scholarly journals Efektivitas Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (Pmri) dengan Metode Jigsaw terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Self-Efficacy Siswa SMP/MTs

2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Esti Kurniawati ◽  
Suparni Suparni

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI dengan metode jigsaw lebih efektif daripada pembelajaran konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI dengan metode jigsaw lebih efektif daripada pembelajaran konvensional terhadap self-efficacy yang dimiliki siswa. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan desain nonequivalent control group design. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu pendekatan PMRI dengan metode jigsaw serta variabel terikat yaitu kemampuan pemecahan masalah dan self-efficacy siswa. Subjek populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019. Subjek sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII F sebagai kelas kontrol dan VIII D sebagai kelas eksperimen. Instrumen penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pretest-posttest kemampuan pemecahan masalah dan prescale-postscale self-efficacy, serta instrumen pembelajaran yang berupa RPP, dan LKS. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji t dengan bantuan software SPSS 16.0. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI dengan metode jigsaw lebih efektif daripada pembelajaran konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Selain itu, hasil penelitian ini juga menyimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI dengan metode jigsaw tidak lebih efektif daripada pembelajaran konvensional terhadap self-efficacy siswa. Hal ini disebabkan oleh presepsi awal siswa terhadap dirinya, lingkungan sekitarnya seperti teman sepermainan, durasi pembelajaran yang singkat, dan siswa yang tidak mengikuti diskusi kelompok yang memilih mengobrol dengan teman lainnya. Jika peneliti selanjutnya akan menggunakan variabel terikat self-efficacy maka sebaiknya memperhatikan persepsi awal siswa serta lingkungan siswa.

2015 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 90
Author(s):  
Olievia Prabandini Mulyana ◽  
Wayan Sukmawati Puspitadewi

This research is aimed to determine the effectivity of training to increase self-efficacy towards career preference options in psychology. This is a quantitative research, in which experiment method is applied by using pretest-posttest control group design. The dependent variable is self-efficacy towards career preference options in psychology. Self efficacy towards career preference options in psychology is measured using self efficacy towards career preference options scale. The independent variable in this research is career planning training. The research subject are 40 persons groupped into experiment group and control group. Pre-test are given to both experiment and control group. next, the experiment group is given treatment of career planning training. The next step, post test is administered to experiment group and control group. The research is analized using anava repeated measure. Anava repeated measure resulted showing significant result. Thus, hyphothesis stating that there is effect of career planning training to self efficacy towards career preference options for psychology student of UNESA is accepted. Self efficacy towards career preference options for psychology increased after career planning training is given as treatment. Self efficacy towards career preference options for psychology in experiment group between pre-test and post-test is different.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan dalam meningkatkan efikasi diri terhadap pilihan bidang minat karir psikologi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain eksperimen yang digunakan adalah pretest-posttest control group design. Variabel tergantung pada penelitian ini adalah efikasi diri terhadap pilihan bidang minat karir psikologi. Kemampuan efikasi diri terhadap pilihan bidang minat karir psikologi diukur dengan skala efikasi diri terhadap pilihan bidang minat karir. Sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah pelatihan perencanaan karir. Subjek penelitian yang berjumlah 40 orang yang kemudian dikelompokkan ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pre-test. Selanjutnya pada kelompok eksperimen dikenai perlakuan berupa pelatihan perencanaan karir. Tahapan berikutnya adalah pemberian posttest pada kelompok eksprimen dan kelompok kontrol. Analisis yang akan digunakan adalah anava amatan ulangan. Hasil anava amatan ulangan menunjukkan hasil yang signifikan. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh pelatihan perencanaan karir terhadap efikasi diri terkait pilihan minat bidang karir psikologi pada mahasiswa psikologi UNESA, diterima. Efikasi diri terhadap pilihan minat bidang karir di Psikologi meningkat setelah diberikan pelatihan perencanaan karir.


2016 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 85
Author(s):  
Arfi Nurul Hidayah ◽  
Asmadi Alsa

The differences of subject load and limited ability of students in learning English give uncertainty to student of class VII in studying it. Uncertainty themselves (self-efficacy) could decrease the willingness of the students to gain expected achievement. This study aims to examine the effect of using Mind mapping Module for English (MMFE) in improving student's English self-efficacy on class VII. This research is a module validation through the method of quasi experimental design with untreated control group design with pretest and posttest dependent samples. The subjects were 31 students of class VII. Collecting data using english self-efficacy scale, comprehension test as manipulation checks, and MMFE module. Aiken's V statistic test was used to test the validity coefficient contents of module, while the mixed anova test was used to test the effect of MMFE module towards english self-efficacy. The result showed MMFE module valid by content and empiric to improving english self-efficacy of class VII students (F=5,433, p<0,05).


