Abstract: The development and progress of the world quite rapidly accrue followed by a large number of the population led to an increase in the outstanding in the use of concrete. Concrete is widely used in the construction of the building works and means of transportation such as bridges, highways and other worksBasically the concrete has a high compressive strength, but had the ability to wiht stand the tensile and shear forcew low. This can be fixed by added a fibber on mortar concrete. The addition of fiber for decreasing the brittle and improving the survival of crack early (first crack) is a concrete it can be reached by adding polypropylene fiber, bendrat wire fiber and rubber tiress fiber. The purpose of this research is to observe the shear behavior of reinforced concrete beam with fiber is polypropylene fiber (PP), bendrat wire fiber and used rubber tiress. In this study 4 beams tested with measuring 15 x 30 x 220 cm each fiber type has a beam specimen and a beam specimen without the addition of fiber. Specimens designed for shear failure. The result showed all the beams are having shear failure as planned. Cement water factor (FAS) 0.25, bendrat wire fiber with a percentage of 2% of the volume of the concrete. The results showed a beam experiencing failed to slide as planned. The test results showed a beam BMT with the addition of fiber has a maximum load 26.03 tonnes, the first cracks occur on the load 5.10 tons. Beam with wire bendrat maximum load wire BMT 27.41 T, the first cracks occur on the load 5.90 T. For the magnitude of the shear style capacity contributed by shear reinforcement constann for all beams this is 1.653 T, while for a capacity of sliding style concrete donated by each to BMT fiber without adding Vc = 4.52 T and fiber wire bendrat BMT value of Vc = 4.55 T. Abstrak: Perkembangan dan kemajuan dunia yang cukup pesat diikuti dengan bertambah banyaknya jumlah penduduk mengakibatkan terjadinya peningkatan yang menonjol dalam penggunaan beton. Beton digunakan secara luas pada pekerjaan-pekerjaan pembangunan gedung dan sarana-sarana transportasi misalnya jembatan, jalan raya serta pekerjaan-pekerjaan lainnya. Pada dasarnya beton memiliki kuat tekan yang tinggi, tetapi memiliki kemampuan menahan gaya tarik dan gaya geser yang rendah. Hal ini dapat diperbaiki dengan menambahkan serat pada adukan beton. Penambahan serat untuk mengurangi sifat getas dan meningkatkan ketahanan retak awal (first crack) beton yang dapat ditempuh salah satunya dengan menambahkan serat kawat bendrat, dan serat karet ban bekas dalam campuran beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati perilaku geser balok beton bertulang mutu tinggi (BMT) menggunakan serat kawat bendrat. Pada pengujian ini diuji dua balok berukuran 15 x 30 x 220 cm, dengan satu balok tanpa penambahan serat dan satu balok jenis serat sebanyak satu benda uji didesain mengalami gagal geser. Faktor air semen (FAS) 0,25 serat kawat bendrat dengan persentase 2% dari volume beton. Hasil penelitian menunjukkan balok mengalami gagal geser sesuai yang direncanakan. Hasil pengujian menunjukkan balok BMT dengan penambahan serat memliki beban maksimum 26,03 ton, retak pertama terjadi pada beban 5,10 ton. Balok BMT kawat bendrat beban maksimumnya 27,41 ton, retak pertama terjadi pada beban 5,90 ton. Untuk besarnya kapasitas gaya geser yang disumbangkan oleh tulangan geser konstann untuk semua balok yaitu 1,653 ton, sedangkan untuk kapasitas gaya geser yang disumbangkan oleh beton masing- masing untuk BMT tanpa penambahan serat Vc = 4,52 ton dan beton BMT serat kawat bendrat nilai Vc = 4,55 ton.