Unternehmensbewertung bei variablem Verschuldungsgrad

Author(s):  
Frank Richter

Im vorliegenden Beitrag wird ein Teilaspekt der Unternehmensbewertung aufgegriffen, der in der jüngsten Vergangenheit besonders intensiv und kontrovers diskutiert wurde. Die Frage ist, wie die durch anteilige Fremdfinanzierung ausgelösten Steuervorteile (bei fehlenden Insolvenzrisiken) zu bewerten sind. Der Beitrag enthält eine weiterentwickelte Adjusted-Present-Value-Methode, die hierfür besser geeignet ist als die gängigen Discounted-Cash-flow- und Ertragswert-Methoden

1982 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 103-110 ◽  
Author(s):  
Thomas W. Jones ◽  
David Smith

Net present value and equivalent annual cost are two discounted cash flow criteria for comparing investment proposals. Why have accountants taken to net present value? Why do engineers readily use equivalent annual cost? This paper investigates the historical development of these principles to provide an explanation of why this is so.


2020 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 128-133
Author(s):  
Yudi Arista Yulanda ◽  
M. Taufik Toha ◽  
Fahrurrozi Syarkowi

Harga batubara acuan pada bulan Januari 2020 adalah 65.93 USD/ton turun jauh dari tahun 2018 dimana harga batubara acuan sempat mencapai 107.83 USD/ton pada bulan Agustus. Dalam upaya menaikkan ratio elektrifikasi dalam RUPTL PLN 2018-2027 PLTU Mulut Tambang mendapatkan porsi 11 persen dengan peningkatan jumlah pembangkit setiap tahun nya. Keberadaan Batubara sebagai sumber daya alam yang terbatas dan tidak dapat diperbaharui menuntut penerapan prinsip konservasi cadangan batubara untuk mengoptimalkan keuntungan dan cadangan dengan memilih Stripping Ratio yang optimum. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menentukan Stripping Ratio Optimum yang akan memberikan keuntungan terbaik menggunakan metode discounted cash flow sehingga batas penambangan optimum (Ultimate Pit Limit) juga dapat ditentukan. Optimasi ini dilakukan dengan men-generate data variasi Stripping Ratio yang menggambarkan pit limit dan cadangan dari masing-masing stripping ratio tersebut kemudian memasukkan konsiderasi ekonomi yang di discount rate untuk mendapat angka Net Present Value (NPV) sehingga bisa dianalisis dalam kurva optimasi. Hasil penelitian adalah Stripping Ratio optimum berdasarkan kurva optimasi dengan metode Konvensional NPV skenario Spot Price adalah 4.5 dengan total cadangan 7.5jt MT dan umur tambang 8 Tahun serta NPV 21,7 juta US$.


Author(s):  
Alfonso A. Rojo-Ramírez ◽  
Maria J. Martínez-Romero ◽  
Teresa Mariño-Garrido

AbstractThe discounted cash flow model (DCFM) views the intrinsic value of common stock as the present value of its expected future cash flows. This paper analyses whether the equity terminal value (EqTV) of the firm calculated by fundamentals is appreciated by the market. It also studies the impact of variations in EqTV and the extent to which the market perceives these variations. Using a sample of 62 Spanish listed companies, this paper shows that EqTV and its variations are positively and significantly correlated with EqTV assigned by the market and its corresponding variations. It therefore corroborates the validity and relevance of the valuation model.


2012 ◽  
Vol 2012 ◽  
pp. 1-17 ◽  
Author(s):  
Neeraj Kumar ◽  
S. R. Singh ◽  
Rachna Kumari

The main objective of this paper is to develop a two-warehouse inventory model with partial backordering and Weibull distribution deterioration. We consider inflation and apply the discounted cash flow in problem analysis. The discounted cash flow (DCF) and optimization framework are presented to derive the optimal replenishment policy that minimizes the total present value cost per unit time. When only rented or own warehouse model is considered, the present value of the total relevant cost is higher than the case when two-warehouse is considered. The results have been validated with the help of a numerical example. Sensitivity analysis with respect to various parameters is also performed. From the sensitivity analysis, we show that the total cost of the system is influenced by the deterioration rate, the inflation rate, and the backordering ratio.


2019 ◽  
Vol 3 (03) ◽  
Author(s):  
Aji Ahdinata ◽  
Agus Triantoro ◽  
Riswan Riswan