2021 ◽  
Vol 9 (4) ◽  
pp. 631-641
Author(s):  
Citra Yolantia ◽  
Wiwit Artika* ◽  
Cut Nurmaliah ◽  
Hafnati Rahmatan ◽  
Muhibbuddin Muhibbuddin

Self-efficacy memiliki kontribusi penting dalam proses pembelajaran karena dapat digunakan sebagai prediktor kinerja belajar siswa. Self-efficacy mampu merangsang motivasi, proses kognitif, aktivitas, prestasi dan ketekunan siswa. Kurangnya kemampuan efikasi diri merupakan salah satu masalah yang sering terjadi dalam pembelajaran. Permasalahan ini dapat diatasi melalui penerapan media pembelajaran seperti penggunaan modul inovatif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan modul pembelajaran berbasis masalah terhadap efikasi diri dan hasil belajar siswa. Selain itu juga bertujuan untuk melihat hubungan antara efikasi diri dengan hasil belajar akibat penerapan modul pembelajaran berbasis masalah materi sistem pencernaan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 di sebuah sekolah menengah atas di Kabupaten Aceh Barat, Aceh, Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretest posttest non-equivalent control group design. Sampel penelitian adalah 93 siswa (total sampling). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari angket efikasi diri dan tes kognitif materi sistem pencernaan. Data efikasi diri dan hasil belajar dianalisis dengan uji statistik parametrik menggunakan analisis kovarians, sedangkan efikasi diri dianalisis menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan modul pembelajaran berbasis masalah berpengaruh terhadap efikasi diri dan hasil belajar siswa. Selain itu, analisis korelasi menunjukkan bahwa r hitung r tabel (0,7277 0. 2461) yang mengartikan adanya hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan hasil belajar siswa. Efikasi diri berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa: semakin tinggi efikasi diri maka hasil belajar akan semakin tinggi


2020 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 351-370
Author(s):  
Mohamad Gilar Jatisunda ◽  
Vici Suciawati ◽  
Dede Salim Nahdi

Mathematical creative thinking ability and self-efficacy are a combination of abilities students need to have when studying mathematics. Mathematical learning is expected to improve both abilities. However, teachers still use conventional learning such as direct teaching, which results in a low increase in students' mathematical creative thinking abilities and self-efficacy. So we need alternative student-centred learning and teachers as facilitators who provide scaffolding. The study was conducted to obtain a description of the discovery learning process with scaffolding which aims to improve the ability to think creatively and self-efficacy. Two quasi-experimental designs with three class groups were used: The Matching-only Pretest-posttest Control Group Design was used to measure mathematical creative thinking skills, and The Matching-only Posttest-only Control Group Design was used to measure the self-efficacy scale. Based on the results of one-way ANOVA, the mathematical creative thinking ability of students discovery learning with scaffolding is better than discovery learning and conventional learning. Likewise, this happens to 'self-efficacy, based on the one-way ANOVA that students' self-efficacy of discovery learning with scaffolding is better than discovery learning and conventional learning. The learning process of discovery learning with scaffolding has a positive impact on the improvement of mathematical creative thinking abilities and self-efficacy


JKEP ◽  
2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 81-95
Author(s):  
Pudjiati Pudjiati ◽  
Rosidawati Rosidawati ◽  
Mia Fatma Ekasari

Education is  an effort to give informations which is expected to improve client’s self efficacy that is able to change client’s behavior to relieve joint pain faster. Furthermore, education that will be given to relieve joint pain and mobilization is warm compress and gymnastic for elderly. This research uses quasi-experiment with control group design as a method. This research intervenes gymnastic and warm compress for elderly. The sample of this research itself is the elderly who have mild to moderate joint pain through strategic sampling, purposive sampling and the sample size will use two different means test formula (Lemeshow, Holmer, Klar & L Wanga, 2009).  The sample in this research consists of two group, i.e., intervention group which has 40 people and control group which has 40 people. This research uses self-efficacy questionnaire for the elderly in relieving pain and improving mobilization. The result of this research uses bivariate hypothesis test that shows education of gymnastic for elderly and warm compress is more to affect the self-efficacy of the pain and mobilization.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Tirka Rizal Allanta ◽  
Laila Puspita

