resistance and therapy side effects. Cacao (Theobroma cocoa L.) bean shells extract contained flavonoids, alkaloids, and saponins which have an antifungal effect. This study aimed to test the in vitro cacao bean shells extract antifungal (especially: Trichophyton rubrum) effectiveness by agar well diffusion method. This was an experimental study with a post-test only control group design. This study used cacao bean shells extract concentration 25%, 50%, 75%, and 100%, ketokonazol as positive control, and aquadest as negative control. The average inhibition diameter of 25%, 50%, 75% and 100% cacao bean shells extract concentration were 10.65 mm, 18 mm, 26.92 mm, and 37.22 mm, respectively, while the ketoconazole inhibition diameter was 51.52 mm. Data were analyzed using the Kruskal-Wallis test and post hoc with Mann-Whitney. The results showed significant differences between each treatment group (p0.05). Cacao bean shells extract had an antifungal effect in inhibiting the growth of Tricophyton rubrum invitro.Keywords: Trichophyton rubrum, Cacao Bean Shells, Antifungal, Agar Well Diffusion Method,  ABSTRAKTrichophyton rubrum adalah penyebab paling umum dermatofitosis. Obat dermatofitosis (antijamur) memiliki beberapa masalah seperti resistensi dan efek samping terapi. Ekstrak cangkang biji kakao (Theobroma cocoa L.) mengandung flavonoid, alkaloid, dan saponin yang memiliki efek antijamur. Tujuan penelitian ini untuk menguji efektivitas antijamur (khususnya Trichophyton rubrum) ekstrak cangkang biji kakao secara in vitro dengan metode difusi agar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan post-test only control group design. Penelitian ini menggunakan konsentrasi ekstrak cankang biji kakao 25%, 50%, 75%, dan 100%, ketokonazol sebagai kontrol positif, dan aquadest sebagai kontrol negatif. Rata-rata diameter hambat konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%  secara berturut-turut yaitu: 10,65 mm, 18 mm, 26,92 mm, dan 37,22 mm, sedangkan daya hambat ketoconazole adalah 51,52 mm. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dan post hoc dengan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan antara masing-masing kelompok perlakuan (p 0,05). Ekstrak cangkang biji kakao memiliki efek antijamur dalam menghambat pertumbuhan Tricophyton rubrum invitro.Kata kunci: Trichophyton rubrum, Anti-jamur, Cangkang Biji Kaka, Metode Difusi Sumuran Agar


Biomedika ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 72-78
Author(s):  
Aulia Hanif ◽  
Safari Wahyu Jatmiko ◽  
Listiana Masyita Dewi ◽  
Nining Lestari

Biomedika ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 90-97
Author(s):  
Hendra Cahya Kumara ◽  
Pamudji Utomo ◽  
Umar Kharisma Islami ◽  
Adhitya Indra Pradhana

ABSTRACTAmniotic band syndrome is an uncommon congenital disorder without any genetic or hereditary predisposition factor. It involves fetal entrapment in strands of amniotic tissue and causes an array of deletions and deformations. The aim of this article was to report surgical treatment outcome of amniotic band syndrome finger and infected intrauterine leg amputation. A case of four months male child with complaint of incomplete formation and constricting band on his left leg was reported. On the stump of left leg initially there was a small lump. Over time the size of the stump grew bigger and infected wound appeared. Other deformities were constricting band on proximal phalanx of the middle finger of left hand, acrosyndactyly of first and second toe of right foot and congenital scrotalis hernia. We performed a release surgery of constriction ring band of proximal phalanx of the middle finger of left hand with z-plasty incision and below knee amputation for left leg. We followed up patient in one year after operation. The patient complained no pain and no sign of infection. Patient could walk normally and independently with good activity daily living. We concluded that procedure with z-plasty incision had good result and avoided morbidity. Below knee amputation procedure and application of suitable prosthesis provided satisfying outcome on patient activity daily living and ambulation. Key words: Amniotic band syndrome, intrauterine amputation, z-plasty, infectioABSTRAKSindrom amniotic band merupakan kelainan bawaan yang jarang terjadi dan tanpa adanya kecenderungan faktor genetik atau keturunan. Kelainan ini diakibatkan terlilitnya janin dalam untaian jaringan amnion dan menyebabkan berbagai jenis kehilangan dan kecacatan. Tujuan dari artikel ini adalah melaporkan luaran tatalaksana operasi sindrom amniotic band pada jari tangan dan amputasi pada tungkai yang terinfeksi intrauterine. Pasien adalah seorang anak laki-laki empat bulan dengan amputasi tungkai bawah kiri disertai constriction band pada bagian proksimal. Pada ujung tungkai bawah kiri didapatkan benjolan dengan ukuran minimal yang makin lama ukuran sisi distal menjadi lebih besar dan tampak luka dengan nanah. Kelainan bentuk lainnya adalah constricting band pada phalanx proksimal jari tengah tangan kiri, acrosyndactyly jari kaki pertama dan kedua kaki kanan serta congenital hernia skrotalis. Kami melakukan operasi release constriction ring band phalanx proximal jari tengah tangan kiri dengan irisan z-plasty dan below knee amputation tungkai kiri. Follow up pasien setelah operasi satu tahun. Tidak ada keluhan nyeri, tidak ada tanda infeksi, pasien dapat berjalan normal dan aktivitas sehari-hari dengan mandiri. Kesimpulan bahwa prosedur dengan irisan z-plasty memberikan hasil yang baik dan menghidari morbiditas pasien. Prosedur below knee amputation dan penggunaan prosthesis yang tepat memberikan hasil yang memuaskan pada aktivitas sehari-hari dan ambulasi pasien. Kata kunci: Sindrome amniotic band, amputasi intrauterine, z-plasty, infeksi 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document