Dokumen studi kelayakan merupakan salah satu syarat dalam penerbitan IUP Operasi Produksi untuk memperoleh secara rinci seluruh aspek yang berkaitan penentuan kelayakan ekonomis dan teknis usaha pertambangan termasuk dampak lingkungan serta perencanaan pascatambang. Dokumen studi kelayakan dievaluasi dari segi kelayakan ekonomis pada salah satu perusahaan yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu. Masalah yang diuraikan dalam penelitian ini yaitu evaluasi laporan studi kelayakan dari segi kelayakan ekonomi dalam proses penerbitan IUP Operasi Produksi. Laporan yang dievaluasi adalah laporan yang dilaporkan oleh PT AJE.Proses evaluasi kelayakan ekonomis tambang PT AJE melalui proses evaluasi proyek menggunakan kriteria Net Present Value (NPV), Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFROR) dan Payback Period (PBP). Selain itu dilakukan pula analisis risiko menggunakan analisis sensitivitas atas perubahan dari perubahan harga jual batubara dan biaya ongkos operasi. Jumlah cadangan diambil berdasarkan data pemboran sebanyak 20 lokasi titik bor yang disampaikan PT AJE dari hasil eksplorasi lanjutan. Total cadangan terbukti adalah 1.211.644,20 ton terdiri dari 4 (empat) seam. Ditargetkan produksi batubara sebanyak  242.329 Ton/Tahun atau  20.194  Ton/Bulan, dengan SR 4 dan faktor kehilangan 10% serta umur tambang perusahaan 5 (lima) tahun. Harga jual batubara dihitung berdasarkan Harga Batubara Acuan (HBA) dan Harga Patokan Batubara (HPB) pada rata-rata Tahun 2016 sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Nomor 999.K/30/DJB/2011adalah Rp572.686/Tonase. Total nilai pinjaman yang diajukan adalah Rp53.678.991.660, yang dipinjam tersebut akan dibayarkan selama jangka waktu 3 tahun, dan bank memberikan bunga pinjaman sebesar 13,5% per tahun.Hasil analisis kelayakan tambang menunjukkan bahwa proyek penambangan batubara ini layak dilanjutkan ke tahap operasi produksi karena memiliki nilai NPV sebesar Rp91.836.172.472 atau bernilai positif, laju pengembalian (DCFROR) sebesar 61,21 % atau lebih besar dari tingkat bunga minimum (15,6%), dan PBP selama 1,65 tahun atau dengan kata lain 3,35 tahun lebih cepat dari umur tambang.


2011 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 229-236
Author(s):  
Audrius Dzikevičius ◽  
Edvard Michnevič ◽  
Olga Ževžikova

Business (company) evaluation became a very important matter to Lithuania by now. Business evaluation is necessary for companies purchase or consolidation process analysis and for correct decision-making. The problem of business evaluation is analyzed in the paper. The paper examines discounted cash flow method for evaluation cash flow in the future discounted to the present value. Aspects of incorporation of risk measurement into the process of business evaluation are examined. Meanings of factors influencing the value are simulated using imitative technologies. The stochastic model of business evaluation is composed and researched in the article.


JURNAL TEKNIK ◽  
2019 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 120-127
Author(s):  
Hari Yanto ◽  
Zainuri ◽  
Winayati

Pemilihan perumahan Nuansa Beringin di jln. Paying Sekaki ini sebagai objek penelitian karena pengembang belum melakukan analisis investasi ekonomi teknik pada pembangunan perumahan tersebut, sedangkan usaha pembangunan perumahan merupakan suatu proyek yang memerlukan biaya awal besar (arus kas keluar) dan waktu yang lama, sedangkan penghasilan baru diperoleh pada tahap penjualan (arus kas masuk) yang terjadi pada periode yang akan datang. Oleh karena itu diperlukan perhitungan yang dapat memberi gambaran terhadap biaya dan manfaat pada konsep aliran dana, yang timbul akibat kondisi ketidakpastian yang dimaksud terutama ditinjau pada aspek ekonomi yang timbul pada masa yang akan datang. Hasil analisis ini tentunya bisa dipakai untuk mendapatkan keputusan yang layak dalam berinvestasi dengan mengurangi kerugian dimasa yang akan datang, baik itu kreditor atau debitor.Mengacu pada latar belakang maka penulisan tugas akhir ini membahas tentang studi kelayakan ekonomi teknik pembangunan perumahan Nuansa Beringin II sebanyak 150 unit dengan harga jual Rp 130.000.000 per unit menggunkan metode discounted cash flow (DCF) dengan indicator Net Present Value (NPV), Benefit cost Ratio (BCR), Internal Rate of Retrun (IRR) dan Break Even Point (BEP).Dari hasil analisis ekonomi teknik bahwa investasi yang dilakukan pada perumahan ini maka didapat hasil Net Present Value (NPV) bernilai positif. Untuk perhitungan Benefit cost Ratio (BCR) pada bulan ke-15 didapat nilai >1, sedangkan hasil Break Even Point (BEP) didapat pada bulan ke- 14-15 dan dari hasil perhitungan Internal Rate of Retrun (IRR) didapat 32,5221% tingkat suku bunga aman. Maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan landasan teori perumahan ini layak telah memenuhi indikator diatas dan layak melakukan investasi.


2011 ◽  
Vol 37 (5) ◽  
pp. 200-206
Author(s):  
Kristin Peterson ◽  
Thomas Straka

Urban trees and forests have distinct benefits and costs that can be evaluated financially. While there are appraisal methods commonly used to value individual trees and urban forests, one method that is difficult to use in practice is a discounted cash flow (DCF) analysis. This is the appraisal method that best accounts for the time value of money and allows for a temporal comparison of benefits and costs. Current timber appraisal methods are discussed for urban situations and DCF analysis is presented as a viable supplemental appraisal method for valuation of the urban trees. Simple models are presented that allow for the solution of DCF-type urban forestry valuations using conventional software valuation packages. Examples are provided of typical urban tree benefit and cost scenarios, with DCF calculations of present value (PV) and net present value using the specialized DCF formulas.