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak PjBL dengan pendekatan STEM terhadap keterampilan berpikir kritis dan self efficacy peserta didik. Penelitian ini termasuk dalam jenis quasi experiment dengan Nonequivalent Control Group Design, melibatkan dua subjek penelitian yaitu experiment class and control class. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X IPA SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Sampel yang digunakan sebanyak 2 kelas, pengambilan sampel adalah cluster random sampling, pengumpulan data menggunakan test esai berpikir kritis dan angket skala likert. Analisis data penelitian menggunakan uji Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest dan postest kelas eksperiment sebesar 64,96 menjadi 84,24. Model PjBL pendekatan STEM meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan self efficacy peserta didik yang ditandai adanya peningkatan skor rata-rata pre test dan pos testt pada tiap indikator yaitu 60,86 menjadi 81,22. Peningkatan pre test dan post test dengan N-gain sebesar 0,55 atau 31%. Nilai rata-rata angket Self Efficacy kelas eksperimen sebesar 135,04 atau 93% dangan kategori sangat tinggi. Maka disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model PjBL – STEM terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis dan self efficacy peserta didik kelas X pada materi ekosistem. An analysis of students' critical thinking skills and self-efficacy: The influence of PjBL-STEM on ecosystem learning materials Abstract: This research aimed to determine the influence of the PjBL model with the STEM approach on students' critical thinking skills and self-efficacy. This research is a quasi-experimental research with a nonequivalent control group design. This research also involved two research subjects, namely the experimental class and the control class. The population of this research was the tenth-grade students of SMA Gajah Mada Bandar Lampung. The samples were determined using the cluster random sampling technique. In collecting the data, the researchers employed a critical thinking test and a Likert scale questionnaire. The research data were analyzed using the ANOVA test. The results showed that the experimental class’s average score on the pretest experienced an improvement, from  64.96 to 84.24. The PjBL model with the STEM approach improved students' critical thinking skills and self-efficacy. The improvement was marked by the average pre-test and post-test scores improvement for each indicator, from 60.86 to 81.22. The improvement of pretest and posttest scores determined by the N-gain test was 0.55 or 31%. Furthermore, the average self-efficacy score obtained by the experimental class was 135.04, or 93% within the excellent category. Therefore, it can be concluded that the PjBL model with the STEM approach influenced the tenth-grade students' critical thinking skills and self-efficacy on ecosystem learning materials.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Ernawati Ernawati ◽  
Herman Herman ◽  
Inanna Inanna

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Model Pembelajaran MURDER Terhadap Self Efficacy dan Kuriositas  Peserta Didik dalam Pembelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 23 Bone Kabupaten Bone. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian Quasi Eksperimental dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Melibatkan siswa kelas XI IPS SMA Negeri 23 Bone dengan populasi penelitian ini adalah 51 siswa kelas XI IPS, dipilih secara Purposive Sampling yaitu siswa kelas XI IPS I berjumlah 27 orang sebagai kelas Kontrol dan kelas XI IPS II berjumlah 24 orang sebagai kelas Eksperimen, pengambilan data menggunakan Kuesioner dan tes uraian sebagai hasil belajar dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif. Hasil menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh pada kelas eksperimen yaitu nilai Pre-Test 70,46 dan setelah diberikan perlakuan atau teratmen model pembelajaran MURDER meningkat mencapai 88,92 nilai Post Test. Sedangkan rata-rata yang diperoleh pada kelas kontrol yaitu nilai pre-test 73,70 kemudian Post Test 89,04. Berdasarkan output test statistics dalam uji-t dengan menggunakan pengujian dua arah (Two Tail) dapat disimpulkan bahwa nilai Sig. sebesar 0.000 < 0.05 berarti, H1 di terima dan H0 di tolak sebagaimana dasar pengambilan keputusan uji-t. Berdasarkan hasil Tes uraian dan lembar pengamatan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran MURDER terhadap Self Efficacy dan Kuriositas peserta didik dalam pembelajaran ekonomi


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 65-73
Author(s):  
Sowanto Sowanto ◽  
Mutmainnah Mutmainnah ◽  
Hasdin Adi Saputra ◽  
Andang Andang