2012 ◽  
Author(s):  
Chuan Chin Wong ◽  
Farid Nasir Ani

Kajian lepas yang telah dijalankan untuk mengekstrak fenol daripada tempurung kelapa sawit menunjukkan ekstrak itu mengandungi 80.1% ketulenan dan dibuktikan dapat menggantikan fenol–petroleum untuk menghasilkan resin fenol–formaldehyde. Memandangkan harga fenol adalah lebih kurang RM 3600/ton, maka pengiraan dibuat untuk menentukan harga fenol–tempurung–kelapa–sawit. Tiga jenis kilang yang berbeza akan dikaji, iaitu 1000 ton/tahun, 10 000 ton/tahun, and 100 000 ton/tahun. Semua pengiraan dijalankan dengan menggunakan penyelaku DESIGN II. Daripada analisis ekonomi, kos bagi ketiga–tiga kilang ialah masing–masing RM 1084, RM 1008, dan RM 972 setiap ton. Untung bersih selepas cukai ialah masing–masing RM 361,530, RM 4,140,764 dan RM 43,943,092 setiap tahun. Kilang itu memerlukan 3 tahun untuk memulakannya dan boleh beroperasi selama 17 tahun dengan penyusutan 10% setahun. Tempoh bayar balik ialah 10.0, 8.4, dan 7.8 tahun termasuk 3 tahun pertama. Peratus bayar balik selepas cukai ialah masing–masing 71%, 169%, dan 426%. Kata kunci: Fenol, tempurung kelapa sawit, fenol–tempurung–kelapa–sawit, fenol–petroleum Previous work done in the extraction of phenol from oil palm shells showed that it contained up to 80.1% purity of phenolic compounds. The oil–palm–shell–based phenol is applicable to replace petroleum–based phenol in preparation of phenol formaldehyde wood adhesives. Since the average price of petroleum–based phenol is around RM 3600/ton, this work was done to estimate the cost of oil–palm–shell–based phenol. In this present research, three oil–palm–shell–based phenol manufacturing plants were investigated. Their manufacturing capacities are 1000 ton/year, 10 000 ton/year, and 100 000 ton/year. All the designs are based on the results from simulator DESIGN II. From the economic analysis, the cost of the oil–palm–shell–based phenol is RM 1084, RM 1008, and RM 972 per ton respectively. It shows that the cost of the oil–palm–shell–based phenol is reduced when the productivity is high. The net profit after taxes for these plants is RM 361,530, RM 4,140,764 and RM 43,943,092 per year respectively. The plants require 3 years for starting–up and their operating life is 17 years with a depreciation of 10% per year. For undiscounted cash flow, the pay back period is 10.0, 8.4, and 7.8 years respectively including the first 3 years. For different discount rates, values of net present value and discounted break–even point vary. The discounted cash flow rate of return is 14.0%, 20.0%, and 25.0% respectively in these plants with related net present value becomes zero. The after tax rate return obtained are 71%, 169%, and 426% respectively. Key words: Phenol, oil palm shells, oil–palm–shell–based phenol, petroleum–based pheno


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Rossy Khairinisa ◽  
I Nyoman Dita Pahang Putra ◽  
Anna Rumintang

Pada perencanaan pembangunan sebuah proyek diperlukan suatu analisis finansial yang menandakan proses investasi proyek tersebut layak dilakukan. Salah satu aspek yang paling penting dalam proses investasi adalah komposisi pembiayaan. Pembiayaan dapat dibagi menjadi dua yaitu dari pinjaman (loan) dan modal sendiri (equity). Penelitian dilakukan pada proyek pembangunan Perumahan Taman Karangbahagia di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sensitivitas dari tiga komposisi pembiayaan yang berbeda. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow untuk menghitung project valuationnya. Kemudian kelayakan investasi diukur berdasarkan indikator NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate Return), BEP (Break Even Point) dan ROI (Return on Investment). Tiga komposisi pembiayaan yang akan diteliti sesitivitasnya adalah 70% loan : 30% equity. 30% loan : 70% equity dan 50% loan : 50% equity. Hasil analisis sensitivitas komposisi menunjukan bahwa pada komposisi 30% loan : 70% equity NPV mencapai angka positif sebesar Rp.17,485,230,641.00 dan IRR 38%. Sementara pada komposisi 70% loan : 30% equity NPV negatif dan IRR mencapai nilaisebesar Rp.9,126,201,503.00 dan 2%. Pada komposisi 50% loan : 50% equity yaitu NPV mencapai nilai negatif yaitu sebesar Rp.4,179,514,569.00 dan IRR 21%. BEP terjadi setelah satu tahun sepuluh bulan dan Return on Investment menghasilkan angka 16.71% dari komposisi 30% loan : 70% loan.    


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document