Penelitian ini didasarkan pada permasalahan rendahnya kemampuan tingkat Self-Efficacy (keyakinan diri) mahasiswa akan kemampuannya dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan statistika. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan penelitian dengan bahan ajar pada mata kuliah metode statistika menggunakan Hybrid Learning sesuai tantangan Industri 4.0. Adapun yang dikaji dalam penelitian ini adalah masalah self-efficacy mahasiswa setelah perkuliahan metode statistika diberikan menggunakan Hybrid Learning. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan desain penelitian menggunakan nonequivalent control group design disertai teknik purposive sampling. Subjek penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester III mata kuliah metode statistika program studi pendidikan STKIP Bima tahun ajaran 2019/2020. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket self-efficacy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-efficacy mahasiswa yang pembelajarannya menggunakan Hybrid learaning tidak berbeda dibandingkan siswa yang mendapat pembelajaran biasa. Begitu juga ditinjau dari dimensinya, self-efficacy matematis mahasiswa yang pembelajarannya menggunakan Hybrid learaning dilihat dari dimensi Magnitude, Strength, dan Generality tidak berbeda secara signifikan dibandingkan dengan siswa yang mendapat pembelajaran secara biasa.


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 317
Author(s):  
Caroline Mathilda V. Bolang ◽  
Riana Sahrani ◽  
Raja Oloan Tumanggor

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan “Strategi Mengajar SRL” dalam meningkatkan selfefficacy dan SRL belief pada guru SD X yang menggunakan pendekatan instruksional student-centered, di mana keberhasilan pelatihan dilandaskan pada prinsip teori sosial-kognitif yaitu interaksi antara individu, lingkungan dan perilaku. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2017. Partisipan penelitian terdiri dari 7 guru sekolah dasar X yang dibagi ke dalam dua kelompok yaitu 4 guru pada kelompok eksperimen dan 3 lainnya pada kelompok kontrol. Jumlah partisipan dalam kelompok eksperimen terdiri dari 3 perempuan dan 1 laki-laki, serta 3 orang perempuan pada kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental dengan pretest-posttest control group design. Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah Teacher’s Self-Efficacy (TSE) (Schwarzer et al., 1999) dan Self-Regulated Learning Teacher’s Belief (SRLTB) (Lombaerts et al., 2009). Data dianalisis dengan teknik paired sample t test dengan kriteria statistik non parametrik one sample Kolmogorov-Smirnov. Perhitungan dilakukan dengan membandingkan skor pretest dan posttest TSE dan SRLTB pada kelompok kontrol dan pada kelompok eksperimen. Berdasarkan perhitungan uji beda, didapatkan skor t=-4,382 dan p= 0,022 (p< 0,05) pada teacher’s self-efficacy kelompok eksperimen serta t=-3,820 dan p=0,032 pada SRL teacher’s belief kelompok eksperimen. Hal ini menjelaskan bahwa hipotesis penelitian diterima, artinya pelatihan “Strategi Mengajar SRL” meningkatkan self-efficacy dan SRL belief guru SD X.


2021 ◽  
Vol 2 (6) ◽  
pp. 829-837
Author(s):  
Ode Irman ◽  
Anggia Riske Wijayanti ◽  
Yohanes Paulus Pati Rangga

Self-efficacy menjadi salah satu unsur penting dalam proses pendidikan keperawatan departemen gawat darurat, karena situasi di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan beban kerja, stress dan kecemasan tinggi dapat menyebabkan tidak tercapainya capaian pembelajaran. Intervensi yang dapat meningkatkan self-efficacy adalah pelatihan kecerdasan emosional. Tujuan penelitian untuk menjelaskan pengaruh pelatihan kecerdasan emosional terhadap self-efficacy mahasiswa praktik klinik keperawatan gawat darurat. Jenis penelitian quasi experimental dengan rancangan nonequivalent control group design. Besar sampel sebanyak 42 orang yang diambil dengan total sampling dan dibagi dalam kelompok perlakuan dan kontrol, masing-masing kelompok berjumlah 21 orang. Pelatihan kecerdasan emosional diberikan dalam 5 sesi (tiap sesi 100 menit). Self-efficacy diukur menggunakan General Self Efficacy Scala (GSES). Penelitian dilaksanakan pada bulan April tahun 2021 di Universitas Nusa Nipa. Analisis data menggunakan uji paired t test dan uji independent t-test. Hasil penelitian menunujukkan ada pengaruh pelatihan kecerdasan emosional terhadap self-efficacy mahasiswa (p 0.000). Sebelum diberikan pelatihan kecerdasan emosional pada kelompok perlakuan tidak ada perbedaan self-efficacy pada ke dua kelompok (p 0.872), akan tetapi setelah diberikan pelatihan ada perbedaan self-efficacy pada ke dua kelompok (p 0.000). Pelatihan kecerdasan emosional dapat meningkatkan self-efficacy mahasiswa, diharapkan kecerdasan emosional dan self-efficacy dipertimbangkan dan diterapkan dalam kurikulum keperawatan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document